Remuk

Masih dengan Adam yang membawa kotak makanan itu masuk ke ruangan khusus guru pembimbing. Disana sudah ada Riziq, Ibra, Yusuf, ustad Rasyid, Ustad Usman dan Ustad Soleh. Adam sudah tersenyum senyum sambil membuka kotak makanan itu. Dilihatnya nasi goreng ditambah telor ceplok dan beberapa sayuran segar lalu dibaluri kecap.

"Bismilahirahmanirrahim"

Ucap Adam sambil melahap nasi goreng itu. Perlahan Riziq dan ustad Rasyid pun mendekatinya.

"Bukannya kau sudah makan tadi di rumah, kau masih laper hingga bawa bekel" ucap Riziq sambil mengambil sendok untuk mencicipi. Seketika itu pula Adam langsung mengambil sendok dari Abi nya.

"Jangan Bi, nasi goreng ini dikhususkan untuk ku, jadi cuma aku yang boleh memakannya" tutur Adam sambil memakan kembali hingga Riziq langsung mengernyit.

"Kau pelit sekali sama Abi sendiri. Lagian ini kan masakan Umi mu" ucap Riziq.

"Ini bukan masakan Umi"

"Kalau bukan masakan Umi mu lalu masakan siapa?. Apa ini Hawa yang masak?" tanya Riziq.

"Si Hawa mana bisa dia masak. Ini juga bukan masakan yang dibuat Umi. Tapi nasi goreng ini dibuat oleh calon Umi dari anak anaku" ucap Adam sambil tersenyum senyum. Semua yang mendengar ucapan Adam langsung mengernyit. Seketika itu pula Riziq langsung menempel kan telapak tangannya ke keningnya Adam.

"Suhunya normal, tapi ko bicaramu ngalor ngidul" ucap Riziq heran.

"Badan ku sehat Abi, yang kurang sehat itu hatiku. Hatiku sedang terkena virus love love" ucap Adam.

"Astaghfirullah alazim. Adam, Abi jadi penasaran, sekuat apa perempuan itu memukul pundakmu hingga kau jadi oleng begini"

"Ustad Riziq, nanti sepulang mengajar, aku temani Adam untuk menemui dokter Boyke. Sepertinya Dokter Boyke pasti tau gejala apa yang sedang dialami oleh Adam" tutur ustad Usman.

"Apa hubungannya sama Dokter Boyke?" batin Riziq.

Saat ustad Rasyid mau mencicipi mentimun yang ada di kotak makanan itu, tiba tiba Adam langsung menepuk tangan pakde nya itu.

"Pakde jangan ngajak ribut" ucap Adam. Ustad Rasyid hanya tersenyum senyum. Ustad Rasyid pun berbisik pada Riziq.

"Ziq sepertinya putramu minta dinikahkan" bisik ustad Rasyid.

_ _ _ _

Sementara dengan Cahaya yang kini sedang bekerja di rumah makannya Erika. Cahaya sedang fokus memotong sayuran. Tiba tiba Erika datang dan ikut membantu.

"Tidak usah dibantu mba Erika, biar aku saja yang selesaikan" ucap Cahaya. Erika malah tersenyum.

"Tidak apa-apa. Bukankah sebentar lagi Ali keluar dari kelasnya. Apa kau tidak mau menjemputnya?" tanya Erika.

"Tapi kerjaanku belum selesai mba"

"Tidak apa apa, kau jemput saja dulu putramu, setelah menjemput, nanti kesini lagi" ucap Erika. Cahaya pun mengangguk tersenyum. Tiba tiba hapenya bergetar, dilihatnya nama Bu Wahida. Cahaya pun mengangkatnya sambil menjauhi Erika.

"Assalamualaikum Bu, ibu apa kabar?" tanya Cahaya.

"Waalaikum salam. Ini pak Anwar, saya ingin memberitahukan bahwa Bu Wahida telah meninggal tadi pagi" tutur pak Anwar. Cahaya nampak terkejut.

"Inalillahi wa innailaihi Raji'un. Beliau kenapa pak?" tanya Cahaya.

"Bu Wahida terkena serangan jantung. Sebelum meninggal, Bu Wahida berperan agar 90% dari hartanya di berikan pada Ali, dan 10% untuk pak Saka. Saya sudah mengurus surat surat warisannya, suatu saat saya akan menemuimu dan Ali. Namun untuk saat ini, tolong kau bersembunyi dulu Cahaya. Pak Saka marah besar saat ini, ia masih tidak terima kalau 90% harta warisan Bu Wahida diberikan pada Ali" tutur pak Anwar. Cahaya pun terdiam.

"Lalu apa yang harus saya lakukan pak?" tanya Cahaya.

"Untuk saat ini kau harus lebih hati hati. Bersembunyilah dulu. Saka dan anak buahnya sedang mencarimu. Saya takut mereka berencana untuk menyelakai kalian terutama Ali. Mulai sekarang berhati hatilah Cahaya" tutur pak Anwar mengingatkan.

"Iya. pak, terima kasih"

"Kalau ada apa apa, kau hubungi nomer ini" pinta pak Anwar.

Setelah menutup sambungan teleponnya. Cahaya pun terdiam.

"Maafkan aku Bu, dihari terakhirmu, aku dan Ali tidak ada di sampingmu. Semoga kau mendapatkan surganya Allah. Aamiin" batin Cahaya.

