part 8

Kemenangan 300 juta plus 1 mobil mewah tak pernah ia bayangkan sebelumnya,bagaikan mimpi malam ini ia membawa semua kemenangan itu,dengan bangganya ia pulang ke rumah,seolah ingin sekali menunjukan pada seseorang,siapa? Apa kamu ingin gadis itu membanggakan mu? Siapa dia bagi seorang Arga?

Tubuh Vania menggeliat saat cahaya matahari mulai menyinari wajahnya melalui sela-sela jendela yang tak sepenuhnya tertutup tirai.

Saat membuka mata,ia melihat Arga sedang meringkuk di kursi kayu tepat di hadapannya,ia bangkit dari tidurnya,lalu berjalan menghampiri kursi itu dengan membawa senyum termanisnya. "Kamu betul-betul tampan om,bahkan saat tidur." Ucap Vania,menatap lekat wajah itu.

Sulit sekali untuk di kondisikan,kedua tangan Vania menyentuh rambut yang tumbuh lebat di wajahnya,memberikan sedikit sentuhan di sana,dan akhirnya ia memberanikan diri mencium singkat bibir itu. "Cup." Satu kecupan mendarat dengan sempurna.

Hanya itu yang ia lakukan,sebelum sang pemilik bangun,Ia segera menurunkan tangannya dari sana,lalu pergi ke kamar mandi untuk segera membersihkan diri karna rencananya hari ini ia akan mengunjungi sebuah Cafe untuk menanyakan pekerjaan.

Selesai dengan ritual mandinya,dan sudah berpakaian rapih,ia pun keluar dari kamar Arga dengan menggendong tas ransel di pundaknya. "Om,udah bangun?" Bertanya sambil mendudukan diri di lantai bersama Arga yang sedang membuka bungkusan nasi goreng yang semalam ia bawa.

"Hhmm.." Jawabnya tanpa berkata.

Ada rasa bahagia saat melihat Arga membuka bungkusan nasi goreng yang ia pesan semalam. "Ternyata dia membelika apa yang aku pesan semalam." Batin Vania bergumam sambil melihat bungkusan itu.

"Makanlah,habis ini gue antaer lo ke Cafe XX."

"Baik om."

Tanpa banyak berkata lagi,merekapun mulai menyantap sarapannya sampai habis,hanya senyum kecil yang nampak di wajah Vania saat ini,entahlah apa yang sedang ia fikirkan,yang pasti berada di dekat Arga,ia merasa sangat nyaman.

Setelah selesai menghabiskan sarapannya,mereka pun pergi ke sebuah Cafe untuk memenuhi panggilan interview kerja,kebetulan Cafe itu milik temannya Evan,jadi..tidak terlalu sulit untuk Vania di terima kerja di sana.

Setelah 30 menit menunggu,akhirnya Vania keluar dari Cafe,dengan senyum bahagia ia berlari menghampiri Arga dan langsung melompat begitu saja ke pelukannya,hingga membuat tubuhnya terhuyun mundur dua langkah ke belakang "Bugh.." "Lo ngapain?" Pekiknya setelah Vania berada dalam pelukannya.

"Aku di terima kerja om." Vania melingkarkan kedua tangannya di leher Arga lalu mencium pipinya "Cup."

Ia terkaget dengan serangan yang tiba-tiba,hanya kecupan di pipi saja mampu membuat tubuh kekar itu menegang,rasanya ada sesuatu yang menggelitik di dalam hatinya. "Perasaan apa ini?" Gumamnya.

Setelah beberapa saat berada di atas pangkuannya,akhirnya ia pun melonggarkan tangannya lalu turun dari tubuh atletis itu. "Bagus kalo lo di terima kerja. Setelah mendapatkan gaji pertama,lo harus pergi dari rumah gue." Tegasnya sambil merapihkan bajunya yang kusut.

"Iya aku tau,aku langsung kerja hari ini,om mau langsung pulang?"

"Gak,gue ada kerjaan di luar."

"Baiklah,aku masuk ya. Bay om" Vania melangkah mundur sambil melambaikan tangannya lalu berlari masuk ke dalam.

Setelah Vania betul-betul masuk ke dalam,ia pun pergi meninggalkan Cafe menuju kantor tempat Megan bekerja,menggunakan motor Metic yang ia sewa kemarin.

Ini hari pertama ia bekerja dengan Megan sebagai...?

Sebagai apa saja yang Megan inginkan,supir pribadinya,bodyguard,teman kencan,bahkan teman di atas ranjang. Walaupun kegiatannya belum sampai ke tahap itu.

