Ngintip

Masih di hari yang sama. Cahaya berlari ketakutan ketika mendengar ucapan ucapan Aisyah, Riziq dan Adam. Cahaya merasa takut jika semuanya tau kalau dirinya yang telah memukul Adam, maka pihak pesantren akan mengusirnya. Cahaya sudah merasa nyaman dan aman berada disana.

Cahaya terus berlari ketakutan sambil menggendong Ali. Tiba tiba ia tidak sengaja menabrak Dewi yang kini sedang berjalan menuju kantinnya ni Ratna.

BRUUUGH

Cahaya terpental kebelakang bersama Ali.

Seketika itu pula Ali langsung menangis.

"Huaaaa sakit Bu" ringis Ali.

Dewi langsung terkejut, seketika itu pula ia langsung membangunkan Cahaya dan Ali.

"Kau tidak apa-apa Cahaya. Kenapa kau lari lari ketakutan seperti itu?" tanya Dewi.

"Aku tidak apa apa, Maaf Tante Dewi, aku tadi buru buru" jawab Cahaya sambil mencoba menenangkan Ali yang terus saja menangis.

"Sstthhh cup cup cup, Ali jangan nangis ya, kalau ketahuan besanku, pasti aku yang akan disalahkan. Ustad Usman tetap akan menyalahkan ku meskipun kau yang salah karena telah menabraku" tutur Dewi.

PRIIIIIIIIIIIIT.

Suara Pluit tiba-tiba nyaring terdengar.

"Nah kan orangnya datang" ucap Dewi yang kini melihat Ustad Usman berjalan mendekati mereka.

PRIT PRIT PRIT PRIT.

Ustad Usman berulang ulang kali meniup Pluitnya.

"Tragedi apa lagi yang terjadi?" tanya Ustad Usman. Dewi sudah mengerucutkan bibirnya.

"Besan, ada tragedi apa barusan?, kenapa si Ali menangis histeris seperti itu?" tanya ustad Usman kembali.

"Si Cahaya sama si Ali barusan nabrak busway. Jangan marah padaku, yang nabrak si Cahaya bukan aku" jawab Dewi sedikit menggerutu.

"Maaf ustad Usman, ini bukan salah Tante Dewi, aku sendiri yang tidak hati hati" ucap Cahaya.

"Makanya diet sehat Wi, biar badanmu tumbuhnya itu keatas bukan kesamping" ucap ustad Usman.

"Aku sudah diet ustad, makanku sudah kukurangi, biasanya aku makan sehari 5 sampai 6 kali, kini aku sudah makan sehari 4 kali" jawab Dewi. Cahaya sudah menahan tawanya sementara ustad Usman sudah mengernyit.

"Pantas saja Bang Muklis sering mengeluh padaku katanya beras dirumahnya sering cepat habis" tutur Ustad Usman hingga Dewi mengerucutkan bibirnya.

"Punya besan, Zahara banget bicaranya" batin Dewi menggerutu.

"Ustad, terkadang aku heran padamu. Urusan tabrak menabrak matamu jeli kaya CCTV, giliran si Adam ada yang membantai kau sampai tidak tau" ucap Dewi. Cahaya mulai ketakutan kembali.

"Aku memang tidak tau soal pemukulan si Adam, tapi aku sudah kerahkan semua anak buahku untuk menyelidikinya. Bahkan aku sudah menghubungi pak Akbar dan pak Maman (polisi) untuk membantuku menangani kasusnya Adam" tutur Ustad Usman. Wajah Cahaya kembali memucat.

"Aya, apa kau sakit?, kenapa wajahmu tiba tiba pucat begitu?" tanya Dewi. Cahaya langsung menggeleng.

"Wah jangan jangan si Cahaya sinar matahari ini sakit gara gara menabrakmu Wi" ucap ustad Usman.

"Salahkan aku aja terus" gerutu Dewi dalam hati.

"Aya, sepertinya kau sakit. Ayo kuantar kau ke kantor polisi" ucap ustad Usman.

Deg

Deg

Deg.

Mendengar kantor polisi, Cahaya semakin ketakutan.

"Eh besan, yang namanya orang sakit ya dibawa ke rumah sakit bukan dibawa ke kantor polisi" tutur Dewi.

"Aku permisi aku buru buru. Assalamualaikum" pamit Cahaya sambil berlari ketakutan hingga ia meninggalkan Ali, karena kelupaan.

