17

Laju lesat mobil itu berhenti tepat di ujung jalanan remang yang sepi itu. Dengan langkah setengah tertaih, Bara turun dari mobil dan berjalan beberapa langkah memasuki jalanan itu. Di belakngnya, Fajar menyusul dengan langkah lebih pasti.

"Fajar, kita harus secepatnya menemukan Putri. Saya khawatir keadaannya tidak baik-baik saja." Bara terlihat sangat khawatir.

"Baik Pak, saya juga berpikir begitu."

Langkah Bara dan Fajar tergiring untuk masuk semakin jauh ke jalanan itu. Belum ada 3 menit penelusuran mereka, suara seorang perempuan terdengar samar-samar.

"Tolong! Tolong!" seru lirih seorang perempuan.

"Fajar, kamu dengar?" tanya Bara yang tiba-tiba berhenti, kala mendengar suara lirih itu.

"Iya Pak," sahut Bara yang juga sedang mencari sumber suara itu.

Bara menyapu seluruh jalanan itu dengan pandangannya. Matanya menyisir setiap sudut jalanan sepi yang bagai lorong kegelapan tanpa ujung. Dan tiba-tiba, mata Bara terhenti dan ia disajikan dengan pemandangan yang cukup memilukan. Seorang gadis tergeletak tak berdaya di tepi jalanan berbatu itu.

"Fajar, lihat! Itu Putri!" seru Bara ketika melihat gadis itu. Dan memang benar, gadis itu adalah Putri.

"Benar Pak!" Fajar langsung berlari mendahului Bara yang langkahnya tertatih di belakang.

Anak buah kepercayaan Bara itu lebih dulu sampai pada Putri. Dan beberapa saat kemudian, barulah Bara sampai pada Putri dan Fajar.

"Putri! Dik?! Putri?!" seru Bara panik, seraya menggoyang sedikit badan Putri, yang sedikit demi sedikit mulai kehilangan kesadarannya.

"Kak, tolong Kak. Sakit. To-tolong, Kak Ba-Bara!" ucap Putri lirih.

Bara tak mengira kalau anak ini mengenalinya. Tapi beberapa saat setelah mengatakan semua itu, Putri jatuh tidak sadarkan diri.

"Putri?! Putri! Bangun Dik! Putri!" seru Bara makin panik.

"Pak, dia sudah tidak sadarkan diri!" ucap Fajar ikut panik.

"Fajar, tolong ambil mobilnya! Cepat!" teriak Bara memerintahkan Fajar untuk mengambil mobil yang mereka parkirkan di ujung jalan tadi.

Sementara Fajar berlari kembali untuk mengambil mobil, Bara mencoba untuk membangunkan gadis itu. Kondisinya jauh lebih parah dari pada saat terakhir kali Bara melihatnya bersama pria misterius itu. Ada luka di kepalanya. Wajahnya penuh dengan luka lebam, seperti usai dihantam benda tumpul berkali-kali. Penampakan Putri saat itu sudah benar-benar menunjukkan kesadisan dan kekejian yang dilakukan oleh para penculik bedebah itu. Dan melihat pemandangan itu, Bara merasakan hatinya bagai teriris sembilu dan semua itu membuat dirinya hancur.

"Fajar, cepat!" teriak Bara panik.

Mobil yang Fajar bawa, berhenti tepat di samping Bara. Bara mengangkat tubuh gadis itu dan memasukkannya ke dalam mobil. Dengan kecepatan yang cukup tinggi, Fajar mengendarai mobil itu kembali menuju rumah sakit tempat Bara di rawat tadi.

"Putri! Dik, bangun! Putri!" Bara menepuk pipi Putri dan menggocangkan tubuhnya, berharap gadis itu akan segera membuka matanya.

Bara memang bukan kakak kandung gadis itu. Ia bahkan belum pernah mengenalnya. Tapi tatapan gadis itu membuatnya benar-benar merasakan sakitnya kehilangan seorang adik. Sejak dulu, Bara menginginkan seorang adik perempuan. Tapi sayang sekali, ketika ia sudah mendapatkan seorang adik, hidupnya tak bertahan lama. Gadis kecil itu meninggal dunia, hanya beberapa bulan setelah kelahirannya. Dan sekarang, ketika seorang gadis memanggilnya kakak, gadis itu sedang di ambang kematiannya.

Beberapa menit perjalanan, akhirnya mobil mereka tiba di rumah sakit itu.

"Suster! Dokter! Tolong!" seru Bara, memanggil siapapun yang mungkin bisa membantunya menyelamatkan nyawa gadis itu.

Beberapa orang perawat dan seorang dokter segera keluar dengan membawa sebuah brankar. Dengan sigap, mereka membawa gadis itu menuju ruang tindakan. Suasana berangsur-angsur mulai hening. Menyisakan Bara dan Fajar yang masih menunggu di depan ruangan.

