...Pengumuman...
Maaf semuanya, mulai Minggu depan novel ini bakal update 2 kali tiap Minggu, pengennya aku setiap hari tapi tugas ruamahku lagi numpuk, kalau nggak ngerjain aku bisa hilang kepala nanti ◕‿◕。
Maaf-nya, selamat membaca, semoga suka
( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀) Bye...
Ini untuk pemanis aja.
Raja, ayahnya Athalla dan Yurisein.
Yurisein, pangeran ke-2. Saudara dari ayah Athalla.
Ratu, ibu kandungnya Yurisein.
...Keluarga kerajaan...
Paginya, Ara bangun lebih awal, hari masih sangat gelap.
Tapi sepertinya ia sama sekali tak tidur semalaman, kantung matanya sudah jadi seperti mata panda.
'Uh, gara-gara Athalla yang memelukku semalaman aku jadi tidak bisa tidur' Ara melihat ke arah Athalla yang masih tertidur pulas.
Wajahnya tampak rileks, rambut emas khas keluarga kerajaan, dengan bulu mata yang panjang itu.
'Sudah pasti, jika dia sudah besar pasti akan sangat menawan!' Batin Ara mendekat pada wajah polos sang anak kecil itu.
"Jika ini sesuai dengan novelnya, harusnya mereka akan datang menjemput Athalla pagi nanti kan." Pikir Ara.
"Sekarang, bagaimana aku bisa terus bersama Athalla jika dia pergi ke kerajaan?" Dia melirik sang anak yang masih tidur itu.
Kepalanya, dipenuhi pertanyaan bagaimana ia akan bisa berada disisi Athalla jika dia pergi ke kerajaan.
Bersamaan dengan itu, matahari mulai terbit sedikit demi sedikit, cahayanya masuk melewati celah rumah kayu itu.
Cahaya hangat yang membelai, rambut Athalla yang kuning emas memantulkan cahaya matahari itu, rambutnya tampak jauh lebih terang keemasan.
Matanya mulai terbuka, namun masih samar mencoba menyesuaikan dengan warna matahari yang sudah silau.
"Suren?" Ucap Athalla, mengucek-ucek matanya, rambutnya berantakan.
"Oh, pangeran sudah bangun ya?" Ara mendekat padanya membawa sepiring makanan.
"Hm." Jawab Athalla masih linlung.
"Ayo bangunlah, cuci muka dan kemudian makan." Lembut Ara.
"Iya." Senyum manis Athalla.
"Makanan buatan Suren sangat enak." Puji Athalla.
"Haha, terimakasih pangeran." Balas Ara.
Kemudian muncul sebuah suara dari ketukan pintu rumahnya, Ara segera berdiri dan membuka pintunya.
Disana sudah berdiri beberapa pria tegap, dan gagah memakai baju zirah, dengan lambang kerajaan.
"Maaf nona, apa anda pernah melihat anak berambut kuning keemasan, kami sedang mencari pangeran pertama!" Ucap pria tegap itu.
'Aku sudah tahu mereka akan datang, tapi tidak kusangka ternyata secepat ini. Dan aku masih belum mendapatkan ide bagaimana cara untuk tetap berada disamping Athalla' Jerit Ara kebingungan dalam hati.
Athalla yang mendengar ia sedang dicari langsung keluar menampakkan wajahnya.
"Oh, pangeran." Ucap mereka kompak.
"Pangeran ada disini? Syukurlah pangeran baik-baik saja!" Ucap pria itu lega.
"Iya, Suren yang menolongku." Balas Athalla.
"Kalau begitu kami akan membawa pangeran pulang ke kerajaan. Dan untukmu terimakasih sudah menolong pangeran kami, sekarang kami akan kembali." Ucap ramah kesatria itu.
"Sebentar!" Ucap Athalla menghentikan langkah mereka.
Dia berjalan mendekat pada Ara, memengang tangannya.
"Suren, ikutlah denganku!" Pinta Athalla.
Ara kaget dengan yang dikatakan Athalla, semua yang disana juga.
"Kau bilang akan berada di sisiku, jadi ikutlah denganku!" Tegas Athalla.
Karenanya Ara pun bisa ikut ke kerajaan bersama Athalla.
'Padahal aku sudah berpikir bagaimana caranya bisa ikut, tidak kusangka Athalla sendirilah yang menemukan jawabannya untukku' Ara bernafas lega.
"Oh, iya nona, pangeran bilang anda yang telah menyelamatkan ia, apa itu benar?" Tanya seorang dari mereka.
"Iya, aku hanya menolong dia dari serigala, menyembuhkan lukanya, dan membiarkan ia menginap di rumahku saja!" Senyum lembut Ara.
