"Mimpi kalau kau berpikir bisa membuat Lais normal. kembali." ejek Kirey yang membuat Aruna kaget.
Aruna mengelus dadanya menenangkan debaran jantungnya.
Wanita ular. Aku harus berhati-hati. batin Aruna.
"Ah iya.. nyonya benar. Bagaimana mungkin pelayan seperti aku bisa menyembuhkan tuan Lais. Lagi pula aku bukan seorang dokter. " jawab Aruna menanggapi ejekan Kirey.
"Sukur kalau kau sadar. Hai.. pelayan. Apa yang kau lakukan di kamar Lais?"
"Saya? Oh tadi Bu Ira minta tolong memapah tuan. Nyonya kan tahu tubuh tuan besar, Bu Ira mana sanggup memapahnya sendirian."
"Kenapa Lais harus di papah?"
"Oh.. tadi tuan Lais merasa mual saat saya masuk membawakan makanan. Lalu hampir pingsan. Tubuhnya jadi lemas. Makanya Bu Ira memapahnya ke kamar."
Kirey tergelak mendengar penjelasan Aruna. Ia mengira Aruna beda. Tapi ternyata Lais juga merasa mual saat berada di dekatnya.
Kirey mendekat dan menepuk bahu Aruna, "Sudahlah, jangan capek-capek berusaha menyembuhkan Lais. Ia tidak akan bisa normal. Ia alergi sama yang namanya wanita."
"Apa karena itu nyonya mengkhianati tuan Lais?Bukankah seharusnya nyonya sebagai istrinya berusaha menyembuhkannya?"
"Kamu anak kecil tahu apa. Aku wanita normal yang butuh kasih sayang dan kehangatan. Suamiku tidak. bisa memberikan itu karena kekurangannya. Jadi wajar kan kalau aku mencarinya di luar?" Kirey melemparkan pandangan mencibir ke arah Aruna.
Perempuan aneh. Selingkuh dibilang wajar. Kasihan Tuan Lais.
"Hei kamu mau kemana?" bentak Kirey saat melihat Aruna beranjak pergi.
"Sudah malam nyonya. Saya ngantuk, mau tidur."
"Hei.. kamu pelayan. Kamu tidak boleh pergi sebelum aku mengijinkanmu pergi."
" Saya memang pelayan. Tapi saya bukan pelayan nyonya. Jadi nyonya tidak berhak memerintah saya." Aruna mengayun langkahnya menuju kamar.
"Kau!" Kirey benar-benar kesal dengan sikap Aruna yang menurutnya sangat kurang ajar. Kirey hendak kembali ke kamarnya saat ia melihat sosok Nisa keluar dan melangkah ke dapur.
Kirey turun. Ia menuju dapur.
"Satu lagi pelayan yang tidak tahu diri."
Nisa yang sedang mengambil air minum kaget mendengar suara Kirey.
" Nyonya mengatai saya?"
'Dasar bodoh. Apa di sini ada orang lain?"
"Ada. Nyonya." jawab Nisa pendek. Ia lalu duduk dan menegak minumannya. Kirey tambah kesal. Ia mengira Nisa yang penampilannya lembut akan mudah ia buat takut. Tapi ia salah. Nisa terbiasa hidup susah sama seperti Aruna. Jadi mereka adalah gadis gadis tegar yang tidak akan membiarkan dirinya ditindas begitu saja.
Selesai minum, Nisa membersihkan gelasnya lalu menaruh kembali ke tempatnya semula. Ia pergi begitu saja meninggalkan dapur tanpa menghiraukan Kirey.
Kirey yang sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya mengejar Nisa. Ia menarik tangan Nisa hingga tubuh gadis itu berbalik arah. Tangan Kirey terayun hendak menampar Nisa namun Nisa mampu menghadang nya.
"Punya hak apa anda ingin menampar saya?"
"Dasar wanita rendahan. Penggoda suami orang. Aku tak perlu hak apapun untuk menamparmu bahkan menghabisimu."
"Oh jadi Anda merasa diri Anda adalah wanita suci mulia yang terhormat. Asal Anda tahu, wanita yang menghianati suaminya adalah wanita laknat." Nisa menghempaskan tangan Kirey dengan kuat hingga tubuh Kirey terhuyung ke belakang. Ia lalu meninggalkan Kirey yang mencak-mencak karena tidak berhasil menjahati kedua wanita yang Lais bawa pulang ke mansion nya itu.
