Part 18: Granny

Alvern Trevor

___________________________

Pertemuan dan perpisahan dapat terjadi karena kesengajaan dan ketidaksengajaan, bahkan akan menjadi sebuah keharusan. Pada akhirnya akan menyakiti dan disakiti. Jika dilihat itu hanyalah kata-kata tapi berdampak luar biasa.

...

Di ruang kerja Alvern.

“Tuan Alvern, mereka sudah mendekati desa Eze. dan sebentar lagi akan tiba di yayasan itu,” jelas Joe pada Alvern.

Alvern hanya menganggukkan kepala sambil memikirkan apa yang akan dikatakannya pada ayahnya saat ia sudah membawa grannynya nanti.

“Joe, apakah dokter dan perawat sudah siap. Aku ingin saat granny tiba di rumah aman akan segera dilakukan pemeriksaan kesehatan, aku hanya ingin memastikan dia aman.”

“Semua sudah siap tuan,” ucap Joe singkat.

“Dan besok aku sendiri yang akan menjemput Alicia, siapkan helikopter untukku Joe. Untuk penerbangan siang hari, setelah memastikan keadaan granny,” kata Alvern dan Joe sempat heran dengan niat atasannya itu tapi dia sangat tidak ingin ikut campur.

“Baiklah tuan, akan siap pada pukul 11 siang,” ucap Joe dan d angguki oleh Alvern.

Tepat pukul 1 siang Alvern mendapatkan kabar jika grannynya sudah di bawa dari yayasan itu, dan perkiraan pada pukul 7 malam mereka akan tiba di kota Midle. Dan yayasan rehabilitasi tersebut akan segera di tutup karena tidak memenuhi beberapa standar kelayakan sebagai yayasan rehabilitasi.

Alvern sangat puas karena ia selangkah lebih maju dari Barbara, namun ia harus menyampaikan kabar untuk ayahnya dan mengajak ayahnya ke rumah aman untuk menjumpai grannynya nanti malam.

“Joe, sampaikan pada Daisy untuk membatalkan semua agendaku hari ini dan besok. Aku akan menemui daddy.” Alvern mengambil jasnya dan keluar dari ruang kerjanya.

“Dad, kau dimana? Ada yang ingin kubicarakan denganmu dan jika bisa jangan di mansionmu dad,” terdengar Alvern menghubungi ayahnya saat sudah berada dalam mobilnya.

“Temui aku di kantorku son, dad menunggumu.”

“Sampai bertemu dad.” Alvern mengakhiri panggilannya.

Alvern yang sudah sangat dikenal langsung diantarkan ke ruangan ayahnya, dan terlihat ayahnya sudah duduk di sebuah sofa menunggu kedatangan Alvern, tentu saja didampingi oleh asistennya Jack.

“Selamat siang dad… uncle Jack,” sapa Alvern pada ayahnya dan asisten ayahnya.

“Selamat siang tuan muda Alvern,” sapa Jack pada Alvern.

“Duduklah son, dan apa yang ingin kau bicarakan,” Sebastian langsung menanyakan pada Alvern.

“Dad, nanti malam kau harus ikut denganku ke rumah amanku dad. Karena aku sudah menemukan granny, dan ia sedang dalam perjalanan ke Midle sekarang,” kata Alvern dan langsung membuat Sebastian sangat terkejut bukan main begitu pula dengan Jack.

“Apa maksudmu Alvern? Granny katamu?” ucap Sebastian seolah tidak yakin dengan apa yang didengarnya.

“Aku tau semua dad, tentang Barbara dan ibu kandungku. Aku sudah tau sejak lama, sejak aku menyelesaikan pendidikan sarjanaku. Maafkan aku tidak langsung mengatakannya padamu dad, aku hanya ingin kau tetap aman sementara aku membangun banteng untuk melawan iblis itu,” jelas Alvern pada ayahnyaa.

“Maafkan dad tidak bisa melindungimu dan mommymu,” tubuh Sebastian yang awalnya tegak sekarang terlihat merosot turun karena sangat merasa bersalah.

“Kita akan membereskannya dad, dan malam ini kita akan menemui granny, selama puluhan tahun granny disembunyikakn di desa Eze oleh Barbara dan anak buahku sudah membawa granny pulang ke sini dad,” kata Alvern pada ayahnya.

“Terima kasih son, kau sudah mengurangi bebanku,” ucap Sebastian perlahan.

