Reaksi Positif

Aruna mengagumi kamarnya yang luas dan sangat bagus itu. Ia mendudukkan tubuhnya di ranjang.

"Empuk." gumam Aruna sambil berkali- kali menggenjot ranjang hingga tubuhnya memantul mantul.

"Non!" Suara Bu Ira mengagetkan Aruna. Seketika Aruna menghentikan aktivitasnya.

"Iya Bu, ada apa?"

"Nggak ada apa-apa. Ibu hanya mengingatkan, nanti saat makan malam keluarlah. Kita makan bersama."

"Baik Bu. Bu Ira, di rumah ini ada berapa pelayan?"

Mendengar pertanyaan Aruna, Bu Ira yang sudah beranjak akan meninggalkan kamar itu mengurungkan niatnya.

"Di rumah ini hanya ada saya dan Pak Munir, suami saya, nona."

"Rumah sebesar ini dan hanya Bu Ira yang mengurusnya? Apa nggak capek bu?"

"Ya capek lah non."

"Jangan panggil non Bu, panggil saja Aruna, atau nak Aruna. Aku bukan majikan Bu Ira."

"Tapi non Aruna adalah wanita tuan."

"Eh.. bukan.. bukan.. Bu Ira salah paham. " Aruna menggerakan tangannya mempertegas ucapannya jika dirinya bukan wanita Lais.

Bu Ira tersenyum. Ia tahu dan sangat mengenal Lais. Meski rumor mengatakan ia tukang nikah, namun Bu Ira paham. betul penyakit yang di derita Lais. Ia hanya mencoba menebak karakter Aruna. Biasanya wanita yang dibawa Lais pulang akan sangat bangga mengenalkan dirinya sebagai wanitanya Lais. Tapi gadis ini justru menolak di sebut wanitanya Lais.

"Bu Ira tahu nggak? Aku itu posisinya sama seperti Bu Ira. Aku punya hutang banyak sama tuan Lais. Jadi ia membawaku ke sini karena mmmm takut aku kabur hehehe. Jadi untuk membayar hutang ku, aku akan membantu pekerjaan Bu Ira."

"Jangan Non, nanti tuan Lais marah."

"Percayalah padaku Bu Ira, tuan tidak akan marah. Ayo, aku bantu kerjaan Bu Ira! Bu Ira mau menyiapkan makan malam kan?" Aruna menggandeng tangan Bu Ira.

Gadis ini tidak hanya cantik wajah, sepertinya hatinya juga cantik.

Sesampainya di dapur, Aruna dengan cekatan membantu pekerjaan Bu Ira.

"Sepertinya kamu terbiasa kerja di dapur, Aruna?"

"Aku orang susah Bu Ira, jadi ya... memang harus terbiasa kerja." jawab Aruna.

"Gerah." gumam Aruna. Ia melepas cardigannya. Kini ia hanya mengenakan kaos pendek sehingga mengekspos pusar yang ada di perut datarnya.

Lais yang turun dari tangga tanpa sengaja menoleh ke dapur karena mendengar kesibukan yang tidak biasa di sana. Matanya membola melihat penampilan seksi Aruna. Tubuh Lais menghangat.

Kenapa suhu tubuhku naik. Aku sering melihat wanita seksi, bahkan para istriku selalu tampil seksi di hadapanku. Tapi suhu tubuhku tidak pernah sehangat ini saat memandang mereka. Kenapa Aruna beda.

"Sayank... aku pulang!"

Aruna kaget saat ia mendengar suara yang nyaring. Ia menoleh dan melihat seorang wanita cantik berjalan mendekati Lais yang berdiri mematung memandang dirinya dari tangga. Aruna meneliti apa yang dipandangi Lais. Ia menunduk dan melihat perutnya yang terbuka. Aruna meraih cardigannya lalu memakainya. Pandangannya tajam menusuk ke arah Lais.

Sudah sombong, mesum lagi. Aruna mengumpat Lais dalam hati.

