Wanita muda itu berjalan keluar dari area rumah sakit, dengan benak yang bertanya-tanya.
"Bukannya rumah sakit ini, salah satu rumah sakit terbesar dan terlengkap di Irlandia? Tapi kenapa dokter tadi, mengatakan kalau tuan yang kemarin dipindahkan ke rumah sakit lain? Ah tapi apa pun itu,yang penting tuan itu baik-baik saja. Yang terpenting sekarang aku harus segera menemukan pekerjaan baru" batin wanita itu seraya kembali meneruskan langkahnya.
*******
" Mamaaah .... papaaah ..., Brianna pulaaang!" teriak Brianna,dengan raut wajah yang terlihat bahagia.
"Ada apa sih sayang? pulang-pulang kok teriak-teriak? " omel Merlyn mamahnya Brianna yang muncul dari dalam bersama Richard papahnya Brianna.
"Sepertinya kamu sedang bahagia nak? apakah Steve akan melamarmu?" tanya papah Richard penuh selidik.
Brianna menggeleng-gelengkan kepalanya, tanpa menanggalkan senyum sumringah dari wajahnya.
"Aku memang akan menikah pah.Tapi, bukan dengan Steve." sahut Brianna penuh teka-teki.Sehingga membuat kedua orang tua Brianna mengerutkan kening. karena , merasa bingung dengan maksud perkataan Briana putri mereka. Karena sepengetahuan mereka, putri mereka sudah lama menjalin hubungan dengan Steve, seorang pengusaha muda dan tampan yang belakangan ini mulai mengalami kemajuan pada usahanya.
"Kalau kamu, tidak menikah dengan Steve,jadi dengan siapa kamu akan menikah? Karena setahu mamah dan papah,kekasih kamu itu kan Steve? Dan bukannya kamu sangat mencintai Steve?" Merlyn bertanya secara beruntun, tanpa memberikan kesempatan untuk Brianna menjawab pertanyaan mamahnya.
" Aku memang mencintai Steve mah. Tapi, jaman sekarang cinta saja tidak cukup. Kalau ada yang lebih tampan dan lebih kaya, ngapain kita masih mempertahankan orang yang baru saja merintis usahanya? Sampai puluhan tahun pun, Steve bekerja keras,memajukan usahanya,itu tidak akan mampu melampaui calon suamiku ini mah, pah."
Mendengar penuturan putri mereka, Richard dan Merlyn semakin penasaran, siapa sebenarnya orang yang dimaksud oleh Brianna.
" Kamu jangan berteka-teki lagi. Sekarang kamu kasih tahu mamah sama papah, Siapa orang yang kamu maksud Anna?!" desak Merlyn tidak sabar.
"Daven Alexander Murphy. Dia akan menjadi suami ku sebentar lagi mah." Tegas Brianna yang di balas dengan tawa oleh kedua orangtuanya.
"Sayang, apakah tadi kepala terbentur sesuatu? atau sekarang ini kamu lagi bermimpi? ujar Richard, tidak percaya dengan bualan putrinya.
"Tapi, aku tidak sedang berbohong pah.,ini kenyataan! Bianca tetap pada ucapannya,untuk meyakinkan papah dan mamahnya.
"Tunggu dulu! Jadi ini benaran sayang? kamu tidak bohong?" Richard memastikan kembali ucapan Brianna putrinya, dan dibalas dengan anggukan oleh Brianna.
"Tapi kok bisa?" Richard dan Merlin berucap hampir bersamaan,karena bagi mereka untuk mendekati Daven itu sangat sulit.
"Bisalah...apa sih yang tidak bisa dilakukan oleh Brianna?" dengan nada yang sombong.
Richard dan Merlyn belum berani untuk terlalu mengumbar kebahagiaan mereka,takut kalu Brianna sedang berhalusinasi.
Brianna mendesah kesal,karena melihat kedua orangtuanya masih ragu pada apa yang sudah disampaikannya.
"Mah, pah, Daven beneran akan menikahiku, karena mereka percaya kalau aku adalah orang yang telah nyelamatin dia, dan sudah mendonorkan darah padanya!" Brianna menceritakan kejadian dari awal sampai kejadian tadi pagi di rumah sakit.
Richard dan Merlyn sontak terbahak-bahak mendengar cerita putri satu-satunya mereka.Mereka sangat bahagia kini,karena dalam kurun waktu yang tidak lama lagi mereka akan besanan dengan keluarga Murpy.
"Kamu memang hebat sayang.Tapi bagaimana dengan dokter yang menanganinya?"