Mendengar itu mereka tersentak kaget.
"Apa nona membunuh serigala itu?" Tanya yang lain.
"Itu hanya kebetulan, aku bisa membelah serigala itu jadi 2 saja!" Sambung Ara.
Mereka langsung terkesiap kagum.
"Nona pasti handal dalam bermain pedang."
Pertanyaan demi pertanyaan muncul satu persatu, hingga muncul sebuah pertanyaan yang membuat mereka kaget.
"Berapa umur nona?" Tanya pria yang berbadan agak kurus diantara mereka.
"Aku? Umurku 10 tahun." Jujur Ara.
"10 tahun, kalau begitu nona seumuran dengan pangeran?" Ucapnya dianggukkan oleh Ara.
Dalam waktu singkat Ara dan para kesatria itu jadi dekat, hanya ada satu kesatria yang tidak berbicara padanya, namun ia terus menatap Ara lekat.
'Orang itu, dari deskripsi novelnya, aku yakin dia harusnya sir Alex, dia juga mendapatkan julukan si mata pedang. Juga orang yang berada di pihak Athalla bahkan saat Athalla hendak dieksekusi dia terus mencoba agar bisa menyelamatkan Athalla, aku tidak akan pernah lupa betapa baiknya ia pada Athalla' Ara memandangnya.
'Tapi, kenapa ia terus menatapku nya? Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu' Duga Ara.
Dalam perjalanan kembali ke kerajaan, tiba-tiba segerombolan serigala muncul mengelilingi mereka.
"Lindungi pangeran!!" Teriak pemimpin kesatria ini.
Para kesatria melindungi Athalla, namun mereka seperti tak ada habisnya, setelah diserang mereka akan bangun lagi.
"Sungguh menyebalkan, kenapa mereka Bagun terus sih, para serigala bangsat ini!' Umpat Ara.
Hingga satu dari serigala itu menerjang kereta Athalla, Ara melihat Athalla, ada sedikit goresan pada wajahnya luka itu menyebabkan darah mengalir dari pipinya.
Ara yang melihatnya langsung menatap tajam para serigala itu.
"Kalian!!! Berani membuat Athalla ku terluka!!" Teriak Ara.
Melihat pedang yang tertancap di tanah ia dengan cepat mengambilnya, dia menerjang seperti badai, semua serigala itu tak luput dari kemarahannya yang membara.
Semua serigala itu langsung ditusuk bersamaan hingga tembus, darah dari parah serigala itu membanjiri sekeliling.
Ara menatap tajam beberapa serigala yang masih bersisa.
"Kalian mau mati?" Ucap Ara, serigala itu langsung mencuit, mundur perlahan dan lari, tak sanggup melihat tatapan kematian Ara.
Para kesatria juga jadi diam membatu, termaksud Athalla.
"Pangeran!" Ia langsung menghampiri Athalla, tak sadar betapa kagetnya para kesatria dan juga Athalla.
"Ya, ampun pipi Anda terluka, ini.." Dia pergi ke sisi pohon besar dan mengambil beberapa tanaman kemudian dihaluskan, dan ditaruhnya pada pipi Athalla seketika luka itu langsung sembuh.
INFO
Dunia itu memiliki sihir, jadi tanaman bisa memiliki kemampuan penyembuhan yang magis. Tergantung pada jenis tanamannya.
"Nona.." Ucap seorang dari kesatria, dia masih tercengang dengan apa yang ia barusan lihat.
"Saya tahu anda pandai bermain pedang, tapi saya tidak tahu jika anda ternyata sangat hebat!" Ucapnya terbata-bata.
Ara langsung sadar dengan itu, ia hanya bisa nyengir khasnya.
"Oh iya, apa maksudnya dengan Athallaku??" Tanya satu dari mereka, seorang anak laki-laki yang mungkin 3 tahun lebih tua dariku.
Rona merah muncul di wajah Ara, tampa sadar ia mengatakan itu membuatnya malu setengah mati.
"Itu, aku.." Dia gugup.
"Aku, maksudku, pangeran itu adalah temanku satu-satunya jadi aku tidak akan mau sampai dia terluka, haha." Elak Ara.
Karenanya dalam setiap mereka menemui masalah, Ara akan maju, dan menghabisi mereka semua tampa kenal ampun.
Mereka akhirnya keluar dari hutan lebat, yang dilarang masuk itu.
"Biasanya kita butuh waktu setidaknya 3 hari untuk bisa keluar dari hutan lebat itu, tapi berkat nona Suren kita hanya perlu melalui setengah hari." Ucapnya menatap Ara.
"Iya.." Ara cengengesan.
