Kegiatan mereka berdua tak luput dari pengawasan seorang Arga,ia mungkin tidak mendengar apa yang mereka bicarakan di dalam,tapi melihat gadis itu mendapat ciuman dari seorang pria,cukup menjelaskan kalau pria itu adalah kekasihnya.
"Lo nya aja yang b*go,ngapain juga lo sok-sokan mau jemput tuh bocil." Arga berkata sambil mengendarai motor meticnya.
Jam kerja hari ini telah usai,gadis itu duduk di sebuah halte bis menunggu seseorang datang menjemputnya.
"Ntar sore gue tunggu lo di halte bis sebrang,kalau gue belum dateng,lo tunggu aja,gue pasti jemput." Arga berpesan pada gadis itu sebelum ia pergi menemui Megan pagi tadi.
Entah sudah berapa lama ia di sana,benerapa kali ia merubah posisi duduknya karna pegal,namun...yang di tunggu tak kunjung menampakan batang hidungnya.
Mulai gelisah,ia pun bangkit dari duduknya lalu berdiri di atas trotoar ia menoleh ke kanan dan ke kiri berharap orang yang sedang ia tunggi segera datang.
Tak lama setelah itu,nampak sebuah mobil Av\*nza dari kejauhan menyalakan lampu sen ke sebelah kiri. "Ah..mungkin itu dia." Gumamnya.
Mobil itu berhenti tepat di depannya,ia tersenyum,namun saat pintu mobil itu terbuka,seketika senyum itu memudar. "Sipa kalian?" mereka orang asing.
"Hai... " Salah satu pria di dalam mobil tersenyum ke arah gadis itu,lalu beberapa orang turun dari mobil,dan dengan mudah nya mereka memasukan Vania ke dalam mobil. "Aah...toloog..,lepaskan akuuu."
"Plak.." satu tamparan keras berhasil mendarat di pipinya yang mulis,nampak mengalir darah segar dari sudut bibirnya,gadis itu pun tidak sadarkan diri.
Segera para preman meninggalkan tempat kejadian menuju markas.
tidak seharus kamu mengingkari janji mu Arga,karna kebodohan nya hari ini,para preman itu berhasil menculik Vania.
dua jam berlalu gadis itu pun tak kunjung pulang ke rumah.Tak bisa di pungkiri kalau sebetulnya ia juga merasa khawatir,ia meraih ponselnya di atas meja dekat TV,dan mencoba menghubungi seseorang yang bisa membatunya.
"Di mana lo?"tanya arga dalam sambungan telpon
"gue lg pacaran.Kenapa?"saut evan yng saat ini sedang berada di dalam mobil bersama kekasih nya.
"vania blm pulang "
" belum pulang?bukan nya lo yang jemput?"
"iyah,gue lupa."Jawab nya berbohong "coba deh lo cek ke caffe dia lembur atau engga."
"knp gk lo aja yang kesana " kata evan yang masih melanjutkan aktifitasnya berdua di dalam mobil.
"udah gak usah banyak tanya,lo mau mobil itu gw tarik?"
"Wah..bisa banget lo ngancem." Evan bersandar pada sandarn jok,menikmati setiap sentuhan yang di berikan kekasihnya.
"Udah buruan,lo kalau sampe mesum di mobil gue,awas lo."
"Iya..iya.. Gue OTW ke sana. Nanti gue telfon lagi kalau udah ada kabar." Setelah mengakhiri telfo,ia menyimpan kebali ponselnya ke dalam saku celana. Maklum,HP nyit-nyit mh naro nya di mana aja.
"Bebz...cukup bebz.." Evan membetulkan posisi duduk wanitanya.
"Kenapa yang? Ko udahan?" Wanita itu bermanjaan di atas bahu Evan.
"Kita ke Cafe dulu ya,habis itu kita ke hotel,jangan di sini. Ok?"
"Ok deh."
Tak menunggu lama lagi,Evan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju Cafe tempat gadis itu bekerja guna memastika keberadaanya saat ini.
Sementata di tempat lain,tepatnya di sebuah gudang,para preman itu mengikat tubuh Vania di atas kursi kayu dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Mereka merasa puas sudah mendapatkan umpan paling jitu untuk bisa memancing Arga masuk ke dalam perangkapnya. "Bos yakin cewek ini yang waktu di Lift sama si Arga?" Tanya salah satu anak buah itu pada bosnya yang saat ini sedang duduk sambil memegang pistol di tangannya.