Si wanita seksi yang tak lain adalah Kirey istri keempat Lais menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah obyek yang diperhatikan Lais. Ia sangat terkejut melihat seorang gadis muda yang sangat cantik berdiri di dapur sambil sesekali melirik ke Lais.

"Siapa kau?" hardik Kirey tidak suka dengan kehadiran Aruna yang mampu menarik perhatian Lais.

"Saya... saya.." belum sempat Aruna menjawab, Lais memotongnya.

"Dia wanitaku!" suara Lais berat dan dingin.

"Sayank! Kamu suamiku. Bagaimana bisa kamu membawa seorang wanita pulang ke rumah?" tanya Kirey.

"Siapa bilang aku membawa seorang wanita. Aku membawa dua orang wanita. Itu yang satunya." Lais menunjukkan Nisa yang baru keluar dari kamar.

"Apa??!! Siapa dia?"

"Aku sudah bilang, mereka wanitaku. Apa kurang jelas." sahut Lais tanpa perasaan.

"Kau kejam, sayank. Kau tega melakukan ini padaku. Kau sudah punya istri buat apa membawa wanita lagi." raung Kirey. Ia cemas jika Lais akan mendepaknya keluar dari mansion mewah ini atau dari kehidupannya. Karena itu berarti ia akan kehilangan tambang emasnya.

"Sah-sah saja bagi seorang pria memiliki lebih dari seorang istri kan? itu wajar. Yang tidak wajar itu kalau seorang wanita mempunyai dua pria." mata Lais menatap tajam Kirey.

Jantung Kirey bergetar.

Apa dia tahu perbuatanku. Sialan, sepertinya aku benar benar akan di depak dari mansion ini. batin Kirey.

Aruna yang tidak tahu kalau Lais sedang bersandiwara, meradang saat ia di sebut sebagai wanitanya. Ia sudah bersiap. mendamprat Lais ketika mendengar Kirey tertawa seperti orang gila.

"Hahahahaha... aku tahu ini hanya sandiwaramu kan? Bukankah kau tidak mampu menjamah wanita manapun karena penyakitmu itu. Kau menggunakan mereka untuk membuat aku cemburu lalu meninggalkanmu, sayang sekali tuan Lais. Aku tidak cemburu. Dan sepertinya usahamu ini tidak berguna." ejek Kirey.

Lais yang tidak mau harga dirinya diinjak-injak oleh Kirey, berdiri dan melangkah ke arah Aruna. Aruna berdebar-debar melihat pria tampan itu mendekatinya.

Aku harus bisa. Aku tidak mau wanita laknat itu merendahkan dan mengoyak harga diriku. tekad Lais.

Setelah dekat, ia meraih pinggang Aruna.

"Maaf. Jangan marah. Bantu aku!" bisik Lais di telinga Aruna. Aruna bingung dengan apa yang dibisikan Lais.

"Apa mak.. mm." Pertanyaan Aruna tidak jadi terlontar karena Lais sudah mendaratkan ciuman di bibirnya. Mata Aruna membola, begitupun Lais. Keduanya sangat terkejut. Aruna terkejut karena tiba-tiba mendapat ciuman, Lais terkejut karena tubuhnya bereaksi positif terhadap Aruna.

Biasanya ia akan merasa mual lalu lemas dan berkeringat dingin saat disentuh wanita. Tapi saat ini ia tidak merasakan itu. Lais memejamkan mata. Ia menikmati bibir Aruna.

Bu Ira memandang adegan itu dengan mata berkaca-kaca.

Tuan! Apa anda sudah sembuh?

Sedangkan Kirey tak percaya kalau gadis muda itu mampu menggoyahkan pertahanan Lais yang selama ini tidak mampu ia tembus. Nisa tersenyum. Ia bersyukur karena tuan Lais lebih memilih Aruna.

Lais melepaskan bibir Aruna saat mereka kehabisan oksigen. Lais menatap intens wajah Aruna yang memerah.

"Tuan ini maksudnya apa?" bisik Aruna syok.

