Kelopak mata Daven terlihat bergerak,dan jari-jarinya juga menunjukkan pergerakan.Secara perlahan Daven membuka matanya, kedua netranya berkedip-kedip beberapa kali,untuk menyesuaikan cahaya silau yang langsung tertangkap oleh kedua netranya.
Devan merasakan sangat pusing di kepalanya.Dia mengedarkan pandangannya ke segala penjuru,untuk mengetahui dimana keberadaannya kini.Pupil matanya menangkap dua orang yang sedang tertidur,dan dia dapat memastikan kalau dua orang yang tertidur itu adalah orangtuanya.
Daven,berusaha mengingat apa yang sudah terjadi padanya,dan rentetan kejadian yang menimpanya,langsung memenuhi memorinya.Daven sontak terduduk, untuk mencari keberadaan wanita yang telah menolongnya.
"Arrghhh! "teriaknya tiba-tiba,ketika merasakan rasa sakit yang amat sangat di kepalanya. Dan tanpa aba-aba,Daven langsung terkulai lemas diatas kasur kembali.
Daddy Harold dan mommy Ellen,tersentak bangun seketika,mendengar erangan kesakitan dari Daven.
"Daven,kamu sudah bangun sayang?! kok mommy tidak dibangunkan? bagian mana yang sakit nak?" tanya Mommy Ellen bertubi-tubi dengan raut wajah yang terlihat sangat panik.
Daddy Harold, langsung berinisiatif menekan tombol yang ada di atas kasur Daven,untuk memanggil dokter, agar segera datang ke ruangan Daven
"Mom, Kemana wanita yang sudah menolong aku tadi mom? "Daven bertanya sambil tetap memegang kepalanya yang masih terasa pusing .
Mommy Ellen sedikit kaget dengan pertanyaan anaknya.Dia tidak menyangka kalau Daven mengetahui, kalau orang yang menyelamatkan nya adalah seorang wanita.
"Kami tidak tahu nak! sewaktu mommy dan daddy tiba, gadis itu sudah tidak ada lagi.Tapi kata dokter, dia itu masih muda.Dan dia juga tadi sempat mendonorkan darahnya untukmu." sahut mommy Ellen.
Daven ingin kembali bertanya,tapi tiba-tiba seorang dokter yang masih terbilang muda, masuk keruangan itu,untuk melakukan pemeriksaan ulang.
"Dok, Apa dokter tahu siapa wanita yang sudah membawa aku kesini? dan yang sudah mendonorkan darahnya kepadaku?" Daven menatap dengan penuh harap kepada dokter itu,berharap dia mendapatkan informasi tentang gadis itu.
"Maaf tuan, Saya tidak tahu menahu tentang wanita yang anda maksud.Karena tadi dokter yang menangani anda adalah Dokter Hans,dan kebetulan beliau sudah pulang." jawab dokter muda itu dengan menyunggingkan senyuman.
Daven menghela nafasnya dengan cepat.Ada rasa kecewa yang terlihat pada manik mata Daven, saat mendengar penuturan dokter muda itu.
"Bagaimana keadaan anak saya dok? Apakah ada sesuatu yang mengkhawatirkan?" Harold mengabaikan sejenak tentang siapa wanita muda yang dimaksud oleh anaknya.Baginya yang terpenting sekarang adalah keadaan anaknya.
"Syukurlah tuan.Tidak ada yang perlu di khawatirkan.Semuanya baik-baik saja.Tuan Daven hanya perlu istirahat saja untuk pemulihan yang lebih cepat.Dan nanti kami akan segera melakukan pemindahan ruangan tuan Daven ke ruang perawatan."
"Syukurlah! Terima kasih dok" Ellen membelai kepala Daven putranya dengan penuh kasih sayang.Tiada yang lebih membahagiakan kini,mengetahui putranya baik-baik saja.
"Kalau begitu, kami permisi dulu tuan dan nyonya" dokter itu mengayunkan langkahnya disusul oleh seorang perawat yang mendampinginya,untuk keluar dari ruangan Daven.
Kedua mata Daven tampak menerawang, melihat ke langit-langit ruangan rumah sakit itu.Dia merasa tidak tenang sebelum mengucapkan rasa terima kasihnya kepada wanita yang telah tulus menyelamatkannya,tanpa mengharapkan imbalan apapun.
"Kamu kenapa sayang? Apakah kamu sedang memikirkan sesuatu?" tanya Ellen dengan lembut.
Daven menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya dalam satu hentakan,lalu menoleh kearah wanita yang sangat disayanginya itu.
