Tugas untuk Arga hari ini,menemani Megan bertemu dengan kolega bisnisnya,bukan di sebuah pesta,atau..sekedar berkumpul dengan teman-temannya.Kali ini ia mengajak Arga datang ke perusahaan milik Burhan,selaku ayah tirinya.
Masih lo loby. Semua menunduk hormat,tatkala Megan masuk ke dalam,putri tiri Burhan atmaja,wanita angkuh,sombong itu tengah menggandeng mesra tangan Arga di hadapan semua pegawai. seolah ingin menunjukan bahwa ini lah miliku.
"Kali ini jangan membalas senyum mereka,Arga. Jangan jatuhkan harga diri mu dengan membalas senyum sapa mereka. Mengerti?" Ucap Megan yang terus berjalan tanpa menoleh kanan kiri lagi.
Bukan hal yang aneh bagi seorang Arga,menyikapi sikap sombong Megan,ia samasekali tidak perduli,apa lagi menyukainya,semua yang ia lakukan demi uang,dan uang.
Upss...tidak semua,Arga menolak keras untuk melakukan hubungan suami istri.
Megan merasa tertantang dengan penolakan keras Arga,jangan panggil aku Megan sanika,kalau sampai Arga tidak bisa ku miliki. Begitu lah fikirnya.
Masih di lokasi yang sama,kali ini mereka baru keluar dari Lift,lebih tepatnya mereka berada di lantai 10,tempat di mana para petinggi-petingi perusahaan ada di sana.
Masih menggandeng mesra tangan Arga,mereka terus berjalan lurus menuju suatu ruangan,di mana tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam ruangan itu.
"Sebenernya kita mau ngapain sih ke sini?" Tanya Arga.
"Udh,lo diem aja,lo ikutin aja perintah gue." Saut Megan dengan senyum menyeringai.
Dari kejauhan nampak seorang pria paru baya berjalan mendekat ke arah mereka. "Siapa dia?" Batin Arga bergumam.
Dari raut wajahnya,Megan seakan tau isi dalam pikiran Arga. Tanpa bertanya,ia langsung memberikan jawaban. "Itu bokap gue,dan orang yang ada di belakangnya itu karyawan kantor ini." Ujar Megan sedikit berbisik di dekat telinga Arga.
Tepat di depan ruangan bertuliskan VIP mereka menghentikan langkahnya,tanpa berkata Burha meminta Megan juga Arga untuk masuk ke dalam.
Arga merasa ada hal yang janggal dengan sikap Megan,ia di ajak ke kator,bertemu dengan ayahnya,bahkan ia di ajak bergabung dengan orang penting di dalam sana.
Arga seperti orang bego mengikuti pertemuan ini,mereka membicarakan bisnis yang samasekali tidak ia mengerti. Ia hanya diam dan hanya melempar senyum palsunya dengan Megan,yang duduk tepat di sebelahnya.
30 menit berlalu,pembahasan tentang bisnis berakhir,nampak Burhan menghabiskan air putih dalam gelasnya,lalu berdiri dari duduknya,untuk memberikan pengumuman. "Mohon perhatiannya sebentar."
Semua menoleh ke arahnya,tanpa menghentikan aktifitas mereka yang sedang menikmati hidangan. "Saya akan memberikan pengumuman penting,mengenai putri saya Megan sanika." Megan yang namanya di sebut pun nampak bahagia,senyum simpul nampak di wajahnya.
"Bahwa putri saya Megan,akan segera menikah."
Mendengar kabar baik mengenai putri pimpinannya yang akan segera menikah,semua tamu-tamu penting yang hadir di sana bertepuk tangan sangat meriah. "Selamat ya pak." satu persatu di antara mereka memberikan ucapan selamat pada Burhan.
Arga tetap diam tidak bergeming,pengumuman itu nampak biasa saja di telinganya,ya...walaupun pemasukannya akan berkurang kalau ia menikah. "Terserahlah."
Ia terus menikmati hidangan yang ada di hadapannya bahkan tanpa menoleh sedikitpun ke arah mereka,yang ada di dalam pikirannya saat ini adalah Vania,dan hanya Vania.
"Ngomong-ngomong.. Apa calon menantu anda ada di sini tuan?" Tanya salahsatu rekannya.
"Jelas,dia ada di sini,duduk di samping putri ku,dia adalah Arga aditama."
