Erin mendengar semua yang mereka katakan, Erin sngat kecewa dengan nenek, seorang perawat menegur Erin yang menghalangi jalan.
"Nona, kau menghalangi jalan," kata perawat di samping Erin.
Nenek pun terkejut melihat Erin ada di pintu, Jojo dan Sahira saling pandang.
"Aku kemari mau mengambil kunci mobil dan tidak sengaja mendengar obrolan kalian," kata Erin.
"Erin maafkan nenek," ucap nenek mendekati erin.
"Nek, seharusnya nenek memberi contoh yang baik untuk Sahira, tpi kenpa nenek membawa-bawa Sahira yang masih kecil ini nek," ucap erin.
"Nenek bisa jelaskan nak," ucap nenek.
"Maaf nek, aku menolak semua keinginan nenek,"kecewa Erin.
Erin pergi, nenek mengejarnya, Jojo mencegah nenek tapi nenek tidak mau mendengar, ia terus mengejar Erin, sampailah Erin di parkiran, Erin melewati Renz, Renz kebingungan dan memanggil Erin meminta kunci, tak selang berapa lama nenek sampai juga di parkiran.
"Erin! tunggu nak," panggil nenek.
Tanpa di ketahui nenek, sebuah taksi menabrak nenek sampai nenek terpenta jauh, langkah kaki Erin terhenti, Renz dan Jojo yang mengejar nenek syok mlihat nenek mereka berlumuran darah tergeletak di jalan, Renz segera menggendong nenek masuk ke rumah sakit Erin melihat itu dari jauh, ia pun berlari kmbali kerumah sakit. Dokter secepatnya menangani nenek, dari kejauhan Erin syok menutup mulutnya dan menangis, Jojo menceritakan yg terjadi dari awal, Renz terduduk menggeleng dan mengusap wajahya berkali-kali. Jojo melihat Erin di ujung koridor, tak lama dokter keluar dan tertunduk lemas, Renz dan Jojo berebut masuk ke ruangan, tak lama Jojo keluar menemui Erin yang duduk sendri.
"Nenek ingin bicara," kata Jojo.
"Jo, bagaimna keadaan nenek? apa dia tidak apa!" cemas Erin.
"Kau bisa mlihatnya sendri," ucap Jojo
Erin berlari kecil menuju ruang ICU .
"Nenek!" Panggil Erin. Renz berdiri dari kursinya lalu ia memberikannya pada Erin.
"Aku, sudah tidak kuat lagi nak, mungkin ini terakhir kalinya aku meminta padamu, menikalah dngan Renz cucuku urus dia serta Sahira," ucap nenek memegang tangan Erin, makin lama genggaman nenek melemah, Erin ketakutan Renz dan Jojo segera memanggil Dokter, Erin memegang lengan Renz.
"Aku tidak tau ini keputusan yg benar atau tidak,tapi aku! Aku menerima keinginan nenek," ucap Erin sedikit berat.
Renz tidak menjawabnya, tim Dokter masuk dan memeriksa nenek, karena seorang perawat tidak sengaja menyenggol Erin yang di dekat nenek, Erin pun hampir jatuh Renz dengan Sigap menangkpnya.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Renz.
"tidak terimakasih," ucap Erin
semua di minta keluar karna Dokter akan menangani nenek.
"Semoga nenek baik-baik saja," cemas Jojo. Erin duduk di kursi tunggu, Renz pun duduk di sebelahnya.
"aku tidak mau perkataanmu tadi terpaksa, fikirkan baik-baik, jika nenek sudah kembali sehat, kau bisa bicara pada nenek jika kau terpaksa," ucap Renz. Mereka akhirnya membisu, Jojo hanya melirik Erin dan Renz bergantian.
Hampir setengah jam akhirnya Dokter keluar.
"bagaimana nenekku?" Tanya Renz.
"Nenek anda sudah melewati masa kritisnya, tapi beliau belum bisa di pindahkan, saran saya bahagiakan beliau selama ia masih ada," ucap dokter.
Erin dan Renz saling pandang.
"Ayolah kak Renz kebahagiaan nenek adalah melihat kalian menikah," kata Jojo.
keesokan harinya
Erin sudah nampak cantik menggunakan kebaya modern dengan hiasan bunga di kepalanya, nampak cantik sedang Renz duduk di sebelah neneknya yg belum sadar.