"Heiii Cahaya sinar matahari. Putramu ketinggalan" teriak ustad Usman. Seketika itu pula Cahaya langsung menghentikan langkahnya.

"Astaghfirullah alazim"

Cahaya berbalik kembali lalu menggendong Adam dan berlari kembali. Ustad Usman sudah menggeleng gelengkan kepalanya.

"Baru saja bertabrakan denganmu Wi, si Cahaya langsung oleng" ucap Ustad Usman. Dewi langsung menggeram.

_ _ _ _ _ _

Sementara dengan Aisyah dan Riziq yang kini sedang mencuci piring berdua di dapur rumahnya setelah selesai acara makan siang bersama Cahaya. Mereka pun sempat mengobrol ngobrol.

"Uni, itu sebenarnya kenapa ya si Cahaya itu?, ko tiba tiba dia langsung pergi begitu saja. Wajahnya pun nampak ketakutan begitu" tutur Riziq.

"Entahlah. Semenjak Uni bertemu dengannya, sepertinya Cahaya menyimpan rahasia" ucap Aisyah. Adam yang mendengar pun menguping dibalik pintu.

"Rahasia apa?" tanya Riziq.

"Uni tidak tau jelasnya. Tapi dia pergi ke kota ini seperti sedang menghindari sesuatu. Tapi kasihan juga sih, dia itu gak punya saudara, dia juga seorang janda muda. Sepertinya hidupnya serasa berat, apalagi dia harus mengurus Ali seorang diri" tutur Aisyah. Adam pun terkejut mendengarnya.

"Apa, jadi Cahaya itu seorang janda????" batin Adam terkejut.

Ada senyuman lolos dibibir nya. Awalnya Adam patah hati karena mengira Cahaya masih punya suami, tapi kini hatinya berbunga bunga kembali ketika mendengar Cahaya adalah perempuan singel, meskipun dia seorang singel parent.

"Entah aku harus bahagia atau sedih mendengar setatusmu sebagai singel parent. Tapi entah kenapa hatiku kembali berbunga" batin Adam.

Adam terus mengintip dan menguping, berharap ia dapat info lebih jauh tentang Cahaya. Namun lama lama Adam malah mengernyit melihat Abi nya malah menggoda Umi nya. Bukannya menggosok gosok piring, Riziq malah menggosok gosok tangan Aisyah.

"Le, kalau mau bantuin ya bantuin aja, gak usah pake modus modus segala" ucap Aisyah yang kini tangannya sudah dielus elus Riziq. Riziq hanya tersenyum senyum.

"Emangnya tidak boleh modus sama istri sendiri. Masa aku harus modusin Bi Ratna, nanti aku dibabad mang Ilham" Jawab Riziq.

"Hadeuuuh si Abi sama si Umi malah main modus modusan di dapur, gak tau apa kalau anaknya lagi jomblo. Bikin iri saja" batin Adam menggerutu.

Azan magrib pun terdengar di masjid besar pesantren. Riziq pun sudah bersiap untuk pergi ke masjid.

"Mau berangkat Le?" tanya Aisyah.

"Hmmm, kau panggilkan Adam dulu" pinta Riziq. Aisyah pun berjalan menuju kamarnya Adam. Saat Aisyah mau mengetuk pintu kamar Adam, terdengar suara irama di kamarnya Adam. Aisyah pun mengintip dari balik pintu yang sudah terbuka sedikit. Aisyah langsung mengernyit melihat putranya yang sedang memakai sorbannya sambil bernyanyi nasyid yang terdengar mendayu dayu, tak lupa senyum dibibirnya merekah bak bunga yang baru mekar.

"Aku semakin khawatir dengan putraku. Kemarin bilangnya sedang patah hati, tapi sekarang bernyanyi nyanyi seperti orang yang sedang jatuh cinta. Apa benar Adam mengalami gangguan saraf?" batin Aisyah.

Riziq yang melihat istrinya ngintip ngintip pun langsung mengernyit.

"Itu si Uni kurang kerjaan banget, anak sendiri diintip intip sementara suami sendiri gak pernah diintipin" batin Riziq menggerutu.

Perlahan Riziq pun mendekati Aisyah dan berbisik di telinga istrinya itu.

"Bintitan karena ngintip suami itu lebih terhormat dibanding bintitan gara gara ngintipin anak" bisik Riziq. Aisyah langsung mengernyit.

