Kecelakaan.

Setiap hari Renz selalu menuruti syarat dari Erin, hingga sehari sebelum ulang tahun Renz.

"Ini choklat untukmu, katakan apa kau sudah punya kata-kata untuk besok, aku yakin kau sudah punya cara menyatakan cinta padaku," kata Renz.

"Kau yakin aku akan menyatakan cintaku padamu!" Seru Erin.

"Aku yakin, aku akan menunggu sampai besok," kata Renz lagi lalu pergi setelah mencolek dagu Erin.

Erin hanya tersenyum karena Renz bisa menebak apa yang akan ia katakan besok, Sahira berlari menemui Erin, ia membawa sebuah kotak.

"Mami, aku ingin memberikan hadiah untuk papi besok, tapi aku tidak bisa membungkusnya, mami mau kan membantuku," pinta Sahira.

"Baik sayang, mami akan membantumu, ayo kita ke kamar nenek," ajak Erin.

Erin dan Sahira ke kamar nenek, mereka membungkus kado itu, nenek merasa senang Erin sudah mau tetap bertahan karna nenek tau Erin juga mencintai Renz.

"Apa rencanamu besok?" Tanya nenek.

"Aku mau membuat kejutan untuk Renz nek, sampai ia benar-benar tidak bisa melupakan sampai kapanpun," kata Erin.

"Apapun itu nenek dukung," kata nenek. Jojo masuk ke kamar nenek.

"Rin, semua persiapan untuk besok sudah selesai," lapor Jojo

"Terimakasih Jo, aku tidak sabar untuk besok," kata Erin.

Seorang pelayan mengetuk pintu dan mengatakan jika ada seorang tamu ingin bertemu Erin.

"Siapa?" Tanya Erin.

"Seorang pria tua nona, ia tidak mengatakan siapa namanya," ucap pelayan.

"Lain kali jangan mempersilahkan orang masuk tanpa tau siapa, karna bisa saja orang itu mau berbuat jahat," omel nenek.

"Maaf nyonya," kata pelayan.

Erin pun keluar dan ia sangat terkejut melihat siapa yang datang.

"Ayah!" kejut Erin.

Erin langsung memeluk ayahnya, ia merasa rindu karna sudah berbulan bulan setelah kejadian pengusiran dulu ia tidak pernah bertemu ayahnya, saat menelphon pun melalui shemee.

"Ayah sendiri? dimna shemee." tanya Erin.

"shemee ada tour dari kampusnya, dia hanya titip salam, kemungkinan lusa baru pulang jadi tidak bisa datang," Kata ayah Erin.

"Lalu ibu?" tanya Erin nampak ragu.

"Dia tidak mau ikut, jadi biarkan ayah yang mendampingimu besok," ucap ayah Erin.

Jojo mendorong kursi roda nenek dan menyapa tamu Erin.

"Nenek, ini ayahku," ucap Erin senang.

"Nenek sudah tau nak, Erin ajak ayahmu duduk, perjalanan dari rumahmu ke kota ini lumayan jauh jaraknya, ayahmu pasti lelah," kata nenek.

"Tidak apa-apa nyonya," kata ayah Erin.

Renz keluar dari kamar setelah membersihkan diri, ia terkejut karna ada tuan Damar orang yang pernah menawarkan kerja sama beberapa bulan yang lalu namun Renz tolak.

"Tuan Damar, ada perlu apa kemari?" Tanya Renz yang tidak tau jika ia adalah mertuanya.

"Renz, kenapa bicara begitu, dia ayah mertuamu," kata nenek.

"A-ayah! Erin tuan Damar ayahmu?" Tanya Renz.

"Dia ayahku, kamu kenal dengan ayahku?" Tanya Erin.

"Ya, sesaat setelah konferensi pers beberapa bulan lalu ayahmu ke kantor, beliau ingin berkerja sama dengan perusahaanku," jelas Renz.

"Ayah ke kantor Renz?" Tanya Erin.

"Iya, tapi itu sudah lama ayah juga tidak tau jika dia akan menjadi suamimu," kata ayahnya.

"Tidak apa-apa tuan Damar, kau sudah menjadi mertuaku. Kau istirahatlah besok kau akan sibuk menemani putrimu," kata Renz.

