Jangan-Jangan Dia!

ponsel Renz selalu berdering tapi karena Renz yang kesal, ia pun membiarkan ponselnya dan fokus menyetir.

"kemna dia? kenpa gak angkat telponku," kesal Erin.

Erin kembali menelpon Renz tapi masih tetap sama Renz tidak mengangkat,

sedang dirumah Renz, Jojo kebingungan, sesekali ia ke kamar neneknya.

"nek! ini kan bagian dari rencana nenek, kalau ka Renz marah aku bisa di usir nek," panik Jojo

"kamu duduk dengan teenang Jo, tidak ada yang akan mengusirmu," tegas nenek

"tapi nek!" Pembicaraan Jojo terhenti saat suara mobil Renz masuk ke halaman depan.

"nek! ka Renz" panik Jojo

"duduk tenang," perintah nenek

Sahira berlari ke luar membukakan pintu untuk Renz.

"papiii...." panggil Sahira

"Paman Jojo ada dirumah?" Tanya Renz.

"ada, paman sama nenek," jelas Sahira

Renz berjalan cepat, ingin rasanya ia memakan habis sepupu kurang ajarnya itu, bisa-bisanya dia membuat kejadian seperti ini.

"Jo! Joshua," panggil Renz kencang

"renz, ini belum jam mu pulang kerja kan, kau sudah dirumah?" Tanya nenek

"nek, dimana Jojo?" Tanya Renz.

"kenapa mencari Jojo?" Tanya nenek balik.

"nek, Jojo sudah membuat kesalahan, seharusnya ini sudah berakhir, seharusnya aku sudah berdamai dengan Erin, tapi Jojo membuat ulah lagi" kesal Renz tersandar di sofa

Jojo perlahan mendekati Renz yang sedang memijit kepalanya yang pusing.

"kak!" Jojo berdiri di depan Renz

Renz segera bangkit dari duduknya dan mencengkran kerah kemeja Jojo, nenek menahan tangan Renz agar kedua cucunya tidak sampai saling adu jotos, Renz menampakkn wajah marah dan distu Jojo sangat takut karna ia tidak pernah melihat sepupunya semarah itu.

perlahan Renz melepaskan cengkramannya ia kembali duduk di sofa dengan pandangan kekesalan pada Jojo. Coba saja Jojo bukan adik sepupunya sudah jelas wajah Jojo tidak berbentuk lagi.

"kak! aku minta maaf,aku hanya bercanda ka," melas Jojo

"candaanmu kelewatan Jo, entah apa yang akan di katakan Erin nanti, terlebih omongan orang-orang tentang ku" kesal Renz.

"Renz, ini bukan sepenuhnya salah Jojo, nenek pun setuju saat Jojo ingin mengerjaimu, dari pertama kali nenek lihat Erin entah kenpa nenek begtu menyukainya, cara dia bicara dan sikapnya padamu nenek rasa kalian sangat cocok, tidak ada yang berani menentangmu tapi saat Erin hadir, dia selalu membuatmu tidak tenang ya kan! nenek melihat kalian begitu serasi, Renz, kenpa tidak kau lakukan saja, menikahinya, umurmu sudah tidak muda lagi kan, nenek yakin Erin gadis yang tepay untukmu," pinta nenek.

"Pernikahan bukan hal yang bisa di paksakan nek, kenapa sih kalian selalu mengatur hidupku," kesal Renz

"ka! aku tau kau pasti akan menyukai erin, dari tatapanmu dan dari cara mu mrmbicarakan Erin, setiap orang pasti akan berfikiran sama denganku," kata Jojo memberanikan diri bicara

"kau diam," bentak Renz. Jojo pun kembali terdiam dan berdiri di belakang neneknya.

ponsel Renz berbunyi lagi, kali ini Renz mengangkat tapi ia tidak memperhatikan siapa yang menelpon, Renz langsung menggeser tombol hijau keatas.

