Festival lentera

...Festival lentera...

'Aku merasa tenang. Kehidupan Athalla setelah 2 tahun terakhir telah banyak berubah kelihatannya aku tidak akan perlu khawatir lagi' Ara bernafas lega.

'Dan lagi, kulihat Sir Alex dan Athalla beberapa hari ini jadi dekat, setiap kali bertemu atau berpapasan mereka akan saling menyapa, mereka bahkan sampai saling bertukar senyum' Batin Ara memikirkannya.

'Belum lagi, Yurisein dan Athalla juga jadi ikut dekat dalam beberapa waktu ini, aku ingin tahu apa yang terjadi dengan mereka sehingga bisa jadi dekat? Apa ada hal yang terjadi diantara mereka yang aku tidak ketahui?' Batinnya.

Dia tidak tahu saja kalau penyebab mereka dekat juga tak lain adalah karenya.

Disaat dia melamun tangan kekar yang besar mendarat di pundaknya, gadis yang tadi tengah melamun tentu kaget.

Dia berbalik, dihadapannya kini sudah ada pria yang berbadan besar, dengan otot tubuh yang tersembunyi dibalik pakaiannya.

Kulit pria itu bewarna coklat, wajahnya nampak beringas tapi aslinya dia adalah pria yang baik hati, dan sangat lembut disertai belas kasih, tapi tidak akan pernah menunjukkan belas kasih pada musuh-musuhnya.

"Oh Sir Alphaneus." Ara membuang nafas dari mulut lega.

"Sepertinya saya mengagetkan nona Suren ya?" Dia menggaruk belakang kepalanya, orang ini memang begitu jika merasa salah dia akan bertindak malu begitu.

Ara sudah sangat kenal dengan sifatnya, 2 tahun di tempat ini membuatnya dekat dengan para kesatria, mereka sudah seperti teman sejak lama.

"Sir Alphaneus tidak perlu merasa tidak enak, aku hanya melamunkan beberapa hal tadi." Ucap Ara denagn senyuman lembut.

"Senang kalau begitu, oh ya nona Suren! (Serunya) apa besok anda akan pergi ke festival lentera?" Ucap pria itu, dengan senang.

Ara kebigungan, dia jelas tidak tahu festival macam apa itu.

"Maaf tapi aku tidak tahu festival macam apa itu? Aku belum pernah dengar." Ara cegegesan sambil menggaruk keningnya.

Muncul ekspresi mengejek dari pria itu, dia menahan tawanya, Ara melihatnya tidak senang dia menggerutu. "Kenapa Sir malah tertawa?" Ucap Ara, dia tidak terima ditertawakan.

"Haha, maaf nona, aku tidak mau tertawa tapi tetap saja, anda ini bukan manusia goa bukan? Kenapa hal seperti ini anda tidak tahu." Kembali tawanya pecah.

Dalam imajinasinya dia kini nampak dengan pakaian yang di dapat dari kulit dengan rambut acak-acakan, terasing sangat jauh dari peradaban.

Ara segera melambai-lambai tangannya ke udara, mengahpus imajinasinya itu.

'Bagaiman kau bisa mengatakan aku ini sebagai manusia goa!!!' Urat kemarahan muncul.

Melihat aura membunuh yang begitu menguat dari tubuh Ara, Sir Alphaneus langsung membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri, setelah mengenal Ara 2 tahun lebih dia mengerti betul betapa mengerikannya gadis ini saat dia marah, dia tak akan segan dalam membunuh orang.

"Hehe, maaf aku salah." Ucapnya cepat, Ara mendengus kesal.

Dari jarak kejauhan sudah tampak 2 orang anak laki-laki tampan berjalan beriringan, mereka melihat anak perempuan dan pria besar itu saling bicara.

"Kalian sedang membicarakan apa?" Ucap Yurisein yang langsung menempelkan dagunya di bahu Ara mereka sontak kaget. Hampir saja Ara terjungkal terbalik saking kagetnya, begitu pun dengan Sir Alphaneus.

