Masih dengan Adam yang kini sudah dibawa ke klinik. Dokter Husna sudah memeriksanya, ia menemukan luka lebam dipundaknya Adam. Aisyah, Riziq, Ibra serta Zahira dan Fawwaz nampak terkejut.
"Sepertinya ustad Adam mendapatkan penganiayaan. Dia di pukul benda tumpul di pundaknya" ucap Dokter Husna.
"Siapa yang menganiaya putraku?" ucap Riziq sambil melihat luka itu. Riziq pun menatap Zahira.
"Ira, kau yakin tidak tau siapa yang memukul Adam?" ucap Riziq. Zahira pun menggeleng.
"Tidak tau kak, saat aku berjalan sama Fawwaz, ada perempuan teriak minta tolong. Pas aku ikutin ternyata si Adam sudah bobo nyenyak di jalan" jawab Zahira.
Aisyah sudah mengelus ngelus kepala putranya itu, ia tidak terima ada yang berbuat jahat pada Adam.
"Siapa yang menganiaya putraku?, apa salahnya Adam?" batin Aisyah.
"Mungkin luka dipundaknya ka Adam itu bukan luka pukulan, tapi luka disengat lebah" ucap Fawwaz. Zahira sudah cekikikan tak bersuara.
"Kau sepertinya benar AZ. Adam disengat lebah gara gara Adam terlihat manis lalu dikira nyuri madunya, dan terjadilah penyengatan itu" tutur Zahira. Riziq sudah memicingkan matanya. Sementara Dokter Husna dan Ibra sudah tersenyum senyum.
"Siapa tau saja benar kak Riziq, jangan suudzon dulu sama orang, siapa tau Adam bukan dipukul tapi disengat" ucap Zahira kembali.
"Mingkem" ucap Riziq hingga Zahira langsung mengerucutkan bibirnya. Tiba tiba datanglah Hawa setelah mendengar sodara kembarnya pingsan.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Hawa pun mendekati ia melihat luka lebam itu yang kini sedang diolesi obat oleh Aisyah.
"Kak Adam kenapa Mi?" tanya Hawa.
"Kata Dokter Husna, ada yang mukul kakakmu pake benda tumpul" jawab Aisyah. Hawa pun terkejut.
"Siapa yang mukul mi, jahat banget orang itu" gerutu Hawa.
Lalu datanglah ustad Usman dan ustad Soleh yang mendengar Adam pingsan di jalan.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Kedua ustad itu melihat keadaan Adam yang masih belum sadarkan diri.
"Apa yang terjadi dengan Adam?" tanya ustad Soleh.
"Sepertinya dia menjadi korban penganiayaan. Namun kita belum tau siapa pelakunya dan apa motip pemukulan itu" tutur Riziq.
"Kenapa tidak lihat CCTV ditempat kejadian" ucap Ustad Usman. Semua langsung mengernyit.
"Om ustad, emang ada CCTV dijalan?" tanya Zahira. Ustad Usman langsung tersenyum getir.
Tidak lama kemudian Adam tersadar. Perlahan ia membuka matanya. Semua nampak tersenyum senang.
"Alhamdulillah"
"Adam, kau baik baik saja nak?" tanya Aisyah. Riziq pun membantunya untuk duduk. Adam langsung mengernyit ketika sadar dirinya sudah ada di klinik.
"Aku dimana Mi?" ucap Adam.
"Kau ada di klinik Adam"
"Adam, Abi tanya siapa yang telah memukulmu hingga pundakmu luka begitu?" tanya Riziq. Adam pun terdiam lalu mengingat ngingat kembali apa yang terjadi padanya hingga ia terjatuh pingsan. Tiba tiba Adam tersenyum membuat yang lain heran.
"Idiiih si Adam malah tersenyum???, jadi curiga" batin Ustad Usman.
"Adam, kau ingat tidak siapa yang telah memukulmu?" tanya Aisyah.
"Bidadari, yang telah memukulmu itu seorang bidadari. Wanita surga bidadari dunia" jawab Adam sambil tersenyum senyum.
Semua nampak mengernyit mendengar jawaban dari Adam. Aisyah dan Riziq sudah saling lirik heran.
