KOMA

KOMA

Erin Si Guru Baru

suara gaduh dikelas 12 sudah terbiasa saat guru tidak ada, rusuh itu sering terjadi tetapi hari rabu ini kelas 12 sangatlah tenang, sampai-sampai guru yang lain terperangah heran, wajar sja kelas itu sangat tenang karena ini adalah hari pertama seorang guru pengganti mengajar.

"selamat pagi!" ucapnya ramah.

"pagi bu!" jawab siswa yang lebih bnyak laki-laki menjawab.

"kalian sudah mengenal namaku bukan, karena guru sebelumnya sudah memberitahu lebih dulu" ucapnya.

"ya bu Erin!" ucap murid-murid.

"panggil saja kak Erin, karena aku hanya lebih tua dua tahun dari kalian" ucap Erin.

"baik! kak Erin" ucap semua.

ini hari pertama Erin mengajar, murid-murid sangat menyukai cara mengajar Erin yg mnurut mereka tidak membosankan.

***

di sebuah perusahaan direktur utama sedang menerangkan bbrapa proyek di ruang rapat, semua kariawan wanita sangat terpesona tak terkecuali sekertarisnya sendri Milli.

"pak Renz sangat bersahaja saat menerangkan!" ucap kariawan wanita

"Milli kau beruntung sekli menjadi sekertarisnya, kau bisa selalu bersamanya" ucap kariawan lain.

"ya begitulah, tapi sayang pak Renz sangat dingin, tidak ada rasa humor nya, tapi itu menjadi ciri khasnya."ucap Milli.

Renz mendengar pembicaraan para kariawannya dan menghentikan penjelasannya.

"jika kalian ingin mngobrol, kalian bisa keluar sekarang," ucap Renz

"ma-maaf pak!" ucap mereka bersaman

beberapa menit kemudian rapat pun berakhir dan Renz mnyalami satu persatu clien-cliennya, setelah itu Renz meminta Milli menyiapkan makan siangnya di ruang kerjanya.

"aku ingin makanan yang tidak terlalu asin dan jangan terlalu pedas kau mengerti kan!" pinta Renz

"iya pak, akan saya siapkan, apa ada yang lain pak?" tanya Milli

"ya! setelah makan siang aku harus ke sekolah yang menjadi salah satu gedung yang akan aku hancurkan untuk membuat supermarket, karna jika mereka tidak segera pindah aku akan melakukan dengan cara paksa"ucap Renz

"saya akan menyiapkan mobil pak!"ucap Milli

"terimakasih" ucap Renz.

****

ruanģ guru sedang mngadakan rapat, Erin pun tidak lupa ikut menghadiri rapat tersebut.

"siang ini pengusaha yang akan merobohkan sekolah kita akan datang, aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain menuruti keinginannya karena lokasi ini sudah resmi mnjadi miliknya," sedih kepala sekolah.

"kenapa bisa bgitu pak, apa dia tidak pernah sekolah, disni ada ratusan siswa yang mau belajar, jika sekolah ini di robohkan lalu dimna mereka sekolah lagi, bagaimana pendidikan mereka?" tanya Erin.

"kita akan di pindahkan sementara di sekolah-sekolah yang mau menampung, karena sekolah kita ini hanya sekolah swasta jdi kita tidak bisa bertindak apa-apa,"ucap guru lain

"siapa sih pengusaha itu, aku akan bilang padanya agar membatalkan penggusuran sekolah kita,"kesal Eein

"kau tidak akan sanggup Erin, dia sangat kuat dan berkuasa, tidak ada yg tidak mengenalnya di kota ini," ucap guru lain.

"siapapun dia, walau presiden sekalipun aku tdak takut, aku akan mempertahakan sekolah kita ini,"ucap Erin tak gentar.

salah satu murid mendengar pembicaraan Erin dan setuju untuk mempertahankan sekolahnya.

"kak Erin benar ibu bapak, kita tidak boleh takut pada pengusaha itu, kita disni untuk sekolah, kak Erin kami semua mendukungmu,"ucap seorang murid di susul murid yang lain.

semua guru keluar dan melihat murid-murid mereka sudah memenuhi lapangan dngan membawa lembaran karton bertulis kan keinginan mereka.

tak berselang lama sebuah mobil hitam keluaran terbaru masuk ke halaman sekolah dan membuat para murid menyingkir, setelah berhenti seorang pria keluar dngan tangan mengancing jasnyau

bukannya berdemo,para murid justru terkesima dngan pria itu yang tak lain adalah Renz Adipratama, Erin jadi menciut karena melihat murid-murid tidak jadi berdemo.

"kau lihat kan Erin, tidak ada yang bisa kita lakukanu" kata seorang guru wanita.

Renz beserta anak buahnya masuk ke ruang kepala sekolah, guru lain tidak bisa masuk karna pintu langsung di tutup, mereka pasrah dngan keputusan yang terjadi tapi tidak dengan Erin, Erin menguping pembicaraan dari luar pintu, tapi tidak kedengaran.

