•••
"udah belum nih?" Tanya Axell meraba-raba wajahnya.
"tangan lo perlu di patahin?" Tanya Aflan menaikkan sebelah alisnya.
"gak perlu, ntar gue akting aja nyet"
"rshh.. Ternyata sakit juga yah" Gumam Axell memegang perutnya yang beberapa kali ditendang oleh tuh bocah berdua, salah sendiri sih. Axell kembali memejamkan matanya dengan sesekali meringis saat Keyra kembali dengan membawa kotak p3k.
"lo kenapa bisa gini?" Tanya Keyra mendudukkan dirinya disamping Axell.
"kecelakaan" Ucap Axell lemah.
"gak mungkin kecelakaan kek gini, berantem kali! Atau lo di keroyok!" Rutuk Keyra mulai membersihkan luka Axell dengan alkohol.
"di keroyok kan kecelakaan juga" Bela Axell.
"beda, di keroyok gak termasuk kecelakaan"
"sama"
"beda Xell, kecelakaan tuh misalnya tabrakkan, jatuh dari motor, atau lo nabrak pohon" Ucap Keyra meladeni Axell tanpa tahu bahwa Axell berniat membuatnya kesal.
"lo doain gue nabrak pohon, trus pohonnya tumbang, gue ketiban pohon gitu?" Tanya Axell dengan sangat nyolot.
"gak bakal tumbang juga kali di tabrak sama motor" Delik Keyra seraya memberikan obat merah pada luka Axell.
"kalo pohonnya kecil bisa tuh" Axell sengaja memancing amarah Keyra, melupakan aktingnya sebagai orang yang paling mengenaskan.
"coba sana, emangnya pohon gak punya akar apa, sampe dengan mudah tumbang"
"pohon yang udah lapuk bisa tuh"
"terserah lo"
"'terserah'? bukannya 'terserah' itu 'seterah' ya?"
"ya ya ya" Balas Keyra dongkol.
"apaan 'ya ya ya', gue kan nanya yang mana yang bener. 'Seterah' atau 'terserah'? Gue baru dua bulan loh di Indo"
"ck bodo ah" Gumam Keyra.
"gue emang bodoh gak bisa bahasa indo, makanya tunjukin gue dong.."
"apaan, sebelum pindah aja lo udah bisa kok bahasa Indo" Ucap Keyra malas.
"eakk, berarti gue pinter dong, udah bisa kuasain bahasa Indonesia" Ucap Axell lagi. Sedangkan Keyra mencebikkan bibir, tadi dengan pede nya Axell bilang dia bodoh, lah sekarang malah bilang pintar.
"jadi yang bener itu 'terserah' atau 'seterah'?" Tanya Axell lagi dengan gaya menyebalkan, memaju-majukan wajahnya pada Keyra dengan alis terangkat.
" ' terserah'!" Ucap Keyra memberitahu dengan penuh penenkanan.
"kok terserah sih? gue mana tau kalo terserah gue. Nanti kalo seterah gue, gue pake terserah salah atau seterah juga salah. Yang mana yang bener? Mana bisa seterah gue, kan kata seterah atau terserah udah di tetapkan mana bisa terserah gue. Kenapa gak seterah lo aja kenapa harus terserah gue?"
"apaan sih Xell?" Tanya Keyra frustasi.
"apa?" Tanyanya polos.
"ada Jungkook oppa di luar, gue keluar dulu ya" Ucap Keyra ngaco, berdiri dari duduknya dengan kesal dan berjalan keluar.
"rshh.. Can Ra.." Panggil Axell seraya meringis, tentu saja itu dibuat-buat.
Keyra menarik nafasnya dalam untuk meredamkan kekesalannya, dan meniup poni nya dongkol.
Keyra berbalik badan menatap Axell dengan senyum yang di buat semanis mungkin. Sedangkan Axell susah payah menahan senyum nya melihat wajah Keyra yang sungguh menggemaskan jika sedang kesal.
"apa Axell..?" Tanya Keyra menampilkan senyumnya manis dengan gigi yang terkatup menahan kesal, itu sungguh membuat Axell mati-matian menahan kegemasannya.
"ambilin minum.. lo tau kan tangan gue keseleo" Ucap Axell menatap tangan kanannya dan Keyra bergantian.
"okeh.." Ucap Keyra dengan senyum manisnya, lalu berbalik badan langsung berwajah kesal.
"eehh.." Panggil Axell.
"apaan?!" Tanya Keyra ngegas.
"gue ikut" Ucapnya manja sambil menatap ke segala arah kamar tamu ini.
"ntar kalo ada setan gimana? Mansion ini kan jarang di tempatin" Ucap Axell lagi. Keyra memiringkan kepalanya dengan sebelah alis terangkat dan mulut setengah terbuka.