Jojo dan Sahira menemui Erin di sebuah ruangan di rumah sakit itu.
"Tante kau sangat cantik," puji Sahira. Erin tersenyum pada gadis kecil itu.
"Ayo Erin, penghulu akan segera menikahkan kalian" ucap Jojo
dari kejauhan seorang gadis yg lumayan tinggi seperti seorang model berlari dan bertanya ruangan nenek Renz pada perawat, setelah tau jawabannya ia pun berlari lagi hingga sampai di ruangan nenek.
"Kak! Ka Erin, maaf kau melihat kakak ku?" Tanya nya saat melihat Renz tengah bersiap di ruangan neneknya.
"kau siapa?" Tanya Renz.
"Aku! Aku Shemee, adiknya Erin," ucap shemee sambil mengatur nafasnya.
"Dia di ruang sebelah," kata Renz.
"thanks," ucal Shemee pergi lagi.
Jojo dan Sahira mengiringi Erin dari belakang Erin sangat terkejut saat seseorang menahan mereka.
"Shemee," kejut Erin.
"Ka Erin, k aku benar-benar tidak percaya semalam kau bilang akan menikah, aku langsung mencari tiket pagi-pagi sekali," terang Shemee.
"terimakasih Shemee kau mau menemani di hari pernikahanku," sedih Erin.
"Kak, ayah mengirimkan restunya untukmu," ucap Shemee.
"ayah!" sedih Erin.
"Tante ayo, papi sudah menunggu," kata Sahira.
Ada yang berbeda dari Jojo, dia yang biasa
di kejar-kejar wanita justr justru medapat cuekan dari Shemee.
Rrin masuk ke ruangan nenek, disana sudah ada tim dokter dengan para perawat Erin duduk di samping Renz, bnyak kecanggungan di antara mereka Jojo sudah siap dngan kameranya, Renz mengucapkan janji pernikahan serta ijab qobul tak perlu berkali-kali Renz pun akhirnya resmi menikahi Erin.
Jojo selalu berbuat iseng kali ini Jojo mengupload prosesi pernikahan Erin dan Renz di medsos nya, dalam waktu tidak kurang dari 2 menit pernikahn itu pun jdi trending topik karna orang-orang tidak menyangka seorang pengusaha besar menikahi gadis biasa, banyak gadis-gadis patah hati masal hari ini, hnya sedikit yang simpatik lebih banyak yang membenci daripada yang menyukai, termasuk Shelo. Walaupun ia teman Erin ia tidak mengira Erin akan secepat ini dinikahi Renz padahal Shelo pun menyukai seorang Renz yang begtiu mapan dan ganteng, ia pun mulai memikirkan apa ysng harus ia lakukan agar ia bisa dekat dengan keluarga Renz.
"Kenapa Erin sangat beruntung, aku tidak boleh menyerah, aku harus mendapatkan keinginanku, bersuami pengusaha yang hartanya berlimpah, aku akan memikirkan carany" sinis Shelo.
Shelo mengambil tas dan kunci mobil nya lalu bergegas menuju rumah sakit tempat nenek Renz di rawat, ia akan mencari simpatik Erin dan Renz, bagaimana pun caranya Shelo harus bisa masuk di keluarga Adipratama. Dengan wajah penuh drama Shelo terus memikirkan cara.
Sementara di rumah sakit, setelah pernikahan kondisi nenek sempat memburuk hingga Erin memaki dirinya sendiri karena sudah menyebabkan nenek kecelakaan, Renz menenangkannya walaupun sebenarnya Renz pun punya pemikiran yang sama.
Renz akan mengambil pakaian ganti untuknya begitupun Erin, keduanya akan kembali kerumah untuk membersihkan diri dan kembali lagi setelah mengambil pakaian ganti, Jojo sengaja menggoda keduanya agar mereka tetap di rumah, biarkan ia dan juga adiknya Erin yang menjaga nenek sambik Jojo mengedipkan mata pada Shemee yang terlihat cuek pada Jojo. Renz memukul pelan kepala Jojo lalu pergi di susul Erin di belakang, saat mereka memasuki lobi Rumah Sakit keduanya nampak terkejut, wartawan ada di mana-mana, seketika Erin memegang lengan Renz.
bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments