Kasmaran

Kini Adam sudah pulang ke rumahnya. Adam sudah dua hari tidak mengajar karena pundaknya yang masih sakit. Sebenarnya ia sudah ingin mengajar, ia ingin bertanya tanya pada Ali tentang siapa perempuan yang bersamanya itu hingga Adam menyimpulkan sendiri bahwa, Cahaya adalah kakaknya Ali.

Sore itu Aisyah sudah mengoleskan salep yang diberi Dokter Husna pada luka lebamnya Adam.

"Mudah mudahan lukanya cepat sembuh. Namun meskipun lukanya sudah sembuh tapi luka di hati Umi tetap berasa. Umi masih belum terima kalau perempuan itu memukulmu dengan balok kayu tanpa alasan" ucap Aisyah. Adam malah tertawa.

"Kenapa kau tertawa?" tanya Aisyah.

"Umi tidak perlu menaruh dendam seperti itu. Kejadian pemukulan itu adalah kejadian istimewa yang pernah kualami. Mungkin itu adalah cara Allah mempertemukanku dengannya. Biar berkesan jadi caranya lain dari yang lain. Kalau yang lain di pertemukan dengan cara memberi bunga, bertabrakan lalu tatap menatap, memberi senyuman. Tapi Allah mempertemukan ku dengan nya dengan cara yang manis, yaitu dengan dipukul pake balok kayu" tutur Adam. Hawa dan Riziq langsung tertawa mendengar ocehannya Adam.

"Saraf mu masih belum normal ya?" ucap Aisyah.

"Ka Adam kebelet nikah itu Mi" goda Hawa.

"Dam, tidak mungkin ada perempuan yang tiba tiba memukulmu pake balok. Pasti kan ada sebabnya kenapa dia sampai memukulmu begitu" tutur Riziq.

"Kau tidak menggoda perempuan itu kan Dam hingga ia marah dan langsung memukulmu" ucap Aisyah. Adam pun terdiam dan mulai berpikir.

"Yang dikatakan Umi ad benarnya, apa ya motip perempuan itu, kenapa dia tiba tiba memukulku?. Tapi waktu itu dia memanggil Ali, apa hubungan dia sama Ali??" batin Adam bertanya tanya.

"Apa dia santri putri disini?" tanya Aisyah. Adam pun menggeleng.

"Aku belum pernah melihat dia sebelumnya" jawab Adam.

"Namanya?"

"Tidak tau, aku belum sempat kenalan, eh udah diajak kenalan duluan sama balok kayu" ucap Adam. Seketika itu pula Hawa tertawa.

"Makanya punya muka jangan terlalu manis, banyak yang iri kan" ucap Hawa.

"Kalau mukaku tampan, nanti kak Adam gak diakui sama Abi" ucap Adam.

"Hus tidak boleh bicara begitu" ucap Aisyah.

Tiba tiba Riziq mendekati Aisyah dan duduk dihadapan istrinya itu.

"Uni, jangan cuma Adam doang yang diperhatiin, suami juga harus diperhatikan. Pijitin pundakku" pinta Riziq.

"Idiiih berondongku cemburu sama anak sendiri" batin Aisyah.

"Hawa, tolong ambilkan Umi balsem, Umi mau mijit Abi mu" goda Aisyah. Riziq langsung memicingkan matanya.

"Jangan jadi istri durhaka" gerutu Riziq. Aisyah malah tertawa.

"Badan segini gedenya takut sama balsem. Memalukan" ucap Aisyah sambil tertawa tawa.

"Aku bukannya takut Uni, tapi cuma alergi" jawab Riziq.

_ _ _ _ _ _

Keesokan harinya. Adam sudah mulai mengajar kembali. Setelah berdandan rapih, Adam pun keluar dari kamarnya sambil tersenyum senyum, ia berharap hari ini akan bertemu perempuan yang memukulnya dengan balok.

Aisyah, Riziq dan Hawa sudah duduk dimeja makan untuk sarapan. Mereka heran melihat Adam tersenyum senyum sambil duduk dihadapan mereka untuk ikut sarapan. Aisyah sudah mencolek pinggangnya Riziq sambil berbisik.

"Putramu sepertinya belum sembuh benar, dia masih suka senyum senyum gak jelas. Nanti sore kau ajak Adam ke tukang urut. Aku takut terjadi gangguan di urat sarafnya Adam" bisik Aisyah. Riziq pun mengangguk ngangguk.

Adam sarapan dengan lahapnya, raut wajah bahagia nampak jelas di wajahnya.

"Kak, apa kau baik baik saja. Sedari tadi kau senyam senyum gak jelas" ucap Hawa.

"Tentu saja aku baik baik saja. Kak Adam ini sedang bahagia dunia akhirat" jawab Adam. Aisyah dan Riziq kembali saling lirik. Riziq pun mendekati Aisyah sambil berbisik.

"Kita lihat sampai kapan sikapnya akan seperti ini. Kalau masih belum ada perubahan, kita bawa Adam ke rumah sakit untuk diperiksa" tutur Riziq sambil berbisik. Aisyah pun mengangguk ngangguk.

Belum juga yang lain selesai sarapan, Adam sudah pamit duluan.

