Aku cepetan dikit up nya, keran diminta lanjut hehe. selama membaca moga suka.
Tinggalin like, komen dan vote nya juganya readers, biar aku semangat update.
...Rasa sesak, apakah ini?...
Pagi itu cerah, matahari memancarkan cahaya yang hangat.
Disana Athalla sedang bersembunyi dibalik salah satu pilar.
'Suren tidak ada disini 'kan?' Batin Athalla melirik kesana-kemari. Melihat, apakah ada tanda keberadaan Ara.
'Aku tidak tahu, apa yang terjadi padaku saat itu, sejak saat itu jantungku berdegup sangat cepat melihat Suren, apalagi saat dia tersenyum, jantungku seperti akan meledak!' Batin Athalla memengagi dadanya.
Sementara Ara, sedang mencari keberadaan Athalla.
"Athalla kemananya?" Sepanjang mata Ara mencari keberadaan Athalla.
"Nona Suren?" Sebuah tangan mendarat di pundak Ara. Ara segera berbalik.
Kini dihadapannya berdiri, laki-laki tegap, bahu lebar, dengan rambut birunya segelap malam, mata merah ruby yang begitu terang.
'Sir Alex?' Batin Ara.
"Apa yang nona lakukan disini?" Tanya Alex.
"Aku sedang mencari pangeran Athalla." Jawab Ara.
Disaat berjalan, tak sengaja Athalla melihat Ara dan Alex sedang bercakap-cakap.
Spontan ia bersembunyi dibalik pilar. 'Ara, dan Sir Alex? Apa yang mereka lakukan?' Batin Athalla, melirik mereka.
'Tunggu, tapi kenapa aku sembunyi ya?' Tanya Athalla, melihat pilar dimana ia sembunyi.
'Sudahlah! Tapi apa yang mereka bicarakan ya?' Dia hanya bisa melihat dari jarak jauh.
Dilihat mereka berbincang dengan nyaman, bahkan hingga saling menukar senyum.
Sir Alex yang dikenal Athalla, adalah seorang yang memiliki ekspresi datar, hampir tak pernah bisa melihat ia tersenyum, apalagi ia adalah orang yang selalu menjaga jarak dari orang lain, hal itu membuat Athalla terkejut melihatnya.
'Kenapa hatiku, jadi sesak begininya?' Diremas dadanya, raut muka Athalla berubah jadi suram.
"Aku akan pergi sekarang." Ucap Alex malu-malu.
"Ya, baiklah. Sampai jumpa." Ara melambai, pada sosok laki-laki itu yang sudah jauh dari pandangan matanya.
'Ya, ampun dia lucu sekali! (Tawa Ara) Tapi aku senang karena dia sangat peduli pada Athalla' Batin Ara, menghela nafas.
Kembali ia berjalan, mencari keberadaan Athalla.
'Athalla bersikap aneh sejak kita pergi ke tempat rahasianya, dia jadi terus menghindari, seolah ia ingin kau dariku, kenapa melakukan itu? Dadaku serasa sesak, melihat ekspresi Athalla yang bilang menjauhlah dariku!' Tampa sadar air mata sudah terjatuh di pipi mulus Ara.
'Kenapa, rasanya sakit sekali sih?' Ara merasa kesal, disekanya air mata yang tak ingin berhenti keluar itu.
Disaat ia berjalan, dibalik pilar, sosok yang dari tadi ia cari, tengah menyandarkan tubuhnya pada pilar itu. Dengan kaki kiri menendang pilar itu.
'Ada, apa dengan posisi itu? Apa kau sedang pemotretan majalah' Tanya Ara.
Athalla melirik Ara, angin bertiup menerpa rambut kuning emas Athalla.
"Woaaa, Athalla kelihatan sangat tampan, dan kenapa juga jantungku ini seperti akan melompat!' Ara memengangi dadanya, erat.
Athalla berjalan mendekat ke arah, Ara. Dia berhenti, menatap dalam jauh ke mata Ara.
'Uhk.. jantungku, menatap wajahnya akan membuatku kena serangan jantung!!' Jantung Ara berdegup sangat cepat, ingin ia menghentikannya, seakan suaranya akan bisa terdengar oleh Athalla.
"Suren, aku ingin menanyakan sesuatu, apa boleh?" Tanya Athalla, membuat jantung Ara, semakin berdebar.
"Katakan saja." Ara mengangkat bahu.
'Cepatlah, jika kau tidak ingin melihatku mati karena jantungan!' Ara meremas dadanya.
Athalla semakin mendekat. "Jika, jantungmu seakan, akan meledak karena melihat wajah seseorang, seakan jantungmu akan melompat dari tempatnya setiap kali melihat orang itu tersenyum padamu, sebenarnya perasaan apa itu?" Tanya Athalla.
'Kenapa, kau menanyakan itu padaku, aku juga sekarang sedang merasakannya tahu! Dan itu jelas adalah perasaan menyukai seseorang yang dianggap spesial, tapi bagaimana bisa kau mengatakan itu, sedangkan aku juga merasakannya? Karena satu hal yang aku harus ingat, aku tidak boleh jatuh hati padamu' Ara berdebat dengan dirinya sendiri.
Dia menelan ludah. "Entahlah (Ara mengangkat bahu) tapi apakah pangeran merasakan hal itu?" Tanya Ara, masih bersikap seolah tak mengerti dan menyesuaikan sikapnya sebagai anak berusia 10 tahun.
"Benar, aku merasakannya!" Pernyataan Athalla membuat Ara tersentak kaget.
"Su-sungguh?" Ara terbata-bata.
"Ya, (Athalla mengangguk) jadi.." Dia semakin mendekat.
"Apa ini?" Ara merasa was-was.
"Aku lapar!" Ucap Athalla, langsung mengacaukan pikiran Ara, dia memengang perutnya.
'Apa, apa yang barusan kupikirkan?' Ara menahan malu.
"Ayo kembali, dan buatkan aku makanan." Kekeh pelan Athalla.
Athalla menarik tangan Ara, dia memutar kepalanya, melihat Ara, menunjukkan senyumnya yang paling manis.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Akira ✨
like 😉
2021-04-11
2
Secret
semangat.
2021-04-10
2
Idni🙃
Semangat
2021-04-10
1