•••
"Can Ra, semalem lagi dong tinggal di sini"
"disini kan enak ada cowok tampan kek gue"
"mendingan juga disini kan, ada Zeline juga"
"lagian mansion lo gak bakal hilang kok, masih diatas bumi dibawah langit"
"lo ngapain cepet-cepet pindah?"
"lo gak kangen nanti sama gue? Kangen pasti lah ya"
"lo itu nanti kesepian kalau pindah"
"lo pasti..."
"lo itu..."
"lo..." "lo..." "lo..."
Cukup!
"agghhh"
Telinga Key memanas mendengar celotehan unfaedah yang keluar dari mulut seorang cowok yang sedari tadi mengikuti kemana langkahnya pergi.
"Lo Bisa Diem?" ucap Key mendelik dengan tangan yang menyatukan resleting koper tempat buku-bukunya. Axell merebahkan tubuhnya di kasur Keyra, matanya tak beralih sedikit pun dari Key.
"gue bisa jadi pacar lo!"
Lah? Demi donat full chocolatenya Keyra, jawaban Axell sama sekali tidak nyambung!
Key mencebikkan bibir, tak akan termakan dengan ucapan cowok playboy didepannya ini. Sedangkan Axell sudah senyum-senyum tidak jelas mengamati wajah cantik Keyra.
Oh tante Rora, anakmu ini sepertinya perlu konsultasi kejiwaan!
"lo sakit?" tanya Keyra membuat Axell mencebikkan bibirnya.
Keyra mengambil sling bag mahalnya, menyampirkan tali tas itu di bahunya. Lalu menatap Axell yang masih setia tengkurap di atas kasur, cowok itu dengan wajah cemberutnya menatap Key dengan sengit.
"Apa Lo?!" tanya Axell ngegas.
Haissh, demi apa Axell menjadi seperti anak kecil?
"gak ada" ucap Keyra memutar bola matanya malas.
Keyra lalu mendirikan koper yang berisi buku-bukunya itu. Koper lainnya yang berisi baju-baju sudah berada di lantai bawah.
"Can Raa... gue lagi ngambek woiii..." rengek Axell.
Keyra mengabaikan, mengalihkan pandangan dengan wajah jijiknya. Axell aneh, sejak kapan seorang Axell yang cool menjadi seorang bocah?
Keyra berjalan santai dari arah meja belajarnya ke arah pintu kamar yang sedikit jauh dengan menyeret koper.
"Can Ra.. Bujuk gue duluu woii.. Gue lagi ngambek nih.. Can Raa.." rengek Axell menguling-gulingkan tubuhnya di kasur.
Keyra menolehkan kepalanya saat melewati tempat tidur, meringis geli melihat kelakuan Axell, lalu kembali berjalan dengan wajah jijiknya.
'huaa.. tante Rora, om Ellard, tolongin Key..'
'huaaa... Zeline, kakak lo itu kenapa dek?'
•••
20.30
Axell menuruni satu persatu anak tangga dengan wajah dinginnya. Berbeda seratus delapan puluh derajat dengan sikapnya yang tadi. Terlihat Key sedang berbincang dengan Mommy Rora dan Daddy Ellard di ruang keluarga.
Keyra memperhatikan Axell dari atas sampai bawah, meneliti setiap bagian tubuh Axell dengan tatapan yang sulit diartikan. Mana tau kan ada petunjuk bahwa Axell mempunyai kloningan, dan yang tadi bersama Key di kamar itu adalah kloningannya Axell, bukan Axell asli!
Ck! Pikiran lo kejauhan Alkayra!
Axell mendudukkan tubuhnya di sofa, tanpa menatap Key sedikut pun. Lalu mengambil cemilan yang tersedia di meja, dan memakan dengan kasar cemilan tak berdosa itu!
"kamu lama banget, Key udah nunggu dari tadi nih, langsung anterin gih, nanti tambah malam," ucap Rora pada anaknya.
"males mom" ucap Axell masih mengunyah kasar makanan itu di sertai wajah cemberutnya.
"lah kenapa dia Key?" tanya Rora heran pada Keyra.
"gak tau tant" ucap Key menahan tawa, Keyra jadi mengingat tingkah ajaib dari seorang Axell di kamar tadi.
Entah bagaimana jadinya jika Key merekam kelakuan Axell dan menyebarkannya di grup sekolah. Pasti bakal menjadi trending topic satu sekolah! Sedangkan Ellard menggelengkan kepalanya melihat dua remaja itu, lalu memberikan smirknya pada Axell.
'Dad gak mungkin tau kan kalau gue..' batin Axell menatap horor daddy nya.
