Part 13

"Bangun.." Arga menarik paksa tubuh Satria dari atas ranjang,lalu menghempaskan dengan kasar,hingga ia tersungkur ke lantai.

Evan yang baru pulang pun sangat terkejut melihat keadaan saat ini,di mana Arga berdiri tegak dan Satria masih tergelak di lantai,Sedangkan Vanai,ia berdiri di balik punggung Arga dengan berbalut selimut menutupi tubuhnya. "Ada apa ini bos? Tanya Evan masih bingung,ia menyimpan kunci di atas meja,lalu menghampiri Arga.

"Be*o,gue udah bilang sama lo,jagain Bocil,kenapa malah lo tinggalin?" Arga menarik kerah baju Evan karna kesal,amanah yang di berikan tidak ia jalankan dengan benar.

"Sory Ga,bocil minta gue cari makanan,mangkannya gue tinggal." Saut Evan.

"Lo bisa kan pergi sendiri? kenapa mesti berdua? lo takut cewek lo di gondol maling? kalau lo takut,kenapa lo gak mikir itu sama Vania?" Ucap Arga dengan emosi berapi-api.

"Iya..ya Ga,gue salah,sorry."

Satria semakin tidak mengerti,melihat keadaan Vania,melihat Arga,bergantian melihat Evan,siap dua pria ini? Bagaimana bisa Vania bersama mereka? Ia terus bergelut dengan pikirannya. "Aku harus membawa Vania pergi dari sini."

Ia memunguti pakaiannya,lalu mengenakannya sambil berjalan menghampiri Vania. Dengan cepat Arga menghalangi langkah Satria. "Mau ke mana lo?" Taya Arga dengan tegas.

"Minggir,ini bukan tempat Vania,gue mau bawa dia pergi dari sini."

"Apa lo bilang?" Arga melangkah maju menghampiri Satria. "Bukan tempat Vania? terus di mana tempat dia? di istana?"

"Ya..dia hidup dengan kemewaahan,bukan tempat kumuh seperti ini."

"Lo mau bawa dia pergi?"

"Iya.."

"Jangankan Vania,lo sendiri pun gak bakal gue lepasin begitu aja. Ngerti lo?" Ucap Arga penuh ancaman.

Vania yang masih berdiri di balik punggung Arga,ia kembali merintih. "Om..." Ia sudah tidak memiliki kekuatan lagi untuk berdiri,tubuhnya merosot,dengan cepat Arga menangkap tubuh itu,dan membawa ia ke atas pangkuannya. "Vania... sadar." Beberapa kali ia menepuk-nepuk pipinya,namun kesadarannya tak kunjung kembali,ia melihat keringat mengalir deras di wajah cantiknya,Arga mengusap keringat itu dengan saputangannya.

"Ga..lo harus lakuin sesuatau,kemaren lo bisa nanganin dia kan?" Tanya Evan yang saat ini berjongkok di depan Arga.

"Beliin gue obat anti pengar di apotek,cepat.. Dan kunci pintu dari luar,jangan sampe cecungkuk itu kabur." Yang di maksud adalah Satria.

"Ok Ga." Evan langsung berdiri lalu pergi ke apotek membeli obat yang Arga maksud.

Arga masih memeluk tubuh gadis itu,ia semakin mengeratkan pelukannya tatkala Vanai kembali meronta.

Kebetulan letak apotek dari rumah tidak terlalu jauh,hanya 15 menit Evan sudah kembali dengan membawa obat yang di minta."Ga..ini obatnya." Ia menyerahkan obat itu ke tangan Arga,dan Arga langsung membantu Vania meminum obatnya.

Malam yang menegangkan,ia menyesal sudah meninggalakan Vania dalam keadaan seperti ini,kalau saja tadi ia terlambat pulang,Vania akan kehilangan kehormatannya,bahkan di tangan sahabatnya sendiri.

Arga tidak sepenuhnya menyalahkan Satria,memang Vania lah yang dalam pengaruh obat menggoda Satria untuk melakukan hubungan badan,tapi ia sangat menyayangkan,kenapa seorang sahabat tidak bisa menjaga kesucian sahabatnya sendiri,seharusnya ia berusaha lebih keras lagi untuk menolak,bukan malah terbawa arus.

Cukup lama,obat itu menunjukan reaksinya sekitar 30 menit,tubuh Vania tidak lagi gemetar,keringatnya sudah mulai berkurang,deru nafasnya pun semakin teratur.

Arga masih memeluk tubuh mungil itu,ia melihat Vania mulai membukakan matanya,walaupun belum sepenuhnya terbuka,Arga kembali menepuk-nepuk pipi Vania dengan lembut. "Vania..." Suara Arga terdengar merdu di telinga gadis itu,ia pun tersenyum simpul.

"Sadarlah Nia."

"Om..." Suata Vania terdengar lirih.

"Iya..ini gue,gue ada di sini."

Arga menggendong tubuh gadis itu,membawanya naik ke atas ranjang,dan membaringkannya di sana. "Lo udah sadar kan sekarang?" Tanya Arga sambil menggenggam tangannya.

Vania mengangguk,walau masih lemah. Ia menatap sekeliling,melihat Evan dan Aura dengan wajah kekhawatirannya,lalu ia melihat Satria berdiri di dekat pintu kamar. "Satria? Bagaimana kamu bisa ada di sini?" Ia mengernyitkan dahinya,menatap tak percaya.