"Tidak ada mom!. Aku cuma penasaran,siapa wanita yang sudah menolongku,dan bahkan mau memberikan darahnya untuk ku? tanpa mengharapkan imbalan apapun."
"Mommy juga heran, darimana kamu tahu,kalau orang yang sudah menolong kamu itu seorang wanita?.Apakah kamu sempat melihat wajahnya?" Ellen tidak bisa menahan lagi keingin tahuannya yang dari tadi sudah berusaha untuk dia tahan.
"Sebelum aku tidak sadarkan diri, aku masih sempat melihat dia mom,tapi aku tidak sempat melihat bagaimana wajahnya.Tapi aku yakin kalau dia adalah seorang wanita." Sahut Daven untuk mematahkan rasa penasaran mommynya.
Ellen manggut-manggut, rasa penasarannyan cukup terjawab dengan penuturan Daven.
"Sekarang kamu istirahat aja dulu! kepala kamu masih sakit kan? masalah gadis itu,kita bisa pikirkan nanti.Sekarang yang penting adalah memulihkan keadaanmu!." Ucap Harold tegas.
"Mom,dad ... apa aku boleh mengatakan sesuatu?"
" Tentu saja boleh sayang.Memangnya kamu mau ngomong apa?" Ellen menyahuti Daven dengan tatapan penuh tanya.
"Mom,Dad, aku mau mengucapkan janji,kalau aku akan menikahi wanita yang telah menolongku,dan berjanji akan membahagiakannya, bila nanti aku berhasil menemukanya." Daven berucap dengan penuh penegasan.Hal itu tampak dari sorot matanya yang berkilat-kilat dan penuh keyakinan.
Harold dan Ellen sontak kaget,dan mereka saling mengarahkan pandangan mata mereka untuk saling menatap.Ada sedikit rasa khawatir yang singgah di hati Ellen dengan janji yang baru saja diucapkan oleh Daven putranya.Ellen khawatir,kalau gadis itu akan sulit ditemukan karena identitasnya saja bahkan belum jelas lagi.Sehingga secara otomatis dia akan akan butuh waktu yang lama untuk melihat Daven menikah.
"Apakah itu benar-benar sudah kamu pikirkan matang-matang sayang? bagaimana kalau gadis itu tidak bisa kamu temukan sama sekali? karena itu sepertinya mustahil nak!." Ellen berusaha untuk menyuruh putranya untuk memikirkan kembali ucapannya.
"Aku sudah memikirkannya matang-matang mom! Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk segera menemukannya.Karena aku bakal tidak tenang mom,kalau aku tidak bisa menemukannya.Karena secara tidak langsung,dialah yang telah memberikan aku kehidupan kedua." tukas Daven penuh penekanan pada kalimat memberikan aku kehidupan kedua.
Harold menepuk pundak Ellen istrinya dengan lembut.Dia sangat paham dengan perasaan istrinya sekarang,tapi kalau Daven sudah membuat keputusan,akan sangat sulit untuk mengubahnya.Karena karakter Daven adalah duplikat dari karakternya.
"Baiklah nak, kalau memang itu sudah menjadi keinginanmu.Mommy dan Daddy hanya bisa berdoa yang terbaik buat mu." ucap Ellen pasrah.
"Sekarang kamu istirahat dulu, karena mungkin sebentar lagi,kamu akan dipindahkan ke ruang perawatan." Harold membenarkan selimut Daven dan mengajak istrinya untuk duduk di sofa.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka,dari balik pintu yang terbuka sedikit.
Sepasang mata itu,berlalu dari tempat itu dengan menyunggingkan senyuman licik,serta kepala yang sudah dipenuhi dengan sebuah rencana yang licik.
"Sayang, kamu disini dulu nemenin Daven, aku mau keluar sebentar untuk membelikan makan malam buat kita.Dari tadi kita belum makan malam ternyata.Perut aku dari tadi sudah minta untuk diisi " Harold berdiri dan mengayunkan langkahnya keluar, setelah mendapat anggukan kepala dari istrinya.
TBC
Please jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya gais. Like, vote dan komen.Thank you🥰😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
nnk pw
klrg terkaya tp msh pergi beli makan sendiri. CCTV RS banyak kl mau tau siapa yg nolong
2024-05-28
0
Retno Anggiri Milagros Excellent
yah.. siapa ya.. paling orang yang Mau ngambil keuntungan.
2023-12-03
0
Andi Fitri
pasti wanita licik yg mengaku klu dia yg menolongnya
2023-11-25
0