"hallo," jawab Renz

"hey orang angkuh, apa-apaan tadi, kau mau membunuhku hah (sangking nyaringnya suara Erin, Renz menjauhkan sedikit ponsel dari telinganya) sekarang bukan cuma pekerjaan, keluar rumah pun aku sudah tidak punya muka," kesal Erin.

"tolong jangan membuatku tambah pusing, tunggu aku disana, kirim alamatmu aku akan menjemputmu," tegas Renz.

Renz bergegas pergi, nenek terlihat senang dan tersenyum bahagia, sementara Jojo merasa bersalah karena baru kali ini melihat Renz sangat marah.

"apa yg kau fikirkan, sudahlah sayang, nenek jamin mereka akan segera menikah, ada atau tanpa cinta," yakin nenek.

"nek, ini namanya pemaksaan."kata Jojo.

"tidak ada pemaksaan, kita lihat nanti."ucap nenek

****

mobil Renz sampai di depan rumah shelo, dimna Erin ikut tinggal, shelo membuka pintu dan sangat terkejut, pengusaha tampan dan kaya di kota ini ada di depan rumahnya.

"ka-kau Renz Adipratama kan," gugup shelo

"bisa panggilkan Erin!" Kata Renz.

"Erin, kenapa dengan Erin?" Tanya Shelo.

Erin keluar lalu menghampiri Renz, Shelo kebingungan kenpa Erin bisa di jemput Renz si pengusaha kaya raya.

"Shelo aku pergi dulu ya!" Pamit Erin.

Erin dengan memasang wajah kesal langsung membuka pintu mobil Renz lalu segera masuk, begitupun Renz, tinggalah Shelo yang kebingungan karna memamg Shelo belum membuka ponsel atau berita di tv.

****

di mobil hanya ada keheningan sampai tiba di pinggir pantai, Renz pun membuka obrolan.

"aku minta maaf, ini benar-benar di luar kendaliku, aku juga bingung dengan apa yang aku ucapkan tadi, ini semua karna Jojo" kata Renz.

"Jojo! kau bisa gak sih jangan menyalahkan orang lain, jelas-jelas kau yag bicara aku pun melihatmu begtu santai mengucapkannya, sebenarnya salahku apa sih, knpa kamu selalu membuatku jadi begini, aku di pecat 2x aku di usir dan sekarang semua orang pasti membicarakanku dengan sangat buruk," dari mata gadis itu nampak sedang berkaca-kaca.

"Tidak ada bedanya denganku, rekan-rekan bisnisku menanyakan kapan pernikahanku! aku harus jawab apa? kita tidak punya hubungan apa-apa tapi harus seperti ini kejadiannya," bingung Renz.

ponsel erin berbunyi panggilam itu dari adiknya, shemee.

"ya shemee" jawab Erin.

"kak, tetangga tadi kerumah setelah pengusaha itu bilang kalau kau calon istrinya, apa itu semua benar ka? kalau kau calon istrinya, kalaupun ia ini berita bahagia ka, aku dan ayah akan ke sana secepatnya," senang shemee dari cara bicaranya.

Erin mematikan ponselnya dan Erin tiba-tiba menangis sesegukan, Renz kebingungan

"kau kenpa?" Tanya Renz.

"semua salahmu, semua ini salahmu," tangis Erin.

Renz memberikan sapu tangan tapi Erin menolak.

"biarkan aku menangis, aku sudah menahan ini cukup lama dari beberapa hari yang lalu," sedih Erin menangis sesegukan.

Renz menatap Erin yang menurutnya lucu saat menangis, Renz memainkan poselnya dan tetap memperhatikan Erin yang masih menangis sesegukan, setelah tenang Erin minta pulang, lagipula hari sudah mulai gelap, Renz mengabulkan keinginan Erin tetapi saat memundurkan mobilnya, Renz merasa ada yang aneh dengan mobil yang di kendarainya, saat melihat ternyata salah satu ban nya bocor ia juga tidaj membawa ban cadangan.

