#KOMA eps 02
Erin pingsan karena tau jika nenek yang ia tabrak sampai jatuh itu dan yang membawanya menemui Renz adalah nenek Renz, nenek panik meminta Renz menggendong Erin ke sofa.
"ayo Renz cepat, nenek tidak kuat membopong dia sendri," ucap nenek.
"untuk apa juga nenek membawanya kemari, menyusahkan saja," ketus Renz
Renz menggendong Erin ke sofa dan membaringkannya.
"Renz nenek mau bertanya padamu?"tanya nenek.
"apa kita bisa bicara nanti nek, aku sedang sibuk mengurus pekerjaanku, belum lagi gadis itu," ucap Renz menuju meja kerjanya.
"apa yang sudah kau lakukan pada gadis ini, apa dia pacarmu, apa dia hamil?" Tanya nenek menyelidiki.
"apa! Nenek apa-apaan sih, aku tidak mengenalnya nek, dia bukan siapa-siapa" kejut Renz karna di cecar pertanyaan.
"kau jngan bohong, dia ingin menemuimu untuk sebuah masalah yang besar dan kau di minta bertanggung jawab, apa maksudnya, dia juga terlihat sangat sedih tadi saat nenek bertemu dngannya,"ucap nenek
"nek, dia hanya orang yang mencari simpati padaku, nenek tau sendiri kan setiap perempuan yang melihatku pasti mengada-ngada lalu mencari alasan untuk mendekatiku," angkuh Renz
"Kalau begitu, kenapa kamu belum menikah, umurmu sudah kepala 3 Renz, sampai kapan kamu seperti ini?" Tanya nenek kesal.
"aku tidak akan pernah menikah, karna bagiku pernikahan hanyalah sebuah permainan, lihat kedua orang tuaku mereka lebih mementingkan urusan karir mereka sendri dan lupa jika aku ini masih ada," kesal Renz
"ya sudah, sekarang jelaskan pada nenek, kenpa gadis ini bisa ada di depan kantormu dan dia ingin kau bertanggung jawab?" Tanya nenek melirik ke Erin.
"baik! aku akan jelaskan pada nenek agar nenek tau siapa dia, wanita ini salah satu guru di sekolah yang bangunannya akan aku gusur nek, pemilik lahan disekolah itu menjualnya pada perusahaanku, awalnya aku menolak karena itu bangunan sekolah, tapi kami sudah mengadakan rapat antara ketua yayasan kepala sekolah dan si pemilik tanah dan sudah di sepakati bangunan sekolah itu akan di robohkan sesuai jadwal,karena gadis ini mempermalukanku di sekolah tadi jadi jadwal yg seharusnya 2 bulan lagi aku percepat jadi 2 minggu,"jelas Renz sambil mata dan jemarinya fokus pada laptop.
"kau ini memang tidak mempunyai perasaan Renz, nenek sangat kecewa padamu, apa seperti ini cara nenek mendidikmu," kesal nenek
"aku bukan tidak punya perasaan nek, tapi inilah bisnis" ucap Renz lagi sambil berjalan berlalu keluar dari ruangannya tanpa permisi yang membuat nenek menggelengkan kepalanya.
"Sampai kapan sikapmu seperti itu Renz," gumam nenek sedih.
Erin mulai sadar dari pingsannya, ia melihat nenek duduk di sampingnya, erin segera duduk celingak celinguk melihat kalau-kalau ada Renz di ruangan itu dan meminta maaf pada nenek.
"nek! Saya minta maaf, tidak seharusnya saya menabrak nenek tadi, nenek jangan marah ya nek, apa kau bilang sama cucumu itu kalau tadi saya menubruk nenek, tapi tadikan tidak sengaja, nek dia akan memajukan lagi tanggalnyan bagaimna nasib kami,"panik Erin sedih.
"kau tenang saja, nenek akan membantumu sebisa nenek,ohh iya apa ada yang sakit, atau ada yang luka, kita kerumah sakit ya"bujuk nenek.
"aku baik-baik saja nek, terimakasih aku pamit dlu,"ucap erin terburu-buru keluar.
Erin pergi dari ruangan Renz, nenek tidak bisa mencegah Erin pergi, tak lama Renz masuk ke ruangannya kembali.
"nenek! kau sndri, gadis itu dimna?" Tanya Renz
"dia pergi, dia seperti anak baik-baik, nenek menyukainya,"
"nenek jangan memulainya lagi" malas Renz.
ponsel nenek berbunyi, nenek pun segera mengangkat telefon dari nomer yang tidak asing di ponselnya.
"siapa?" Tanya Renz
"Jojo, nenek angkat dulu ya!" Jawab nenek.
["hallo sayang!"sapa nenek]
["nenek, tebaklah aku sekarang ada di mana?" Tanya Jojo.
["kau, kau kan di amerika, kenpa masih bertanya pada nenek," bingung nenek]
["nenek salah, aku sekarang ada di luar gedung perusahaan ka Renz" kata Jojo]
nenek terkejut..
["kau di bawah?" Tanya nenek terkejut.]
Renz mengambil ponsel neneknya.