"Adam, sekali lagi kita tanya siapa yang telah memukul pundakmu?" ucap Riziq.
"Bidadari. Seorang bidadari cantik lah yang telah memukulku dengan balok kayu" jawab Adam sambil tersenyum. Lagi lagi mereka terdiam sambil mengernyit.
"Ka Riziq, jangan jangan kepalanya Adam juga ikut dipukul dan terkena saraf nya. Atau dipundaknya Adam terdapat saraf yang menuju ke otak, jadi pikiran Adam sedikit bergeser" tutur Zahira. Riziq sudah memicingkan matanya.
"Kau jangan sembarangan kalau bicara" gerutu Riziq.
"Eh Selebor ini bukan geger otak namanya, tapi si Adam terkena sindrom love love. Jadi pas terjadi pemukulan tiba tiba ada si Suketi lewat, terus dia dikira bidadari sama si Adam" tutur ustad Usman. Semua langsung mengernyit.
"Usman mingkem" pinta ustad Soleh.
Aisyah sudah mengelus kepala putranya itu.
"Kau tidak apa-apa Dam?" tanya Aisyah. Adam pun tersenyum.
"Aku tidak apa apa Umi. Dia tidak datang untuk melihat keadaanku?" tanya Adam sambil mencari-cari.
"Siapa?" tanya Aisyah.
"Bidadari" jawab Adam.
"Waah inimah fix Adam terkena gangguan saraf. Pemukulan itu pasti mengenai urat saraf dipundaknya yang terhubung ke otaknya. Sepertinya Adam harus segera di USG" tutur Zahira.
"Eh selebor, kau kira di otaknya si Adam ada bayinya" gerutu ustad Usman.
Sebenarnya Riziq sudah gereget dengan mereka berdua. Kalau bukan di klinik mungkin dia sudah ngamuk ngamuk.
"Adam, apa kau mengenali orang yang telah memukulmu itu?" tanya Ibra. Adam pun menggeleng.
"Aku tidak mengenalnya. Tapi aku yakin dia adalah bidadari yang menjelma menjadi manusia" jawab Adam sambil tersenyum.
"Waaah si Adam makin kacau ini" batin ustad Usman.
"Jangan bilang kalau dia adalah bidadari balok kayu" ucap Zahira.
"Bukan Tante, dia bukan bidadari balok kayu. Tapi dia adalah WANITA SURGA BIDADARI DUNIA" jawab Adam kembali.
"Dokter Husna, ini Adam kenapa?" tanya Aisyah khawatir karena sedari tadi Adam tersenyum senyum sendiri memikirkan perempuan yang telah memukulnya dengan balok kayu. Dokter Husna malah tersenyum.
"Sebaiknya Adam istrirahat, jangan diganggu dulu" pinta Dokter Husna. Semuanya pun mengangguk. Namun tidak ada yang beranjak pergi dari klinik itu hingga Riziq memicingkan matanya. ketika semua mengerti dengan tatapan yang dilempar si berondong, semua langsung keluar dari klinik satu persatu hingga menyisakan Aisyah, Riziq dan Dokter Husna.
Sementara dengan Cahaya yang kini berada di kontrakannya. Ia sudah merasa bersalah dan tidak merasa tenang dengan apa yang ia lakukan pada Adam.
"Ya Allah ampuni aku. Maafkan aku juga ustad Adam, aku belum berani untuk menemuimu dan minta maaf" batin Cahaya.
"Bu, kita ke klinik yu lihat ustad Adam" pinta Ali. Cahaya pun terdiam dan mulai berfikir kembali.
"Ya sudah kita ke klinik, ibu juga mau minta maaf sama ustad Adam" ucap Cahaya.
Kini Cahaya dan Ali berjalan menuju klinik. Di jalan mereka bertemu dengan Syifa dan Fadil yang kini sedang menaiki si Beky. Saat melihat Cahaya, Fadil langsung menghentikan motornya, tangannya repleks langsung menutupi kedua matanya, ia masih ingat kalau Syifa menyuruhnya untuk menutup mata jika ia bertemu dengan Cahaya.