"kenapa?" Tanya Erin.

"banku bocor, kita harus menunggu montir untuk memperbaikinya" jelas Renz

karna dari siang Erin belum makan perutnya pun menjadi sakit, Renz melihat Erin yang gelisah memegangi perutnya, ia lalu meminta Erin menunggunya sebentar di mobil.

"kau mau kemna, jangan bilang kau mau membuangku di sini" panik Erin

"aku tidak sejahat itu" kata Renz

Menutup pintu mobilnya.

di kejauhan Renz melihat sebuah toko, ia membeli bebrapa snack dan minuman, sementara Erin mnunggu di mobil, tak lama Renz pun datang.

"kau pasti lapar, di toko itu tidak jual makanan berat, hanya ini saja, makanlah saat montir selesai memperbaiki mobil aku akan mentraktirmu makan," kata Renz membuka air mineral

"tumben kau baik, apa jangan-jangan kau, kau mau melenyapkanku kau mengajakku kemari lalu kau bilang banmu bocor aku curiga kau ingin menghilangkanku dari dunia ini biar vidio kemarin hanyalah tinggal vidio." Tebak Erin sembarangan.

Renz malah bengong karna Erin bicara tanpa memakai akal, tak lama montir datang dan memasang ban baru sekitar setengah jam dan akhirnya sudah selesain Renz pun membawa Erin kembali kerumah shelo karna Erin tidak mau di bawa makan malam.

"aku akan mengurus semuanya, kau cukup diam, sekali lagi aku minta maaf dan jangan pernah mneuduhku yang bukan-bukan, karna aku bukan penjahat," tegas Renz menatap manik mata Erin yang tadi sempat menuduhnya ingin melenyapkannya. Erin mengalihkan pandangannya.

"baik! aku hanya tinggal diam dan menunggu," ketus Erin.

setelah sampai Shelo sudah ada diluar rumah dengan koper Erin, Erin terkejut karena Shelo mengeluarkan kopernya.

"Shelo, kenpa koperku di luar?" Tanya Erin.

Renz masih di dalam mobil melihat Erin tengah berdebat dengan Shelo,

"Rin, aku sudah lihat vidio klarifikasi Renz, sepertinya kau tidak bisa lagi tinggal dsni, kau calon istri pengusaha besar, jadi kau tidak pantas disni, pergilah tinggal dengan Renz" kata Shelo

"kau ini kenapa sih, semua itu tidak benar, aku masih mau disni shel," pinta Erin.

"tapi maaf Rin, aku gak bisa" ucap Shelo masuk dan mengunci rumahnya.

Shelo mengambil seamplop uang dari kantong jaketnya..

"lumayan lah, maaf ya Rin," sesal Shelo.

di luar Erin duduk lalu Renz keluar dari mobil dan menghampirinya.

"ada apa?" Tanya Renz.

"Shelo memintaku keluar karna vidio itu, dia bilang aku tidak pantas tinggal dengannya karna aku calon istri pengusaha besar," sedih Erin.

"lalu sekarang bagaimna, apa kau mau ikut denganku?" Tanya Renz lagi.

"kenpa aku harus ikut denganmu!" Ketus Erin.

"lalu kamu mau tinggal dimna, ini sudah malam" kata Renz.

"biarkan aku disini" sahut Erin.

Renz memegang lengan Erin dan menariknya masuk ke mobil, kopernya pun di masukkan ke kursi penumpang, akhirnya erin ikut dengan Renz ke rumahnya tanpa penolakan. Erin sudah tidak tau harus pergi kemana lagi.

dari kejauhan sebuah mobil nampak mengintai mereka.

bersambung....

Terpopuler

Comments

Ely Jung

Ely Jung

waduh..... siapakah dia ?? 😱

2022-10-26

0

Hospot KhimOchi

Hospot KhimOchi

akhir y,seru bgt lanjut Thor😍

2022-03-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!