Suasana hati Bara benar-benar kacau. Ia sedih, khawatir, marah, semuanya. Sampai ia tak sadar semua itu membuatnya stress yang membuat tubuhnya kembali lemah. Hampir saja, ia tumbang. Tapi beruntung sekali, Fajar segera menahan tubuh Bara.

"Pak Bara. Lebih baik Bapak kembali ke kamar rawat. Kondisi Bapak sangat menurun. Saya khawatir terjadi sesuatu yang tidak baik." Fajar meminta atasannya itu untuk kembali ke kamar rawatnya.

"Saya tidak apa-apa. Saya di sini saja." Bara masih tetap kukuh.

"Tapi Pak,"

"Saya tidak apa-apa!" bentak Bara keras.

Fajar paham kalau atasannya itu sedang tidak baik suasana hatinya. Ia hanya bisa menunduk dan mundur perlahan.

Beberapa menit, tidak ada kabar dari dalam sana. Bara semakin khawatir, separah apa sebenarnya kondisi gadis itu. Kakinya tak bisa berhenti melangkah mondar-mandir di depat pintu ruangan itu. Sulit rasanya bagi Bara untuk duduk diam, saat hatinya merasakan kecemasan yang luar biasa.

Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka. Seorang perawat keluar dengan langkah cepat.

"Suster, bagaimana keadaannya?" tanya Bara cemas.

"Sebentar ya Pak. Biarkan kami melakukan tugas kami lebih dulu," sahut perawat itu tanpa memberi jawaban untuk pertanyaan Bara.

Bara terdiam. Kecemasannya kembali berlanjut. Beberapa menit, perawat yang sama mondar-mandir, keluar-masuk dari ruangan itu. Tapi belum ada kabar yang keluar, tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam sana. Sampai akhirnya, dokter sendiri yang keluar, bersamaan dengan Putri yang terbaring di brankar.

"Dokter, bagaimana keadaannya?!" seru Bara, mendesak dokter itu untuk menjawab pertanyaannya.

"Kami sudah berusaha, kami juga tidak tahu sejauh mana, dia akan bertahan. Sekarang kami akan bawa dia ke kamar rawat. Bapak bisa tunggu saya di ruangan saya. Nanti saya jelaskan semuanya di sana." Dokter itu meminta Bara untuk menunggunya.

Bara pun mengikuti permintaan dokter itu dan membiarkan perawat-perawat membawa Putri pergi. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya dokter itu datang lagi.

"Silahkan duduk Pak," ucap dokter itu mempersilahkan Bara bersama Fajar duduk.

"Bagaimana Dok?" tanya Bara.

"Kondisi pasien sangat parah. Bapak-Bapak harus segera mengusut kasus ini," ucap dokter itu.

"Memang ada apa Dok?"

"Kasus ini benar-benar haru di selesaikan secara hukum. Putri adalah korban kekerasan dan pemerkosaan. Saya menduga kalau pelaku tidak hanya satu orang, dan cukup brutal. Mereka juga menyiksa gadis itu. Ada beberapa pendarahan dalam di beberapa bagian tubuh yang terkena hantaman benda tumpul. Beruntung tidak ada pendarahan di otak. Tapi kondidinya sangat parah. Saya khawatir, dia tidak bisa bertahan. Tapi, semua akan kami usahakan. Pasien juga mengalami trauma yang cukup parah. Jadi mungkin badannya bisa sembuh, tapi mungkin kondisi mental bisa memperparah keadaannya."

Dokter itu menunduk setelah menjelaskan semunya pada Bara. Fajar juga memberikan reaksi yang sama. Dan Bara, suasana hatinya semakin buruh. Hatinya semakin hancur.

"Tolong usahakan semuanya Dok." Bara memohon pada dokter untuk mengusahakan apapun yang bisa menyelamatkan gadis itu.

"Tapi Pak, kita belum menghubungi orang tuanya," ucap Fajar yang tiba-tiba terpikirkan tentang orang tua Putri.

"Kamu hubungi Bapak dan Ibu Putri. Beri tahu mereka semuanya. Sisanya biar saya yang urus." Bara menengaskan perintahnya.

"Baik, Pak!" seru Fajar tegas.

Fajar segera bangkit dari kursinya dan melaksanakan perintah Bara. Ia menghubungi orang tua Putri dan meminta mereka untuk datang segera.

Sedang di dalam, Bara yang kondisinya makin menurun, lagi-lagi hampir saja tumbang.

"Pak Bara, sebaiknya Anda kembali ke kamar rawat Anda. Setidaknya untuk malam ini. Besok pagi jika kondisi Anda sudah lebih baik, Anda boleh kembali bekerja." Dokter meminta Bara untuk kembali ke kamarnya.

Bara mengikuti permintaan itu dan kembali ke kamarnya. Tapi pikiran dan kehancurannya membuat otaknya terus memikirkan Putri. Seorang gadis yang akhirnya membuat ia kembali merasakan rasanya menjadi seorang kakak. Semalam-malaman itu, Bara tetap terjaga, bersama dengan semua kecemasannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!