Firasat buruk

...Firasat buruk...

Mendengar setiap kata dari mulut Yurisein, sama halnya mendengar suara bebek pengen kawin aja bagi Ara, berisik!

"Dari pada kau terus saja menghakimi makanan enak ini!" Dia menunjuk makanan itu.

Dia mengambilnya lalu langsung saja dimasukkan dalam mulut Yurisein.

"Lebih baik makan saja! Dan nilai sendiri rasanya!" Tukas Ara memasukkan semua makanan bentuk tornado yang dianggap aneh Yurisein.

Dia membungkukkan sedikit tubuhnya, sambil menenggangi perutnya.

Athalla dan Sir Alex segera berlari ke arahnya, takut terjadi sesuatu padanya.

'Uhk.. uhm... Ini enak juga!' Batin Yurisein mulai mengunyah makanan itu dan menelannya.

"Yurisein kau tidak apa-apa?" Tanya cemas Athalla.

"Pangeran tidak sakit kan?" Tanya Sir Alex juga ikut cemas.

Yurisein perlahan berdiri dari posisi bungkuknya tadi, pandangannya mengarah ke bawah.

Ara yang melihatnya jadi sedikit cemas, kalau-kalau apa yang tadi dia lakukan sudah berakibat fatal.

Yurisein berjalan mendekat ke Ara, Ara yang didekati merasa agak takut, sebabnya karena Yurisein belum mendongakkan kepalanya, dengan aura kelam darinya yang begitu terasa, semakin dia mendekat semakin besar hawa dingin yang dirasakan Ara.

"Su-ren!" Seru Yurisein.

"Y-ya, pa... Pangeran?" Susah payah dia mengatakan itu.

Yurisein memengang pundak Ara, itu sudah jadi seperti adegan horor dimana hantu akan memakannya setelah memengang pundak, itulah yang dipikirkan Ara.

Perlahan Yurisein mengangkat kepalanya.

Bukan hanya Ara saja, Sir Alex dan Athalla juga ikut merasa ngeri melihat Yurisein, mereka susah payah menelan ludah bahkan hingga menahan nafas mereka.

"MAKANAN ITU......." Ucap Yurisein menekan setiap katanya, semakin membuat Ara takut, tubuhnya gemetar ketakutan.

"ITU.... (Berhenti sejenak) Apa masih ada?" Ucap Yurisein dengan ceria, hampir saja 3 orang itu pingsan dibuatnya, mereka sudah merasa sangat takut dengan auranya dan ternyata hanya ingin tanya apa makanan yang tadi dia makan masih ada, sampai harus membuat suasana horor, keterlaluan! Pikir mereka.

'Kau dasar bajingan lah! Yurisein. Jantungku tadi sudah hampir berhenti karena takut, dan ternyata cuman mau tanya itu!!' Batin Ara penuh emosi.

'Pangeran orangnya, apa memang suka membuat jantung orang ingin berhentinya?' Batin Sir Alex.

'Yurisein, sesaat kupikir kau akan membunuh orang' Athalla menepuk jidat.

"Kenapa kalian melihatku begitu?" Dia bertanya, kini gilirannya yang ditatap horor oleh ke-3 nya.

"Aku akan membeli makanan itu lagi!" Dia segera berlari dan menuju penjual yang sama, saking cepatnya dia lari penutup kepalanya ikut terlepas.

Kini tampak sudah wajah tampannya yang tersembunyi dibalik penutup kepala itu.

Tapi dia masih belum sadar. "Paman, aku ingin beli makanan aneh itu lagi!" Tukas Yurisein, dengan wajahnya yang membuat orang-orang terpesona.

'Eh, siapa anak tampan ini? Makanan aneh, oh apakah itu tuan yang tadi, kupikir mungkin wajahnya sedikit jelek makanya tidak dinampakkan, ternyata karena terlalu tampan' Batin si paman penjual, silau.

"Apa kau tuan tadi yang datang kemari itu?" Dia memastikan, meskipun cara bicaranya sudah jelas dia.

"Ya, cepatlah makanan aneh itu ternyata cukup enak." Jelas Yurisein sudah tak sabar, penjual itu segera memberikan 10 tusuk makanan itu.

"Harganya berapa?" Dia bertanya.

"Ahh, harga. Sepertinya itu gratis untuk anda." Betapa linlungnya si penjual baru pertama kalinya dia melihat orang dengan wajah serupawan itu.

"Baiklah, terima kasih." Dia segera saja mengambil makanan itu, melirik si penjual dan tersenyum, dan auto pingsan si paman melihatnya.

