"Jadi, Kakak tidak bisa datang ke sekolahku untuk perwalian dan Tuan Abner akan gantikan Kakak?! Tahu tidak, aku tak suka itu? Ibu panti asuhan bahkan pergi ke perwalian anak asuhnya, masa Kakak tega pada adik sendiri?!"
Elgio berjongkok dekat kandang Dilly di belakang Paviliun Durante, di antara rumah besar dan hunian kecil Bibi Maribel, asisten rumah tangga mereka. Reinha berdiri di sisinya, merajuk. Gadis itu mengomel di sana sudah hampir setengah jam, berusaha membujuk bahkan memaksa Elgio untuk datang dalam perwalian tingkat tiga. Ia terus merengek.
"Itu benar, Enya. Aku tak bisa datang. Kan, tadi kakak sudah bilang berkali-kali?"
Elgio berusaha sabar sembari menyikat bulu emas Dilly, anjing Herder kesayangannya. Ia melirik adik perempuan yang manyunkan bibir kesal. Itu menghibur, mengingatkan Elgio pada Aruhi.
"Claire Luciano akan datang bersama kakak laki-lakinya yang tampan, Lucky Luciano. Masa waliku harus Tuan Abner yang sudah tampak tua dan pikun?"
Elgio menoleh tidak suka pada Reinha, "Tuan Abner itu wali kita. Jagalah sikap dan tutur katamu padanya!" Meskipun sedang marah, Reinha harus tahu batasan.
"Maaf, Kak .... Tak akan aku ulangi. Aku cuma kesal."
"Aku tak habis heran, kalian itu mau perwalian tingkat tiga atau mau unjuk ketampanan anggota keluarga? Pokoknya Abner yang akan pergi. Semua temanmu sudah tahu aku tampan, tidak butuh penegasan. Bulan depan aku memanggil guru privat untukmu agar kamu belajar Ekonomi Manajemen. Kau akan lanjutkan bisnis di Dream Fashion. Masuk sana! Ini hampir jam 9 malam. Berhentilah cemberut!"
"Tidak mau! Aku mau Kakak!? Titik!"
"Aku ada meeting penting hari itu, Enya. Jadi, kau harus mengerti posisiku."
"Kenapa bukan Tuan Abner saja yang ikut meeting? Jadi, Kakak bisa ikut aku ke sekolah. Bukankah Tuan Abner juga wali Kakak di perusahaan?"
Elgio menggeleng geli lihat wajah gusar Reinha. Saat marah wajah Reinha memerah seperti udang rebus. Susah juga punya adik sekritis Reinha Durante.
"Aish, kamu ini. Kalau kamu peringkat satu aku akan datang ke perwalianmu tanpa disuruh. Jadi popularitasku sepadan dengan peringkatmu."
"Itu tak mungkin, Kak." Reinha memutar bola mata, "Cukup buruk tak bisa kalahkan Ethan Sanchez, lebih buruk lagi karena Marya Corazon di peringkat satu dan terlalu jenius."
"Ethan Sanchez itu gebetanmu, bukan?"
Reinha menggeleng, "Tidak, dia tak menyukaiku. Ethan menyukai Marya Corazon."
"Oh, ya? Apa Marya Corazon lebih cantik dari anak perempuan Durante? Aku penasaran ada gadis lain yang lebih cantik darimu?"
"Tidak. Tak ada yang tahu, apakah dia cantik ataukah dia buruk rupa. Nobody knows."
"Tak ada yang tahu? Mengapa? Bukankah, kalian sekelas? Kamu tak tahu dia cantik atau tidak? Aneh sekali kau ini ...."
"Marya tidak populer, wajahnya juga tak pernah diekspos. Dia selalu bersembunyi di bawah hoodie. Sepertinya dia menderita sosiofobia."
"Sosiofobia?"
"Kakak tahu, dia itu penyendiri dan tidak suka bergaul."
Ethan berhenti mengelus Dilly. Elgio berdebar senang.
Itu Aruhi? Aku yakin itu, dia!
Hatinya dipenuhi keyakinan. Ia menggigit bibir kuat, menahan diri untuk tidak melompat dan memekik penuh minat. Ingin berteriak dan meloncat senang seperti anak kecil, tetapi takut Reinha curiga. Ia bersorak dalam hati.
Eu encontrei você .... (Aku menemukanmu) ....
Elgio susah payah mengatur raut wajah gembiranya agar tak terlampau menonjol. Ia berkobar semangat saat ini.
"Siapa orang tuanya? Apakah dari kalangan atas?"
"Tak ada yang tahu tentang Marya, orangtua atau kehidupannya. Bahkan tak ada yang tahu tempat tinggalnya. Dia tak populer tapi semua orang tertarik padanya, seperti yang baru saja Kakak lakukan. Astaga, itu membuatku kesal."
"Lalu siapa yang datang ke perwalian kelas Marya?"
"Tak ada yang datang. Marya wali untuk dirinya sendiri," sahut Reinha sembari sodorkan tangannya ingin menyentuh Dilly, tetapi anjing itu belum terbiasa dengan penghuni Durante Land. Ia menggeram pada Reinha. Gadis itu mundur ketakutan.
"Nah, Marya bisa?! Kenapa kamu ngotot mesti aku yang harus datang?"
Elgio menutup pintu kandang Dilly dan menguncinya. Ia bercekak pinggang, amati Reinha serius.