Vania memiliki dua sahabat di sekolahnya,satu orang laki-laki bernama Satria,dan satu orang perempuan bernama Clara.

Siang ini,selesai dengan pelajaran kelasnya,Satria dan Clara berencana mencari keberadaan Vania yang sudah lebih dari satu minggi ini tidak masuk sekolah,bahkan no telfonnya pun tidak aktif.

Mereka memulai pencarian ke berbagai tempat yang mungkin saja di kunjungi oleh sahabatnya itu,cukup lama mereka mencari,karna lelah akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah Cafe.

"Habis ini lo pulang aja Ra,biar gue lanjut cari Vania sendiri." Kata Satria setelah mereka duduk di dalam Cafe sambil menunggu makanan datang.

"Gue ikut,gue juga khawatir sama keadaan dia. Aneh ya,bokapnya aja sampe sekarang belum tau keberadaan anaknya."

"Ntah lah."

Tak lama setelah itu,seorang pelayan pun datang membawa pesanan mereka. "Ini pesanan anda." Ucapnya ramah.

Seperti mengenal suara itu,Satria dan Clara pun langsung bangkit dari duduknya menatap wajah pelayan baru itu. "Vania..? Ini kamu..?" Kata Satria menatap tak percaya.

"Kamu di sini?" Kata Clara yang tak kalah terkejutnya dengan Satria.

"Kalian? Bagaimana kalian..."

Belum selesai bicara,Satria langsung membawa tubuh Vania ke dalam pelukanya,dan memeluknya dengan erat. "Kamu ke mana aja Nia? Aku khawatir."

"Iya Nia,kita sampe ikut nyariin lo,ternyata lo di sini. Lo baik-baik aja kan?"

Vania mengangguk. "Gue baik ko."

Satria melepaskan pelukannya. "kamu ke mana aja? kamu tinggal di mana selama ini?"

"Aku baik-baik aja ko,kalian tenang aja."

"Gimana mau tenang,satu minggu lebih lo ninggalin rumah,lo juga gak ngasih tau gue lagi."

"Kalau gue ngasih tau kalian,namanya bukan kabur,tapi liburan." Pekik Vania terkekeh.

"Iya,tapi senggaknya kamu kasih tau aka,aku khawatir Nia."

Melihat Vania malah asik mengobrol,tiba-tiba pelayan lain memanggil Vania dengan suara lantangnya. "Vania.."

Yang di panggilpun menoleh ke belakang. "Iya sebentar."

Kembali ia bicara pada sahabatnya. "Gue kerja lagi ya,gak enak,soalnya ini hari pertama gue masuk kerja."

"Ya udah." Satria merogoh sakunya mengeluarkan benda pipih berukuran 6 inchi dari sakunya,lalu memberikan benda itu ke tangan sahabatnya. "Ini ponsel ku,kamu pakai ya,aku gak mau kehilangan kamu lagi." Ucap Satria yang tiba-tiba mencium singkat bibir gadis itu di depan Clara.

Deg...

Tiba-tiba Clara merasakan sesuatu yang aneh dengan hatinya,entah kenapa ia merasa perih saat melihat Satria mencium bibir Vania,namun ia berusaha biasa saja.

Sedang Vania,ia diam mematung menatap tak percaya dengan sikap sahabatnya. "Aku akan sering menemui mu di sini." Ucap Satria sambil menangkup pipi Vania dengan kedua tangannya.

Kejadian sore ini,tak luput dari pengawasan seorang Arga,sambil mengisap rokok,ia terus menatap lurus ke depan memperhatikan gerak gerik mereka,Arga mendengus kesal saat melihat Satria mencium bibir Vania. "Anj\*\*g." Ia mengepalkan tangannya sangat kuat,rahangnya mengeras menahan kesal. "Lo lihat aja Vania,malam ini,habis lo di tangan gue."

Tidak banyak yang Author minta,hanya tinggalkan jejaknya.

LIKE

KOMEN

Berikan apresiasi kalian untuk semangat Author ya,biar bisa UP setiap hari.terimakasi 💝🙏

Untuk mendapatkan info terbaru jangan lupa follow me ya 🤗💝…Masukan karya ini ke dalam rak favorit kalian.

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

ada yg cemburu nihh yee..

2023-06-21

0

Lina ciello

Lina ciello

ngopoo omm... mosok. jelousss... 😝

2022-12-09

0

Siti Aisyah

Siti Aisyah

apa ada rasa bos...hahhahaha
yg galak biasa nya jadian..

2022-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!