Hari itu, Cahaya sudah menunggu Ali lebih awal di depan gerbang. Perasaan nya mulai tidak enak. Kini ia lebih berhati hati lagi dengan keselamatan putranya. Zahira yang baru keluar dari kelasnya, ia melihat dari kejauhan kalau Cahaya sedang berdiri di depan gerbang putra.
"Duuh itu ada si Cahaya berdiri didepan gerbang. Bahaya nih, si Yuyu ku tersayang pasti lewat situ, nanti mereka ketemu. Siaga 7 mulai beraksi" batin Zahira.
Zahira pun berjalan mendekati.
"Ehem"
Cahaya langsung membalikan badannya menatap Zahira yang kini berdiri dibelakangnya.
"Assalamualaikum" ucap Cahaya sambil tersenyum. Zahira sudah menyipitkan matanya menatap curiga pada Cahaya.
"Waalaikum salam. Kau sedang apa berdiri disini?" tanya Zahira.
"Aku sedang menunggu Ali" jawab Cahaya.
"Jangan melirik lirik si Yuyu ku tersayang ya, kau tau kalau aku sedang cemburu, kak Dewi saja akan kutelan hidup hidup" ucap Zahira, ada nada mengancam dalam kalimatnya. Cahaya hanya mengangguk ngangguk saja, padahal ia tidak mengerti dengan ucapannya Zahira.
"Siapa si Yuyu???, apa dia putranya???" batin cahaya.
Tidak lama keluarlah para santri putra yang telah selesai belajar. Untuk para santri yang tinggal di asrama tidak melewati gerbang. Untuk yang melewati gerbang hanya sebagian santri yang mempunyai rumah disekitaran pesantren, yang hanya sekitar 15% saja, karena kebanyakan mereka tinggal di asrama.
"Aya, kalau si Yuyu tersayang keluar kau nanti tutup mata ya" pinta Zahira. Cahaya pun mengangguk ngangguk.
Tidak lama kemudian ada bang Muklis keluar dari gerbang itu, ia baru saja membenarkan sesuatu. Seketika Cahaya langsung menutup matanya menggunakan kedua tangannya. Zahira langsung mengernyit.
"Eh Aya, itu mah Bang Muklis bukan si Yuyu. Kau jangan macam macam ya, suamiku itu paling tampan di sini, jadi jangan samakan dia dengan Bang Muklis" gerutu Zahira. Seketika itu pula Cahaya langsung membuka matanya kembali.
"Maaf mba Zahira, aku pikir dia yang namanya Yuyu" jawab Cahaya. Zahira sudah mengerucutkan bibirnya.
Lalu datanglah Yusuf bersama Fawwaz berjalan mendekati. Seketika itu pula Zahira kembali menyuruh Cahaya untuk memejamkan matanya. Cahaya kembali menurut.
"Assalamualaikum"
"Waalaikum salam. Yuyu sayang tutup mata dulu" pinta Zahira sambil tangannya menutupi kedua mata suaminya.
"Kenapa Ira?" tanya Yusuf heran.
"Ssttth. Ayo jalan ka, didepan ada sesuatu yang akan membuat matamu ternoda" ucap Zahira sambil memapah Yusuf pergi. Fawwaz malah mengernyit sambil menatap Cahaya yang kini sedang memejamkan matanya.
"Pasti kak Cahaya ini geli lihat kelakuannya Mommy umi pada Abi Yuyu, makanya dia tutup mata. Jangankan orang lain, aku yang putranya saja terkadang suka geli lihat keganjenan dan kenarsisan Mommy umi" batin Fawwaz.
Zahira yang melihat putranya sedang menatap Cahaya, ia langsung menarik tangannya Fawwaz untuk pergi tanpa berkata apapun pada Cahaya. Cahaya masih setia memejamkan matanya, ia tidak tau kalau Zahira sudah pergi meninggalkan nya.
Tidak lama kemudian datanglah ustad Usman, ia pun terheran melihat Cahaya berdiri sambil memejamkan matanya.
"Astaghfirullah, ini si Cahaya ngapain tidur di depan gerbang. Saking ngantuknya dia sampai tidur sambil berdiri. Salut aku"batin ustad Usman. Tiba tiba ada yang mencubit pinggang nya dari belakang.
"Awww"
Ustad Usman menjerit tanpa bersuara. Dilihatnya Silmi sedang berkacak pinggang memberikan tatapan menusuk pada Abinya. Seketika itu pula Silmi langsung menarik tangan Abinya pergi.
"Abi kalau ketahuan Umi mandangin seorang janda muda, Abi pasti langsung dibabad habis pake pedang yang ada di kebun" gerutu Silmi.
"Abi hanya heran saja sama ibu nya si Ali itu, ngapain dia tidur sambil berdiri" jawab ustad Usman.
"Ssstthh ayo pulang, nanti kuaduin sama Umi Nisa" ucap Silmi.
"Jangan dong Mimi sayang, nanti Abi gak dikasih jatah" protes ustad Usman. Mereka pun pergi meninggalkan Cahaya sendirian. Cahaya masih setia memejamkan matanya.
"Ini kak Zahira sebenarnya mau aku nutup mata sampai kapan?. Mataku sudah pegel. Apa aku boleh buka mata sekarang?" batin Cahaya.
