part 7

Orang jahat,selalu bersanding dengan orang jahat lagi,mungkin itu kata yang tepat untuk seorang Megan sanika dan mungkin berlaku untuk siapapun.

Maya adalah salah satu teman dekat sekaligus rivalnya dalam segala hal,tapi kali ini mereka adalah musuh,musuh di atas meja taruhan. Niat hati ingin mempermalukan sang teman di acara ulangtahunnya,kini dia sendiri yang terjebak dalam jebakan yang ia buat sendiri.

"Gila,gak mungkin kan gue nolak,mau taro di mana muka gue." Batin Maya berguma dengan menatap tajam,Megan nampak biasa saja menenggak segelas minuman di tangannya.

"Kelamaan?" Tukas Megan mulai kesal.

Arga,yang di jadikan bahan taruhan sang majikan,tidak bisa tinggal diam,katakanlah ia bisa melakukan apapun untuk menolak dirinya di jadikan bahan taruhan,tapi tidak semudah itu,dia harus profesianal,mengingaat ini masih jam kerjanya,yang bisa ia lakukan hanya bertanya.

"Nona,atas izin siapa anda menjadika saya bahan taruhan?" Arga berbisik di telinga Megan dengan membungkukan tubuhnya.

"Tugas lo sampai acara gue selesai,jadi.. Selama acara berlangsung,lo milik gue. Ngerti?" Megan berkata tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Maya.

"Tapi nona,saya..."

"Lo gue bayar lebih." Sela Megan memotong pembicaraan. Ia menatap wajah Arga dari samping dengan melempar senyum angkuhnya.

"Berapa lo berani bayar gue?" Arga kembai bertanya kali ini dengan bahasa non formal.

"Berapa yang lo mau?"

"50 juta."

Megan memutar kursinya ke belakang,hingga tatapan mereka pun saling bertemu. "Gue bayar lo 300 juta untuk satu bulan."

Arga terdiam nampak terkejut mendengar bayaran yang di tawarkan Megan untuknya,di mana jumlah 300 juta bagi seorang Arga aditama sangatlah besar,ia bisa memenuhi kebutuhannya selama 3 bulan ke depan. Begitu pikirannya.

"Bagaimana? lo setuju?" kembali Megan bertanya.

Arga terdiam seraya berfikir,jumlah yang sangat besar,sangat sayang untuk di lewatkan bukan? kapan lagi.

Sebelum ia menjawab,tiba-tiba Megan menarik kerah bajunya lalu. "Cup.." Satu ci*man singkat mendarat tepat di bibir sang Bodyguard. "Gimana? lo setuju?" Megan kembali bertanya tanpa melepaskan cengkramannya.

"Ok.. 300 juta untuk satu bulan,No s*x." Tegas Arga.

"Deal." Megan memutar kursinya kembali ke posisi semula menghadap teman-temannya.

Melihat Megan mencium bibir Bodyguardnya di depan umum,membuat Maya semakin tertantang untuk menerima tawarannya.

Tanpa berfikir lagi,ia langsung menyetujui kesepakatan itu. "Ok,gue setuju." "Dan gue akan menang Megan." Batin Maya bergumam.

"Nah..gitu,kan asik." Ucapnya sambil meraih kartu yang sudah di sediakan di atas meja,dengan sangat lihai ia mengocok kartu itu menggunakan tangannya sendiri.

Permainan kartu buka hal yang tabu lagi bagi seorang Megan dan Maya. Mereka sering bermain kartu saat kumpul bersama,biasanya mereka menjadikan uang sebagai taruhanya,namun kali ini berbeda,barang berharga mereka yang saat ini menjadi taruhannya.

Waktu menunjukan pukul 01.30 dini hari,pesta sudah berakhir,tapi tidak dengan satu meja ini,permainan mereka akan terus berlangsung sampai selesai.

Evan terheran saat melihat Arga yang masih setia berdiri di belakang Megan,karna penasaran,akhirnya ia menghampirinya untuk mengajak pulang. "Jam kerja kita udah habis Bro.. Udah tinggalin aja,kalau udah maen kartu begini lama,rugi kita." Evan berbisik di telinga Arga.

"Duluan aja,gue belum selesai."

"Pesta udah berakhir bro,ngapain kita di sini?"

"Gue di bayar lebih."

"Di bayar lebih? Berapa?" Penasaran.

"300 juta." Jawabnya singkat tanpa merubah posisi berdirinya.

"Gila lo.." Evan berkata dengan meninggikan suaranya.