“Bersiaplah dad, kita akan berangkat sekarang dan menunggu granny di sana. Gunakan mobilku, karena aku tau mobilmu tidak aman,” kata Alvern dan kembali ayahnya terlihat terkejut oleh ucapannya.

Tepat pukul 5 sore Alvern dan ayahnya sampai di rumah aman Alvern, sebuah rumah yang cukup besar dengan pagar di sekelilingnya, dan juga dua penjaga yang siap di gerbang depan rumah itu.

Kedatangan mereka disambut oleh Joe dan beberapa orang yang sejak awal menjaga rumah tersebut. Semua perlengkapan sudah disediakan oleh Alvern termasuk 1 set perlengkapan untuk ayahnya dan dirinya, agar mereka dapat membersihkan diri sambil menunggu kedatangan granny Alvern.

Sebelum pukul 7 malam terlihat dua buah mobil dalam pemeriksaan di depan gerbang masuk rumah aman Alvern, dan mobil itu membawa granny Alvern yang dikawal oleh anak buah Alvern.

Victoria Baxter tampak bingung saat di bantu turun dari mobil, ia melemparkan pandangan ke sekelilingnya karena merasa sangat asing di tempat itu. Dan matanya terhenti pada sosok yang sangat dikenalnya yaitu menantu kesayangannya Sebastian, air mata Victoria tumpah begitu saja saat melihat Sebastian menghampirinya dan memeluknya.

“Mommy, akhirnya kami menemukanmu. Maafkan aku mom…maafkan aku…” Sebastian meraih ibu mertuanya ke dalam pelukannya dan memeluknya dengan erat. Kemudian hanya suara isakan yang terdengar dari mereka di tengah kegelapan malam.

“Granny Victoria….”

Victoria mengangkat kepalanya dan melihat di balik punggung Sebastian sosok tinggi tegap dan gagah yang memanggilnya granny. Alvern mendekati Victoria yang berusaha meraihnya. Perlahan Victoria meletakkan telapak tangannya yang mungil dan mulai keriput di wajah Alvern mengusapnya perlahan karena ingin memastikan jika ia tidak sedang bermimpi.

“Kau cucuku…matamu seperti mata ibumu…” Victoria memeluk Alvern dengan penuh kerinduan dan air mata yang terus mengalir seolah akan menghapus kepedihan dan kesesakan yanag mereka alami karena perbuatan seorang Barbara.

“Dad, lebih baik kita masuk. Granny terlihat lelah setelah perjalanan Panjang,” ucap Alvern pada ayahnya dan menuntun neneknya masuk ke dalam rumah. Setelah memastikan neneknya baik-baik saja, Alvern kembali keluar rumah menemui anak buahnya untuk berterima kasih atas segala bantuan mereka.

Setelah seorang dokter melakukan pemeriksaan pada Victoria dan dokter menyatakan jika Victoria kelelahan dan kekurangan asupan gizi dalam waktu lama, dokter juga menyarankan agar melakukan pemeriksaan secara berkala untuk memulihkan fisik Victoria. Alvern sengaja menyewa jasa seorang perawat yang dikhususkan menjaga neneknya karena sudah lanjut usia.

Malam itu Alvern, Sebastian dan Victoria menumpahkan semua kisah dimana mereka menjadi korban Barbara dan terpisah sangat lama. Victoria menceritakan bagaimana kematian suaminya yang tak lain kakek kandung Alvern dan mengatakan jika Barbara menginginkan kunci dari kotak deposit milik kakek Alvern.

“Bastian, dimana cincin milik Annita?” tanya Victoria pada Sebastian.

“Aku menyimpannya di kantorku mom, di dalam brankasku. Kenapa kau menanyakan itu?” dengan wajah heran Sebastian bertanya pada ibu mertuanya.

“Besok pergilah ke Bank di pusat kota Greenville, bawalah cincin itu. Itu adalah kunci untuk membuka kotak deposit mendiang kakek Alvern, dan sandinya ada di sisi bagian dalam cincin itu tapi kau harus membacanya dari belakang,” jelas Victoria pada Sebastian.

“Puluhan tahun aku berdiam diri demi hari ini dan demi melihat kehancuran Barbara, dia telah membunuh suamiku dan putriku. Dia telah memisahkan kita dan dia harus membayar mahal atas semua perbuatannya,” ucap Victoria dengan suara yang bergetar.