Karena merasa lelah, akhirnya Cahaya pun perlahan membuka matanya, ia nampak terkejut melihat Adam sedang berdiri tersenyum dihadapannya. Jarak mereka sekitar 3meter.
"Adam"
Cahaya pun celingak celinguk mencari Zahira, namun Zahira ternyata sudah lenyap hilang dari pandangan. Cahaya langsung menundukan wajahnya karena malu. Adam masih setia dengan senyumnya.
"Apa kau sengaja memejamkan matamu, supaya saat kau membuka mata ada aku orang pertama yang kau lihat?" tanya Adam. Cahaya semakin menundukan wajahnya.
"Tadi kak Zahira yang menyuruhku" jawab Cahaya.
"Modus ya, bilang saja kalau kau mau melihatku sebagai orang pertama yang kau lihat" ucap Adam sambil tersenyum senyum. Cahaya malah mengerucutkan bibirnya lalu menatap kearah kelas kelas yang nampak kosong.
"Ali mana?" tanya Cahaya.
"Kau mencari putra kita?" tanya Adam. Cahaya mengernyit, ia merasa heran dengan sikapnya Adam yang seolah olah begitu menunjukan keseriusan perasaannya.
"Aku tanya sekali lagi, Ali mana?"
"Ali ku culik. Sebagai tebusannya kau harus bersedia menjadi istriku" ucap Adam sambil menahan tawanya. Cahaya langsung mengernyit.
"Tidak lucu" gerutu Cahaya.
Adam malah tertawa. Cahaya terus menatap sekeliling yang nampak begitu sepi, ia mulai khawatir dengan putranya itu.
"Adam, Ali kemana?" tanya Cahaya yang kini mulai cemas. Adam malah tersenyum.
"Adam kumohon tolong bantu aku cari Ali, aku takut dia kenapa napa" ucap Cahaya kembali.
"Kau tidak usah khawatir, Ali ada bersamaku" ucap Adam. Cahaya pun terdiam sambil menatap Adam meminta jawaban. Tiba tiba ada sepasang tangan kecil yang terlihat melingkar memeluk perutnya Adam dari belakang. Cahaya pun terdiam.
"Ali" panggil Cahaya.
Perlahan Ali pun memperlihatkan setengah kepalanya dari balik badannya Adam, Ali nampak tersenyum pada Cahaya hingga Cahaya pun ikut tersenyum.
"Sini sayang" ucap Cahaya.
"Apa kau memanggilku sayang?" tanya Adam sambil tersenyum senyum, ia tau kalau Cahaya sedang memanggil Ali, namun Adam merasa gemas pada Cahaya hingga ia tak kuasa ingin menggodanya.
"Aku memanggil putraku" jawab Cahaya.
"Massa???"
"Hmmm"
Ali masih setia memeluk Adam dari belakang hingga Cahaya merasa heran. Ali tidak pernah sedekat itu pada laki laki termasuk Saka. Namun Ali nampak akrab dengan Adam meskipun mereka belum lama kenal.
"Ali, ayo kita pulang" ajak Cahaya.
Ali malah menggelengkan kepalanya membuat Cahaya langsung mengernyit heran.
"Ali sayang ayo kita pulang" ajak Cahaya kembali. Lagi lagi Ali menggelengkan kepalanya. Cahaya pun menatap Adam yang kini sedang menatap ke arah lain sambil menahan tawanya. Cahaya lagi lagi mengerucutkan bibirnya.
"Ali ayo pulang"
Ali langsung menatap Adam meminta jawaban. Adam langsung mengangguk ngangguk. Perlahan Ali melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang nya Adam.
"Aku pulang dulu ya Ayah" ucap Ali pada Adam. Seketika itu pula Cahaya langsung menganga mendengar putranya memanggil Adam dengan panggilan Ayah. Adam sudah tersenyum senyum melihat reaksinya Cahaya yang menganga sedikit syok.
"Aya, ditutup mulutnya. Nanti setan setan mulai berbisik pada telingaku, aku takut tidak bisa mengendalikan diri" tutur Adam. Seketika itu pula Cahaya langsung menutup mulutnya. Ia merasa malu dan salah tingkah sendiri hingga akhirnya ia langsung mengajak Ali untuk pulang dan lupa mengucap salam.
"Cahaya"
Panggil Adam. Seketika itu pula Cahaya dan Ali menghentikan langkahnya lalu menatap Adam.
"Assalamualaikum Aya" ucap Adam mengingatkan.
"Waalaikum salam"
Jawab Cahaya sambil menundukan wajahnya malu karena lupa mengucap salam. Cahaya kembali melanjutkan langkahnya. Ketika sudah sedikit jauh, Cahaya pun bertanya pada putranya.
"Ali, kenapa kau memanggil ustad Adam dengan panggilan Ayah?" tanya Cahaya.
"Ustad Adam yang nyuruh"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Neulis Saja
duh adam, you are attitude make me laugh 🤣
2022-11-17
1
ussi_a'za
hahaa...zahira" saking takut nya ampe d suruh pada tutup mata,,semangat ustadz adam udah pengen jd ayah nya ali😁
2021-04-14
1
Litaᶜʱᵅᶯ
🤣🤣🤣🤣dasar anak sibrondong...dh main suruh panggil ayah aj...ni ada benih siselebor jgk ,bukan genit abi sm uminy aj.🤣🤣
2021-03-30
2