"Jo! kamu dimna?" Tanya Renz
"Kak, aku di parkiran kantormu, tunggu sebentar aku akan naik ke ruanganmu,"ucap Jojo
Jojo mematikan ponselnya dan keluar dari mobil, semua mata tertuju pada Jojo pria yang tidak kalah tampan dengan sepupunya Renz, Jojo berjalan dengan banyak gaya, sedang Erin baru keluar dari pintu depan, Erin yang terburu-buru pun akhirnya menubruk Jojo.
"ma-maaf," setelah mengatakan maaf Erin langsung pergi begitu saja.
"waww!! gadis yang sangat cantik" puji Jojo terus memperhatikan Erin yang menjauh lalu masuk ke taksi yang ia berhentikan.
Jojo naik ke atas keruangan Renz, disana nenek sudah menunggunya.
"hay! Semua," sapa Jojo
"apa orang tuamu tidak mengajarkan mengucap salam terlebih dulu," omel nenek
"Im sorry baby, nenek apa kabar dan hay! kak kau makin tampan dengan jas itu," puji Jojo lagi.
"Jo! kau pasti kabur dari rumah lagi kan seperti yg sudah-sudah, benarkan!" selidik Renz
"kali ini tebakanmu salah, aku sudah dapat izin dari mama untuk kembali ke Indonesia, coba tebak aku akan bekerja dimna?" Tanya Jojo.
"jangan bilang uncle mengirimmu ke perusahaanku!" Tebak Renz
"kau benar kakak, kau pasti senang aku akan membantumu disni kan, kau tenang saja aku tidak akan mengecewakanmu," tekan Jojo
"dengar sayang, kau kan bisa bekerja di perusahaan nenek, perusahaan yang di kelola papamu, lalu kenpa papamu justru mengirimmu ke perusahaan Renz, nenek akan bicara pada papamu, jangan-jangan ini cuma akal-akalanmu saja Jo!"ucap nenek mengambil ponsel dari tas nya.
"tidak usah nek, aku tidak mau berurusan lagi dengan uncle dan aunty, Jo kau bisa bekerja mulai besok di kantor ini tetapi kau harus menjadi kariawan biasa lebih dulu," ucap Renz
"siap bos, ayo nek kita pulang, tadi dari bandara aku langsung kemari,"jelas jojo.
"baiklah cucu ksayangan nenek, kita pulang dan nenek akan memasakkan makanan kesukaanmu, nenek sangat rindu padamu sayang," gemes nenek pada cucu bungsunya.
Jojo menggandeng neneknya dan ia berhenti sejenak.
"ka! sepertinya kau tidak tau jika ada bidadari bekerja di kantormu ini, besok aku akan mencarinya,"ucap Jojo yang mengingat wajah Erin.
"Jojo Jojo, anak itu tidak bisa lihat gadis cantik," tawa Renz
****
di rumah Erin.
Erin melempar tas di tempat tidurnya dan berbaring melepas kepenatan di kepalanya.
"aku heran, di dunia ini ternyata ada laki-laki dingin seperti dia, siapa itu tadi namanya? ohh iya Renz Adipratama, yah dia sih ganteng, keren, kaya pula tapi hatinya itu loh keras banget, mungkin lebih keras dari batu," gumam Erin kesal.
dari luar rumah seseorang mengetuk pintu rumah sewa milik Erin dengan keras hingga mengejutkan Erin yang masih di dalam lamunannya.
"Erin! Erin keluar kamu, bibi tau kamu di dalam kan," panggil pemilik rumah sewa dengan nada yang keras.
"astaga! ini sudah telat seminggu, aku belum bayar sewa rumah, duhh bagaimana ini," gugup Erin.
Erin membuka pintu dan tersenyum pasrah.
"Erin, ini sudah telat seminggu ya, kamu itu niat gak sih mau bayar, janji-janji terus, kalau kamu tidak mampu membayar sewa, kamu bisa kok keluar dri sini, masih banyak yang mau menyewa rumah ini," omel pemilik rumah.
"Bi! kasih aku waktu sampai akhir bulan ya, aku janji aku pasti bayar, aku baru hari ini mengajar dan belm dapat gaji, anak-anak les juga berkurang karena di sekolah mereka sudah ada bimbel, please bi kasih waktu ya," mohon Erin.
"baik, aku kasih waktu untung kamu guru les anakku, kalau bukan sudah aku usir dri kemaren-kemaren," omel pemilik rumah lalu pergi.
"duh! aku harus mempertahankan sekolah, kalau tidak aku mau bekerja dimana lagi, cuma sekolah itu yang mau menerima, baiklah Erin besok kau harus memohon kalau perlu berlutut pada orang angkuh itu demi hidupmu dan juga murid-muridmu" gumam Erin.
****
keesokan harinya, seperti kemarin Erin masuk mengajar terlebih dahulu dan saat jam mengajarnya berakhir lalu diganti guru lain, Erin meminta ijin kepada kepsek untuk menemui pria angkuh itu, awalnya kepsek tidak mengijinkan namun karena Erin memohon, ia pun akhirnya mendapat ijin, Erin buru-buru pergi ke kantor Renz, ia melewati security yang kemarin lagi.