Lais menaruh telunjuknya di bibir Aruna. Dia memandang bibir merah yang sangat manis itu. Ia menarik tangannya dari wajah Aruna lalu mundur. Lais kemudian memutar tubuhnya dan bergegas naik ke kamarnya meninggalkan Aruna yang belum sepenuhnya kembali ke dunia nyata. Ia meraba bibirnya.

"Aaahhh... beraninya dia mengambil. ciuman pertamaku." teriak Aruna dalam hati tentunya.

Kirey benar benar terkejut dengan semua hal yang mendadak ini.

"Lais, bagaimana bisa dia berdekatan dengan wanita. Bukankah ia punya kelainan yang tidak bisa membuatnya dekat dengan wanita manapun selain yang sudah lama ia kenal. Aku saja yang sudah lima bulan menjadi istrinya, baru ia ajak bicara secara langsung beberapa minggu ini. Tapi gadis itu?" guman Kirey. Kirey terduduk lemas di sofa. Ia tahu masa-masa jayanya sebagai Nyonya Lais akan segera berakhir.

Di kamarnya Lais gelisah. Ia berjalan mondar mandir. Tangannya kirinya ia taruh di pinggang sedang tangan kanannya meraba bibirnya.

Bagaimana bisa tubuhku bereaksi positif. Apa aku memang sudah normal.

Karena tidak mau menerka nerka jawabannya sendiri, Lais menghubungi dokter yang merawatnya dan membuat janji temu. Ia mengajak dokter itu makan malam. Lais lalu berganti pakaian. Ia kembali turun.

Lais melirik ke dapur. Ia sudah tidak melihat Aruna di sana. Kirey pun sudah tidak tampak batang hidungnya.

"Baguslah. Setidaknya aku tak perlu melihat wajahnya yang menjijikan itu. " guman Lais. Ia kemudian keluar dan langsung mengendarai mobilnya ke tempat janji temu dengan sang dokter.

...💕💕💕...

Alhamdulillah bisa up juga. Semoga menghibur..... jangan lupa jejaknya

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

syukjurlah klo nisa ga jahat....karakter cwe lugu

2022-02-09

1

Yoora_•sky

Yoora_•sky

penyakit ap tuh?