"Dokter dan semua perawat sudah bisa aku atasi dengan caraku mah! bukti CCTV ketika wanita itu mendorong bed sorong ke dalam ruangan, juga sudah aku suruh untuk dimusnahkan. Jadi, mamah sama papah tenang saja. Hanya satu orang yang sepertinya curiga padaku. Tapi dia itu tidak berarti apa-apa untukku. Dia hanyalah seorang asisten bodoh,dan aku pasti bisa mengatasinya". Ucap Brianna dengan seringaian licik di sudut bibirnya.
******
"Tuan kenapa anda sepertinya,terlihat tidak bahagia dengan pernikahan ini? bukannya anda lah yang sudah berjanji?" Andrew bertanya sambil menautkan kedua alisnya, setelah hanya mereka berdua yang berada di ruangan perawatan Daven.
"Entahlah Drew! Aku merasa ragu,kalau wanita itu benar-benar orang yang telah menyelamatkan nyawaku. "
"Apa yang membuat anda ragu tuan?"
"Aku merasa kalau wanita yang menyelamatkan aku itu seorang wanita yang sangat sederhana, karena kemarin aku samar- samar masih bisa melihat,kalau dia hanya mengenakan celana Jeans dan T-shirt. Dan yang tadi kita lihat adalah seorang wanita dari keluarga kaya yang modis.Tidak mungkin wanita seperti dia, mau memakai pakaian sederhana di tempat umum bukan? "
Andrew manggut-manggut,dan kecurigaannya semakin kuat,bahwa ada kejanggalan atas sikap baik Brianna yang terkesan dibuat-buat.
"Apakah tuan mau, aku menyelidikinya untuk anda?"
"Iya, Drew.Jujur aku berharap bukan dia orangnya yang telah menolongku".
"Baik tuan,kalau begitu aku izin pergi dulu Nanti aku akan kembali lagi ke sini. Apakah ada sesuatu yang anda butuhkan, untuk aku bawa nanti tuan?"
"Tidak perlu Drew. Kayanya aku tidak butuh apa-apa untuk saat ini." sahut Daven.
"Baik Tuan,aku pergi dulu. Semoga anda lekas sembuh tuan." Andrew melangkah keluar dan menutup pintu setelah mendapat anggukan kepala dari Daven.
"Entah kenapa justru aku pengen lama-lama pulihnya Drew. Karena bila aku sembuh dengan cepat, itu tandanya aku harus cepat menikah juga dengan Brianna" gumam Deven sambil menghela nafasnya setelah kepergian Andrew.
*****
Sudah seminggu sejak kecelakaan yang menimpa Daven berlalu. Daven sudah pulih sepenuhnya dan hari ini adalah jadwalnya untuk keluar dari rumah sakit.
Ada kelegaan baginya ketika keluar dari rumah sakit,karena dia bisa terlepas dari gangguan Brianna yang setiap hari datang dan ber -akting dengan wajah sok polosnya. Akan tetapi dibalik kelegaan itu,tersempil juga kecemasan, karena dengan kepulanggannya, itu berarti kalau dia akan segera menikah dengan Brianna.
Sudah seminggu juga, Andrew melakukan penyelidikan,tapi belum bisa juga membuktikan kecurigaannya. Dokter Hans yang menangani Daven tiba-tiba mengundurkan diri dari rumah sakit itu,di hari yang sama ketika dia mengenalkan Brianna sebagai penolong Daven. Dan anehnya tidak ada yang tahu dimana keberadaan dokter Hans kini.
Rekaman CCTV pada saat kecelakaan itu juga tidak ada karena dikabarkan terhapus secara tidak sengaja.
"Daven, nanti malam kita akan makan malam ke rumah Brianna ya sayang. Sekalian melamar Brianna secara resmi " ucap mommy Elllen disela-sela kegiatan sarapan meraka pagi ini.
"Apa tidak bisa ditunda dulu sayang? Daven baru saja keluar dari rumah sakit! " Harold menyahuti istrinya, keberatan dengan keputusan istrinya yang terkesan buru-buru.
"Nggak sayang! justru makin cepat makin lebih baik. bukan begitu nak? Mommy Ellen, menoleh ke arah Daven untuk mendapatkan dukungan dari putranya itu.
"Terserah Mom! Aku ikut Mommy saja" seraya berdiri, mengecup kening wanita yang disayanginya itu,lalu beranjak menuju kamarnya. Daven kini sudah pasrah, dan dia tidak mau mengecewakan mommy nya yang terlihat sangat bahagia dengan pernikahan ini.
TBC
Jangan lupa like, rate, vote dan komennya ya gais.Thank you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Nur Hayati
otor ini mabok apa gimana..... brianna apa bianca otoooor
2023-01-26
0
sri hasan basri, S.Pd.
tinggal tes darahnya, samanggak dg devan...
2021-06-19
0
Umi Fathan
semoga cepet ketemu penolong nya
2021-06-10
0