" Apa? batal ? bagaimana bisa? " Ellen mommy Daven, sangat kaget mendengar ucapan Daven yang membatalkan pernikahannya dengan Brianna tanpa meng-konfimasikan kepadanya terlebih dahulu.
"Dia bukan wanita baik, seperti yang mommy kira. Dia itu penipu mom ! Wanita yang menolongku bukan dia, tapi orang lain. " tukas Daven dengan mata yang berkilat-kilat.
" Apa kamu punya buktinya? Kamu jangan sampai gegabah dalam mengambil keputusan nak " .
Daven akhirnya menceritakan semua dari mulai kecurigaannya ketika melihat Brianna pertama sekali, penyelidikan yang dia lakukan sampai pertemuannya dengan Henry si supir taksi. Daven juga menceritakan bahwa Brianna juga sudah mengakuinya.Lalu Daven menunjukkan bukti ketika Brianna sedang menguping di depan pintu ruang perawatan Daven.
Ellen terkulai lemas,mendengar penuturan Daven putranya. Dia merasa udara seakan menghilang dari ruangan dimana mereka berada. Sehingga dadanya terasa sesak,kesulitan untuk bernafas.Dia tidak menyangka, kalau wanita yang sudah disayanginya seperti putrinya sendiri, ternyata tidak sebaik yang ia duga.
" Jadi bagaimana dengan pernikahan mu nak ? mommy tidak mau sampai pernikahan mu itu sampai dibatalkan. Karena kalau dibatalkan reputasi keluarga kita akan hancur. Gagal menikah itu merupakan aib dalam keluarga kita. Mommy tidak sanggup untuk menanggung malu. "
" Bagi Daven, pernikahaan batal itu bukan aib mom. Kita bisa mengatakan kalau pihak perempuan telah menipu kita. Daven yakin orang-orang pasti akan mengerti." ujar Daven tegas.
"Tidak nak, bagi mommy itu tetap aib dan dapat mengahancurkan reputasi keluarga kita, dan mommy tidak mau kalau itu sampai terjadi ! Ellen tetap bersikeras dengan ucapannya.
"Jadi mommy masih mau, aku menikahi wanita ular itu begitu?! " nada suara Daven sedikit naik, karena dia masih berusaha menahan amarahnya di depan wanita yang telah melahirkannya itu.
"Bukan nak! kamu bisa menikahi gadis lain. Kamu masih punya waktu seminggu lagi untuk mencari seorang wanita. Mommy yakin kamu akan mudah untuk mencarinya "
" Apa kamu sudah tidak waras sayang? Kamu menyuruh putra kita untuk mencari wanita dengan waktu yang sangat singkat? itu benar-benar tidak masuk akal " Harold menggeleng-gelengkan kepalanya begitu mendengar ide gila Ellen -istrinya.
"Tapi itu adalah jalan satu-satunya sayang. Coba sekarang kamu jawab, apakah kamu ada ide lain lagi? " Ellen balik bertanya pada Harold suaminya.
Harold tidak bergeming,dia sama sekali tidak memiliki ide apa pun di kepalanya.
Daven menghela nafasnya dengan cepat. Dia tidak mau melihat orang tuanya berdebat lagi.
"Baiklah, aku akan tetap menikah! Aku akan berusaha mencari wanita buat aku jadikan istri. Tapi dengan satu syarat mom, aku akan menceraikan dia, setelah aku bertemu dengan wanita yang telah menyelamatkanku." tegas Daven.
" Tapi itu sama saja kamu sedang mempermainkan pernikahan Daven. Kamu kan bisa membalas budi dengan cara lain,bukan dengan harus menikahinya ! " sergah mommy Ellen.
" Itu sudah menjadi keputusanku mom ! mommy tinggal pilih, menikah tapi dengan syarat itu, atau tidak sama sekali ! " tegas Daven tak terbantahkan, seraya beranjak naik ke atas, meninggalkan kedua orang tuanya.
Harold menepuk- nepuk pundak istrinya dengan lembut mengisyaratkan agar istrinya terima dengan kepusan Daven kali ini.
Di dalam kamar, Daven membuka jas yang masih dikenakannya dan menghempaskannya secara kasar. Dia bingung bagaimana untuk mencari wanita yang mau dinikahinya seminggu ini. Sebenarnya gampang saja untuk menemukan wanita yang mau menikah dengan dia. Akan tetapi, Daven yakin, wanita-wanita yang mau itu, pasti wanita yang penuh ambisi untuk tetap menjadi nyonya Daven. Mereka pasti jarang ada yang mau diceraikan nantinya setelah wanita yang telah menolongnya itu ditemukan. Bisa saja mereka mengatakan iya pada saat ditawarkan, tapi setelah menikah wanita itu akan mencari berbagai cara agar dirinya tetap menjadi istri Daven. Daven tidak mau itu sampai terjadi.