2022-01-16

1

Lalatime

Lalatime

ini stempel ku

2021-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Jumpa
2 Menyelesaikan Masalah Aruna
3 Perbedaan Aruna dan Nisa.
4 Reaksi Positif
5 Mencoba
6 Masa Lalu yang kelam.
7 Melawan Nyonya Kirey
8 Tugas Baru
9 Rencana Aruna
10 Rencana Pertama Sukses.
11 Melamar Nisa
12 Aku Bersedia Menikah dengan Tuan
13 Bertemu Keluarga Lais
14 Terapi pertama.
15 Aneh tapi menyenangkan.
16 Sah, dan sah juga
17 Malam Pertama Ala Lais.
18 Patung
19 Anak Kecil Bertubuh Besar
20 Janji Lais
21 Kirey Kabur
22 Guru Privat
23 Kesal
24 Tuan, apakah kau sembuh?
25 Kecanduan
26 Istri Kecilku Kesepian.
27 Lais yang usil
28 Lais yang usil part 2
29 Kedatangan Tuan dan Nyonya Robert
30 Keponya Nyonya Robert
31 Perjalanan ke mansion Tuan Robert
32 Kemarahan Lais
33 Bertemu Ny. Angela
34 Rayuan Angela dan Tuan Robert yang aneh
35 Apa Rencana Revan?
36 Mrs. Renata dan Menjalankan Rencana
37 Tamu tak terduga
38 Kegalauan Aruna dan Tugas Angela
39 Menghilang
40 Tawaran Nisa
41 Tunggu Aku Sayang!
42 Menemukan Jejak Aruna
43 Kebenaran
44 Dia Istri Kedua Papa.
45 Menenangkan Diri Versi Lais
46 Terkuak part 1
47 Terkuak Part 2
48 Terkuak Part 3
49 Nisa Pingsan
50 Kuliah singkat
51 Dasar Penggoda
52 Aku Mencintaimu
53 Revan Oh Revan
54 Drama Revan
55 Virus Menanam Rambut
56 Ke Dokter Kandungan
57 Melanggar pesan dokter
58 Hanya pada Aruna, Tidak Wanita Lain
59 Kunjungan dr Risa
60 Insiden di Sekolah
61 Kedatangan Nyonya Robert
62 Nyonya Robert Pergi
63 Posesifnya Lais
64 Pergi dari mansion
65 Di Apartement Revan
66 Berpamitan
67 Makan Siang
68 Balas Dendam
69 Revan Sakit
70 Langkah Awal
71 Kenapa Kau Ada di Sini Nak?
72 Bertemu Ny. Robert
73 Kamu dimana Ma?
74 Ma!
75 Beban yang Hilang
76 Melepas Rindu
77 Berangkat
78 Kemarahan Tuan Robert dan Kekhawatiran Lais
79 Berjumpa Mama dan Kirey
80 Kecurigaan Rendy dan Lais
81 Kecurigaan Lais dan Rendy
82 Kecelakaan dan ditemukan tuan Robert
83 Bule itu bernama Robert
84 Pertolongan Roby
85 Pengakuan Kirey
86 Wanita Bercadar
87 Kejutan Indah dari Roby
88 Aku Lelah, Jangan Minta Lagi
89 Menikmati Paris
90 Kegelisahan Lais dan Obatnya
91 Mansion Baru
92 Makan
93 Lais Mulai Curiga
94 Lais Menghilang
95 Kebingungan Revan
96 Akhir Kebingungan Revan
97 Hampir Ketahuan
98 Es Tanpa Karet
99 Tuan Robert Collapse
100 Menjemput Nyonya Robert
101 Melihat Angela
102 Memberitahu Aruna
103 Perjuangan Dimulai
104 Perjuangan Dimulai part 2
105 Ternyata Robby
106 Wanita Ini...
107 Kepanikan Tuan Robert
108 Menjelaskan
109 Kemenangan Lais dan Keinginan Tuan Robert
110 Mau Keluar
111 Perangsang
112 Pesona Papa Muda
113 Menghidupkan Bara
114 Godaan untuk Tuan Robert
115 Menenangkan Sang Pangeran
116 Lebih Suka Prosesnya
117 Hukuman Untuk Tuan Robert
118 Kursus Kilat
119 Selebresion
120 Masa Lalu
121 Kejujuran Pak Munir dan Hilangnya Nyonya Robert
122 Pinangan
123 Pembuktian
124 Penawaran
125 Di dalam kena, di luar kena
126 Namanya Seruni
127 Berebut dengan Bayi
128 Deg Deg Deg
129 Om pengabul keinginan
130 Bapak Bisa.
131 Isyarat Perpisahan
132 Aku Belum Pernah Menikah
133 Keinginan Mak Nah
134 Bapak Akan Membawanya Pulang
135 Menikahlah denganku
136 Keputusan Akhir Mai Nah
137 Penampilan tidak menjamin kebahagiaan
138 Lamunan Pak Munir
139 Bertemu Preman