"Apa..? gue..? calon suami..?" Batin Arga bergumam. Ia mengernyitkan dahinya,menatap tak percaya. "Megan.." menggeram..
Semua kembali bertepuk meriah,bahkan semua mata tertuju pada pasangan yang di sebut akan segera menikah itu,Arga merasa tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar,ia kembali bertanya pada Megan untuk lebih memastikan. "Apa ini Megan?" Tanya Arga dengan sorot mata tajam.
"Perjanjian kita yang ke dua sayang." Saut Megan berbisik di telinga Arga.sementara mereka saling mengucapa salam pada Burhan.
"Tidak ada pernikahan dalam perjanjian kita."
"Ada nanti gue buat."
"Jangan berani macem-macem sama gue Megan,tidak akan pernah ada pernikahan dalam hubungan kita. Sekarang bilang sama bokap lo kalau tadi itu adalah sebuah kesalahan,kalau gak,gue akan bongkar semuanya."
"Arga.."
"Cepat.. satu... dua...ti.."
"Ok.."
Lebih baik mengalah,dari pada ia harus kehilangan harga diri,bukan hanya hargadiri,dia bahkan akan mendapatkan hukuman dari sang ayah kalau sampai ia melakukan hal yang memalukan. Bukankah menyewa seorang pria untuk menikahinya adalah hal yang sangat memalukan dan terhina bukan?
Akhirnya Megan mengatakan pada ayahnya kalau ia akan menikah,tapi nanti,setelah sama-sama siap. Masih berbohong memang,setidaknya tidak membuat Arga kabur,dan masih menjaga nama baik ayahnya,walaupun para tamu menyayangkan dengan keputusan Megan yang menunda niat baiknya.
Selesai dengan itu,Arga berpamitan secara baik-baik pada para tamu undangan,lalu pergi meninggalkan pertemuan itu.
Megan geram,ia mengikuti langkah Arga dari belakang,ia memanggil nama Arga dengan berteriak. "Arga..."
Tidak perduli,ia terus melangkah tanpa menoleh ke belakang.
"Arga.." Karna Arga tak mau menghentikan langkahnya,ia berlari mengejar,tepat di dekat pintu tangga darurat,ia berhasil meraih tangan Arga,lalu membawanya masuk lewat tangga darurat.
"Megan.." Bentak Arga,ia mengibaskan tangan Megan,sangat kasar,ia berdiri dua anak tangga lebih tinggi darinya.
"Hari ini sampai seterusnya lo milik gue Arga."
"Hanya sampai besok,besok hari terakhir gue kerja sama lo,jangan berani macem-macem lagi."
"Dan hari ini lo masih milik gue,tanpa izin dari gue,lo gak bisa pergi dari sini."
Lagi-lagi rasa profesional yang menjadi prinsipnya,membuat Arga harus mengalah dan mengikuti kemauannya Megan. "Sial."
"Jalankan misi ke-3." Pesan yang Megan kirim pada orang di sebrang sana.
Megan memanfaatkan kesempatan terakhir untuk bisa menjerat Arga untuk masuk ke dalam perangkapnya,di sebuah pesta yang di adakan temannya,Megan meminta orang suruhannya memasukan obat perangsang ke dalam minuman milik Arga.
"Ini munumannya tuan." Pelayan itu menyerahkan segelas air yang sudah tercampur obat,langsung ke tangannya.
Karna memang ia sedang kehausan,Arga langsung menenggak minuman itu sampai habis,walau rasanya sedikit aneh,dia tidak perduli,yang penting rasa dahaganya bisa hilang.
20 sampai 30 menit,saat Megan sedang berbincang dengan teman-temanya,dari kejauhan ia melihat Arga mulai merasa gelisah,Arga mulai melonggarkan dasinya,dan membuka dua kancing bajunya karna sesak.
Melihat obatnya sudah bereaksi,Megan meminta orang suruhannya membawa Arga masuk ke dalam kamar hotel yang sudah ia siapkan.
"Sekarang lo gak bisa nolak lagi Arga,gue selalu mendapatkan apa yang gue inginkan."
Lanjut..?
JANGAN LUPA
LIKE
KOMEN
VOTE
💋💋💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Siti Aisyah
bener.bener yaa si megan...
2022-07-29
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁
mudah-mudahan aja arga sadar dan segera pergi dari tempat itu secepatnya
2022-06-21
0
Nyai Bar Bar
nuntasinya ke siapa nih,Megan apa Vania
2021-09-12
0