"Ingatan gue masih tajem,gak kayak kalian,suruh nyulik ceweknya si Arga,malah Waria yang kalian bawa,lo semua buta apa? Ga bisa bedain cewek beneran sama cewek jadi-jadian."
"Sory bos,habis waktu itu,cewek itu,eh..maksudnya waria itu bener-bener cantik."
"Makan tuh waria,mau ngadu pedang lo sama mereka."
"Amit-amit deh bos,tapi ko.. ada aja ya yang make jasa mereka?" Penasaran juga dia.
"Yang make jasa mereka itu orang gila,udah gak doyan cewek,gue sih masih normal."
"Kita apa lagi,kita malah udah punya istri."
"Lo ngeledekin gue? Mentang-mentang gue belum punya istri?" Si bos menodongkan pistol ke arah anak buahnya,lalu "Jder.." "Mana rokok gue."
Salah satu anak buahnya menyerahkan sebatang rokok langsung ke tangannya.
"Preman sih preman,tapi pistolnya dari dulu boongan,cuma korek." Salah satu preman itu berbisik pada temannya.
"Iya betul."
"jatohin harga diri preman."
Arga sudah tidak bisa sabar lagi,beberapa kali ia melirik ponselnya,berharap Evan segera memeri kabar baik padanya.
Setelah beberapa saat,akhirya ponsel miliknya berdiring,ia buru-buru menjawab panggila itu. "Halo.. gimana? dia masih kerja gak?"
"Bos gawat,kayaknya si bocil di culik bos,soalnya gue nemuin ponsel di halte bis sebrang Cafe,terus.. ada salah satu warga juga yang liat,kalau tadi sore ada cewek yang di paksa masuk ke dalam mobil sama segerombolan orang."
"Mereka pake mobil apa?"
"Bilangnya sih mobil Av*nza."
"Av*nza?" Berfikir..berfikir.. Ting. "Kayaknya gue tau siapa yang nyulik si bocil."
"Tarus sekarang gimana bos?" Tanya Evan yang tak kalah paniknya.
"Jemput gue sekrang di rumah,kita ke sana pake mobil."
"Siap mas brow." Evan segera mengakhiri panggilan,lalu kembali masuk ke dalam mobil.
"Gimana bebz? kita ke mana sekarang?" Tanya Cewek itu pada Evan.
"Kita berpetualang hari ini,kamu masih jago bela diri kan?"
"Oh..jelas dong."
"Bagus,kita asah kemampuan ilmu bela diri mu malam ini."
"Di atas ranjang?"
"Di area tarung lah,di ranjang mah nanti,kalo urusan si Arga udah beres."
"Hhmm.. gak apa-apa deh,sekalian ngasah ilmu beladiri aku."
Evan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju kontrakan Arga,setelah itu mereka pergi ke suatu tempat di mana Vania di sekap.
Setelah beberapa saat,kesadaran Vania mulai kembali,ia membuka matanya perlahan. Tatapannya masih samar,ia bahkan belum kuat untuk menegakan kepalanya,ia mengerjap-ngerjapkan matanya,berusaha memperjelas penglihatannya.
Tiba-tiba.. "Byuur.." Mereka menyiram tubuh Vania dengan seember air dingin. Tubuhnya bergetar,ia merasakan kedinginan yang teramat. "Lihat Arga,kalau lo gak bawa uang gue,cewek lo bakal habis malam ini." Ucap preman itu penuh ancaman.
"Nih cewek cantik juga,boleh kali gue cicipin sebentar." Ucapnya dengan senyum menyeringai.
Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejaknya ya kak.
Like
komen
follow
Biar selalu semangat UP setiap hari 🤗💝🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Siti Aisyah
vania smg gak diapa.apain...kasihan dia hanya korban penculikan preman yg punya dendam sama arga
2022-07-29
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁
arga buruan tolongin Vania sebelum sesuatu terjadi sama vania
2022-06-08
0
Wahyu Arief Utami
ayo arga cpt dteng tlongin tuh vania
2022-06-01
0