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Awal Jumpa
2
Menyelesaikan Masalah Aruna
3
Perbedaan Aruna dan Nisa.
4
Reaksi Positif
5
Mencoba
6
Masa Lalu yang kelam.
7
Melawan Nyonya Kirey
8
Tugas Baru
9
Rencana Aruna
10
Rencana Pertama Sukses.
11
Melamar Nisa
12
Aku Bersedia Menikah dengan Tuan
13
Bertemu Keluarga Lais
14
Terapi pertama.
15
Aneh tapi menyenangkan.
16
Sah, dan sah juga
17
Malam Pertama Ala Lais.
18
Patung
19
Anak Kecil Bertubuh Besar
20
Janji Lais
21
Kirey Kabur
22
Guru Privat
23
Kesal
24
Tuan, apakah kau sembuh?
25
Kecanduan
26
Istri Kecilku Kesepian.
27
Lais yang usil
28
Lais yang usil part 2
29
Kedatangan Tuan dan Nyonya Robert
30
Keponya Nyonya Robert
31
Perjalanan ke mansion Tuan Robert
32
Kemarahan Lais
33
Bertemu Ny. Angela
34
Rayuan Angela dan Tuan Robert yang aneh
35
Apa Rencana Revan?
36
Mrs. Renata dan Menjalankan Rencana
37
Tamu tak terduga
38
Kegalauan Aruna dan Tugas Angela
39
Menghilang
40
Tawaran Nisa
41
Tunggu Aku Sayang!
42
Menemukan Jejak Aruna
43
Kebenaran
44
Dia Istri Kedua Papa.
45
Menenangkan Diri Versi Lais
46
Terkuak part 1
47
Terkuak Part 2
48
Terkuak Part 3
49
Nisa Pingsan
50
Kuliah singkat
51
Dasar Penggoda
52
Aku Mencintaimu
53
Revan Oh Revan
54
Drama Revan
55
Virus Menanam Rambut
56
Ke Dokter Kandungan
57
Melanggar pesan dokter
58
Hanya pada Aruna, Tidak Wanita Lain
59
Kunjungan dr Risa
60
Insiden di Sekolah
61
Kedatangan Nyonya Robert
62
Nyonya Robert Pergi
63
Posesifnya Lais
64
Pergi dari mansion
65
Di Apartement Revan
66
Berpamitan
67
Makan Siang
68
Balas Dendam
69
Revan Sakit
70
Langkah Awal
71
Kenapa Kau Ada di Sini Nak?
72
Bertemu Ny. Robert
73
Kamu dimana Ma?
74
Ma!
75
Beban yang Hilang
76
Melepas Rindu
77
Berangkat
78
Kemarahan Tuan Robert dan Kekhawatiran Lais
79
Berjumpa Mama dan Kirey
80
Kecurigaan Rendy dan Lais
81
Kecurigaan Lais dan Rendy
82
Kecelakaan dan ditemukan tuan Robert
83
Bule itu bernama Robert
84
Pertolongan Roby
85
Pengakuan Kirey
86
Wanita Bercadar
87
Kejutan Indah dari Roby
88
Aku Lelah, Jangan Minta Lagi
89
Menikmati Paris
90
Kegelisahan Lais dan Obatnya
91
Mansion Baru
92
Makan
93
Lais Mulai Curiga
94
Lais Menghilang
95
Kebingungan Revan
96
Akhir Kebingungan Revan
97
Hampir Ketahuan
98
Es Tanpa Karet
99
Tuan Robert Collapse
100
Menjemput Nyonya Robert
101
Melihat Angela
102
Memberitahu Aruna
103
Perjuangan Dimulai
104
Perjuangan Dimulai part 2
105
Ternyata Robby
106
Wanita Ini...
107
Kepanikan Tuan Robert
108
Menjelaskan
109
Kemenangan Lais dan Keinginan Tuan Robert
110
Mau Keluar
111
Perangsang
112
Pesona Papa Muda
113
Menghidupkan Bara
114
Godaan untuk Tuan Robert
115
Menenangkan Sang Pangeran
116
Lebih Suka Prosesnya
117
Hukuman Untuk Tuan Robert
118
Kursus Kilat
119
Selebresion
120
Masa Lalu
121
Kejujuran Pak Munir dan Hilangnya Nyonya Robert
122
Pinangan
123
Pembuktian
124
Penawaran
125
Di dalam kena, di luar kena
126
Namanya Seruni
127
Berebut dengan Bayi
128
Deg Deg Deg
129
Om pengabul keinginan
130
Bapak Bisa.
131
Isyarat Perpisahan
132
Aku Belum Pernah Menikah
133
Keinginan Mak Nah
134
Bapak Akan Membawanya Pulang
135
Menikahlah denganku
136
Keputusan Akhir Mai Nah
137
Penampilan tidak menjamin kebahagiaan
138
Lamunan Pak Munir
139
Bertemu Preman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!