****

Hari sudah larut, karena Wrin rindu dengan ayahnya ia ingin selalu mengobrol sampai-sampai ia lupa jika Renz di kamar menunggunya, karna asik bercerita Erin sampai ketiduran, ayahnya membangunkannya tapi Erin tifak bangun. Kebiasaan Erin yang tidak bisa bangun kalau baru saja tertidur membuat ayahnya bingung. Renz keluar kamar dan melihat tuan Damar sedang memukul pelan wajah Erin.

"Ada apa yah?" Tanya Renz.

"Dia tertidur, Erin ini paling susah di bangunkan kala baru tertidur," jelas pak Damar.

"Biar ku gendong, kau bisa istirahat yah. Besok kita semua akan sibuk," pinta Renz.

"Terimakasih nak, maaf juka selama ini Erin banyak menyusahkanmu, kau sangat baik, saya ke kamar dulu, permisi." Pamit pak Damar.

Erin masih tertidur di sofa, Renz memandanginya penuh cinta membelai wajah Erin sampai ke bibirnya.

"Aku akan terus berusaha sampai kamu juga mengatakan isi hatimu padaku, aku tidak sabar menunggu besok." Kata Renz.

Renz menggendong Erin ke kamar, setiap langkah Renz ia selalu menatap wajah Erin, begitu damai tanpa omelan yang biasa ia dengar, Renz meletakkan Erin ditempat tidur lalu mengecup keningnya, Renz menyelimuti Erin yang benar-benar tidak sadar.

****

Ke esokan harinya.

Di sebelah Erin terdapat bnyak buket bunga, puluhan kotak es crim juga choklat, Erin terbangun ia pun terkejut melihat itu semua, seharusnya dia yang memberi surpraise ke Renz, tapi ini sebaliknya. Ponsel Erin berbunyi dan sudah ada 5 panggilan tak terjawab.

"Astaga aku kesiangan, tapi!" ucap Erin terhenti karna melihat indahnya tempat tidur yang di penuh dengan bunga, di mana-mana terpasang bunga mawar nan indah pun wangi semerbak.

Erin bergegas mandi, ia tidak sadar jika Renz masih di dalam kamar mandi.

"Ya tuhan! Renz kenapa tidak bilang kau di dalam," kejut Erin menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Kau ini kenapa, masuk lah aku sudah mau keluar, aku sudah memakai pakaian lengkap. Kau tidak perlu takut aku tidak berpakaian," kata Renz.

Erin membuka cela-cela jemarinya dan benar Renz sudah memakai kaos dan trening.

"Terus kamu kenpa masih di sini," ketus Erin.

"Aku mau menemanimu mandi," goda Renz

"Payah! Sana pergi aku harus bersiap-siap," kata Erin.

"Iya bawel," kata Renz meninggalkan Erin.

Renz keluar Erin pun menutup pintu kamar mandi, tapi ia kembali membuka pintu dan menubruk punggung Renz memeluk dari belakang.

"Terimakasih untuk semua yang kau berikan, jangan pernah berhenti untuk mencintaiku, jika aku pergi nanti, maukah kamu menungguku," kata Erin sedih. Renz berbalik kini mereka saling berhadapan.

"Aku tidak akan berhenti untuk mencintaimu, aku akan menunggumu sampai kapanpun, ngomong-ngomong menunggu memangnya kamu mau kemana?" Tanta Renz penasaran.

"Ya ampun aku bisa telat nanti, aku mandi dulu," kata Erin tanpa menjawab pertanyaan Renz.

"Erin! Aku bertanya kamu mau kemana," teriak Renz dari luar sementara Erin sedang menyusun rencana sambil mandi.

****

Erin pergi ke sebuah tempat, ia mengambil sesuatu di tempat itu,studio foto. Erin keluar dari sana dengan membawa sebuah benda yang lumayan besar, Erin menaruhnya di kursi belakang.

Dri kejauhan nampak seseorang sedang mengawasi Erin dari dalam mobil, di rumah semua sudah siap dengan acara, Renz melihat gaun Erin masih tergantung rapi di dalam kamar.

"Kemana dia! Ini sudah jam 11, sebentar lagi semua undangan akan datang, Erin kamu membuatku khawatir," cemas Renz. Jojo menemui Renz di kamarnya.

"Kak para relasimu datang, dimana Erin?" Tanya Jojo.

"Entahlah, ayo kita temui mereka dulu," kata Renz.

*****

Erin menyetir dengan sangat cepat, ia terburu-bury karna takut Renz akan marah.

