Part 12

Sebelum menghadiri pesta temannya di salah satu Vila mewah tepatnya di puncak,Megan mengajak Arga ke salah satu butik langganannya,guna membelikan ia pakaian yang serasi dengan gaun yang ia pakai. "Bagus,perpaduan warnanya juga bagus." Ucap Megan menatap kagum.

Arga memutar tubuhnya di depan cermin besar,bahkan dari sisi mana pun ia terlihat sangat tampan,ia bahkan tidak terlihat seperti pria miskin lagi.

Dengan bangganya Megan menggandeng tangan Arga di hadapan semua orang,hampir semua wanita berdecak kagum melihat ketampanan seorang Arga aditama,mereka memang tidak mengenalnya,tapi dari penampilannya saat ini,bisa di pastikan kalau Arga adalah pria sukses yang kaya raya.

"Hebat juga si Megan,dapet cowok setampan dia,udah tampan,kaya lagi.." Ucap salah satu tamu undangan,pada teman lainnya.

"Senyum sayang,jangan sampai mereka tau kalau lo cowok bayaran." Ucapnya pelan di telinga Arga.

Arga pun menampakan senyum terbaiknya. Sungguh Megan merasa bangga atas pujian semua orang padanya,karna memang itu lah tujuan utama Megan mengajak Arga ke pesta.

Selama uang mengalir,selama itu juga Arga miliknya,arga akan melakukan apapun demi uang,tapi tidak untuk di atas ranjang.

Di tempat lain.Evan yang di tugaskan untuk menjaga Vania,saat ini tengah asik menikmati kemesraan dengan kekasihnya di ruang utama,dasar tidak tau malu..walaupun hanya sekedar berciuman,Vania merasa tidak nyaman,dan memilih berdiam diri di kamar sambil memainkan ponsel yang Satria berikan tempo hari.

Saat sedang asik bermain game,tiba-tiba ponselnya berdering,yang entah panggilan dari siapa,karna di sana hanya tertera barisan no tanpa nama. Ia menggeser icon berwarna hijau,lalu menempelkan ponselnya ke telinga. "Siapa ya?" Ucapnya sambil berbaring di atas tempat tidur dengan posisi tengkurap memeluk bantal.

"Malam Nia.."

"Malam.. Siapa ini?"

"Ini aku,Satria. Masa gak kenal sama suara ku?"

"Oh..kamu Sat. Ada apa?" Ia merubah posisi tidurnya menjadi terlentang menata langit-langit yang lusuh.

"Kamu lagi apa?" Kembali ia berbasa-basi.

"Aku..? aku lagi tiduran."

"Kamu baik-baik aja kan?"

"Aku baik,memangnya kenapa?"

"Gak apa-apa,aku cuma khawatir aja."

Sempat terdiam sebelum kembali berbicara. "Nia.."

"Mmmm..?"

"Kamu ko gak mau kasih tau alamat rumah mu sekarang?"

"Maaf ya Sat,aku gak bisa kasih tau kamu tentang keberadaan ku sekarang.

"Kenapa sih..?" Penasaran.

"Aku gak mau ada orang lain yang mengganggu ku."

"Jadi... Aku ini seperti pengganggu buat kamu,begitu?"

"Buka begitu Sat,aku cuma mau menenagkan diri dulu."

"Tapi..bagaimana dengan sekolah mu Nia? Ini sudah hampir dua minggu loh kamu gak masuk sekolah."

"Aku tau,aku akan masuk saat ujian nanti."

"Tapi Nia.."

"Sudah lah sat,aku mau istirahat dulu ya.."

"Ya sudah,kalau begitu,besok aku telfon lagi. Selamat malam."

"Malam."

Setelah mengakhiri sambungan telfon,ia meletakan kembali ponselnya di atas nakas,lalu turun dari ranjang hendak keluar menemui Evan.

"Kak.." Vania memanggil di balik pintu kamar,tanpa membukanya.

Evan yang namanya di panggil pun terperanjak,dan langsung menghentikan aktifitasnya. "I..iya Cil? Kenapa?" Jawabnya terbata.

"Om Arga ke mana sih? Ko lama banget?"

"Apa? Gue gak denger."

"Om Arga kak."

"Udah,lo keluar aja,gue gak lagi ngapa-ngapain ko." Mereka sibuk merapihkan rambutnya.

"Jglek.." pintu kamar terbuka perlahan. Vania melihat mereka duduk berjarak. "***Kak Evan,mesum gak tau tempat,gimana coba kalau aku tadi langsung buka pintu tanpa aba-aba,bisa kocar-kacir kalian***." Batin Vania menggumama.

"Ada apa? Sini." Pinta Evan sambil menepuk sisi kosong sebelahnya.

Vania menggelengkan kepala. "Nggak kak."

"Tadi lo nanya apa?"

"Om Arga kapan pulang? Ko lama banget sih?"

"Lagi tugas dia,udah..lo tunggu aja."

"Tapi..aku laper kak,boleh aku minta uang buat beli nasi uduk?" Pintanya sedikit ragu,sebetulnya dia malu,apa boleh buat,cacing di dalam perutnya sudah meminta di isi makanan.

