Kelas Marya menarik perhatian banyak siswa pagi itu. Bagaimana tidak? Di deretan paling depan tampak Lucky Luciano dan Elgio Durante duduk berdampingan dan terlihat akur. Claire duduk dengan bangga di samping Lucky Luciano terus tersenyum manis. Reinha Durante bukan satu-satunya punya kakak tertampan. Sementara Reinha Durante berdiri di hadapan mikrofon di podium kelas untuk memulai pidato kenaikkan kelas.
Ethan Sanchez mengamati dua pria dewasa di tengah kelas berharap anak-anak perempuan di sekolah segera ganti aliran, menggilai idola baru. Ia tak suka diperhatikan secara berlebihan kemudian melirik pada Marya Corazon di bangku paling belakang. Marya tampak terus menunduk. Sesuatu di pangkuannya lebih menarik ketimbang dua pria tampan di tengah kelas. Ethan menghela napas. Marya menolaknya pasti gara-gara takut diganggu. Ia akan mencoba ungkapkan lagi perasaannya pada Marya.
"Para hadirin yang saya hormati, ijinkan saya mewakili teman-teman untuk menyampaikan sepatah dua patah kata dalam acara perwalian ini."
"Aku dengar kau akan memperistri Puteri dari Salsa Diomanta?"
Lucky miringkan sedikit badan dan berbisik pada Elgio. Cukup dekat di telinga Elgio. Mata Lucky tak lepas dari Reinha Durante. Elgio terperanjat tak menduga pada pertanyaan ingin tahu itu. Lucky Luciano adalah pria yang menjalankan bisnis ala-ala mafia. Ia melakukan segala cara untuk mengisi pundi kekayaan sekalipun ilegal. Lucky memiliki banyak pengetahuan dan informasi, sepertinya ia gunakan itu sebagai peluang untuk berbisnis. Lucky Luciano selalu memenangkan kompetisi bisnis. Kening Elgio naik sebelum menjawab sinis.
"Kau seperti sedang melakukan pendekatan ke lokasi berulang kali demi memahami karakteristik sasaran. Apakah kau sedang pasang strategi untuk merampok Diomanta? Kau merencanakan sesuatu untuk menyerangnya dan berpaling padaku!"
Lucky balas tersenyum, "Menarik saja bagiku. Durante terus mengejar Diomanta dan kalian terus saja menempatkanku di tengah. Lagipula aku tak bisa bekerja sama dengan pria yang terlampau jujur. Jawab saja pertanyaanku tadi!"
"Aku tak menikahi gadis ingusan." Elgio menghembus napas kasar, "Apa kau masih suka meniduri istri orang dan para janda?"
Bibir Lucky sedikit terbuka dengar pertanyaan Elgio pertanda ia tengah tertarik dengan pembicaraan itu. Ia memperhatikan ekspresi dan mimik wajah lawan bicaranya. Elgio tidak lupa tetap menjaga kesopanan dalam berbicara, kendatipun ia tengah menyindir Lucky.
"Berkat jasa juga kesabaran pendidik, kami bisa memahami dan mengetahui tentang berbagai macam ilmu. Berkat jasamu ini, kami mampu untuk bisa lebih menghadapi dunia di kemudian harinya."
"Aku tersanjung atas perhatianmu. Apa kau ingin satu? Aku bisa kenalkan kau pada mereka. Huh?!"
Elgio tertawa tanpa suara. Bahu dan dada terguncang. Mata Elgio menyipit. Lucky Luciano baru saja menawari seorang wanita seperti menawarinya membeli meat ball di seafood center.
"Aku tidak tertarik. Maaf saja."
"Kau tak tertarik pada gadis perawan Diomanta tetapi tak suka pula pada janda? Apa kau penyuka sesama jenis? Sayang sekali ... " ujar Lucky memainkan korek gas di tangannya. Sudut bibir kirinya miring. Ia berkata, "Jangan coba-coba menyentuh Diomanta group! Kau akan berurusan denganku."
"Berhentilah melindungi Diomanta! Aku tahu kalian menjual opium berkedok kopi sachet dan melakukan banyak kejahatan di pasar gelap. Kalian hanya sampah di kota ini," kata Elgio dingin.
"Bagaimana kalau kau tetap di jalanmu dan jangan ganggu urusanku! Atau ...."
"Mewakili teman-teman sekelas, aku ucapkan terima kasih untuk tiap rasa letih, jerih payah yang telah dikorbankan para pendidik bagi kami."
Pandangan Lucky menerawang pada Reinha Durante, ia seperti hewan lapar melihat mangsa. Matanya tanpa malu-malu jelajatan.
"Aku jadi punya alasan untuk mengejarnya!"
"Kau tak akan berani! Aku akan mencungkil bola matamu dan jadikan umpan di perairan buaya," desis Elgio mengepal tangan. Ia mulai terpancing emosi saat mata Lucky terang-terangan bergairah pada Reinha.
"Uh, aku takut. Aku belum pernah tidur dengan gadis perawan dan adikmu membuatku ingin menco - ... "
Elgio menggebrak meja di hadapannya membuat semua orang dalam kelas terkejut. Ia berdiri murka menendang meja hingga jatuh terbalik lalu dengan cepat meraih kerah baju Lucky Luciano. Reinha menatap kakak laki-lakinya separuh menganga tak percaya ada perkelahian di hari penting. Setelah bertahun-tahun tak kebagian pidato di depan kelas dan ia akan tunjukkan aksi ini di depan Elgio ... begini balasannya?
Ekspresi wajah Elgio kalap saat ia berbisik, "Aku akan mencungkil matamu, jika kau berani melihat pada Enya."
"Ah ... jadi nama kesayanganmu padanya, Enya?! Manis sekali ... aku akan mendesah nama itu saat membawanya ke ran -... "
Satu kepalan melayang mendarat di wajah tampan Lucky Luciano sebelum pria itu selesaikan kalimatnya. Elgio mendekat membabi buta pada tubuh Lucky yang terdorong jatuh di kursi. Claire berusaha melindungi Lucky, namun Elgio mendorong gadis itu menjauh agar tak ikut campur. Tindakan itu bangkitkan kemarahan Lucky.
Lucky menendang dada Elgio saat pria itu mendekat akan meraihnya, hingga Elgio terlempar kembali ke tempat semula ia duduk. Suasana jadi hiruk-pikuk. Para orang tua dan siswa berteriak dan berlarian menyelamatkan diri dari situasi tak terencana itu. Kursi berterbangan. Marya Corazon terjebak di bangku belakang. Ia menyaksikan Elgio terlempar dan kalang kabut.
"Kakak! Hentikan!"
Reinha berseru nyaring dari mikrofon. Teriakannya malah mengundang perhatian satu sekolah. Kelas mereka mendadak ramai kini oleh penonton. Sementara Lucky dan Elgio seakan ada dalam pertarungan bebas. Tanpa aturan tanpa wasit dan sepertinya tak akan selesai dengan cepat.
****
Dukung Senja Cewen Selalu yah.
Jangan lupa like, komentar, favorit, rate 5, share, vote.
Pokoknya dukung Senja Cewen Selalu.
Rimagasi (makasih), Jao Mora Ne'e Miu (I Love You Always)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
bunga cinta
cakeep
2024-05-23
0
widya widya
Marathon baca lg deh.. wkwkwk
2023-10-26
1
gia gigin
Elgio tulus banget menyayangi Renha
2023-01-14
0