Kesalah Pahaman.

Hari demi hari entah kenapa Renz semakin nyaman di dekat Erin, walaupun Renz belum memiliki Erin seutuhnya tapi hanya dengan dekat Erin saja Renz sudah sangat bahagia.

Hari ini tepat seminggu mereka menjadi suami istri, Renz ingin mengungkapkan isi hatinya pada Erin, karna baru kali ini ia merasakan cinta yang begitu besar pada wanita yang belum sebulan ia kenal.

Erin sedang membereskan tempat tidur saat Renz ingin mengajaknya makan siang berdua.

"Siang ini aku mau mngajakmu makan siang di luar," kata Renz.

"Ada apa? tumben," ucap Erin.

"Kenapa bertanya, bagaimana apa kamu mau?" Tanya Renz.

"Bagaimana nenek dan Sahira?" Tanya Erin..

"Di rumah ini kan banyak pelayan, mereka bisa menjaga nenek, nanti kita sekalian jemput Sahira pulang sekolah," kata Renz.

"Aku fikir-fikir dulu, kamu pergi saja bekerja, nanti aku kabari

," cuek Erin.

"Ya sudahlah, aku pergi dulu, beri aku kabar secepatnya," pinta Renz.

Erin melihat ke arah Renz yang sedikit menampakkan raut kekecewaan.

"Tunggu," panggil Erin.

"Yess, pasti dia mau bilang akan pergi denganku,"batin Renz.

Erin mendekati Renz dan merapikan kerah kemejanya yang belum di kancing salah satunya.

"Kau kan Direktur, apa yang akan di katakan kariawanmu jika bos nya saja tidak rapi," bawel Erin.

Renz hanya tersenyum dan pamit pergi, Erin mengintip dari jendela saat melihat mobil Renz pergi, ia pun tersenyum senang.

"Aku harus pakai baju apa, aku harus terlihat cantik hari ini, ini hari istimewa karna baru kali ini Renz mengajakku makan siang," senang Erin sambil memilih pakaian di lemari.

Nyatanya Erin pun memiliki perasaan yang sama, bebrpa minggu ia lewati bersama Renz itu sudah membuktikan jika ia sebenarnya juga nyaman dan mulai menyukai Renz, hanya saja masih belum mau menunjukkan jika ia suka, Erin menyelesaikan urusannya dan menemui nenek mengurus nenek dengan baik.

"Erin! Nenek lihat wajahmu sepertinya sangat senang," kata nenek.

"Tidak nek, ini biasa saja," kata Erin membersihkan tubuh nenek dengan kain basah.

"Kau tidak bisa menyembunyikannya, nenek ingin tau apa yang di lakukan Renz sampai kau sebahagia ini," nenek melirik ada senyum yang tersungging di wajah manis Erin.

"Nenek," malu Erin.

"Semoga mereka benar-benar sudah saling mencintai, jika begitu aku tidak perlu berpura-pura sakit seperti ini lagi," batin nenek

"Erin, sebenarnya beberapa hari lagi ulang tahun Renz yang ke 35, nenek ingin mengadakan pesta untuk merayakannya dan untuk bentuk syukuran pernikahan kalian, nenek mau mengundang orang tuamu juga, tidak baik kau sudah menikah tapi orang tuamu belum pernah bertemu dengan kami," ucap nenek.

Erin diam sejenak, ia mulai memikirkan perkataan nenek.

"Jika Renz libur nanti, ajak dia kerumah orang tuamu, biar Renz bisa memita restu mereka," pinta nenek.

"Aku akan bicara pada Renz nanti nek, ohh ya nek nanti aku ijin mau pergi, Renz mengajakku makan siang di luar, nenek gak apa-apa kalau aku tinggal," kata Erin.

"Jadi hal ini yang membuatmu senang, tentu saja kau boleh pergi sayag, Renz kan suamimu kau harus menuruti kata-katanya," pinta nenek.

"Terimakasih ya nek, kalau begitu aku siap dulu lalu menghubungi Renz," kata Erin.

Erin keluar dan mengambil ponselnya di kamar, ada 1 pesan dan itu dari reymond.

"Erin bisa kita bertemu, ada hal yang ingin aku bicarakan padamu," isi pesan Reymond

"Apa ya, kok bikin penasaran," bingung Erin.

Erin pun membalas mengiakan permintaan Reymond, setelah bebersih diri ia pun pamit pergin tapi nenek bingung kenapa cepat sekli pergi, karna jam masih menunjukkan pukul 9 pagi, tapi nenek berfikiran positif mungkin Erin mau pergi membeli sesuatu lebih dulu.

Di kantor.

Renz tidak konsen bekerja, ia menunggu pesan dari Erin. Memutar-putar ponsel itulah yang di lakukan Renz saat ini, sampai Jojo masuk pun Renz tidak tau.

"Kak kau sedang apa? Hari ini ada rapat jam 10 apa kau sudah siap?" Tanya Jojo.

Tapi Renz tidak konsen ia terus memikirkan Erin yang belum memberinya jawaban.

"Kak!" Jojo mengeprak meja.

"Jo, kau kenapa!" kejut Renz.

"Kau yang kenapa, fikiranmu tidak di kantor," kata Jojo.

"Aku menunggu pesan dari Erin, tapi sampai sekarng dia belum ada kabar;" ucap Renz.