"Lo laper?"

Vania kembali mengangguk.

"Ya udah,biar gue sama Aura yang beliin,lo tunggu aja." Ia bangkit dari duduknya,lalu mengambil kunci motor di atas meja. "Ayo bebz.." Ajak Evan pada pacarnya.

"Ayo..aku juga mau ya bebz.."

"Iya..masa gue beli buat s bocil doang."

"Kamu kan biasanya gak punya uang."

"ha..ha.tau aja lo,kali ini gue punya uang,di kasih si Arga buat jagain s bocil." Ucapnya setengah berbisik.

"Kak,malah ngobrol,aku laper." Merengek.

"Iya..iya.."

"Sambelnya yang banyak ya kak,pake ati ampla,pake telor dadar,pake.."

"Eehh..banyak amat? Kecil-kecil makannya banyak juga."

"He..he...udah,cuma itu doang ko."

Setelahnya mereka pun pergi tanpa mengunci pintu rumah. Dia tidak berfikir kalau saat ia pergi,bisa saja penjahat itu kembali bukan?

Dan benar saja,tak lama setelah itu seseorang mengetuk pintu,lalu masuk karna tidak juga mendapat jawaban dari sang pemilik rumah.

Vania kembali merasakan pening di kepalanya,efek obat yang di suntikan kemarin kembali terasa. Ia duduk di samping pojokan tempat tidur,sambil menggaruk-garuk tubuhnya tidak karuan,tubuhnya seperti terbakar,hingga baju yang ia kenakan pun kembali ia buka.

"Vania..?" Pria itu melangkah masuk.

"Om..." Berusaha berteriak,walau lemah. Tapi pria itu masih dapat mendengar rintihan seseorang dari dalam.

"Itu suara Nia?"

"Om..." kembali iya memanggil dengan lirihnya.

"Benar,itu suara dia? Tapi.. di mana?"

"Om..tolong aku."

Saat membuka pintu,ia melihat Vania meringkuk di lantai dengan keadaan baju terbuka. "Nia..." Ia langsung lari ke dalam dan membantunya untuk duduk. "Kamu kenapa Vania?" Panik. Segera ia mengambil selimut dan menutupi bagian dada Vania yang sudah terbuka.

"Om.." panggilnya tanpa sadar,ia berfikir saat ini Arga lah yang sedang bersamanya.

"Om...?" Pria itu terheran. "Ini aku Nia,aku Satria. Sadarlah." Beberapa kali ia menepuk pipi sahabatnya itu namun ia tetap tidak sadar,ia malah memeluk Satria sangat kuat. Satria pun terheran dengan sikap Vania saat ini. "Kamu kenapa Nia?"

"Tolong aku om,aku kepanasan,tubuh ku seperti terbakar." Vania berusaha membuka matanya,mendongakan kepalanya menatap wajah itu,bukan wajah Satria,ia melihat wajah Arga.

"Om.. " Seperti memiliki kekutan ia menegakan tubuhnya bertumpu pada kedua lututnya,ia mendekatkan wajahnya ke wajah Satria,semakin dekat,akhirnya tanpa sadar ia mencium bibir Satria penuh dengan gairah.

Awalnya ia terkejut,berusaha melepaskan,namun Vania masih tak mau melepaskan,Satria yang terbawa susana akhirnya membalas ciuaman itu,ia melakukannya dengan cinta,berbeda dengan Vania yang melakukannya karna pengaruh obat.

Tak sampai di situ,Vania membuka baju Satria dan melemparnya ke sembarang arah. Satria semakin bingung,tapi...tak bisa ia pungkiri kalau ia juga menikmati apa yang di lakukan oleh Vania terhadapnya. "Jangan salahkan aku Nia,ini keinginan mu."

Saat gadis itu akan membuka pembungkus terakhir,sesuatau yang menutupi bagian dadanya,tiba-tiba. "Brugh..." Pintu itu terbuka sangat kencang. Satria terperanjak dengan kehadira sosok pria yang tidak ia kenal. "Siapa lo?" Tanya Satria dengan mata membulat sempurna.

Arga berlari masuk ke dalam,tanpa aba-aba ia langsung melayangkan pukulan tepat di pelipis Satria. "Bugh.."

Setelahnya ia menarik selimut untuk menutupi tubuh Vania yang hampir telanjang,dan membawanya berdiri di balik pinggungnya. "Brani lo nyentuh gadis ini?"

Setelah ini,kita lihat apa yang akan Arga lakukan untuk menenangkan Vania,dan apa yang akan Arga lakukan pada Satria dan Evan.

Tapi sebelum itu

LIKE

KOMEN

VOTE

FOLLOW

Biar Author tambah semangat lagi untuk UP.💝🙏

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

ya ya jd penasaran... jreng jreng.. jreng

2023-06-21

0

Siti Aisyah

Siti Aisyah

wiiih aku sampai nahan napas thor...si satria ngapain jg datang..kok tau ada vania di rmh itu..pasti nguntit yaaa

2022-07-29

0

Ari Kuntari

Ari Kuntari

critanya bikin semangat 😂😂😂

2022-07-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!