Part 4

Vania begitu cantik dengan balutan kemeja putih yang ia kenakan,kulit putih mulus seksi nampak sangat jelas.

Modus si Arga ngasihnya kemeja doang gak pake bawahan. ha..ha..apa daya,gadis itu minta daster am tuh om om,mana ada ya kan?

Kembali ke laptop.

Sementara Arga membuatkan sarapan,Vania menunggu duduk di lantai beralaskan karpet,ia sedikit menggaruk-garuk kulitnya yang mulus,mungkin karna ia duduk di karpet lusuh,bukan permadani mewah seperti di rumahnya.

Tak lama setelah itu,Arga keluar dari dapur membawa semangkuk mie instan,lalu meletakan mangkuk itu di depan Vania. "Nih..makan." Kata Arga sedikit kasar.

"Mie instam? Gak ada yang lain?" Tanya Vania sambil menatap mie di depannya.

"Cuma itu yang gue punya."

"Aku kan lagi sakit,gak ada yang lebih bergizi? Setidaknya telur gitu om."

"Masih untung gue kasih makan,lo mau gue usir dalam keadaan perut kosong?" Arga mendengus kesal.

Vania mengerucutkan mulutnya dan menyerah. Dari pada dia harus pergi dalam keadaan perut kosong,dengan sangat terpaksa Ia harus menyantap menu sarapan yang di berikan oleh tuan rumah.

"Hhmm..enak juga ya.seger..apa lagi kalau kuahnya pedes. Wiih...tambah enak om." Ucap Vania di sela sarapan yang kesiangan ini.

"Mangkannya,jangan dulu protes,mie instan itu enak,gue gak pernah bosen makan mie instan setiap hari." Saut Arga yang sama-sama duduk di lantai bersama dengannya.

"Om kayaknya hobi banget ya?"

"Bukan hoby,lebih tepatnya gue gak punya duit buat beli makan-makanan yang enak."

"Huumm..." Vania mengangguk sambil mengunyah.

"Oh iya om,nanti malam aku mau mie instan lagi ya. Boleh kan?"

"Boleh,nanti gue kasih jenis mie yang paling enak."

"Serius om?" Mata Vania berbinar.

Tanpa sadar Arga mengangguk. Tapi sayangnya dalam hitungan persekian detik kesadarannya kembali pulih dan langsung menentang keinginan Vania. "Eeh..maksud lo apa nanti malam?"

"Kenapa?" Tanya Vania terheran.

"Enak aja nanti malam,habis ini lo harus pergi dari rumah gue,gak ada nanti-nantian."

"Yaelah om,pelit amat cuma sampe malem aja."

"Gak ada.. gak ada. Habis ini lo harus pergi."

"Hhmm....Kembali ia menyantap sarapannya,dan tak lama ponsel milik Arga berdering menandakan ada pesan baru.

Ia meraih ponselnya di atas meja dan membaca isi pesan dari temannya Evan.

"Di mana?" Tanya Evan dalam sebuah pesan.

"Rumah." Balasnya singkat.

"Ada kerjaan brow."

"Apa?" Arga merubah posisinya duduknya menjadi tegap dan membalas pesan dari Evan dengan kedua jari jempolnya.

"Pengawal putri orang kaya,mau ada acara ulangtahun."

"Bayaran?"

"Lo gak usah nanya bayaran,dia orang kaya,kita pasti di bayar mahal."

"Ok. Kapan?"

"Bulan depan."

"Kampret,gue kira besok. Gue nganggur sekarang,butuh duit nih."

"Tenang brow,gue minta DP sama tuh pembawa acara,5 juta."

"Bayarannya?" Tanyanya lagi dalam pesan.

"Dp brow..Dp. Gue minta setengah dari pembayaran kita."

"Kita di bayar 10 juta buat satu hari doang?"

"Tepat... pinter juga lo ngitung."

"Sip..kapan kita ketemu?"

"Selesai gue di bengkel,gue ke rumah lo."

"Ke rumah? Gimana am nih cewek?" Bergumam dalam hati sebelum membalas pesan dari Evan. "Gak..gak,dia bakal pergi sebelum Evan ke sini." Ucapnya sambil menatap Vania yang masih asik makan.

"Ok. Gue tunggu secepatnya." Balas pesan Arga pada Evan.

Selesai membalas pesan dari temannya,ia melatakan ponselnya di tempat semula,lalu bersaandar pada dinding sambil menyalakan rokok di mulutnya. "Akhirnya gue punya duit lagi." ucapnya sambil menghisap rokok,lalu membuang asapnya ke udara jauh dari gadis itu.