Mereka menatap dangq pelaku, entak dari mana dia muncul dengan tiba-tiba begitu, dari belakang Yurisein muncul juga Athalla.

Sir Alphaneus yang masih kaget bahkan lupa memberi penghormatan pada ke-2 pangeran itu.

Saat dia sadar telah melakukan kesalahan dia segera membungkuk, dengan menekuk sebelah kakinya, dan mendekap sebelah tangannya ke dada.

"Hormat saya pada pangeran pertama dan ke-2, maaf karena terkejut dengan kehadiran pangeran ke-2 yang tiba-tiba saya jadi lupa memberi salam, maafkan saya!" Ucap pria besar itu, wajahnya pucat dengan nada penuh amat penyesalan.

Dia adalah seorang kesatria yang sangat patuh, dan paling mengerti tentang tata Krama, hal seperti ini baginya, dia telah menghina keluarga kerajaan dengan sikap kurang sopannya itu.

Betapa kagetnya dia saat Yurisein mengulurkan tangannya, dan membantu pria itu berdiri dari posisinya tadi.

"Tidak masalah." Ucap Yurisein, kami memandang-nya tak percaya, dia jauh berbeda dari 2 tahun sebelumnya, seorang anak yang bisa dibilang angkuh dan suka menusuk orang dengan perkataannya yang pedas, kini menjadi anak yang baik, bahkan tak mempermasalahkan hal itu.

'Apa ini sungguh Yurisein?' Batin mereka kompakan.

Melihat mata mereka yang begitu berbinar, Yurisein merasa risih.

"Kalian jangan melihatku begitu!" Ucap anak itu dengan nada tinggi, dia mengalihkan pandangannya dari mereka yang masih setia denagn tatapan harunya.

'Kenapa tatapan mata kalian seperti melihat anak kalian untuk pertama kalinya masuk sekolah, hah! Huh padahal aku ingin coba bersikap sedikit baik' Gerutu Yurisein menatap mereka, tatapannya geli melihat mereka.

Dia segera mencari topik lain untuk dibahas.

"Ekhem..." Dehemnya.

"Dari jauh tadi aku dengar kalian sedang membicarakan sesuatu, apa itu?" Ucap Yurisein sedikit serius.

"Kami tadi sedang membicarakan tentang festival lentera, pangeran." Ucap sopan Sir Alphaneus.

Mereka mulai ikut membicarakan tentang hal yang tadi Ara dan Sir Alphaneus bicarakan sebelum mereka datang. Yurisein tersenyum lega dalam pikirannya, dia berhasil mengalihkan topik, dan tidak perlu lagi melihat tatapan haru yang dianggapnya horor itu.

"Festival lentera?" Ucap pria bersurai biru tua.

Tiba-tiba saja muncul lagi dari pria tampan, kedatangannya tak beda mengejutkannya dengan kedatangan Yurisein tadi.

Pria itu sudah berada di tengah mereka, mereka bahkan tidak sadar kapan pria berparas rupawan namun datar itu datang, hingga sudah ada di tengah mereka.

Mereka baru sadar ketika mereka. Mendengar Sir Alex berbicara, yang baru mereka sadari sudah ada disana hampir-hamlir saja jantung mereka meloncat dari tempatnya berada.

Kedatangan tiba-tiba bisa sangat berakibat fatal pada kesehatan jantung.

"Ka-kapan kau datang?" Ucap Sir Alphaneus masih mengatur nafasnya agar kembali normal.

'Ini tidak bagus untuk jantungku, padahal aku masih berusia 28 tahun dan memiliki 1 anak tapi jantungku sudah lemah begini, bisa-bisa jantungku akan lompat dari tempatnya jika terus begini' Batin Sir Alphaneus, dia mengelus-elus dadanya.

