"Hallo nona.Kamu sangat cantik sekali!" Ellen,mommy Daven sangat antusias menyambut kedatangan wanita muda itu.
"Terima kasih nyonya" wanita itu terlihat merona dan memamerkan senyuman paling manis.
"Kalau begitu kami pamit keluar tuan-tuan, nyonya dan nona." Dokter Hans langsung beranjak keluar disusul dengan perawat yang mendampinginya setelah dipersilahkan oleh Harold dan yang lainnya.
"Siapa nama kamu sayang?" Ellen kembali memusatkan perhatiannya pada wanita muda itu,setelah tubuh dokter dan perawat itu menghilang dengan sempurna.
"Aku, Brianna Jhonson Bibi.Tapi biasa dipanggil Brianna" sahut wanita itu,tanpa menanggalkan senyumanya dari bibirnya.
"Nama yang cantik,seperti orangnya" puji Ellen,yang semakin membuat wanita yang bernama Briana itu tersipu malu.
"Apakah kamu putri dari tuan Richard Jhonson?" celetuk Harold disela-sela pembicaraan Brianna dengan istrinya Ellen.
"Iya Paman.Apakah paman mengenal papah ku?"
"Iya, aku sangat mengenal papahmu,karena kami pernah menjalin kerja sama." ujar Harold dengan nada yang kurang senang. Karena dia tahu kalau Richard adalah orang yang sangat licik.Yang menghalalkan segala cara untuk memajukan perusahaannya sekalipun,itu harus bermain curang.
Harold menghela nafasnya dengan cepat. Ada kekhawatiran yang muncul di hatinya.Harold Khawatir kalau sifat Richard menurun pada putrinya ini. Tapi melihat istrinya yang terlihat sangat bahagia,Harold terpaksa berpura-pura bahagia.Dia tidak mau mengecewakan Istri dan putranya Daven. Bagaimanapun Brianna telah menyelamatkan putranya.
"Kenapa kamu diam saja sayang? bukannya kamu ingin bertemu dengan orang yang telah menolongmu?" Harold mengalihkan pandangannya kearah putranya yang sedang mengrenyitkan keningnya melihat Brianna.
"Tentu saja putra kita ini sedang grogi sayang.Kamu gimana sih?!" Ellen mengerlingkan matanya kearah Harold suaminya untuk menggoda Daven.
Andrew yang sudah sangat mengenal Daven,menyadari kalau reaksi Daven bukan karena grogi.Tapi dapat dilihat dari manik mata Daven,kalau sekarang dia sedang ragu dengan wanita yang mengaku telah menolongnya.
"Maaf mom,Daven cuma sedikit kaget,ternyata wanita yang telah menolongku ini,sangat cantik" ucapan Daven yang memujinya cantik membuat Brianna seakan melayang terbang.Tidak sia-sia dia berdandan habis-habisan tadi.
"Terima kasih buat pujiannya Daven.kamu sangat berlebihan memujiku.Kamu juga terlihat sangat tampan,walaupun kamu dalam keadaan sakit seperti ini" Daven semakin mengrenyitkan keningnya,mendengar penuturan Brianna yang terlihat berani seakan-akan mereka sudah lama kenal dan dekat.
"Tapi memang itu kenyataan nona Brianna!" Daven sengaja melakukan penekanan kata nona dalam ucapannya.Untuk menunjukkan kalau mereka berdua baru saja kenal.
"Oh, terima kasih tuan Daven buat pujiannya" Brianna terlihat gugup dan menyadari kalau Daven sedang menyindirnya, yang bertingkah sangat berani memanggil kamu tanpa adanya embel-embel tuan atau anda.
"Oh ya, terima kasih buat pertolonganmu kemarin buat putra ku.Tanpa kamu mungkin putraku Daven tidak akan selamat" Ellen kembali berucap,untuk menghentikan suasana yang terlihat sedikit panas.Ellen merasa sedikit heran dengan sikap putranya yang sangat bertolak belakang dengan ucapannya.
"Bukannya Daven sangat ingin bertemu dengan wanita yang telah menolongnya? tapi kenapa sikapnya gak sesuai dengan ucapannya ya? " Ellen membatin dengan kening berkerut.
"Oh,untuk itu aku ikhlas Bibi! bukannya sebagai sesama manusia,kita harus saling menolong" ucap Brianna.
"Wah, selain cantik,ternyata kamu juga memiliki hati yang mulia ya sayang?" Ellen semakin menunjukkan kekagumannya kepada Brianna.Tapi tidak untuk Harold Daddy nya Daven,dia melihat kalau ucapan Brianna itu hanya kamuflase.Harold melihat ada sifat Richard pada diri Brianna, yang suka berkata sangat manis di depan.
Tanpa sadar Harold berdoa dan berharap kalau kelak, Brianna tidak menjadi menantunya.