Hanya berjalan saja, smeua orang memperhatikannya, dan dia masih dengan senyum manis di wajahnya.

"Ibu... Ibu.. aku mau nikah sama kakak itu, kakak itu ganteng banget Bu!" Ucap seorang anak, menunjuk-nunjuk Yurisein, ibunya malah mengaga nggak takut kemasukan lalat kali nya.

Yurisein yang baru sadar karena mendengar ucapan anak itu berbalik, dan kaget melihat semua orang melihat dirinya, dia berbalik lagi disana sudah ada 3 orang yang menatapnya penuh dengan aura membunuh, dia beejalan mendekat.

"MARI BICARAKAN INI, SAUDARAKU!!!" Kini Athalla Yanga akan memakinya habis-habisan.

'Aku belum pernah lihat Athalla yang seperti ini!' Ara ikut merinding.

'Aku tidak tahu jika pangeran lembut, Athalla bisa mengeluarkan aura kelam yang begitu menakutkan! Kurasa darah memang sangatlah kental, sang raja juga sangat menyeramkan' Batin Sir Alex.

Dan di tempat lain, di istana.

"Hacsu....." Sang Raja langsung bersin tiba-tiba.

"Apa ada orang yang membicarakan aku di belakang?" Tanya pria tampan yang tengah duduk di tempat kerja itu, yang tiba-tiba bersin seketika.

Arthor:

Semuanya maaf tulisan cara dia bersin itu agak aneh, bukan agak sih, memang aneh. Maaf soalnya arthor nggak ngerti tulisnya gimana.

Kembali ketempat mereka.

"APA KAU LUPA dengan DENGAN, APA YANG KAU KATAKAN TENTANG JANGAN MENUNJUKKAN WAJAHMU DI DEPAN UMUM, YU RI SE IN!" Ucap sarkas Athalla, entah bagaimana tapi sepertinya dia memang sudah sangat menantikan, dimana dia bisa memaki adiknya itu.

Dan lihatlah wajah Yurisein sekarang, melihatnya akan membuatmu menahan tawa yang sangat.

"Bisakah kau berhenti memakiku sekarang, kak?" Dia menatap Athalla.

'Itu... ITU YURISEIN?' Ara segera menutup mulutnya, betapa inginnya dia memeluk Yurisein sekarang, dia sangat imut!!!

'Pangeran...' Sir Alex ikut membungkam mulutnya, wajahnya sangat merah melihat Yurisein memangnya jika anak tampan bersikap begitu rasanya jadi sangat cute.

'Apa ini adikku, yang selalu bersikap menyebalkan itu?' Athalla ikut terhanyut dalam wajah saudaranya itu yang sungguh sangat manis.

Athalla segera memeluknya, yang dipeluk malah bingung, apalagi melihat ekspresi dari ke-2 orang didepannya itu.

'Aku juga ingin memeluk pangeran!' Ucap ke-2 nya iri pada Athalla.

"Kakak?" Yurisein segera keluar dari pelukan Athalla.

"Apa itu artinya kau sudah tidak marah?" Dia segera pada point nya.

Athalla segera mengangguk.

Kemudian mereka baru menyadari jika festival lentera sudah di mulai.

Yurisein segera memakai penutup kepalanya, orang-orang dari yang tua, muda, dewasa, hingga anak-anak kecil sudah siap denahn lentera mereka masing-masing.

"Benar juga! (Suara Ara segera manyadarkan mereka yang melihat ke arah orang-orang Yangs udah siap dengan lenteranya masing-masing) Kita belum memiliki lentera!" Ucap Ara.

"Benar juga!" Ucap Yurisein menepuk jidat.

"Saya, akan membeli lentera buat kita." Ara langsung berlari.

"Apa tidak masalah?" Ucap mereka.

Ara sudah jauh dari sana, tapi suara mereka masih bisa di dengar nya.

"Ya." Dia sudah hilang dalam kerumunan orang-orang.

'Bodohnya! Gara-gara sibuk cari jajanan Mulu, jadi lupa beli lenteranya deh!' Batin Ara mengutuki dirinya sendiri.

Saat ia berlari tanpa segaja dia menabrak bahu seseorang.

"Ah, maaf!" Ara segera meminta maaf, dilihatnya orang yang dia tabrak.

Wajahnya sedikit tidak jelas, karena dia juga mamakai tudung kepala.

"Tidak masalah nona." Senyum ramah orang itu tampak samar.

Orang itu segera berlalu, Ara masih diam memandang punggung orang yang dia tabrak tadi.

'Aku tidak tahu, tapi sepertinya aku mengenal orang itu' Batin Ara, kemudian dia baru ingat dia kembali berlari untuk membeli lentera.