"huh? Yang bener aja!" Ucap Keyra tak habis fikir dengan Axell yang 'katanya' takut setan.
Seorang Axell takut setan? Gak mungkin banget. Dia hanya ingin bersama Keyra, tak ingin tinggal sendiri disini. Ya! Kenapa Axell jadi bucin?
"iya bener. Mansion ini baru lo tempatin beberapa hari kan! Lo gak takut nanti ada sejenis makhluk-makhluk pengganggu?" Tanya Axell berwajah serius yang di mata Keyra terlihat sangat menyeramkan. Tapi nyatanya Axell menahan tawa melihat wajah Keyra yang tegang dan sesekali melirik sembarang arah dengan sudut matanya.
"inget Can Ra, ini udah lewat tengah malam. Lo gak takut ke dapur sendirian? Nanti kalo tuh makhluk gangguin lo gimana? Kalo tuh kunti kasih peringatan dengan hembusin angin sih gak papa, tapi kalo tiba-tiba dia langsung munculin dirinya gimana?"
Keyra langsung membatu dengan mata terfokus pada Axell, tak berani menoleh sedikit pun kearah lain.
"misal kalo dia tiba-tiba ada di samp--- Ca-Can Ra.. Btw yang di sa-samping lo it--"
"AXELLL!!!"
Bruakhh
'pfftt'
Keyra tadi berlari ke arah Axell yang masih duduk di sofa. Keyra menjatuhkan dirinya di bawah, dan menaruh kepalanya di lutut Axell, menggenggam tangan Axell erat yang entah sejak kapan di raihnya.
"Huaa, Axell Key gak mau Axell.. hiks.. Axell usir dia.. Axell.. Huaa.." Tangis Keyra pecah, badannya bergetar, tangan dinginnya meremas kuat tangan Axell. Axell sungguh merasa bersalah telah menipu Keyra, tapi dia juga tak bisa menghilangkan tawanya.
'sorry.. Pfftt.. Gue gak tau lo setakut ini'
"Axell.." Panggil Keyra lirih akan ketakutan.
"bangun dulu Can Ra" Ucap Axell menarik tangan Keyra untuk duduk di sofa, tapi cewek itu tetap mempertahankan posisinya.
"hei, gak ada apa-apa. Gue cuma ngerjain lo tadi" Ucap Axell menahan tawa, kembali menarik tangan cewek itu untuk duduk di sofa.
"hmm" Gumam Keyra menahan amarah dan juga malu, matanya hanya menatap wajah Axell, masih belum berani melihat arah lain.
"gue haus"
Keyra meniup poninya dongkol, menatap tajam wajah Axell yang masih terlihat menyembunyikan senyum gelinya.
"jalan sendiri" Ucapnya ketus lalu berlalu keluar kamar.
"Can Ra Can Ra" Axell menggelengkan kepalanya dengan senyum lebar.
•••
"fyuhh"
Deg
Badan Keyra menegang, hembusan lembut angin itu membuatnya tak bergerak. Tak berani menoleh tapi juga penasaran. Itu pasti Axell kan yang main-main, iya Key yakin. Tapi saat kepalanya menoleh kebelakang, matanya langsung membola, Keyra terkejut, jantung berdegup kencang seperti tak terkendali, pipinya bersemu merah.
"besar banget matanya, nanti terpesona loh dengan kegantengan gue yang meledak-ledak"
Keyra mengerjap gugup, pikirannya kosong, tak tau ingin bereaksi seperti apa. Seharusnya kan dia memutuskan tatapan mata mereka dan mendorong Axell menjauh, tapi sekarang otaknya blank.
"minum gue mana?" Tanya Axell masih dengan jarak wajah mereka yang sangat dekat.
"ah? Oh in--"
Prankk
"omo!"
"astaga Can Ra, ceroboh banget sih!" Omel Axell setelah menarik Keyra menjauh dari gelas yang baru saja di senggol Keyra hingga jatuh dan pecah.
"maaf, gue ambilin lagi" Ucapnya pasrah.
"ck! Gak usah!"
'kenapa sih nih? Kok malah marah sama gue?' Batin Keyra, Key pasrah saja saat di tarik begitu oleh Axell ke ruang keluarga.
"duduk!" Perintah cowok itu menatap sinis kearah Keyra.
'dih! Kenapa sih? Pengen gue congkel tuh mata, trus jadiin bola bekel mini'
Setelahnya mereka hanya diam tanpa sepatah kata pun. Keyra yang memberenggut kesal dalam hatinya, dan Axell yang masih menatap Keyra dengan ekspresi yang.. Ah entahlah. Keyra yang tak tahan dengan keterdiaman ini, beranjak dari duduknya. Dia baru sedikit mengantuk di waktu yang hampir setengah tiga subuh itu. Tapi tarikan tangan Axell menghentikan niatnya untuk pergi ke kamar.
