Cinta Terhalang Janji
Suasana temaram kini sudah mulai terasa, warna langit yang tadinya cerah ,sudah mulai berganti warna menjadi jingga.Lampu-lampu di jalan sudah mulai di nyalakan.Daven Alexander murphy,27 tahun, pemuda tampan, yang memiliki alis tebal seperti ulat bulu, bertubuh tinggi atletis, memiliki mata yang sangat tajam seperti mata elang itu,tampak mengemudikan mobil putih miliknya, dengan perlahan menyusuri jalan yang terlihat lengang di salah satu sudut kota di Irlandia.
Wajahnya tampak sangat kelelahan.Sesekali dia terlihat menguap.Tidak heran sebagai pewaris dan Presdir di perusahaan besar, Murpy group, dia memiliki segudang kesibukan, untuk memajukan perusahaan yang sudah di rintis turun temurun oleh keluarga Murpy.
beberapa hari ini, dia sangat sibuk mengurus sebuah kerja sama dengan 2 perusahaan sekaligus.Sampai-sampai waktu yang dia punya untuk istirahat pun sangat minim. Bahkan tadi malam dia tidur cuma 2 jam saja.Jadi sangat wajar kalau saat ini dia sangat mengantuk.Seandainya dia punya sayap,ingin rasanya dia bisa langsung terbang pulang ke rumah,untuk meluapkan segala kerinduannya pada kasur empuknya.
Sebenarnya, asisten pribadinya Andrew,sudah menawarkan diri untuk mengantarkan Daven pulang.Tapi Daven menolak dengan alasan kalau Andrew juga butuh istirahat.
Pada saat Daven memejamkan matanya untuk sejenak, sebuah truk container melaju dengan kencang dari arah yang berlawanan.Daven tidak memiliki waktu lagi untuk menghindar.Tabrakan tidak bisa lagi dielakkan.Size mobil yang dikemudikan oleh Daven, sangat jauh lebih kecil dibanding truk container itu.Jadi bagian depan mobil Daven ringsek dan hancur.Sedangkan kepala Daven terbentur sangat keras ke stir kemudi dan tubuhnya sedikit terhimpit.
Daven berusaha untuk tetap bertahan.Dia berharap ada seseorang yang akan datang untuk menolongnya.Truck kontainer yang menabrak Daven,kabur tanpa menolong Daven sama sekali.Darah segar mengucur dengan deras dari kepala Daven yang terkulai tak berdaya dengan pintu mobilnya yang sudah terbuka.
Sementara itu, seorang gadis sederhana,yang kebetulan lewat dari tempat itu, melihat dengan jelas kecelakaan yang terjadi di depan matanya.Dengan berlari sangat kencang,gadis itu mengahampiri mobil Daven.Dia histeris,berteriak minta tolong.
Sebelum Daven benar-benar kehilangan kesadarannya, Daven masih bisa melihat secara samar-samar pada penolongnya.Dia dapat memastikan bahwa penolongnya ini adalah seorang wanita.
Gadis itu berusaha mencegat taksi yang lewat.Dengan dibantu supir taksi itu, gadis itu membawa Devan masuk kedalam mobil.
"Apakah paman bisa lebih cepat?! Aku takut orang ini tidak bisa bertahan lebih lama lagi.Denyut nadinya berdetak semakin lemah paman."ujar gadis itu panik.
"Apa anda mengenal orang yang anda tolong itu nona?"
"Hmm,aku sama sekali tidak kenal paman.Aku juga tidak bisa lihat wajahnya dengan jelas,karena sudah penuh dengan darah.Tapi yang pastinya sepertinya dia bukan orang biasa"
"Nona kita sudah sampai di Rumah sakit" menghentikan mobilnya dan menoleh kebelakang.
"Terima kasih paman" buru-buru keluar dari dalam taksi dan dengan sedikit berlari dia memanggil dokter dan perawat agar membantunya membaringkan Daven ke bed dorong,lalu segera membawa Daven ke ruangan ICU untuk segera mendapatkan pertolongan.
Gadis itu bersyukur,karena supir taksi tadi,sama sekali tidak mau menerima ongkos taksinya.Karena uang yang dimiliki gadis itu sesungguhnya tinggal hanya itu saja.
"Ambil kembali saja uang anda nona! anggap lah ini sebagai bonus,karena ketulusan anda untuk menlong tuan tadi.Aku permisi nona.Mudah-mudahan hidup nona semakin terberkati nantinya." Supir taksi itu berlalu dari tempat itu seraya melambaikan tangannya,setelah gadis itu mengucapkan terima kasih.
Sedangkan dokter dan perawat yang sedang menangani Daven terlihat panik,karena setelah darah dibersihkan dari wajahnya,mereka langsung mengenali Daven, tuan muda pewaris tunggal Murpy group.
Gadis penolong Daven, berkali-kali mengarahkan pandangannya ke arah pintu,di mana Daven sedang mendapatkan penanganan.
