Part 17: Change Planning

Terkadang yang paling sulit didapatkan pastilah yang termanis dan terindah, tentu saja diiringi dengan rasa penasaran yang tinggi untuk mendapatkannya. Namun selalu ada akhir dari semua, menyerah atau bertahan atau bahkan berjuang.

...

“Aku sudah di lokasi, persiapkan saja tempat tinggal untuk objekmu. Aku siap membawanya pergi,” Devid berbicara dengan seseorang melalui ponselnya.

“Semua sudah dipersiapkan, tunggu perintah dariku maka kau bisa membawanya. Akan ku kirimkan alamatnya padamu,”

“Baiklah nyonya, jangan lupa janjimu padaku. Kau akan tau akibatnya jika kau menipuku nyonya Barbara,” ancam Devid dengan lantang.

“Cih…dan jika kau gagal maka tidak akan ada lagi nama Devid Bardon di dunia ini bahkan tanpa jejak.”

Panggilan dari Devid kepada Barbara diputuskan sepihak oleh Barbara secara sepihak setelah melontarkan ancaman untuk Devid.

‘Maafkan aku Alice jika harus menyakitimu,’ Devid menggumam dalam hatinya atas semua rencana yang akan dijalankannya bersama Barbara.

...

Sementara itu di kantor Alvern.

“Joe, apakah sudah diitemukan titik terang keberadaan granny?”

“Beberapa hari yang lalu nyonya Barbara pergi ke kota Eze tuan, dan ia terlihat memasuki sebuah bangunan yang sepertinya sebuah yayasan rehabilitasi,” jelas Joe pada Alvern.

“Apakah kalian sudah tau siapa yang ditemuinya Joe?”

“Pihak Yayasan itu tutup mulut tuan, sepertinya karena nyonya Barbara donator terbesar mereka.”

“Apa nama yayasannya? Biar aku yang membereskan mereka,” ucap Alvern pada Joe seraya menghubungi seseorang setelah Joe memberikan nama dan alamat lengkap yayasan yang dikunjungi oleh Barbara.

“Kirim 4 orang anak buahmu ke kota Eze, akan ada orang yang masuk ke Yayasan itu dan mereka tidak akan berani menolaknya,” seringai Alvern terbit di wajahnya karena sebentar lagi ia akan menyelamatkan grannynya walaupun Alvern sama sekali tidak pernah bertemu sejak ia bayi.

“Baiklah tuan.”

“Dan Joe, pastikan pihak Yayasan tidak memberikan kabar pada wanita itu jika granny sudah keluar dari sana. Setidaknya kita memiliki waktu lebih membawa granny ke Midle,” ucap Alvern pada Joe dan ditanggapi dengan anggukan oleh Joe.

 *****

Akhirnya  kebosanan Alice berakhir karena hari ini ia akan kembali bekerja, dan sepertinya Alice sudah tidak sabar karena sejak pukul tujuh pagi ia sudah bersiap-siap.

Drrrttt…drrrtttt…. Ponsel Alice berbunyi dan ia tersenyum saat melihat siapa yang menghubunginya.

“Selamat pagi Al!” sapa Alice, dan yang menghubunginya adalah Alvern.

“Selamat pagi Alicia, aku ingin mengatakan jika besok kau akan kembali ke kota Midle. Pekerjaanmu akan dilanjutkan oleh orang lain. Sebenarnya bukan aku yang harus mengatakan ini tapi karena ada sesuatu yang harus kukatakan padamu jadi sekalian saja.”

“Tunggu dulu Al, bukankah masih sekitar dua minggu lagi baru aku akan kembali dan kenapa lebih cepat?” Alice bertanya dengan nada heran sekaligus tidak percaya.

“Dengarkan aku Alicia, di sana tidak aman untukmu. Dan aku minta maaf sudah melibatkanmu terlalu jauh. Karena itu kau harus kembali kesini dan bersamaku.”

“Apakah kau sakit, aku tidak mengerti semua yang kau katakan Al, dan apa…kenapa kau memanfaatkanku?” Alice semakin dibuat bingung oleh pengakuan Alvern.