"Sepertinya ini lah yang di namakan cinta, apapun bisa terjadi sampai-sampai berkas sebanyak ini belum di tanda tangani dan hari ini rapat pun bisa kacau karna cinta," ledek Jojo.

"Astaga Jo aku hampir lupa, sudah jam berapa ini?" Tanya Renz.

"Jam 9 lewat kak, hampir jam 10" jelas Jojo.

Renz terburu-buru memeriksa pekerjaannya, sementara di sebuah restoran Erin bertemu dengan Reymond yang sudah menunggunya.

"Kak rey," sapa Erin.

"Erin, akhirnya kamu datang, aku fikir kamu gak datang, aku pesankan sarapan ya," tawar Reymond.

"Tidak usah kak, aku sudah sarapan. Ada apa kak Rey memanggilku, apa ada yang penting?" tanya Erin.

"kenapa terburu-buru, kita bisa sarapan dulu." Bujuk Reymond.

"Makasih kak, gak usah repot-repot. Oh ya kau tidak ke sekolah?" Tanya Erin.

"Sekolah lagi libur makanya aku mengajakmu sarapan dan membicarakan sesuatu yang penting," kata Reymond.

dari kejauhan nampak seseorang sedang mengawasi Erin dan Reymond sesekli ia memotret kebersamaan Erin juga Reymond. Reymond pun memulai pembicarannya.

"Erin, maaf kalau aku sedikit lancang dan terlalu jauh memasuki kehidupan pernikahanmu, aku hanya ingin bertanya padamu, apa kau benar-benar serius menikah dengan suamimu itu?" Tanya Reymond.

"Knpa kak Rey bertanya seperti itu," bingung Erin.

"Karna saat konferensi pers 3 hari yang lalu aku melihat keterpaksaan pada wajahmu, aku ingin menghubungimu tapi tidak yakin kau mau menemuiku atau tidak, ini saja aku memberanikan diri," kata Reymond.

"Kak! Kemarin mungkin aku memang tidak ada keinginan untuk dekat dengan Renz, dia orang yang angkuh, dingin sombong dan tidak ada baik-baiknya tapi semakin kesini semakin aku menyadari dia seseorang yang penyayang, sedikit manja dan apa yang aku lihat dari dirinya kemarin itu berbanding terbalik sekarang, aku mulai mencintainya," ucap Erin membayangkan wajah Renz.

"Aku salut denganmu.." ucap Reymond.

Di kantor ponsel Renz berbunyi di saat ia sedang melakukan rapat mingguan, Renz mengira itu pesan dari Erin tapi itu no baru, beberapa foto terkirim ke ponselnya, foto Erin dengan Reymond, Renz terkejut dan melihat ada pesan lagi untuknya.

"Wanita seperti istrimu itu tidak layak di pertahankan," isi pesannya.

Dada Renz sesak lalu mengakhiri rapatnya, ia pergi ke ruangannya, sikap tempramennya keluar, ia memukul dinding juga meja ia tidak menyangka Erin seperti itu, Renz memberikan cintanya untuk Erin tapi Erin tidak menanggapinya ia justru pergi dengan Reymond yangg Renz tau pria itu yang di sukai Erin.

Erin pamit dan pergi ke kantor Renz, ia mau memberi kejutan pada Renz dengan datang tanpa memberitahu Renz.

Di kantor Jojo tengah menenangkan Renz.

"Lihat Jo, aku melunakkan hatiku aku belajar mencintai kembali tapi apa hanya ini balasannya, dia justru tidak menyukaiku sama sekali, aku mengajaknya makan siang dan dia justru pergi dengan pria itu, aku benar-benar merasa tidak di hargai Jo, aku salah sudah menyukai Erin," marah Renz.

Erin sudah mendekati ruangan Renz, dengan wajah yang sumringah ia tidak sabar ingin memberi kejutan pada Renz, saat Erin membuka pintu nyaris saja wajah Erin terkena lemparan gelas, gelas pun pecah di dekat Erin dan pecahan gelas itu mengenai lengan Erin yang menutupi wajahnya,pecahan itu sedikit membuat lengannya berdarah.

"Mau apa kamu kemari," bentak Renz.

"Renz kamu kenapa," bingung Erin.

Jojo segera mengajak Erin keluar dari ruangan.

"Apa yang sudah kau lakukan Rin?" Tanya Jojo.

"Apa!" bingung Erin.

"Lihat ini, ini kamu bukan?" Tanya Jojo.

"Kau dapat foto itu dari mana?" Tanya erin.

"Bukan aku tapi kak Renz, dia menunggu pesanmu tapi yang ia dapat justru ini, aku kecewa padamu Rin," murung Jojo.

"Jo! Ini salah paham, ini tidak seperti yang terlihat di foto," kata Erin.

"Apapun alasannya yang jelas kak Renz tidak bisa menerimanya, akhirnya dia mencintaimu setelah beberapa tahun dia menyimpan luka, karna dirimu dia kembali bangkit dia merasa kamulah yang menyembuhkan lukanya, tapi sekarang kamu justru membuatnya semakin hancur, bujuk kak Renz apapun caranya," pinta Jojo.

"Ini salahku, aku akan bicara dengannya pelan-pelan," kata Erin.

#Bersambung....

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!