"mereka membicarakan apa sih! aku sama sekali tidak bisa mendengar" batin Erin

tanpa di ketahui Erin, Renz membuka pintu dan jleb Erin pun terjatuh di pelukan Renz, cukup lama Erin menatap wajah tampan Renz.

"hey!" tegur Milli.

Erin pun tersadar dan berdiri tegak menatap Renz yang begitu tinggi baginya.

"kau, kau yang mau menggusur sekolah kami kan, kami tidak akan tinggal diam kami akan bertindak!" kesal Erin.

kepala sekolah sudah mmberi isyarat tapi Erin tidak perduli Erin masih saja mengoceh memaki Renz, Renz menjentikkan jemarinya lalu Erin terdiam seketika.

"sepertinya aku akan memajukan tanggal yang kita sepakti tadi pak, yg tadinya 2 bulan menjadi 2 minggu, bersiaplah, "ucap Renz berlalu pergi.

Erin terkejut dan melirik ke kepala sekolah, pak kepsek hanya menggelengkan kepalanya sedih lalu ia masuk ke ruangannya,Erin tau ia sudah melakukan kesalahan, Erin pun mengejar mobil Renz yang mulai meninggalkan sekolahan.

"pak! tunggu pak," panggil Erin sambil menggedor-gedor kaca mobil Renz.

bukannya berhenti, mobil Renz pun melaju pergi, tapi Erin tidak tinggal diam ia pun mnghentikan taksi dan mengikuti mobil Renz yg menuju kekantornya.

"ini tidak boleh terjadi,aku harus bicara dengannya."ucap Erin.

mobil Renz melaju begtupun taksi Erin, beberapa menit kemudian mereka sampai, Erin terkejut melihat perusahaan yang begitu besar, sampai ia lupa mengikuti Renz, setelah sadar Erin pun masuk tetapi di halangi security, Erin tidak pendek akal ia pun bilang jika ia adalah tunangan Renz Adipratama, security itu tidak bodoh security pun meminta bukti.

"sial, aku tidak punya bukti untuk bisa masuk, kenapa juga bilang kalau aku tunangannya," batin Erin.

"kalau kau tidak punya bukti, sekarang kau bisa pergi" usir security.

Erin pun terpaksa pergi, karena berjalan gontai Erin menubruk seorang nenek, Erin meminta maaf karna si nenek terjatuh Erin pun membantunya berdiri.

"maafkan saya nek!" panik Erin

"tidak apa-apa nak, kau kenapa? kau terlihat sepertinya kebingungan,"ucap si nenek

"aku ingin bertemu dengan pemilik perusahaan ini, dia harus bertanggung jawab atas apa yg terjadi," sedih Erin

si nenek pun salah paham dan mengira terjadi sesuatu antara gadis itu dan pemilik perusahaan.

"kau ingin menemui Renz?" tanya nenek.

"ya nek, saya harus bertemu dengan Renz, dia harus menyelesaikan ini semua,"ucap Erin.

"ikutlah denganku,"ajak nenek

"tapi nek, aku saja yang mengaku tunangan pak Renz tidak di bolehkan masuk apalagi nenek,"ucap Erin.

"kau tenang saja, ayo!" ajak nenek menggandeng lengan Erin.

mereka melewati security, security menghentikan mereka.

"tuh kan nek, dia tidak akan membiarkan kita masuk," cemas erin

"dia bersamaku!"ucap nenek

security itu pun mengijinkan meeka masuk.

"wah nenek sangat hebat, atau jngan-jangan nenek bekerja disni, ahh tapi tidak mungkin, nenek kan sudah tidak muda lagi," gumam Erin pelan.

"karena nenek sudah tua, begitu maksudnya,"ucap nenek menahan tawa

"maaf nek," gumam Erin lalu tersenyum.

mereka menaiki lift yang menuju ruangan Renz, tibalah mereka di depan pintu ruangan Renz, Erin pun mengetuk keras ruangan Renz

"masuk!" ucap Renz dari dalam.

"hay! pak,"sapa erin.

"kau! kenapa kau bisa datang kemari?" tanya Renz

"nenek yang membawanya,"ucap nenek dari belakang Erin.

"nenek di sini?" kejut Renz

Erin kebingungan terlebih nenek dan pengusaha dingin itu seperti sangat saling mengenal.

"nek! kalian" bingung Erin.

"ya! dia Renz Adipratama, cucuku" kara nenek santai.

brughh..

Rrin pun pingsan di depan nenek dan juga Renz.

Next.

Terpopuler

Comments

Bunga Syakila

Bunga Syakila

menyimak

2021-06-15

0

Nikodemus Yudho Sulistyo

Nikodemus Yudho Sulistyo

ANGKARAMURKA mampir.

2021-05-07

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!