"kalian ngapain berduaan di kamar tadi?" tanya Ellard.
Ellard tau, mereka tidak akan mungkin melakukan sesuatu di luar batas. Hanya saja, tadi dia dan istrinya tak sengaja melihat kelakuan ajaib seorang Axellino hanya karena seorang Alkayra, saat melewati pintu kamar yang tak tertutup itu. Ellard dan Rora sampai tercengang melihat kelakuan Axell yang sama seperti bocah umur tiga tahun.
Sedangkan Keyra dan Axell membulatkan matanya terkejut. Keyra takut disangka melakukan hal yang tidak-tidak dengan Axell. Sedangkan Axell lebih takut kalau orang tuanya melihat tingkahnya tadi.
"apaan sih dad?" ucap Axell tak suka.
"bucin" gumam Ellard sangat pelan meledek Axell di sertai smirk nya.
Axell membulatkan matanya sekali lagi, jadi orang tuanya memang melihat tingkah anehnya tadi? Axell ingat dia sering mengejek daddy nya bucin dengan sang mommy. Lalu, apakah sekarang daddy nya itu sedang balas dendam?
"kita gak ngapain-ngapain kok om, Axell aja yang nyelonong masuk" bela Keyra, Key takut disangka berbuat hal buruk.
"om tau kok, tapi aneh aja, masak ada suara rengekan minta kamu tinggal disini lebih lama, trus ada yang guling-guling di kasur lagi, kan gak mungkin itu Axell!" ucap Ellard menyindir.
Axell membulatkan matanya, dia tau orang tuanya melihat kelakuannya tadi, yha tapi gak usah di perjelas juga kali. Sedangkan Keyra dan Rora menahan tawanya.
"udah-udah,, kamu bilang mau kasih kejutan buat Key?" tanya Rora mengalihkan pembicaraan.
Axell langsung teringat pada sesuatu yang akan menjadi kejutan itu. Lalu segera berdiri mengajak Key pergi. Keyra mengikuti langkah Axell setelah berpamitan pada Ellard dan Rora. Sejujurnya Key penasaran apa yang akan ditunjukkan oleh Axell.
"lo mau kasih kejutan?" tanya Keyra nggak yakin.
"hmm"
"untuk?"
"ck! Liat aja nanti!"
"lo kenapa sensitive amat sih?" tanya Keyra karena cowok itu berbicara sangat jutek.
"ck! Cerewet!"
'ya ampun, kenapa lagi sih nih cowok?'
•••
Setelah sampai di mansion, Keyra mengeluarkan koper-koper nya dari dalam mobil di bantu Axell. Keyra memasuki mansionnya, sepi, tak ada siapa pun. Tadi pagi mama nya Key -mama Faya- sudah bilang bahwa sebagian maid di mansion utama akan pindah kesini mulai besok.
Tapi saat membuka pintu kamar, Axell dan Keyra di buat menganga oleh penampakkan kamar Key saat ini, Keyra dan Axell memasuki kamar itu perlahan dengan pandangan cengo.
Televisi hidup dengan suara yang keras, bungkus makanan terserak di sana-sini, bantal-bantal tergeletak di lantai dan karpet, selimut tertumpuk tak berdosa di lantai, dan sprai juga sudah tak berbentuk. Belum lagi piring dan gelas bertumpuk di karpet bulu, serta beberapa koper yang terbuka terletak di dekat sofa, sepatu yang juga tergeletak di tepi karpet, ditambah lagi dengan laptop yang terletak di kasur menampilkan drama korea dengan suara yang tak kalah keras. Sungguh, kamar Key kini sudah seperti kapal pecah.
"astagfir!!"
Keyra dan Axell menoleh ke arah suara. Terlihat dua orang cewek yang memegang mangkok berisi mie instant, sepertinya mereka dari dapur. Sedangkan dua orang cewek tadi, langsung heboh menaruh mangkok masing-masing di meja, dan berlari memeluk Key erat dengan gaya lebaynya.
"uwhaa,, ai micyuu" teriak mereka memeluk Key dengan badan bergoyang kanan-kiri. Sedangkan Key menatap datar pada dua sahabat nya itu.
"kamar gue kek nya habis meledak deh" ucap Keyra datar.
"eh, hehe, kapan lagi kan bisa bebas kuasain kamar lo" balas salah satunya.
"tiap lo berdua main ke mansion juga kuasain kamar gue kali" balas Keyra mendudukkan dirinya di sofa bersebrangan dengan Axell, sedangkan Axell sudah sejak tadi duduk di sofa membuka cemilan yang entah punya siapa.