"Sssttth jangan berisik"

"Uni, kau kurang kerjaan banget ngintipin si Adam. Suami sendiri gak pernah diintipin" gerutu Riziq. lagi lagi Aisyah mengernyit.

"Le, masa kau cemburu sama anak sendiri. Kau tau kenapa aku tidak mau mengintipmu, karena kau lah yang sering mengintipku. Kalau kita berdua saling ngintip mengintip, nanti kita bintitannya barengan, kan gak lucu" tutur Aisyah sambil berbisik.

"Aku mendadak cemburu melihatmu mengintip si Adam. Ayo pergi" ajak Riziq.

"Sssttthhh. Kau lihat kelakuan putramu itu, sedari tadi dia senyum senyum gak jelas, nyanyi nyanyi sambil ngaca. Aku jadi takut Le. Apa perlu kita membawanya ke dokter saraf?" tutur Aisyah. Riziq pun terdiam, ia langsung mengintip Adam yang kini masih setia bercermin sambil tersenyum senyum.

"Astaghfirullah Uni, itu putra kita kenapa ya?, geli aku lihatnya, ko dia senyum senyum sama bayangannya sendiri di cermin" ucap Riziq sambil berbisik.

"Aku pun khawatir Le"

Tiba tiba Hawa keluar dari kamarnya, ia terdiam saat melihat orang tuanya mengintip ngintip.

"Idiiih itu si Abi sama si Umi lagi ngapain ngintipin kak Adam. Kurang kerjaan banget" batin Hawa.

Perlahan Hawa pun menghampiri mereka.

"Kalian lagi ngapain ngintipin kak Adam?" tanya Hawa.

"Sssttthhh"

Dan pada akhirnya Hawa pun ikut mengintip.

Adam masih bercermin, membenarkan sorbannya yang ia pakai menutupi kepala hingga pundaknya.

"Cahaya matahari telah terbenam, Cahaya rembulan pun belum terlihat, tapi kenapa Cahaya hatiku sudah bersinar sebelum waktunya. Ya Allah, cepat sekali bunga bunga bermekaran dalam hatiku" tutur Adam sambil tersenyum senyum. Aisyah, Riziq dan Hawa langsung saling lirik.

"Kak Adam setres ya Mi?" ucap Hawa.

"Bukan, itu kata kak Usman, Adam mengalami sindrom love love" jawab Aisyah.

Mendengar suara bisik bisik dibelakang pintu membuat Adam terdiam. Perlahan Adam mendekati pintu lalu membukanya secara tiba tiba. Dan tiba tiba pula ketiga orang yang mengintip itu langsung terjatuh saling tindih menindih karena mereka semua bersandar pada pintu.

BRUUUGH.

"Awwwwww"

"Abi, Umi, Hawa, kalian lagi ngapain?" tanya Adam heran. Ketiga orang itu langsung tersenyum getir.

"Kalian lagi ngapain?" tanya Adam kembali.

Riziq, Aisyah dan Hawa pun bangun. Mereka sudah saling lirik bingung mau menjawab apa. Tiba tiba mereka langsung menjawab berbarengan namun jawaban mereka berbeda beda.

" Kita lagi nguber semut" (Aisyah).

"Kita lagi nguber kecoa" (Hawa).

"Kita lagi nguber biawak" (Riziq).

Adam langsung mengernyit mendengar jawaban mereka yang berbeda beda.

"Siapa yang benar. Sebenarnya mana yang benar. Nguber semut, nguber kecoa apa nguber biawak?" tanya Adam.

"Sebenarnya Umi sama Hawa sedang nguber ubannya Abi mu. Ayo Le, kita cabutin uban mu" ajak Aisyah pergi. Riziq langsung mengernyit.

"Uni kau suka sembarangan, aku kan belum ubanan" protes Riziq.

"Ssttthhhh mingkem Le dari pada kita ketahuan ngintip" bisik Aisyah. Riziq pun mengangguk pasrah.

"Aku yang sedang tergila gila, kenapa mereka ikutan gila juga" batin Adam.

Terpopuler

Comments

Nunung Ningrum

Nunung Ningrum

😂😂😂😂baca sambil ketawa , langsung suamiku tanya ada apa ❓😅😅😅

2023-11-27

1

Jusmiati

Jusmiati

😂😂😂😂😂😂😂

2023-06-19

1

Neulis Saja

Neulis Saja

🤣🤣🤣

2022-11-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!