Aku tidak akan membiarkan salah satu dari kalian menjadi nyonya di rumah ini. Membuat Lais sembuh dari penyakitnya. Tidak akan. Kalian lihat saja nanti.
Pagi-pagi sekali Reva sudah tiba di mansion Lais. Ia langsung ke kamar Lais seperti biasanya. Ia terkejut saat melihat Lais masih terbaring di ranjangnya. Revan sangat mengenal Lais. Ia bukan pria malas. Ia selalu bangun pagi.
Bu Ira yang sejak semalam menjaga Lais muncul.
"Bu, apa tuan baik-baik saja?" tanya Revan cemas.
"Semalam beliau kembali mengingat kejadian penculikan itu hingga membuatnya pingsan."
"Sudah lama tuan tidak mengingat kejadian itu. Kenapa tiba-tiba ia mengingatnya?" gumam Revan.
"Tuan Revan, sepertinya tuan Lais butuh istirahat. Jadi biarkan ia istirahat di rumah saja hari ini." pinta Bu Ira.
Revan mengangguk, "Bu, apa kedua gadis yang kemarin kami bawa itu sudah bangun?"
"Sepertinya sudah tuan. Mereka sedang membuat sarapan di dapur."
Revan bergegas turun. Saat di ruang tengah ia menatap ke arah dapur. Revan kagum melihat dua gadis cantik itu berkutat dengan peluh memasak di dapur.
Jika aku bisa memiliki salah satu dari mereka. Aku akan sangat bahagia. Sayangnya mereka adalah milik tuan Lais.
Nisa yang sedang sibuk merasa seperti ada yang mengawasi. Ia menoleh dan matanya bersitatap dengan nata Revan. Nisa langsung menunduk. Jantungnya berdebar-debar. Hal yang sama juga dirasakan Revan.
"Tuan Revan!" panggil Aruna dengan suara cerianya. Revan tersenyum dan mendekati mereka.
"Kok pagi-pagi sudah ada di sini?"
"Ini kebiasaanku Aruna. Datang jam segini untuk membantu tuan Lais bersiap. Kalian masak apa?" Revan bertanya sambil melirik Nisa. Aruna akan menjawab pertanyaan Revan saat mendengar suara Bu Ira memanggilnya
"Aruna. Tuan memanggilmu!"
"Pria jahat itu pasti akan menyulitkan ku lagi." gerutu Aruna sambil melangkah ke lantai atas.
Untuk apa tuan memanggil Aruna. Bukankah Tuan alergi terhadap wanita dan orang asing?Ah sudahlah. Itu urusan tuan.
"Nona Nisa. Hari ini sesuai perintah tuan Lais saya akan mengantar anda pergi ke. kampus untuk mendaftar kuliah."
"Tapi kan ini bukan saatnya pendaftaran tuan Revan."
"Kalau tuan Lais yang menghubungi kampus itu, mereka tidak akan mampu menolaknya. Anda siapkan saja berkas berkas yang diperlukan."
Nisa mengangguk.
"Anda masak apa? Wangi sekali."
"Wangi? Saya bikin sambal kenapa bisa wangi?" jawab Nisa bingung dengan perkataan Revan.
"Oh ternyata andalah yang wangi. Saya kira tadi aroma masakan anda." balas Revan sambil tersenyum.
Muka Nisa langsung memerah. Ia menunduk.
"Jangan menunduk terus, nanti sambalnya gosong lho." Revan semakin menggoda Nisa. Ia sangat senang melihat wajah Nisa yang tersipu itu.
...💕💕💕...
Hati-hati Revan, nanti kamu jatuh cinta. Nisa adalah wanita yang disiapkan untuk jadi istri kelima Lais lho....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Mama Ita
aduhh..... bucin tuh ....
2022-02-19
3
Yoora_•sky
duo couple :v
2022-01-16
2
Jeni Safitri
Aduh nanti siapa yg di pilih nisa atau aruna, jangan bilang kedua2nya bisa membuat lais sembuh
2021-12-15
3