Kediaman Burhan Atmaja.

2 hari sudah Vania meninggalkan rumah,suasana rumah semakin mencengkam,beberapa anak buah yang ia tugaskan untuk mencari putrinya,tak luput dari hukuman seorang Burhan atmaja karna tak kunjung menemukan sang putri.

Lain hal dengan ibu tiri dan kakak tirinya yang kerjanya hanya mengahabiskan uang dengan berfoya-foya,jalan-jalan ke luar negri,bahkan tak jarang ia membelanjakan teman-tamaanya barang-barang mewah,bahkan ia juga membiayai kehidupan mewah kekasihnya.

Tapi sayangnya,Burhan tak pernah mau melihat sisi buruk dari sang istri,keburukan ibu tirinya sering kali Vania tunjukan pada papahnya,tapi lagi-lagi nenek sihir itu selalu menang dalam bersilat lidah.sepeti saat ini,entah jurus apa yang ia pakai untuk mempengaruhi Burhan,sampai ia gelap mata bertekat menjodohkan putrinya pada adik ipar,yang mana dia adalah adik dari ibu tiri Vania.

Kekayaan Vania sangat melimpah,Burhan mewariskan 70% hartanya pada Vania,sedangkan untuk Megan hanya 30%.

Selisih yang cukup banyak bukan?

Megan seharusnya bersyukur masih di berikan 30%,mengingat ia hanya anak tiri,sedangkan Vania,adalah anak kandung satu-satunya,dan banyaknya warisan Vania tak luput dari kekayaan mendiang ibunya.

Itu lah faktor utama Jehan menjodohkan Vania dengan adiknya,hanya untuk menguasai seluruh harta Vania.

Tapi sayangnya,gadis mungul itu terlalu cerdas untuk di pengaruhi,ia selalu melawan perintah papahnya untuk menikah dengan adik ibu tirinya. Hingga ia memutuskan untuk meninggalkan istananya dengan sebuah tekad.

"Aku akan kembali kalau aku sudah menikah,aku akan merebut semua harta peninggalan mamah dan semua perusahaan papah dari penguasa nenek sihir itu." Vania berkata sesaat sebelum pergi dari rumah.

Kembali ke kontarakan yang menurut Vania besarnya tak jauh dari kamar mandinya.

"Om... Masih ujan.om gak akan usir aku kan?" Vania berkata sambil menatap hujan di balik jendela rumah Arga.

"Sial,kenapa harus ujan." Batin Arga bergumam yang sama-sama menatap hujan di balik jendela.

Beranjak dari sana,Arga kembali masuk ke dalam dan kembali duduk di lantail sambil memainkan ponsel nyit-nyit nya (Tau dong ponsel nyit-nyit itu apa? he..he..).

Vania yang masih berdiri di sana,melihat ada seorang pria berlari menuju rumah Arga. "Om..om..itu siapa?" Tanya Vania sedikit heboh.

"Kenapa?"

"Ada orang di luar om?"

Tak lama terdengar seseorang mengetuk pintu lalu memanggilnya. "Dor..dor..dor.. Arga..buka pintunya buruan."

Ia bangkit dari duduknya lalu membuka pintu. "Jglek.."

"Lama banget sih,lagian pake di kunci segala." Ucap Evan setelah pintu itu terbuka sempurna.

Tanpa di persilahkan,ia pun masuk ke dalam sambil mengacak-ngacak rambutnya yang basah. Baru masuk beberapa langkah,ia di buat terkejut dengan kehadiran Vania di sana. "Buset.. Ga,rumah lo kemasukan bidadari." Ucap Evan dengan membelalakan matanya.

Visual Evan:

Maaf Visual Arga Othor ubah lagi,habis yg kemaren kemudaan 🤗🙏.boleh cek lagi di part Visual.

Kalau ada perubahan akan di infokan di Part berikutnya.

Lanjut gak?

Author minta tanda cintanya dulu dong,caranya gampang banget,gratis pula. Dengan cara.

LIKE

KOMEN

VOTE

Semakin banyak jejak,semakin sering Author UP kisah mereka. 💝💝

Terpopuler

Comments

Rini Q Ririn

Rini Q Ririn

evan zain malik ituu thorr

2023-03-02

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁

evan ganteng juga ya...🤭🤭

2022-06-06

0

Mamake Nayla

Mamake Nayla

bahasanya gokil.....👍👍👍👍👍👍👍

2022-05-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!