...Pusat kota...
Mereka berjalan menyelusuri kota, mencicipi segala aneka bentuk makanan.
"Oh, makanan ini sangat enak!!!" Ucap Ara dengan mulut penuhnya.
"Jangan bicara saat mulutmu penuh begitu!!!" Bentak Yurisein.
Ara memayunkan bibirnya tidak suka, masih dengan mulut penuh ia kembali memaki Yurisein.
"Oh, kau ini sungguh tidak asik! Coba saja makan dan kau akan tahu ini sangat enak!" Kata Ara, dia akhirnya batuk-batuk karena tersedak makanan.
Athalla segera berlari, dan membeli air, diberikannya air itu pada Ara, yang sibuk menepuk-nepuk dadanya.
"Minumlah ini!" Ucapnya.
'Pangeran Athalla sepertinya sangat peduli pada nona Suren ya?' Batin Sir Alex, disembunyikannya air tadi hendak diberikan pada Ara.
Lain halnya dengan ke-2 laki-laki yang cemas melihat Ar tersedak, Yurisein malah mengutukinya, dan kembali memakinya.
"Lihat sudah kubilang bukan! Kalau makan jangan bicara, lihat sekarang kau benar-benar tersedak, makanya lain kali dengarkan aku! Kau anak keras kepala!" Umpat Yurisein, terus saja dia mencemooh Ara, meski kesal tapi apa yang dibilang Yurisein memang benar dia tak dapat mengelak.
'Entah kenapa? Sepertinya Yurisein kadang-kadang bersikap seperti ibu-ibu saja' Batin Sir Alex dan Athalla, menatap datar ke-2 nya.
Athalla dan Sir Alex saling memandang, kemudian mengangguk bersamaan, mereka segera memisahkan mereka yang masih sibuk bertengkar bahkan lupa denagn orang-orang disekitar yang sudah memperhatikan mereka.
Mereka berdua langsung diseret begitu saja.
"Kau benar-benar mirip sekali dengannya ya? Sama-sama menjengkelkan!" Ucap Ara, mengernyitkan giginya.
"Siapa?" Yurisein langsung bertanya.
'Apa ada orang yang sama menyebalkannya dengan Yurisein' Batin Sir Alex dan Athalla.
Sadar dengan apa yang dia katakan, Ara langsung membungkam mulutnya sendiri.
"Itu... Bukan siapa-siapa, hanya seseorang yang sudah lama aku tidak temui (dia berbalik dari memandang mereka, jujur saja dia sangat merindukan adiknya Arin, namun karena egonya yang besar dia masih coba untuk mengelak) tapi itu tidak penting kalian juga tidak kenal dengannya." Lirik Ara pada mereka, dia tersenyum, tapi hatinya sedikit merasa sesak.
"Dari pada membahas dia, aku iniasoh mau makan lagi, ayo cepat!!!" Dia segera pergi ke tempat penjual makanan.
"Kau ini! Kau sudah makan banyak, tapi masih belum kenyang? Perutmu itu perut apa sih?" Cemooh Yurisein, dia ikut Ara, sementara ke-2 orang dibelakangnya masih diam ditempat.
'Itu pasti orang yang penting buatnya' Ucap mereka bersamaan dalam batin kemudian mengikuti ke-2 orang yang sudah berjalan jauh di depan.
Yurisein mengambil satu jenis makanan ditangannya, dia melihat makanan yang baru ia lihat itu, menatapnya penuh tatapan menyelidik, Ara dan penjualnya menatap heran Yurisein.
"Kenapa? Apa makanan ini terlihat aneh buat anda tuan?" Ucap penjual itu, karena sedari tadi Yurisein hanya terus memandangnya dengan tatapan penuh kecurigaan, sudah sekitar 5 menit dia melakukannya.
"Oh, iya." Ucap Yurisein.
Kembali dia melanjutkan kalimatnya. "Aku baru pertama melihat makanan dengan bentuk seperti ini." Tunjuk Yurisein pada makanan yang berbentuk seperti tornado itu.
"Memangnya makanan seperti apa yang tuan sering makan?" Tanya sang penjual.
'Makanan itu, 'kan, benar-benar umum bagi rakyat biasa' Batin sang penjual merasa heran.
Yurisein segera menjawabnya. "Kue pie, ayam bakar utuh, dan kue-kue manis lainnya, ini pertama kalinya aku melihat makanan denagn bentuk aneh ini." Kembali dia menunjuk makanan yang masih sangat setia di tangannya.
'Bukankah itu makanan-makanan mewah, sebenarnya siapa tuan ini?' Ucap sang penjual kalut, dalam hatinya.
Ara yang berada di sebelahnya segera membungkam mulut Yurisein.
"Maaf paman, saudaraku ini hanya gaur kok. Oh iya makanan ini saya beli semuanya." Ara segera menyeret Yurisein, tak lupa dengan makanan yang tadi dia beli, ikut bersamanya.
Ke-2 orang baru saja tiba dekat denagn merwka segera bertanya kenap Ara menyeret Yurisein begitu.
"Kenapa Suren?" Tanya Athalla.
"Kenapa dengan pangeran Yurisein." Tunjuk Sir Alex, pada sang pangeran yang masih belum dilepas itu.
Ara memandang malas si pangeran. "Dia? Dia dengan bodohnya mengatakan makanan yang sering dia makan saat kami membeli jajanan, dia terus memandang makanan ini." Ara membuka plastik dan mengeluarkan makanan berbentuk tornado yang sama yang tadi terus di pandang mencurigakan oleh Yurisein.
"Otomatis, si penjual bertanya padanya karena terus menatap makanan ini dan tidak memakannya, dia malah berterus terang, coba kalian pikir apa yang akan dipikirkan oleh si paman penjual itu coba?" Ucap Ara selesai menjelaskan.
"Maaf! Tapi aku tetap merasa sangat aneh denagn makanan yang berbentuk aneh ini." Dia menunjuk makanan bentuk tornado itu.
Arthor:
Kalau aku itu adalah makanan itu mungkin aku bakal nangis kalinya, wk wk, dari tadi cuma dimaki aja, ditunjuk-tunjuk ama dihina nggak dimakan-makan🤣🤣
Bersambung...
Tinggalin komen, vote dan juga likenya ya, besok kita akan ketemu sama karakter utama (mantan) dalam novel yang dibaca Ara.
See you by again.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Xien
kalo dimaki terus mending buat aku aja (*´ω`*)
2021-05-29
1
Sekar0717
seru banget kak ceritanya. semangat terus yah upnya❤️🥰🥰
2021-04-25
0
PINKNIK
semangat!
2021-04-24
1