“Kau hanya harus mendengarkanku Alicia demi keselamatanmu. Ingatlah jangan ikut siapapun Alicia. Besok aku akan menjemputmu.”

Panggilan dari Alvern berakhir dan menyisakan tanda tanya besar di benak Alicia.

‘Memanfaatkanku? Apakah selama ini perhatian yang diberikannya tidak sungguh-sungguh? Apakah hanya topeng? Apakah ia menyukaiku? Hah… yang benar saja, dia di langit dan akau di bumi bagaimana bisa bersama? Aku benar-benar harus menata perasaanku kembali dan Alvern berhutang penjelasan padaku dan apakah benar yang menghubungiku tadi Alvern? Seperti bukan dia,’ ucap Alice dalam hatinya.

Setelah berbicara dengan Alvern melalui telpon Alice berangkat ke lokasi proyek yang Selama tiga hari ini tidak diawasinya, dan ia bersyukur lebam d wajahnya sudah benar-benar hilang sehingga ia dapat berkerja kembali.

Alice berjalan memasuki kantor mereka dan Devid sudah menantinya duduk dengan santai di sebuah kursi tidak jauh dari meja kerja Alice.

“Apakah kau sudah sembuh?” tanya Devid pada Alice.

“Jika aku sudah berada di sini berarti aku baik-baik saja,” ucap Alice agak ketus pada Devid.

“Kau benar-benar orang yang pendendam Alice, apakah tau itu? Itu tidak baik untukmu,” Devid selalu punya kata-kat yang dapat membuat Alice kesal.

“Sudah berapa persen perkerjaan kita Devid?” tanya Alice, ia hanya ingin tau sejauh apa Devid mengerti tugas-tugasnya saat ia tidak ada.

“Hampir 50%, mungkin bulan depan bagian interior dapat mulai melakukan pekerjaannya,” jelas Devid pada Alice.

“Besok aku akan kembali ke Midle dan akan ada yang menggantikanku di sini,” ucap Alice dan membuat Devid terkejut.

“Kenapa kau harus digantikan, bukankan pekerjaan ini masih jauh dari kata selesai?”

“Jika ingin tau, kau bisa tanyakan langsung pada atasanku tuan Ramzes.” Dan Alice pergi meninggalkan Devid dengan wajah tertekuk karena kesal.

Tak lama setelah Alice pergi Devid mengirimkan pesan pada seseorang, -Ganti rencana, ia akan pergi dari sini besok. Jangan terburu-buru jika ingin berhasil.-

Setelah Devid mengirimkan pesan ia segera menyusul Alice ke lokasi pembangunan.

Sedangkan seseorang yang menerima pesan dari Devid terlihat sangat geram karena harus mengganti rencana dan akan semakin mempersulit ruang geraknya, dialah Barbara dengan pikiran yang luar biasa kejam, yang akan menghancurkan siapa saja yang menghalanginya.

‘Tidak masalah, selama ibu angkatku masih di tanganku,’ kata Barbara dalam hatinya.

...

...

...

...

...

Barbara percis barbar 👿👿

.

Next part 18

Apakah kali ini alvern akan menyatakan yang sesungguhnya?

Rencana apa yang membuat Barbara gelap mata dan apakah berhasil?

Stay tunee smakin menegangkan dan banyak teka teki yang terungkap ..

.

jangan lupa tetap FAVORITE kan, lihat NOTIFIKASI, and KOMEN LIKE VOTE RATE ..

.

THANKS FOR READ AND I LOVE YOU 💕

 

Terpopuler

Comments

Hana Rohana

Hana Rohana

Barbara wanita barbar

2020-07-29

0

Dahliana Abdullah LyaHery

Dahliana Abdullah LyaHery

thooor ... kurang banyak up nya

masih kangen alvern nih😉😍😍😍🤭🤭🤭

2020-04-08

0

m@ymona

m@ymona

itu si lampir Barbara punya rencana apa Vii..
mudah2an Alvern gerak cepat.. jgn sampe Devid gerak duluan... kasihan Alice.

2020-04-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!