Mereka memasuki area istana, mereka masuk dalam aula tempat singgasana raja.
"Ini, dia sang raja yang dengan teganya membunuh anaknya." Gumam Ara, ia tampak marah.
Setelah pintu berlapis emas dan perak itu dibuka, yang tampak dari situ adalah seorang pria muda, memiliki rambut emas yang sama dengan Athalla, mata permata yang terang.
Seorang wanita yang berdiri disampingnya, rambut merah bergelombang, dengan mata Ruby nya yang indah.
"Kau sudah kembali?" Ucap pria itu, ditujukan oleh Athalla.
"Ya, yang mulia." Jawab Athalla penuh hormat.
'Ya, yang mulia? Kalau begitu dia adalah ayah dari karakter tercintaku itu?' Batin Ara memandangnya lekat.
'Ya ampun, kupikir rajanya itu adalah pria tua yang beruban dan berjanggut, tapi ini!! Aku tahu dalam novelnya tidak terlalu banyak deskripsi tentang ayahnya Athalla tapi meski begitu, bagaimana bisa arthor nya membuat dia dengan sangat tampan!!!' Batin Ara terpikat.
'Dia sih benar-benar tipe idealku banget!!!' Kembali ia terpesona, seandainya bisa di itu pasti sudah ngiler.
Raja itupun melihat ke arah Ara, yang menatap ia lekat.
"Lalu siapa dia?" Unjuk sang raja pada Ara.
"Dia, orang yang sudah menolongku, aku membawanya sebagai pelayan pribadiku yang mulia, saya harap anda mengizinkannya." Jelas Athalla.
"Baiklah, karna dia sudah menolongmu, kau bisa menjadikan dia pelayanmu." Tutur sang raja.
Tak lama dari pintu besar itu masuk lagi seorang anak, juga memiliki rambut kuning emas anggota keluarga kerajaan.
"Kudengar, kakak telah kembali?" Tanya anak itu.
'Ini ada dalam cerita novel itu, kalau begitu dia pasti Yurisein, pangeran kedua!' Sekali lagi mata Ara terbelalak melihat Yurisein.
'Apa ini! Kenapa Yurisein yang aku kenal jahat dalam novelnya bisa sangat menawan begitu, dia sangat tampan meski masih kecil!' Ucap Ara dalam hati, meringis atas ketampanan dan juga kecantikan dari keluarga kerajaan itu.
"Eh.." Di tersentak kaget.
Dia menatap Ara, sepertinya tidak tahu mengapa ia ada di sana. Ara tersenyum lembut padanya.
"Kenapa, kenapa ada gelandangan di dalam kerajaan?" Tanya anak itu menunjuk Ara.
'Haish.. Anak itu! Menyesal aku bilang ia tampan dan menawan, kata-katanya pengen buatku menguliti dia deh!' Geram Ara, hilang sudah rasa kagumnya pada Yurisein.
"Yurisein, dia bukan gelandangan dia orang yang sudah menolongku waktu di hutan!" Jelas Athalla.
"Oh, begitu. Maaf tapi pakaianmu benar-benar jelek, sama seperti wajahmu!" Tambah anak itu.
'Anak ini, begitukah cara minta maaf sambil menghina?' Geram Ara.
'Entah mengapa, aku rasanya bisa melihat anak itu di dalam dirinya, memikirkannya membuatku kesal!!' Ara mengigat Arin, sama dengan Yurisein, caranya menghina Ara benar-benar sama menjengkelkannya.
"Baiklah, kalian bisa keluar sekarang, dan Athalla cepat bersihkan dirimu, kau sangat kotor." Ucap sang raja, melihat penampilan Athalla yang mirip denganku.
"Baik yang mulia." Dia membungkuk hormat kemudian pergi meninggalkan ruangan itu.
Sementara Ara masih terus terngiang ucapan Yurisein yang membekas pada ingatannya, memikirkannya membuat ia naik darah.
"Perkataannya Yurisein jangan dimasukkan ke hatinya, dia memang begitu tapi dia anak yang baik kok!" Ucap Athalla mencoba menenangkan hati Ara.
"Ya." Balasnya.
'Benar, untung saja ada Athallaku yang manis dan baik, jika tidak aku akan terus merasa kesal!' Batin Ara.
Bersambung..
(っ.❛ ᴗ ❛.)っ Aku sayang kalian.
Bye..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
R.F
cemungut kak, 3 like + rate 5. jangan lupa like balik iya, saling mendukung
Istriku mantanku
Istriku ternyata cinta pertamaku
2021-06-12
0
𝕊𝔼ℂℝ𝔼𝕋
semangat thor
2021-06-09
1
sayang author juga😍
2021-05-26
2