" Nona, bisakah anda menghubungi keluarga tuan yang ada di dalam? soalnya kami sangat membutuhkan donor darah AB rhesus negatif.Di bank darah kami hanya sisa 2 kantong darah, sedangkan pasien membutuhkan 4 kantong darah" ucap seorang dokter,yang tiba-tiba keluar dari ruangan itu.
"Maaf dok, aku tidak kenal dengan orang itu, dan aku juga tidak tahu dengan keluarganya" tutur gadis itu polos.
"Hah?! anda tidak mengenalnya?bagaimana bisa? dia itu kan ...."
"Dokter Hans, pasien sudah tidak bisa menunggu lama lagi, pasien sudah sangat kritis" tiba-tiba seorang perawat menyela pembicaraan antara dokter yang bernama Hans itu dengan gadis penolong itu.
"Dok, darah aku sama dengan tuan yang di dalam. Ada baiknya ambil darahku saja.Karena untuk menunggu keluarganya sampai di sini membutuhkan waktu yang lama.Aku khawatir kalau masih menunggu, tuan yang ada di dalam tidak tertolong lagi." ucap gadis penolong itu dengan sangat yakin.
Dokter itu memicingkan kedua matanya, untuk memastikan,apakah gadis itu bersungguh-sungguh dengan ucapannya atau tidak.
"Baiklah kalau begitu! anda bisa ikut perawat itu, untuk terlebih dahulu memeriksa kesehatan anda" ucap dokter itu memutuskan.Karena memang, tidak memungkinkan lagi untuk menunda.
"Dok, bagaimana bisa gadis itu tidak mengenali tuan Daven?" tanya seorang perawat yang ikut serta untuk membantu penanganan Daven.
" Ya mungkin saja.Kita saja hampir tidak mengenali tuan Daven,karna wajah yang dipenuhi dengan darah " perawat itu manggut-manggut, membenarkan ucapan Dokter Hans.Lalu mereka berdua kembali masuk ke dalam ruangan dimana Daven sedang berjuang untuk hidup.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang tanpa sengaja mendengar pembicaraan antara dokter dan perawat itu.
"Apakah yang mereka maksud itu Daven Alexander Murpy? Aku harus mencari tahu" sebuah seringai sinis, tersemat di bibir pemilik sepasang mata itu,sambil berlalu pergi meninggalkan tempat itu.
******
Setelah semua prosedur telah selesai,dan gadis penolong itu dalam kondisi sehat, donor darah akhirnya bisa dilaksanakan.Akan tetapi, gadis penolong itu tidak bisa menunggu sampai Daven sadar,karena dia harus buru-buru untuk pulang, ketika dia mendapat panggilan penting dari seseorang di ponselnya.
Bahkan untuk menanyakan identitas pria yang ditolongnya saja dia lupa.
Harold Murpy dan istrinya Ellen, yang merupakan orang tua dari Daven tampak berlari dengan terburu-buru,karena merasa panik dan khawatir akan keaadan anak tunggal mereka.Kedua netra Ellen terlihat membengkak karena menangis terlalu lama, di sepanjang perjalanan dari rumah sampai ke rumah sakit.
Setelah 15 menit berlalu, dokter hans yang merupakan dokter senior dan sudah tua itu,terlihat keluar dari ruangan tempat dimana Daven mendapatkan penanganan.Dia sedikit terlonjak kaget melihat orang tua Daven sudah berdiri di depan pintu.
"Bagaimana keadaan putra ku dok?" Harold bertanya dengan nada sedikit tinggi,sambil mencengkram bahu dokter Hans.
"Tuan Daven sudah melewati masa kritis nya tuan!.Karena tadi ada seorang gadis, yang menolong tuan Daven,bahkan mendonorkan darahnya untuk tuan Daven.Kita tinggal menunggu dia sadar aja.Setelah itu kita akan melakukan pemeriksaan ulang, untuk memastikan apakah ada efek lain yang timbul akibat dari kecelakaan itu" tutur dokter itu dengan sedikit ciut karena merasa seperti terintimidasi oleh tatapan Tuan Harold.
"Seorang gadis? tapi dimana dia sekarang?" mom Ellen celingukan mencari keberadaan gadis yang dimaksud oleh dokter Hans.
"Sepertinya di sudah pulang nyonya. Karena setelah selesai mendonorkan darahnya,aku tidak melihat lagi keberadaannya." sahut dokter Hans.
TBC
Please tinggalkan jejaknya ya guys.Likeb,vote dan komen.Jangan lupa Tap favorite untuk mendapatkan notif bila novel ini update.Thank you.🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Lisa Icha
baru mampir thor 👋
2023-12-11
0
Andi Fitri
Aku mampir lgi disini thor, setelah selesai membaca kisah zora dan arzen..
2023-11-25
0
Hartaty
kyx seru
2022-12-06
0