Pemikiran Harold juga hampir sama dengan apa yang dipikirkan oleh Andrew.Dia merasa kalau ucapan Brianna tidak tulus dari hatinya.Dan dia berjanji akan menyelidiki kasus ini,walaupun tanpa perintah dari Daven sama sekali.karena Andrew sangat berutang budi kepada keluarga Daven,yang sudah mengangkat derajatnya dari garis kemiskinan. Dia yang sudah yatim piatu dari kecil,berasa seperti memiliki keluarga kembali setelah Harold memungutnya darj jalanan.
"Brianna, apakah kamu sudah memiliki kekasih?" Harold bertanya,berharap mendapat jawaban sudah dari Brianna.
"Belum sama sekali paman.Ada apa paman menanyakan hal itu?" Brianna mengrenyitkan kedua alisnya bingung dengan arah pembicaraan Harold daddynya Daven.Dia benaran bingung, atau pura-pura bingung hanya dia yang tahu.Karna raut wajahnya justru terlihat bahagia, dibandingkan dengan raut wajah orang yang sedang kebingungan pada umumnya.
"Begini nak Brianna,putra saya tadi malam berjanji, kalau dia bisa berhasil menemukan wanita yang telah menolongnya, putra kami Daven akan menjadikan wanita itu istrinya, dan akan selalu membahagiakannya.Tapi kami selaku orang tuanya tidak mau memaksa kamu untuk menikah dengan putra kami,seandainya kamu sudah memiliki seorang kekasih.Kami akan memberikan hadiah lain sesuai dengan apa yang kamu inginkan." tutur Ellen.
kedua mata wanita itu terlihat membesar, karena merasa kaget dengan penuturan wanita yang dia panggil Bibi Ellen itu. Dia menoleh ke arah Deven yang mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Sebenarnya aku tidak mengharapkan balasan apapun bi.Aku benar-benar ikhlas untuk menolong putra Bibi" ujar Bianca menundukkan kepalanya.Tanpa disadari siapa pun,sudut bibir Bianca sedikit tertarik menerbitkan sebuah senyuman.
"Aku tau sayang!Tapi tidak ada salahnya kan kalau kamu menerima putra kami sebagai suami mu? Karena kamu juga tidak memiliki seorang kekasih.Dan putra kami juga bisa memenuhi janjinya." Ellen mengelus rambut Bianca dengan lembut dan tulus.
Bianca mendongkakkan kepalanya, memandang semua orang yang ada di ruangan itu.Dia terlihat menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan cepat.
"Aku, terserah sama tuan Daven aja bi! Kalau tuan Daven memang sudah mengatakan bersedia menikahiku, aku pun bersedia bi." Mommy Ellen sontak meraih Bianca kepelukannya.Dia merasa bahagia,kalau Bianca akhirnya bersedia untuk menikah dengan putranya Daven.
"Tapi anda terlihat hebat ya Nona Bianca! wajah anda terlihat masih segar,walaupun sudah banyak mendonorkan darah" celetuk Andrew tiba-tiba sambil tersenyum sinis.
*****
Sementara itu,seorang wanita muda terlihat terburu-buru berjalan di lorong rumah sakit. Dia seketika berhenti setelah melihat seorang dokter yang sudah sedikit tua keluar dari sebuah ruangan.Wanita muda itu yakin kalau dokter itu adalah dokter yang menangani orang yang telah diselamatkanya kemarin. Dia lalu mengayunkan langkahnya untuk menghampiri dokter itu.
"Dok, masih ingat saya?" tanya wanita itu dengan tersenyum,setelah dia berdiri tepat di hadapan dokter itu.
Raut wajah dokter Hans,terlihat sedikit panik setelah melihat dan mengenali wanita muda di depannya.Dia menghembuskan nafasnya untuk menetralisir kegugupannya di depan wanita itu, agar tidak menimbulkan kecurigaan wanita itu padanya.
"Oh, kamu! Ada apa kesini lagi? apa ada hal yang penting nona?"
"Nggak dok! aku cuma mau memastikan aja,apakah tuan yang kemarin kecelakaan itu baik-baik saja?" tanya wanita muda itu, yang wajahnya masih terlihat sangat pucat.
"Oh, nona tenang saja, tuan itu sudah baik-baik saja.Tapi maaf, nona tidak bisa menemuinya,karena tuan itu sudah dipindahkan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap" jawab dokter Hans.
"Oh, begitu ya dok? kalau begitu saya permisi dok ! selamat tinggal, dan terima kasih dokter." Wanita muda itu melangkahkan kakinya keluar dari rumah sakit setelah mendapat anggukan kepala dari dokter Hans.
Dokter Hans menatap punggung wanita muda itu dengan raut wajah yang sukar dibaca.
TBC.
Please tinggalkan jejak.jangan lupa untuk like,vote dan komen.Thank you.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Soraya
rupanya dr hans ingin dipecat nyari penyakit
2023-12-24
0
Mas Budian
aku kecewa sama dokter hans. kenapa harus bohong
2023-12-06
0
angie_13
Wah ternyata dokter Hans jahat
2022-05-06
0