Curhatan

Author mau bilang makasih banyak buat kalian yang udah dukung karya ini, author senang banget pas baca komen kalian (灬º‿º灬)♡

Makasih untuk dukungannya, author bakal berusaha nulis yang banyak, kalo buat konfliknya mungkin masih agak lama, karena harus nunggu sampai semua karakternya keluar dulu. Kalau gitu selamat membaca.

...Curhatan...

Nafas Athalla tersendak-sendak, dengan wajah yang masih sangat merah.

'Kenapa? Jadi aku benar suka sama Suren, sejak kapan?' Pertanyaan demi pertanyaan muncul di benak Athalla.

Sebuah tangan langsung mendarat di pundaknya, dia sontak kaget. Dan lebih kaget karena yang muncul adalah Ara.

"Pangeran? Pangeran itu suka sama saya, bukan?" Ucap Ara, yang sebenarnya adalah imajinasi dari Athalla.

"Tidak!" Elaknya.

"Pangeran." Muncul satu lagi Ara, yang itu sendiri hanyalah imajinasi Athalla, otaknya kacau memikirkan Ara.

"Ke-kenapa, Suren ada 2?" Athalla kebigungan, dia mengacak-acak rambutnya.

"Pangeran, itu karena anda terus memikirkan saya, jadinya dimana-mana ada saya, huhu." Tawa Ara.

"Tidak! Pergilah-pargi!" Dia menepis-nepis mereka.

Saat dia membuka mata, mereka sudah menghilang.

Sebuah tangan mendarat di bahunya, dia kembali menoleh.

"Pangeran?" Ucap Ara, kali ini bukan hayalannya.

"Kenapa, kau masih ada di sini? Kenapa kau terus muncul sih?" Ucap Athalla dengan nada tinggi.

Ara yang tak mengerti apapun, langsung di bentak begitu tak bisa mengerti apa salahnya.

"Apa maksud pangeran? Saya baru saja melihat anda tadi dan datang menyapa." Ucap Ara, ekspresinya seperti menjelaskan pada ibunya jika dia tidak memakan permen di malam hari.

"Jadi kau bukan hanyalah ku?" Tanya Athalla mencoba memastikan.

Ara langsung memasang wajah datar. "Memangnya saya punya klon, apa pangeran?"

Mendengar pernyataan Ara, dia tertegun sejenak, kemudian lari.

"Eh?" Ara terkejut.

"Kenapa, pangeran malah lari?" Dia masih berdiri di tempatnya.

Sementara Athalla berlari jauh, sangat jauh dari Ara, dia bersembunyi di balik semak.

'Apa yang kulakukan? Aku benar-benar sangat malu tadi, kemudian berlari begitu saja. Suren pasti bingung' Panik Athalla.

'Apa yang harus kulakukan?' Tanya dirinya, berharap seseorang akan memberikannya saran.

Lalu terlintas seseorang di kepalanya, dia langsung beranjak berdiri.

Dia berhenti di sebuah pintu besar berlapis emas dan perak, dia memengang ganggang pintu namun agak ragu untuk membukanya.

'Apa... aku boleh masuk ya?' Batin Athalla masih menimbang-nimbang.

Dia masih menimbang-nimbang, tapi memberanikan diri untuk membuka pintu itu.

Di dalam sana sudah duduk anak laki-laki yang tadinya memengang buku, dia berdiri dan menaruh buku yang tadi dia pegang.

"Kakak." Ucap anak itu, terkejut melihat Athalla.

"Apa aku mengganggumu?" Tanya Athalla, malu-malu.

Dengan cepat Yurisein mengelengkan kepalanya.

"Tidak! tapi apa yang kakak lakukan di sini, apa kau membutuhkan sesuatu?" Yurisein berkeringat, dia agak terbata-bata mengucapkannya.

"Aku.. Bisakah kita bicara sebentar?" Ucap Athalla melirik pelayan yang juga ada di sana.

Yurisein melihat pelayan itu dan menyuruhnya keluar sekarang.

Pelayan itu membungkuk 90° kemudian pergi.

'Ada apa ya? Mereka biasanya jarang bicara, tapi pangeran Athalla malah sampai datang ke ruangan pangeran ke-2?' Batin pelayan itu menutup pintu.

"Duduklah." Yurisein mempersilahkan Athalla duduk.

Dia mengangguk, kemudian duduk. Dia melirik Yurisein, ingin dia bicara namun masih namun tertahan di tenggorokannya.

"Katakan saja." Ucap Yurisein.

Athalla mengangkat kepalanya, dia mulai menceritakan masalahnya, Yurisein mendengarkan dengan seksama.

Kemudian Yurisein memberikan saran padanya, juga tentang apa yang dia ceritakan.

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***