Dilihatnya semua orang yang kaget dengan kemunculannya yang tiba-tiba. "Maafkan saya, aku tadi tidak sengaja melihat kalian sedang mengobrol, jadi aku juga ingin ikut dalam perbincangan kalian, aku tidak tahu jika kedatanganku membuat kalian begitu terkejut, maaf." Ucap pria itu, menunduk, denagn teramat menyesal, apalagi melihat ekspresi wajah dari Sir Alphaneus yang begitu kaget, hingga sampai mengelus-elus dadanya.

"Lain kali kau jangan datang tiba-tiba begitu, lagi!" Kecam Yurisein juga sedang mengatur nafasnya.

"Saya tidak datang diam-diam pangeran, aku datang sambil berjalan santai tadi." Gumam Sir Alex, aduh wajahnya jadi mayak anak kucing nggak dikasih makan majikannya, so cute!!!

Namun gumangannya masih terdengar jelas di telinga Yurisein.

'Apa kau ini hantu? Bagaimana bisa kami tidak merasakan kehadiranmu begitu?' Batin Yurisein memandang Sanga pria bersurai biru tua yang masih setia menunduk, matanya penuh dengan tatapan menyelidik.

Melihat Yurisein yang sepertinya tidak ingin menyelesaikan masalah Ini dengan cepat

Athalla segera angkat bicara.

"Oh, iya aku ingin tahu seperti apa itu festival lentera, aku belum pernah mendengarnya?" Athalla membuka suara.

Sir Alphaneus yang tadi masih terus megelus dadanya, mendapat tatapan mata pertanyaan dari sang pangeran segera dia menjawab, Yurisein yang juga tertarik segera masuk dalam obrolan, begitupun dengan Sir Alex.

"Festival lentera, adalah festival yang diadakan 1 tahun sekali, dan acara itu berlangsung di pusat kota, acara ini sangat populer di kalangan rakyat biasa, pangeran." Senyum ceria terpasang di wajahnya, dia sudah lupa dengan jantungnya yang hampir dicabut sang malaikat maut.

"Kelihatan festival yang bagusnya?" Ara ikut masuk ke dalam obrolan, dengan wajah berseri-seri mengatakannya, Sir Alphaneus segera mengangguk dengan cepat, secepat pertanyaan itu diajukan.

"Kalau begitu apa, Sir Alphaneus akan pergi ke festival?" Tanya Ara lagi, dari tatapan matanya jelas kalau dia ingin pergi, dan mau Sir Alphaneus ikut.

Segera wajah murung mulai tampak pada wajahnya. "Saya sangat mau nona! Tapi say harus dikirim ke perbatasan kerajaan sore ini, dja baru akan kembali 5 hari setelahnya, jadi saya tidak bisa pergi." Dia kembali murung dan jauh lebih murung setelah mengatakannya, nada kecewaaan sangat kental dari setiap katanya, dia jelas sangat ingin pergi, namun bagi kesatria sejati seperti dia, tidak ada yang lebih penting daripada tugasnya.

"Begitukah, sayang sekali." Ara ikut kecewa.

"Baiklah, jika nona akan pergi, saya ingin mendengar ceritanya nanti saat kembali, saya pergi dulu nona." Dia melambaikan tangan pada Ara, dan kali ini dia lupa lagi untu memberi penghormatan, beberapa menit kemudian dia datang lagi, tapi dia hanya datang untuk memberi penghormatan kemudian pergi lagi.

'Apa dia berbalik lagi hanya untuk memberi hormat lagi?' Batin Athalla, dia kagum tapi juga merasa itu terlalu berlebihan.

'Aku sungguh belum pernah bertemu kesatria yang begitu hormat pada keluarga kerajaan sebelumnya, dia bahkan berbalik hanya untuk memberi hormat?' Batin Yurisein menepuk jidatnya.

Bersambung...

Tinggalin vote, like dan komennya,

Terpopuler

Comments

shana 3108

shana 3108

lanjut lagi ya thor.

2021-04-21

0

Nayn

Nayn

Permisi aku mau promosi dulu, wk wk ngakak sih promosi di novel sendiri, tapi udahlah, teman-teman semua kalo berniat silahkan mampir di karya aku yang lain judulnya: Nova anima mea.

cerita latar belakang kerajaan Cina, makasih maaf ganggu.