Erin heran karna security tidak menegurnya saat lewat, Erin iseng lewat lagi dan lagi, 3x ia bolak balik namun security itu hanya melihat tidak berani menegurnya.
"hey pak! kenpa kau diam, kau tidak takut aku ini membawa bom," goda Erin.
"maaf nona, kemarin kau bersama nyonya besar, aku tidak bisa melarangmu setelah itu," tunduk security
"Ohh! Kalau begitu terimakasih, ehh tapi yakin bapak gak mau melarangku masuk," goda Erin lagi. Security hanya menggeleng membuat Erin puas sudah mengerjainya.
erin pun langsung naik ke ruangan Renz, Erin menempelkan telinganya ke pintu, saat itu Renz sedang bersama stafnya membahas penggusuran sekolah.
Brakk
"Hey tuan angkuh, kau ini punya hati tidak sih, kau bisa membuat ratusan siswa putus sekolah," marah Erin yang langsung membuka pintu paksa dan membantingnya hingga tertutup, Renz terkejut melihat kedatangan Erin ke kantornya lagi.
"Kau lagi, bagaimana kau bisa masuk seenaknya ke kantorku, pergi sekarang atau aku akan memanggil security, kenapa dia mengijinkanmu masuk kesini" marah Renz mengangkat gagang telephon.
Dengan cepat Erin menghampiri Renz dan mengambil gagang telephon dari tangan Renz.
"apa yang kau mau? uang, kau mau uang! aku akan berikan tapi tolong jangan ganggu pekerjaanku" Kesal Renz
"apa! sombong skali anda, walaupun aku miskin tapi aku punya harga diri, aku kemari meminta kau mmbatalkan penggusuran dngan cara baik-baik tapi kau justru menghinaku dengan ingin memberiku uang,"marah Erin.
Renz yang kesal karna kebawelan Erin menarik lengan Erin lalu keluar dan melewati tangga darurat, Erin kesakitan karna Renz menggenggam lengannya terlalu kuat hingga akhirnya mereka sampai di lobi bawah.
"keluar kataku!" bentak Renz
"aku tidak akan keluar sebelum kamu membatalkan penggusuran," kesal Erin meninggikan suaranya.
"kalau aku tidak mau, kau mau apa? Hah" bentak Renz lagi.
"aku akan tetap dsini sampai kau berhenti menggusur sekolah kami," tegas Erin
Jojo yang saat di amerika seorang model, membawa bebrepa wartawan dari berbagai stasiun tv untuk meliput dirinya yang mulai bekerja di kantor seorang Renz Adipratama, mereka masih di parkiran sedang meliput kegiatan Jojo.
Erin masih diam menyilangkan tangannya di dada, Renz memanggil security dan mengusir paksa Erin, ia sangat muak melihat wajah Erin yang terus memaksanya menghentikan penggusuran sekolah.
"lepaskan aku,"bentak Erin saat security menarik lengannya.
"heh orang sombong! dasar angkuh, tidak punya hatin pantas kau masih tidak laku karna kau itu angkuh, hanya orang bodoh yang mau dengan orang jahat sepertimu,"teriak Erin dengan kesal dan lantang.
Renz yang baru saja ingin menyentuh tombol pintu lift berhenti dan berjalan cepat mendekati Erin, security menjauh karna melihat wajah bos nya yang sangat marah, tanpa erin tau apa yang akan di lakuan Renz padanya akan berdampak buruk untuk kehidupannya.
"kau bilang apa tadi?" Tanya Renz dengan wajah memerah.
"angkuh!"
"selain itu?"kesal renz
"sombong, jahat dan ohh ya satu lagi tidak laku,"ledek Erin sambil berkacak pinggang mendongak karna tubuh tinggi Renz.
Renz langsung mencium kasar bibir Erin, Erin terkejut dan ingin melepaskan cenkraman Renz di bahunya namun pagutan Renz semakin dalam, Erin sampai sesak nafas karna ciuman kasar Renz, Jojo masuk bersama beberpa wartawan dan wartawan tidak lagi fokus pada Jojo, mereka malah pergi memotret Renz dan Erin, Jojo terbelalak melihat sepupunya mencium seorang gadis di depan umum dimna banyak orang yang melihat.
bersambung....
visual Erin dan Renz
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Bunga Syakila
👍👍👍👍
2021-06-15
0
Nikodemus Yudho Sulistyo
Angkaramurka menceritakan empat orang yang dipertemukan oleh takdir, dituntun semacam suar untuk menghadapi satu sosok gaib dengan kekuatan mengerikan: menghidupkan orang-orang mati, memperbudak manusia, melepaskan segala jenis hantu dan jin, serta menyebarkan pagebluk alias wabah yang membuat warga di desa-desa di sekitar kaki bukit, tewas dengan mengenaskan.
.
Silahkan mampir dan mohon kritik dan masukannya.
2021-05-07
2
Rusma Yani
keren Thor visualnya...
2021-04-09
2