Daven meraih ponselnya dari atas ranjang. Dia segera melakukan panggilan pada asistenya Andrew.
"Drew, tolong kamu carikan aku secepatnya wanita, yang mau aku nikahi minggu depan ! usahakan wanita itu, wanita yang tidak penuh ambisi dan mau menerima syarat yang aku berikan nantinya !" ucap Daven tegas, begitu Andrew menjawab panggilannya.
"......."
"Untuk alasan dan syaratnya, serta apa yang akan kuberikan padanya, kita bicarakan besok di kantor. Sekarang aku sangat lelah, aku mau istirahat !" Daven memutuskan panggilannya setelah dijawab oke oleh Andrew.
******
" Bagaimana drew, apakah kamu sudah mendapatkan wanita yang aku minta ? " Daven bertanya to the point, setelah jam istirahat makan siang usai.
" Sudah tuan. Aku harap tuan menyukai pilihanku ! "
" Wow, cepat juga ya? aku jadi penasaran, siapa wanita yang kamu maksud !" ucap Daven sedikit sinis.
"Dia Alena tuan, office girl yang anda tugaskan untuk mengantarkan kopi anda setiap hari "
" Apa?! bukannya kamu bilang kalau dia sudah kamu anggap adik kamu? tapi kenapa kamu tega menawarkan dia padaku? Daven mengrenyitkan keningnya, menatap curiga pada Andrew.
"Aku tahu tuan, tapi yang aku lakukan juga justru untuk menolong Alena. Dia sedang mengalami kesulitan tuan. Panti tempat dia bernaung akan di gusur. Alena sudah berusaha mempertahankan panti itu. Akan tetapi perusahaan yang hendak menggusur itu menyuruh Alena untuk membayar ganti rugi, dengan jumlah uang yang sangat besar,agar panti itu tidak digusur, dan kebetulan jangka waktu yang diberikan itu besok tuan ".
"Bukannya kamu bisa menolongnya dengan uang kamu sendiri? tapi kenapa kamu tidak melakukannya? "
" Aku sudah menawarkannya tuan. Tapi Alena menolak karena dia mengatakan dia tidak mau hidupnya terbebani oleh hutang budi, makanya aku menawarkan untuk menjadi istri sementara tuan ".
" Hmmm, menarik! " Daven manggut-manggut sambil menyeringai sinis.
"Apakah kamu sudah memberitahukan syarat yang aku ajukan? dan bagaimana tanggapannya? "
" Sudah tuan, semua perintah anda sudah aku jelaskan padanya, dan dia setuju dengan syarat yang anda berikan"
"Hmmm, apakah kamu benar-benar tidak merasa bersalah, menyerahkan dia padaku Drew? " Tanya Daven memastikan.
" Awalnya aku merasa sangat bersalah tuan. Akan tetapi aku percaya,kalau tuan adalah orang yang bisa dipercaya,dan selalu memegang teguh prinsip yang tuan pegang. Anda mengatakan kalau anda tidak akan menyentuhnya selama menjadi istri tuan, dan anda juga mengatakan kalau sudah bercerai nantinya, tuan akan memberikan rumah dan usaha apapun yang diinginkan wanita yang mau menjadi istri anda nantinya. Makanya aku menepis rasa bersalah ku itu.Dan aku berharap setelah bercerai dengan anda, Alena akan memiliki sesuatu yang menjadi pegangan hidupnya. " jelas Andrew panjang lebar tanpa memberikan jeda sama sekali pada tiap ucapannya.
" Ok, baik. Sekarang kamu panggilkan dia ke ruanganku ! nanti setelah dia menandatangani surat perjanjian ini, kamu bisa langsung mengurus pelunasan ganti rugi panti itu ! " ucap Daven tegas.
"Baik tuan! "
Tbc
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak. Please like,vote dan komen. Thank you🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ummy Tina Adin
yah..akhirnya ketemu deh..
2021-07-18
0
Elisabeth Ratna Susanti
like😍
2021-03-19
1
Bang Regar
semangat berkarya kak sukses selalu 💪👍👍
2021-03-18
0