"Abang, kenapa mendadak berhenti, kenapa juga Abang tutup mata?" tanya Syifa heran.
"Semok sayang, itu didepan ada si Cahaya. Kau kan bilang sama Abang untuk tutup mata kalau ketemu si Aya" jawab Fadil. Syifa pun tersenyum lalu memeluk Fadil dari belakang.
"Makin sayang deh aku sama Abang" ucap Syifa. Saat mereka berpapasan dengan Cahaya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikum salam"
Cahaya langsung mengernyit melihat Fadil menutup matanya dengan tangan.
"Mba Syifa, itu mas Fadil kenapa?, ko matanya ditutup begitu. Apa mas Fadil kelilipan?" tanya Cahaya. Syifa malah tersenyum.
"Suamiku sedang menjaga perasaanku" jawab Syifa hingga Cahaya mengernyit tak mengerti.
"Aku duluan mba Syifa, asalamualaikum" pamit Cahaya.
"Waalaikum salam. Dadah Ali, nanti main lagi ya sama Tante Syifa"
Ali pun melambai lambaikan tangannya pada Syifa.
Sesampainya Cahaya di depan klinik. Saat Cahaya mau masuk untuk menemui Adam, tiba tiba terdengar pembicaraan Riziq dan Aisyah di dalam ruangan klinik itu.
"Le, kalau kita sudah menemukan orang yang telah memukul Adam, kita laporkan saja dia ke polisi" ucap Aisyah.
Deg
Deg
Deg.
Cahaya begitu terkejut dan ketakutan saat Aisyah ingin melaporkan orang yang telah memukul Adam. Cahaya langsung menggendong Ali dan membawanya kesamping klinik.
"Sssttthh jangan berisik" bisik Cahaya pada Ali.
Cahaya dapat melihat Adam yang kini sedang berbaring di tempat tidur pasien. Cahaya langsung menulis kata maaf di selembar kertas. Namun ia bingung harus dengan cara apa ia memberikannya. Lalu Cahaya diam diam mengambil batu kecil dan melemparkannya pada Adam melalui celah jendela yang terbuka. Namun batu kecil itu terlempar hingga mengenai kepalanya Adam.
"Astaghfirullah alazim. batunya kena kepalanya Adam" batin Cahaya.
Adam langsung terbangun dan mencari asal muasal batu itu. Tiba tiba ia tersenyum melihat Cahaya berdiri di luar jendela.
"Wanita surga bidadari dunia"
Cahaya memperlihatkan tulisan maaf di selembar kertas yang ia buat.
"Maaf" ucap Cahaya tanpa bersuara. Adam hanya tersenyum senyum. Ia tak menyangka jika Cahaya akan menemuinya untuk minta maaf. Adam pun melihat Ali yang sedang berdiri bersama Cahaya.
"Apa Ali itu adiknya wanita surga bidadari dunia" batin Adam.
Saat Aisyah dan Riziq melihat Adam sedang tersenyum senyum sendiri membuat mereka semakin ketakutan.
"Le, si Adam senyum senyum sendiri, jangan jangan benar kata Ira, kalau Adam terkena saraf otak" ucap Aisyah.
Cahaya langsung berlari kabur saat mendengar suara Aisyah. Aisyah dan Riziq pun mendekati putranya.
"Adam kau baik baik saja?" tanya Riziq.
"Aku baik Bi, dia tadi datang menemuiku untuk minta maaf" ucap Adam.
"Dia siapa Adam?" tanya Aisyah.
"Dia, bidadari yang memukulku dengan balok kayu"
"Astaghfirullah alazim. Le kau lakukan sesuatu, Aku semakin takut dengan sikap anehnya Adam" ucap Aisyah.
"Adam sebaiknya kau banyakin istrirahat, jangan mikir yang aneh aneh dulu"
"Ya Allah, sadarkanlah pikiran putraku ini"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 masa iya Suketi cantik
2024-08-01
0
Jusmiati
😂😂😂😂😂😂😂😂
2023-06-19
1
Anonymous
perkenalan yg sangat sangat mengesankan 🤣🤣🤣
2023-06-15
1