Cahaya pun langsung pergi ke pesantren untuk menjemput Ali.

Sementara dengan Ali yang kini sedang berada di depan gerbang bersama Adam dan Fawwaz. Mereka sedang menunggu Cahaya datang.

"Ali, nanti bilang sama kakakmu, kalau masakannya enak sekali. Kalau dia masih sudi, aku siap untuk dibuatkan lagi" ucap Adam sambil tersenyum senyum.

"Itu namanya ngarep" ucap Fawwaz.

"Aku bukannya ngarep, tapi cuma berharap" ucap Adam. Fawwaz langsung mengernyit.

"Bukannya ngarep sama berharap itu tetanggaan ya?" tanya Fawwaz.

"Bukan tetanggaan AZ, tapi satu tujuan" jawab Adam sambil tertawa kecil. Mereka menunggu Cahaya hampir 15 menit.

"Cahaya rembulan sudah pergi, Cahaya matahari sudah tinggi, kenapa Cahaya hatiku belum datang" ucap Adam. Fawwaz pun mengernyit.

"Ini kak Adam ngomongin Cahaya apaan sih?" batin Fawwaz.

Dari kejauhan terlihatlah Cahaya sedang berjalan menghampiri mereka. Adam langsung tersenyum.

"Ya Allah, ini kenapa dadaku dah Dig dug begini?. Sabar ya hatiku, aku akan memperjuangkannya. Untuk itu jangan minta buru buru, selow aja jangan gurung gusuh. Cahaya itu lain dari yang lain, semakin didekati, dia semakin menjauh. Jadi harus selow untuk merebut hatinya" batin Adam.

"Ali, itu kakakmu sudah datang. Ayo kita panggil sama sama" pinta Adam. Ali pun mengangguk setuju.

"Kakak" (Adam).

"Ibu" (Ali).

Adam langsung mengernyit.

"Ali, kenapa kau memanggil kakakmu dengan sebutan ibu?" tanya Adam heran.

"Itu ibunya Ali" jawab Ali. Adam pun terdiam, ia ingin langsung bertanya pada Cahaya tentang kebenaran itu. Karena sebuah panggilan baginya tidak mencerminkan keadaan, Zahira saja sampai sekarang masih memanggil suaminya dengan sebutan kakak.

"Assalamualaikum" Cahaya datang sambil mengucap salam.

"Waalaikum salam"

Adam hanya diam saja untuk mencari kebenaran. Cahaya tersenyum dan langsung mengusap pipinya Ali.

"Maaf ya ibu terlambat menjemputmu. Ayo kita pulang" ajak Cahaya. Adam langsung terkejut saat Cahaya menyebut dirinya ibu.

"Jadi benar Cahaya ini ibunya Ali. Ya Allah remuk hatiku" batin Adam.

"Ustad Adam, kita duluan" ucap Cahaya.

"Apa dia putramu?" tanya Adam memastikan. Cahaya pun mengangguk.

"Iya, Ali ini putraku" jawab Cahaya sambil menatap Ali, lalu mencium tangan putranya itu. Seketika itu pula, tubuhnya Adam berasa tak bertulang. Tiba tiba 5 L datang menyerang, Lemah Letih Lesu Lelah dan Lunglai.

"Kita duluan asalamualaikum" pamit Cahaya pergi sambil menggendong Ali. Rasa kecewa nampak di raut wajahnya Adam.

"Ya Allah, jadi selama ini aku mencintai istri orang. Astaghfirullah ampuni aku ya Allah. Aku terlambat mengetahuinya padahal rasa cintaku sudah tumbuh menjalar ke seluruh tubuhku. Remuk hatiku remuk" batin Adam.

Adam menatap kepergian Cahaya dengan penuh kekecewaan membuat Fawwaz terdiam heran. Adam belum tau kalau Cahaya sudah bercerai dengan suaminya. Adam juga belum tau kalau Cahaya adalah seorang janda.

"Kak Adam kenapa?" tanya Fawwaz.

"Hatiku remuk" ucap Adam sambil berjalan pulang. Fawwaz hanya mengernyit. Adam pun berpapasan dengan Zahira dan Yusuf.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam" jawab Adam sambil terus berjalan membuat Zahira dan Yusuf terdiam heran.

"Kasihan sekali keponakanku itu. Sejak terjadinya pemukulan itu, kondisi Adam sangat memprihatinkan. Urat sarafnya sedikit terganggu" ucap Zahira.

"Do'akan saja semoga Adam sehat kembali" ucap Yusuf.

Zahira dan Yusuf pun mendekati Fawwaz.

"AZ, ayo kita pulang" ajak Yusuf.

"AZ itu kak Adam kenapa?, mommy umi lihat sepertinya dia sedang terjadi sesuatu" ucap Zahira.

"Ka Adam hatinya sedang remuk Mi" jawab Fawwaz.

"Siapa yang menginjak hatinya hingga remuk begitu?"

"Cahaya hatinya Mi"

Terpopuler

Comments

Erna Masliana

Erna Masliana

Adam belum tau kalo Cahaya janda

2024-08-01

0

Neulis Saja

Neulis Saja

be patience and pray as your helper 🤲

2022-11-17

1

Maryana Fiqa

Maryana Fiqa

ha.ha..ha suka ngakak baca cerita ini🤣🤣🤣🤣

2021-07-29

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!