'Entah kenapa? Aku merasakan firasat buruk'

Sedangkan orang yang baru dia tabrak tadi, sedang berbicara dengan seorang pria yang juga mengenakan jubah.

Pria itu membuka tuding kepalanya. Nampak pria tampan dari balik tudung itu, rambut cokelat dengan bola mata cokelat, kulitnya putih, mulus dan bersih, meski ekspresinya seperti akan membunuh orang.

Orang yang tadi ditabrak Ara juga ikut membuka tudungnya.

Tampak muka tampan lainnya, rambut hitam dengan bola mata emas yang begitu terang dalam kegelapan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sekar0717

Sekar0717

bagus kak d tunggu up kelanjutanya yahh semangat terus💪💪❤️🥰

2021-04-25

6

lihat semua
Episodes
1 Awal dari perjalanku
2 Bangun di dunia baru!
3 Keluarga kerajaan
4 Inikah perlakuan bagi seorang pangeran buangan?
5 Nasib dari pangeran yang tak diakui
6 Emosi yang tak kuasa ditahan
7 Rasanya jantungku akan meledak!
8 Rasa sesak, apakah ini?
9 2 tahun berlalu
10 Kerinduan
11 Curhatan
12 Cerita tentang ibu
13 Festival lentera
14 Ayo pergi
15 pusat kota
16 Firasat buruk
17 Tarian dibawah lentera
18 Tidak, mungkin!
19 Sesak
20 (mantan) Karakter utama pria
21 BUKAN UPDATE!
22 Mulainya sebuah badai
23 Sang penghasut
24 Luka lama
25 Joisen
26 Sebuah ciuman
27 Wajah yang asli
28 Tangan-tangan hitam yang berlendir
29 Kebohongan yang menggelikan perut
30 Sahabat aja dulu
31 Udah cukup cuci mata
32 Mimpi
33 Kedatangan ke pusat kota
34 (mantan) Karakter utama wanita
35 Kembali dari Medan perang
36 Debaran
37 Apa ini
38 Ramalan
39 Bersemu merah
40 Perasaan
41 Malam pekat
42 Hipotesis
43 Bangsawan Blourys
44 Kemungkinan yang tak menyakinkan
45 Kagum
46 Dibalas
47 Hanya bahagia
48 Hutan kabut
49 Mau juga?
50 Evan
51 Inilah akhirnya
52 Keheningan
53 CERITA: Evan (1)
54 CERITA:Evan (2)
55 Arthor sialan
56 Pengumuman singkat
57 Ingin ku akhiri
58 Tetap hidup
59 Mulainya rencana
60 Kami akan kembali!
61 Kembali
62 Mata Merah Menyala
63 Titik hitam
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Awal dari perjalanku
2
Bangun di dunia baru!
3
Keluarga kerajaan
4
Inikah perlakuan bagi seorang pangeran buangan?
5
Nasib dari pangeran yang tak diakui
6
Emosi yang tak kuasa ditahan
7
Rasanya jantungku akan meledak!
8
Rasa sesak, apakah ini?
9
2 tahun berlalu
10
Kerinduan
11
Curhatan
12
Cerita tentang ibu
13
Festival lentera
14
Ayo pergi
15
pusat kota
16
Firasat buruk
17
Tarian dibawah lentera
18
Tidak, mungkin!
19
Sesak
20
(mantan) Karakter utama pria
21
BUKAN UPDATE!
22
Mulainya sebuah badai
23
Sang penghasut
24
Luka lama
25
Joisen
26
Sebuah ciuman
27
Wajah yang asli
28
Tangan-tangan hitam yang berlendir
29
Kebohongan yang menggelikan perut
30
Sahabat aja dulu
31
Udah cukup cuci mata
32
Mimpi
33
Kedatangan ke pusat kota
34
(mantan) Karakter utama wanita
35
Kembali dari Medan perang
36
Debaran
37
Apa ini
38
Ramalan
39
Bersemu merah
40
Perasaan
41
Malam pekat
42
Hipotesis
43
Bangsawan Blourys
44
Kemungkinan yang tak menyakinkan
45
Kagum
46
Dibalas
47
Hanya bahagia
48
Hutan kabut
49
Mau juga?
50
Evan
51
Inilah akhirnya
52
Keheningan
53
CERITA: Evan (1)
54
CERITA:Evan (2)
55
Arthor sialan
56
Pengumuman singkat
57
Ingin ku akhiri
58
Tetap hidup
59
Mulainya rencana
60
Kami akan kembali!
61
Kembali
62
Mata Merah Menyala
63
Titik hitam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!