"mau kemana lo?" Tanya Axell jutek.
'kenapa sih? Seharusnya kan gue yang marah, karena di tipu sama dia'
"ke kamar lah" Balas Keyra polos.
"ambilin minum gue dulu" Perintahnya seenak jidat.
"hih! Tadi lo gak mau" Ucap Keyra menghentakkan tangannya hingga genggaman tangan Axell terlepas.
"berani lo sama gue?" Ucapnya menatap tajam Keyra.
"bodo!" Keyra memberenggut kesal berjalan meninggalkan Axell.
"eeh, gue haus nih. Kamu gak kasian, aku habis di keroyok loh.." Ucapnya sok imut.
Rasanya Keyra pengen nangis ajalah sekarang. Sifat asli Axell tuh, emang kayak gini atau gimana sih?
Setelah mengambilkan minum untuk Axell Key berniat pergi ke kamar, sekarang Key benar-benar mengantuk. Tapi lagi-lagi cekalan tangan Axell membuatnya berhenti. Okay, diperlukan kesabaran untuk menghadapi manusia satu ini.
"pijitin bahu gue dong, pegel banget tau.." Ucapnya sok lemah.
"hm" Balas Keyra lalu memijit bahu Axell ogah-ogahan.
"gimana mansionnya, nyaman?" tanya Axell.
"hm"
"ada satu temen lo yang nginap disini kan?"
"hm"
"kalo gak salah namanya Tania kan?"
"hm"
"jadi dia sekarang sama Icha sama Zia?"
"hm"
"em, btw lo sahabatan sama Icha sama Zia udah lama yah?
"hm"
"lo ketemu Icha sama Zia pas SD kan?"
"hm"
"trus Icha--"
"Echa! Bukan Icha! Nggak bisa ngucap huruf E ya? Lo dari tadi salah terus"
"O"
"ya.. ya-ya-ya" Keyra menganggukkan kepalanya tak habis pikir. Saat ingin pergi dari sana, Axell mencekal tangannya. Lagi.
"apa LAGI ha?" Tanya Keyra menekan kata 'lagi' setelah meniup poninya emosi.
"emm.. Ah itu.. Ituu.. Apa namanya..?" Racau Axell tak jelas dengan mata yabg melirik kesana kemari.
"CK!"
"ah itu, bacain dongeng! Iya, bacain dongeng. Gue gak bisa tidur" Ucap Axell asal saat Keyra ingin beranjak.
"cih, lo bukan anak kecil"
"humm, kakak cantik jahat banget, gak mau bacain Acell dongeng. Acell kan gak bica tidul kak cantik" Ucapnya ala anak kecil dengan wajah yang dimanyunkan, yang jika Glen dan Aflan melihat bisa langsung pingsan.
"aishh, jinja. Males ah. Gak ada dongeng!"
"yaudah bukunya telselah kakak cantik aja. Acell bakal dengel kok"
"jijik Xell" Ucapnya mengambil novel Zia yang ada di bawah meja. Tapi siapa tahu bahwa hatinya mengatakan Axell sungguh menggemaskan.
"baca kak" Perintah Axell yang diangguki oleh Keyra. Keyra juga tak tahu kenapa dia menuruti permintaan Axell yang sungguh kekanakan. Tapi jelas ada terselip kebahagian di balik wajah kesalnya.
"Pagi ini adalah aw--"
"cekalang udah malam kak Can La" Sela si Acell.
"ish" Desis Keyra menahan senyum di sela rasa kantuknya.
"Pagi ini adalah awal dimana Wiska menjalani--"
"Wiska ciapa?" Sela Acell lagi.
"tokoh utamanya. Dengerin aja sih, gak usah tanya-tanya" Ucap Keyra menahan senyum tapi juga mulai malas, karena kantuknya makin menjadi.
"iya ish" Si Acell itu kini mengerucutkan bibirnya. Tak akan ada yang menyangka bahwa tingkah laku si most wanted school yang cool dan datar ini, sangatlah childish.
"Pagi ini adalah awal dimana Wiska menjalani harinya sebagai mahasiswa. Awal-awal kehidupannya berjalan normal seperti biasa. Tapi sekarang tidak lagi saat seorang cowok..."
Axell hanya diam menatap Keyra yang masih melanjutkan cerita yang sama sekali tidak didengarnya. Ekspresi Keyra membuatnya sangat gemas, dengan wajah menahan kantuk dan mulut yang masih mengoceh. Hingga lama-kelamaan sang pendongeng yang tertidur, bukan yang didongeng.
•••
...kalau suka ceritanya tolong kasih like and komen ya~...
...biar author semangat up nya~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
NinLugas
hai s3mangt ya
2021-05-25
1