"Aku berangkat duluan ya, ada hal yang harus diselesaikan" ucap Adam.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Mereka pun menatap kepergian Adam dengan keheranan. Biasanya Adam berangkat mengajar selalu bersama Hawa.

Adam pun berjalan cepat menuju kelas. Ia berniat untuk menunggu wanita surga bidadari dunianya. Ia yakin, perempuan itu pasti mengantar Ali ke sekolah. Adam masih menyangka kalau Cahaya adalah kakaknya Ali.

Sesampainya didepan gerbang, disana masih nampak sepi karena masih terlalu pagi. Bisa dibilang kalau Adam sedang merasa kasmaran.

Sementara dengan Cahaya yang kini sudah mendandani Ali.

"Duuh putranya Ibu tampan banget ya" goda Cahaya. Ali pun tersenyum senyum.

"Bu, Ali takut kalau ustad Adam marah karena ibu sudah memukulnya" ucap Ali. Cahaya pun terdiam.

"Gini saja, kalau ustad Adam marah sama Ali, bilang saja marahnya sama ibu, nanti kalau ibu udah siap, ibu nanti temui ustad Adam" tutur Cahaya. Ali kembali mengangguk.

"Sebenarnya aku masih takut untuk ketemu ustad Adam. Kemarin saja orang tuanya mau melaporkanku ke polisi. Pasti ustad Adam juga minta pertanggung jawaban dariku" batin Cahaya.

Cahaya pun mengantarkan putranya menuju gerbang kelas santri putra. Belum juga sampai ke gerbang, tiba tiba Cahaya menghentikan langkahnya saat dirinya melihat Adam sedang berdiri di depan gerbang.

"Astaghfirullah alazim, kenapa ustad Adam pagi pagi sudah berdiri disitu" batin Cahaya.

Cahaya langsung bersembunyi dibalik pohon tidak jauh dari gerbang.

"Ali, dengarkan ibu, kalau ustad Adam tanya sesuatu, Ali jawab nya ngangguk ngangguk saja ya"pinta Cahaya.

"Iya ibu"

Ali pun berjalan sendiri menuju gerbang, Cahaya masih setia bersembunyi dibalik pohon. Adam pun tersenyum ketika melihat Ali datang.

"Ali ko sendirian?, mana kakaknya?" batin Adam.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Adam kembali tersenyum.

"Ali, datang kesini sama siapa?" tanya Adam. Ali menjawab dengan menganggukkan kepalanya. Adam hanya mengernyit.

"Ali boleh ustad Adam tanya sesuatu?"

Ali kembali mengangguk.

"Ali kemarin datang ke klinik sama si kakak cantik, apa itu kakaknya Ali?" tanya Adam kembali. Ali pun mengangguk ngangguk. Ali menurut pada ibunya, iya menjawab pertanyaan Adam dengan menganggukan kepalanya saja. Adam sudah tersenyum.

"Kakakmu belum menikah kan?" lagi lagi Adam bertanya. Lagi lagi pula Ali mengangguk.

"Alhamdulillah"

"Siapa nama kakakmu?"

Ali hanya mengangguk membuat Adam heran.

"Kenapa sedari tadi mengangguk terus" Adam sedikit protes. Ali hanya tertawa kecil.

"Ya sudah katakan siapa nama kakakmu?"

Ali kembali mengangguk.

"Astaghfirullah, sabar Adam. Anggap saja ini adalah ujian cintamu" batin Adam.

"Sekarang ustad Adam tanya sekali lagi, tapi jangan dijawab dengan anggukan saja. Nanti kalau dijawab anggukan, Ali ustad hukum. Ustad Adam tanya, sekarang kakak yang mengantarkan mu ada dimana?" tanya Adam.

"Lagi ngumpet tuh dibelakang pohon" jawab Ali.

Cahaya yang mendengar pun langsung mengernyit.

"Ikh si Ali kenapa pake bilang segala kalau aku ngumpet, duh bahaya" batin Cahaya.

Adam pun tersenyum saat melihat bayangan cahaya dibelakang pohon. Perlahan Adam pun mendekati. Cahaya nampak ketakutan.

"Duuuh kenapa dia kemari. Pasti dia mau meminta pertanggungjawaban ku" batin Cahaya.

Adam semakin berjalan mendekat hingga Cahaya semakin ketakutan.

"Ayo lari Cahaya lari. Nanti kalau kau siap baru temui dia. Untuk sekarang aku harus menghindar dulu, aku tidak mau diusir dari sini. 1, 2, 3, lariiiiiii" batin Cahaya.

Seketika itu pula Cahaya langsung berlari pergi dari sana. Adam yang melihat pun langsung tersenyum.

"Kenapa wanita surga bidadari duniaku lari. Pasti dia takut aku meminta pertanggungjawaban nya" batin Adam sambil tersenyum senyum.

"Baiklah, kalau kau masih tetap menghindar, akan kubuat kau sendiri yang akan datang menemuiku" ucap Adam sambil tersenyum senyum.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

Adam, so sweet deh

2022-11-17

1

Nugroho

Nugroho

adaaaamm 😄😄😄

2022-10-21

1

Wawan Manuk

Wawan Manuk

alii🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2021-10-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!