Merasa terganggu dengan suara Evan,Semua orang yang ada di sana menatap Evan dengan tatapan devilnya,nampak jelas ketegangan di wajah-wajah mereka saat ini.

"Sory..sory.." Ucap Evan dengan melipat kedua tangannya.

Kembali ia bicara pada Arga. "lo gila apa? 300 juta lo di suruh ngapain aja?"

"Tenang aja,mereka cuma butuh gue buat pamer doang sama temen-temennya." Tukas Arga dengan entengnya.

Evan menggelengkan kepalanya. "Terserah lo deh,hati-hati aja sama mereka,orang kaya bisa ngelakuin apa aja dengan uangnya."

Arga menepuk bahu Evan. "Udah,lo tenang aja,gue tau apa yang harus gue lakuin."

Tak lama setelah itu,di hadapan semua orang tiba-tiba wanita itu melemparkan kartu kemenangannya di atas meja. "Lo liat kan? gak ada yang bisa ngalahin gue." ha..ha..ha.. Tawa Megan terdengar menggema di dalam Aula yang hanya tersisa beberapa orang saja.

"Aaaa....." Ia berteriak sambil menghamburkan semua isi yang ada di atas meja. "Lo curang Megan,gue tau lo curang..." Maya tidak terima atas kekalahannya,ia bangkit dari duduknya lalu menghampiri Megan dengan emosi yang berapai-api.

Beruntung Arga berada di sana,perlawanan Maya bisa ia cegah dengan mudahnya,

"Bawa dia keluar,dan pastikan kunci mobil dia ada di tangan lo"

"Baiklah." Sesuai dengan apa yang di perintahkan,ia pun membawa paksa tubuh Maya keluar dari Aula lalu merebut kunci mobil miliknya. "Maaf nona,anda kalah,saya harus membawa kunci ini pada majikan saya." Arga berkata setelah kunci mobil itu berada di tangannya.

Setelah mendapatkan apa yang di inginkan,ia kembali ke dalam tanpa menghiraukan keributan yang terjadi akibat perlawanan Maya pada para petugas yang menahannya untuk tidak masuk.

"Ini kunci mobil wanita itu." Arga menyerahkan langsung ke tangan Megan.

"Mobil itu buat lo,gue gak butuh."

"Buat gue?" Terheran,begitupun dengan Evan,dia tercengang saat Megan mengatakan mobil itu di berikan pada temannya,sebelum Arga berubah pikiran,Evan langsung mengambil kunci itu,lalu masukannya ke dalam saku celana. "Gila...temen gue banjir duit malam ini."

"Iya buat lo? kalau lo gak mau,bakar aja,kalau gak lo jual,gue gak pake barang bekas,gue suka barang baru kayak lo." Megan berbisik di telinga Arga dengan nada sensualnya.

Evan tercengang dengan semua yang terjadi malam ini,awalnya ia sempat ragu dengan kesepakatan Arga,tapi..apa boleh buat,uang 300 juta plus mobil mewah? Siapa yang bisa menolak uang sebanyak itu? Apa lagi pada dasarnya mereka kekurangan uang.

"Untuk malam ini,tugas lo sudah cukup,besok gue hubungin lo lagi."

"Ok."

Selesai dengan tugas malam ini,Arga dan Evan pun segera meninggalkan hotel dengan membawa banyak kemenangan,Evan yang sangat berantusias memilih membawa mobil hasil taruhan itu,dan Arga membawa motor metic yang tadi ia pakai.

Saat dalam perjalanan pulang,tiba-tiba ia teringat dengan pesanan gandis kecil mungil yang tinggal di rumahnya itu. "Nasi goreng? masa iya gue mesti turun dulu? siapa dia?"

Tidak banyak yang Author minta,hanya tinggalkan jejaknya.

LIKE

KOMEN

VOTE

Berikan apresiasi kalian untuk semangat Author ya,biar bisa UP setiap hari.terimakasi 💝🙏9

Untuk mendapatkan info terbaru jangan lupa follow me ya 🤗💝

IG : Divasandra

FB : Aqila nur

Terpopuler

Comments

Siti Aisyah

Siti Aisyah

beliin atuh ga...lo dpt 309jt plus mobil...nasi goreng sepiring nah gak nendang banget....

2022-07-29

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁

turun bentar doang apa susahnya sih arga..

2022-06-08

1

ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊

ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊

om arga lagi hoky 🤭😅😅😅

2022-03-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!