"KAKAK?! Beda kasuslah. Marya mungkin sebatang kara dan tak punya keluarga. Ia selalu telat masuk kelas dan jarang berganti outwear. Ia selalu sarapan di kelas, hanya menggigit roti sebelum pelajaran dimulai dan tak pernah jajan di sekolah. Marya mungkin hidup sendiri. Beda denganku ... aku punya Kakak. Apa-apaan sih, Kakak ini?"
"Bagaimana ia bisa masuk ke sekolah bergengsi kalian?"
Reinha mulai bosan tetapi demi merubah pendirian Elgio, ia tak keberatan menjawab. Tak curiga pada kakak laki-lakinya yang bertanya bertubi-tubi. Sebenarnya terjadi Elgio dihinggapi penasaran.
"Marya mendapat beasiswa penuh dari Yayasan."
Iris cokelat Elgio menggelap. Jadi, dia tidak diadopsi seseorang? Itu berarti dia tak cukup makan sejak Ebenn meninggal. Hati Elgio diliputi kepedihan. Suasana beralih dari benderang menjadi gersang. Jadi, gadis itu hidup menderita selama ini? Elgio menekan nyeri di dada yang datang berlabuh.
"Apa dia lebih tinggi darimu?" tanya Elgio pelan.
"Emm, ya. Tinggi, kurus dan pucat."
"Apa Marya pacaran dengan Ethan Sanchez?"
"Tidak sepenuhnya terkuak. Ethan menyukai Marya. Tetapi, aku rasa Marya menyukaimu. Marya membuat fotomu dalam bentuk kliping dan menyimpannya di tas sekolah."
"Benarkah?" Wajah Elgio memerah.
"Tentu saja. Tetapi Kak, semua anak gadis di kelasku melakukannya. Mereka menyimpan fotomu. Bisakah Kakak berhenti bertanya? Kalau kakak penasaran dengan Marya Corazon, kenapa tidak datang saja ke sekolah? Kami 'berteman' belakangan ini."
Maksud berteman Reinha adalah Marya selalu berhenti jika berpapasan dengannya dan menyodorkan kertas bertuliskan "Obrigada".
Elgio berdiri tegak, raut wajahnya tak bisa ditebak. Tiba-tiba Elgio menarik Reinha ke dalam pelukannya, berterima kasih sebab adik perempuannya itu telah menemukan Aruhi. Jantung Elgio berdetak oleh kegembiraan meluap-luap dan ia tidak ingin Reinha melihat ekspresi terlampau bergairah di matanya. Ia mengacak gemas rambut Reinha.
"Baiklah, maaf aku kasar padamu. Aku akan datang ke perwalian dan mengalahkan ketampanan Lucky Luciano!"
"Yes ... Kakak berubah pikiran, apa karena Marya Corazon?"
Elgio melepaskan Reinha, matanya menyipit, "Te-ntu tidak-lah ... atau aku tak perlu datang? Kau bisa pergi dengan Tuan Abner."
"Oh, tidak! Tolonglah jangan begitu. Awas kalau Kakak tak datang! Aku menyayangimu, Kak."
Reinha berjinjit mengecup pipi Elgio, melambai lalu pergi dengan wajah riang. Ia melangkah sesekali melompat senang. Sementara Elgio berdiri termenung. Bahagia karena menemukan Aruhi lantas tergores kesedihan memikirkan gadis itu mungkin menderita bertahun-tahun.
Kegelisahan Dilly mondar-mandir di kandang akhiri lamunan Elgio. Perhatiannya teralih pada Dilly.
Elgio berdecak, "Aku akan mengambilkanmu camilan! Berhentilah merengek! Apakah kau baru saja meniru gerakan merengek Enya?"
Dilly hanya menggeram pelan. Elgio masuk ke gudang belakang dan mengambil camilan Dilly. Ia menuangkan biskuit ke mangkuk makanan anjing. Mendadak Dilly menyalak.
Guk ... Guk ... Guk ....
Guk .... Guk ... Guk ....
Lalu menggeram gelisah seakan sesuatu mengganggunya. Persis seperti ia menggeram pada Reinha tadi. Elgio pergi ke pintu gudang. Apakah Azel mengganggu Dilly lagi? Ia mengintip mengapa Dilly menggonggong. Jantung Elgio hampir copot. Seseorang mengendap-endap masuk ke rumah Bibi Maribel. Seorang gadis dengan rok seragam yang sama dengan Reinha dan memakai Hoodie. Gadis itu buru- buru masuk ke rumah. Elgio mendekat perlahan.
"Kau baru pulang, Marya?"
"Iyah Bibi Mai."
Suara Bibi Maribel terdengar seret di antara kantuknya.
"Marya, jangan lupa habiskan makan malammu!"
*****
Alamaaaakkk, Chapter 17 nanti adalah The Real Kiss, sekalipun belum turun ilham di mana nantinya mereka akan bertemu. Author bertapa dulu!
Dukung Senja Cewen, follow me, like, favorit, rate, vote, komentar dan share pada orang-orang terdekatmu.
Obrigada (Terima Kasih), Rimagasi (Terima kasih dalam bahasa Author).
Ja'o Mora Ne'e Miu (I Love You).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
bunga cinta
o hooo kena kau
2024-05-23
0
gia gigin
Akhirnya pertemuan yg tak terduga antara si poni kambing dan si tengil Elgio 😍😍
2023-01-14
0
M akhwan Firjatullah
ya Allah aruhi beneran ngumpet d rumah elgio
2022-11-10
0