2021-04-21

3

김소혁

김소혁

boom lik telah mendaaratttt

2021-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 Awal dari perjalanku
2 Bangun di dunia baru!
3 Keluarga kerajaan
4 Inikah perlakuan bagi seorang pangeran buangan?
5 Nasib dari pangeran yang tak diakui
6 Emosi yang tak kuasa ditahan
7 Rasanya jantungku akan meledak!
8 Rasa sesak, apakah ini?
9 2 tahun berlalu
10 Kerinduan
11 Curhatan
12 Cerita tentang ibu
13 Festival lentera
14 Ayo pergi
15 pusat kota
16 Firasat buruk
17 Tarian dibawah lentera
18 Tidak, mungkin!
19 Sesak
20 (mantan) Karakter utama pria
21 BUKAN UPDATE!
22 Mulainya sebuah badai
23 Sang penghasut
24 Luka lama
25 Joisen
26 Sebuah ciuman
27 Wajah yang asli
28 Tangan-tangan hitam yang berlendir
29 Kebohongan yang menggelikan perut
30 Sahabat aja dulu
31 Udah cukup cuci mata
32 Mimpi
33 Kedatangan ke pusat kota
34 (mantan) Karakter utama wanita
35 Kembali dari Medan perang
36 Debaran
37 Apa ini
38 Ramalan
39 Bersemu merah
40 Perasaan
41 Malam pekat
42 Hipotesis
43 Bangsawan Blourys
44 Kemungkinan yang tak menyakinkan
45 Kagum
46 Dibalas
47 Hanya bahagia
48 Hutan kabut
49 Mau juga?
50 Evan
51 Inilah akhirnya
52 Keheningan
53 CERITA: Evan (1)
54 CERITA:Evan (2)
55 Arthor sialan
56 Pengumuman singkat
57 Ingin ku akhiri
58 Tetap hidup
59 Mulainya rencana
60 Kami akan kembali!
61 Kembali
62 Mata Merah Menyala
63 Titik hitam
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Awal dari perjalanku
2
Bangun di dunia baru!
3
Keluarga kerajaan
4
Inikah perlakuan bagi seorang pangeran buangan?
5
Nasib dari pangeran yang tak diakui
6
Emosi yang tak kuasa ditahan
7
Rasanya jantungku akan meledak!
8
Rasa sesak, apakah ini?
9
2 tahun berlalu
10
Kerinduan
11
Curhatan
12
Cerita tentang ibu
13
Festival lentera
14
Ayo pergi
15
pusat kota
16
Firasat buruk
17
Tarian dibawah lentera
18
Tidak, mungkin!
19
Sesak
20
(mantan) Karakter utama pria
21
BUKAN UPDATE!
22
Mulainya sebuah badai
23
Sang penghasut
24
Luka lama
25
Joisen
26
Sebuah ciuman
27
Wajah yang asli
28
Tangan-tangan hitam yang berlendir
29
Kebohongan yang menggelikan perut
30
Sahabat aja dulu
31
Udah cukup cuci mata
32
Mimpi
33
Kedatangan ke pusat kota
34
(mantan) Karakter utama wanita
35
Kembali dari Medan perang
36
Debaran
37
Apa ini
38
Ramalan
39
Bersemu merah
40
Perasaan
41
Malam pekat
42
Hipotesis
43
Bangsawan Blourys
44
Kemungkinan yang tak menyakinkan
45
Kagum
46
Dibalas
47
Hanya bahagia
48
Hutan kabut
49
Mau juga?
50
Evan
51
Inilah akhirnya
52
Keheningan
53
CERITA: Evan (1)
54
CERITA:Evan (2)
55
Arthor sialan
56
Pengumuman singkat
57
Ingin ku akhiri
58
Tetap hidup
59
Mulainya rencana
60
Kami akan kembali!
61
Kembali
62
Mata Merah Menyala
63
Titik hitam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!