“Baiklah mom, besok pagi-pagi sekali aku akan pergi dan kau Alvern ikut dengan dad,” tegas Sebastian.

“Baiklah dad, biar Joe yang akan menjaga granny di sini. Karena cepat lambat wanita itu pasti akan tau jika granny sudah tidak ada di Eze,” raut wajah Alvern terlihat cemas dan tiba-tiba usapan lembut membuatnya memalingkan wajahnya ke arah neneknya.

“Kau tidak hanya mencemaskan Barbara, apa yang membuatmu tidak nyaman?” tanya Victoria perlahan pada Alvern.

“Tidak granny aku hanya berjanji pada seseorang namun itu bisa ditunda setelah semua urusan di Greenville selesai.

Alicia Serenity Brown

_____________________________

“Apakah kau berjanji pada Alice son?” pertanyaan ayahnya hanya dibalas dengan anggukan oleh Alvern.

“Pergilah, jangan sampai kau mengingkari janjimu pada calon menantuku. Sudah banyak yang dialaminya. Urusan di Grenville cukup aku dan Jack saja yang pergi,” ucapan Sebastian kembali ditanggapi hanya dengan anggukan oleh Alvern.

“Kau sudah dewasa, bawalah gadis itu menemui granny. Granny ingin tau siapa yang sudah membuat cucu granny ini tidak bisa bicara,” ucap Victoria menggoda Alvern.

Setelah cukup lama bertukar cerita Alvern mengantar neneknya ke dalam kamar dan memastikan neneknya beristirahat. Kemudian Alvern menemui ayahnya di ruang tamu karena memang ada yang ingin disampaikannya.

“Dad, sepertinya Barbara menargetkan Alicia,” kata Alvern saat ia sudah duduk di hadapan ayahnya.

“Apa maksudmu dan kenapa Alice jadi terbawa ke urusan ini Al?” tanya Sebastian pada Alvern dengan wajah heran.

“Sebenarnya aku sengaja mendekati Alicia dan melakukan beberapa hal saat ada yang mengawasi kami, karena aku ingin tau apa niat wanita itu padaku dad. Aku tidak mengira jika wanita itu akan betul-betul menargetkan Alicia,” ucap Alvern sambil mengusap wajahnya dengan kasar karena rasa menyesalnya.

“Kau sangat sangat salah son, gadis itu tidak bersalah dan bahkan tidak tau apa-apa tentang masalah kita. Dan sebentar lagi akan ada kabar berkaitan dengan identitasnya,” ucap Sebatian dan membuat Alvern terkejut.

“Identitas Alicia?”

“Kau ingat saat Alice pingsan, dad mengambil rambut dan sedikit kukunya? Itu karena dad akan membandingkan dengan DNA milik sahabat dad Calvin Smith yang sudah sangat lama mencari putri bungsunya. Dan saat melihat Alice entah kenapa wajahnya sangat familiar di ingatan dad,” jelas Sebastian.

Alvern hanya tediam menerima penjelasan dari ayahnya, dia hanya memikirkan perasaannya yang masih tidak begitu jelas terhadap Alice, namun ia tidak ingin Alice sampai terluka dan ia hanya ingin Alice jadi miliknya…jadi miliknya seutuhnya

...

...

...

...

...

Tarik napas ... Granny miss you ..😭😭

.

Next part 19

Alvern gerak cepat ayoo dan selesaikan masalahmu dengan alicee .. go go go!!

.

Pada akhir nya Vii selalu ingetin jangan lupa kasih LIKE, KOMEN, karna ini merupakan wadah aku bisa tahu di mana letak kesalahan dan kelebihan untuk mood booster aku 😁😁

Dan boleh juga kasih RATE dan VOTE di depan profil novel .. kasih 5 bintang nya donggss 😍😍

.

Thx for read and i love you so much much more and again ❤❤

Terpopuler

Comments

andhis andhiz

andhis andhiz

akutu penasarn bgt sm endingnya.. rasanya pgn lgsg baca aja gtu endingnya gmn.. tp gmn ya, alurnya aku suka bgt.. jd walopun sepenasaran itu, aku gakan bisa smp skip bab2ny.. aaahh aku pdmu tor😚

2021-05-21

0

ARA

ARA

jaga Alice babang Alvern😌

2020-09-12

0

Hana Rohana

Hana Rohana

lanjut thor

2020-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!