"Aku kesiangan, jangan-jangan semua tamu sudah berdatangan," panik Erin.

Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi mengikuti Erin dari belakang, Erin memperhatikan nya dari kaca spion, merasa tidak nyaman Erin memacu kendaraannya lebih cepat lagi.

****

Renz nampak gelisah, begitupun nenek yang selalu bertanya dimana Erin, ponsel Erin aktif tapi tidak di jawab, tidak seperti biasanya Renz ingin keluar mencari Erin tapi lagi-lagu tamu nya mengucapkan selamat padanya dan menghalangi Renz keluar.

Mobil Erin di selip mobil yang mengejarnya membuat Erin oleng hingga kecelakaan pun tidak bisa di hindari, mobil Erin terguling berkali kali sampai terhenti saat menabrak jembatan.

****

Di rumah Renz semua menunggu Erin, tamu pun mulai bergunjing saling berbisik, Erin berlari dari kejauhan dan masuk meminta maaf pada Renz, Renz biasa saja pun nampak acuh, Erin paham dan langsung menuju ke kamar mau mengganti bajunya, beberapa polisi datang ke rumah Renz, Erin terdiam lalu mendekati Renz.

"Maaf tuan Renz kami telah mengganggu acara anda," kata polisi.

"Ya tidak apa, memangnya ada apa ya pak! Apa ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya Renz

"Begini tuan Renz, saya ingin mengatakan jika istri anda mengalami kecelakaan di jalur simpang 3 dekat jembatan pak, istri anda sudah di bawa ke Rumah Sakit sekarang," kata polisi.

Erin menutup mulutnya tidak percaya, bagaimana bisa ia kecelakaan sementara ia sendiri ada di sini, Renz syok terduduk di sofa dengan mata berkaca-kaca, nenek histeris dan pingsan Jojo mrmbantu nenek ke kamarnya.

Renz langsung bangkit dan pergi ke rumah sakit, Erin ngikutinya.

"Renz polisi itu berbohong, ini aku, aku baik-baik saja. Lalu siapa wanita yang kecelakaan itu, aku bingung Renz kau mendengarku kan," kata Erin.

Renz kebingungan di dalam mobil polisi, fikiran Renz terfokus hanya pada Erin.

Tak lama Renz sampai dirumah sakit di susul Jojo dengan pak Damar yang tidak berhenti menangisi putrinya.

"Kau keluarga wanita yang kecelakaan tadi?" tanya Dokter.

"Saya suaminya, katakan apa istriku baik-baik saja?" Tanya Renz.

"Isitri anda sekarat, kami akan melakukan tindakan oprasi, kami minta persetujuan anda tuan," pinta Dokter.

"Lakukan apapun asal istriku selamat." Sedih Renz.

"kami akan berusaha tuan walaupun kecil kemungkinan istri anda selamat," kata Dokter lagi. Renz menarik kerah kemeja Dokter.

"Lakukan apapun yang kalian bisa, aku akan menuntut kalian jika Erin tidak selamat," marah Renz.

"Kak lepaskan, ini rumah sakit, sebaiknya kita berdoa untuk keselamatan Erin," kata Jojo menenangkan Renz.

Renz melepaskan cengkramannya lalu meminta maaf, dokter langsung pergi. Tak lama Erin di bawa ke ruang oprasi setelah menjalani perawatan di ruang ICU, wajahnya terlihat memucat dan banyak luka begitupun telinga dan hidungnya yang terus mengeluarkan darah, Renz memegang wajah Erin lalu mengecup keningnya, sementara Erin syok melihat tubuhnya tergeletak tak berdaya.

"Ya tuhan, jika itu aku yang terbaring, lalu aku ini apa. Apa aku sudah meningga," syok Erin.

Di mobil yang mengikuti Erin tadi seorang pria sedang menghubungi seseorang.

"Semua sudah selesai nona, kau hanya tinggal transfer sisanya, semua sudah aman tidak ada tertinggal jejak sedikitpun." Kata pria itu tersenyum licik.

#Bersambung...

Terpopuler

Comments

Tumin Neng

Tumin Neng

lanjut

2021-03-24

0

Lisna Mmhna FaridzdanLiman

Lisna Mmhna FaridzdanLiman

lanjut duuuh lama nunggu nya

2021-03-23

0

Risa Aisah

Risa Aisah

kirain yg kecelakaan renz 😭

2021-03-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!