"Nia.. kamu udah sadar?" Kata Satria sambil melangkah maju.

"Mau ngapain lo? diem di sini?" Kata Evan berusaha mencegah,Satria pun menghentikan langkahnya.

"Om,apa yang terjadi? Dan... kenapa tubuhku terbalut selimut?" Ia mencoba melepaskan selimut itu.

"Jagan Cil.." Cegah Arga.

"Kenapa?"

"Lo gak pake baju."

"Apa?" Ia langsung melihat ke dalam selimut,ia betul-betul tidak mengenakan baju,hanya lapisan renda yang tersisa yang menutupi bagian dadanya. "Ada apa om? Kenapa aku tidak memakai baju? Siapa yang melepaskan baju ku? Pasti kamu lagi kan yang melepaskan baju ku?" Ucap Vania,kali ini dengan suara lantang.

"Enak aja,gue yang batuin lo. Lagi-lagi lo gak tau terimakasi ya."

"Lalu siapa yang melepaskan baju ku?"

"Lo sendiri yang ngelepasin."

"Nggak mungkin,pasti om lagi kan? iihh...nyebelin.. " Vania memukul dada Arga cukup kuat,karna tenaganya sudah mulai kembali.

Melepaskan Baju Vania pernah Arga lakukan,karna saat itu ia sedang sakit,dan saat ini ia kembali tidak mengenakan baju,bukan tidak mungkin kalau Arga yang melakukannya lagi. Pikirnya.

Selama Arga menjelaskan semuanya,selama itu juga Vania diam tak membuka suara,pandangannya terus menunduk menatap lantai,rasa bersalah menyelimuti hatinya,hanya kata maaf yang bisa ia ucapkan. "Maafin aku om." Ucapnya penuh penyesalan,ia duduk di tepian tempat tidur,sedang Arga berdiri di depannya dengan berkacak pinggang.

"Mangkannya dengerin dulu penjelasan gue,enak aja lo asal nuduh. Lo liat." Arga menunjuk pada Satria yang berdiri di ambang pintu. "Yang lo bilang sahabat,hampir merenggut kesucian lo."

"Iya..aku minta maaf,harus berapa kali sih aku bilang? Maaf..maaf..maaf.. Puas?"

Arga mendengus kesal,gadis ini betul-betul menguji kesabarannya,untuk beberapa saat keheningan tercipta,sebelum Arga mengintrogasi Satria kenapa bisa sampai ada di sini.

"Heh..bocah tengik. Sini lo." Arga meminta Satria untuk mendekat.

Satria melangkah ragu menghampiri Arga yang terlihat seperti singa lapar yang sudah siap menerkam mangsa.

"Dari mana lo tau rumah gue?"

"Ke.. kebetulan aja om."

"Kebetulan lo bilang." Arga menarik kuping Satria sampai berjinjit.

"Sakit..om sakit.." Satria meringis kesakitan.

"Buruan jawab,dari mana lo tau rumah gue?" Arga kembali bertanya dengan membentak.

"HP om...HP.."

"HP..?" Arga mengeryitkan dahinya. "HP apa maksud lo,ngomong yang bener."

"Vania om,HP yang aku kasih buat Vania."

"HP ku? maksud kamu?" Saut Vania.

"HP yang aku kasih buat kamu,aku sengaja nyalain GPSnya."

"Apa?" Vania menatap tak percaya. "Jadi kamu ngawasin aku?"

"Sorry Nia,habis kamu gak mau bilang tinggal di mana,aku terpaksa ngelakuin itu."

"Bere**sek."

"Aw..sakit om,sakit." Arga semakin menarik telinga satria lalu menghempaskannya kuat,hingga sang pemilik semakin meringis kesakitan. "Gila..Vania hidup sama orang macam apa sih ini?" Batin Satria bergumam sambil mengusap telinganya kasar.

"Mana HP nya,bawa sini." Pinta Arga pada Vania.

"Gak mau,mau di apain HP nya?"

"Mau gue hancurin sekalian."

"Jangan... Aku gak punya mainan lagi." Buru-buru Vania meyembunyika HP itu di belakang punggungnya.

"Ada gue,lo bisa ngelakuin apa saja sama gue." Saut Arga tanpa sadar.

"Om bisa apa?"

"Semua hal bisa gue lakuin?"

"Om bisa aku mainin?"

"Bisa."

"Bisa aku pegang-pegang?"

"Bisa."

"Bisa temenin aku tidur."

"Bis... " Hampir saja ia mengataka Bisa.

Jawaban Arga tanpa sadar membuat mereka tercengang,mulut mereka menganga tak percaya.

Evan sampe tepuk jidat denger perdebatan mereka. "Dasar kucrut lo berdua."

Setelah membaca,jagan lupa untuk meninggalkan jejaknya ya.

Berikan apresiasi para Reader utuk karya Author yang receh ini.tinggalakan

LIKE

KOMEN

VOTE

And Follow me 🤗🙏

Terpopuler

Comments

Siti Aisyah

Siti Aisyah

lucu jg si arga...mau aja dikerjain sama tuh bocil hahahha

2022-07-29

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁

saking keselnya tuh arga gk mikir dulu langsung jawab bisa aja 🤣🤣🤣

2022-06-21

0

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

semangat Thor

2022-04-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!