"abisnya lo lama sih, udah dari pagi kita nunggu disini tau gak?!"
"iya, kalau gue tau di mana mansion Axell bakal kita susul lah kesana"
"huftt" Keyra menghela nafasnya melihat keadaan kamarnya yang berantakan.
"btw, lo gak seneng nih, kita pindah sekolah?" tanya salah satunya, sontak saja Keyra terkejut.
"HAH? KALIAN PINDAH SEKOLAH??" teriak Keyra langsung berdiri dan menatap kedua sahabatnya dengan wajah bahagia.
"iyalah, tuh cowok lo yang ngurus" balas mereka serentak menunjuk Axell.
"uwhaaaa... Kita satu sekolah!!!" teriak Keyra menarik teman nya untuk ikut berdiri, dan memeluk mereke dengan melompat-lompat kecil.
Sedangkan Axell tersenyum tipis sembari menggelengkan kepala. Dan dia juga senyum-senyum nggak jelas karena di sebut cowok Keyra. Yaampun Axell, segitu senengnya lo hanya karena hal kecil itu?
"wait, aunty Rasya and aunty Tika ngizinin??" tanya Keyra melepas pelukannya, dan kembali duduk di sofa diikuti sahabatnya.
"ya iyalah, kayak sama siapa aja" ucap salah salah satunya.
"he'em, kecuali kita pindahnya gak sama lo, mana mau mami ngizinin pindah kalau gak tinggal sama lo" sahut salah satunya lagi. Karena bagaimana pun orang tua mereka memang dekat, dan mereka juga berteman sejak SD.
"uwhaa, kalian baik bangett" ucap Keyra manja menatap kedua sahabatnya terharu.
"he'em, kita gak akan pernah bisa terpisahkan!!" ucap mereka berdua dengan gaya yang di buat seserius mungkin.
"uwuu,, co cwitt" ucap Keyra merangkul kedua bahu sahabatnya.
"ekhem" dehem Axell mengejutkan Keyra yang sempat lupa dengan adanya Axell.
Keyra menatap Axell dengan senyuman tertahan. "jadi ini surprise nya?"
"iya, seneng gak?" tanya Axell seraya tersenyum miring yang malahan berefek besar pada kedua sahabat Keyra.
Keyra menganggukkan kepalanya dengan senyuman lebar yang sangat tulus. Dan sekali lagi, membuat Axell terlena akan senyuman itu.
"gue juga udah bikin kalian sekelas, besok bisa mulai sekolah" ucap Axell.
"haa,, thank you so much" ucap Keyra bahagia dengan menggenggam tangan Axell tanpa sadar dan menggoyangkan nya gemas.
"lo sampe bikin Zia dan Echa sekelas sama gue, thank youu" sambung Keyra.
Sedangkan Axell sejenak terpaku akan sentuhan lembut tangan Keyra. Lalu tersenyum miring dengan sangat tampan seraya menatap tangannya yang masih di pegang Keyra.
"ekhem, tangan lo nakal juga yah Key" ucap Echa resek saat melihat senyum miring Axell, cewek itu tahu bahwa Axell sedang modus. Eh, tapi kan Keyra yang pegang tangan Axell?
Sedangkan Axell langsung memberikan tatapan sinisnya pada Echa, saat Keyra melepaskan genggamannya dengan terkejut. Kulit Keyra yang putih bersih semakin memperjelas semburat merah di pipinya.
"oh ya, lo pulang gih, udah malem juga" usir Keyra menyembunyikan wajah malunya.
"ya makanya gue nginap disini yah? Kan udah malem" ucap Axell dengan wajah di buat mengerjap lucu, yang di balas wajah jijik oleh Keyra.
"gak ada! Ntar lo nyelinap masuk kekamar kita, dan culik Keyra!" ucap Zia asal.
"boleh juga idenya tuh" sahut Axell menatap Keyra dengan smirknya yang membuat Key membulatkan matanya.
"udah sono lo pergi" ucap Keyra menarik tangan Axell untuk keluar dari kamarnya.
"iya, gue pergi, gue juga takut kali di apa-apain sama kalian" ucap Axell merapatkan jaket hitam nya. Sedangkan mereka hanya menatap geli pada seorang Axell.
"gue pergi yah Can Ra-ku, bye semuanya" ucap Axell dengan kekehan melihat wajah blushing Keyra.
"Axell tuh punya kepribadian ganda yah Key? Kemaren pas bilang mau pindahin kita sekolah, dia dingin banget!"
•••
...kalau suka ceritanya tolong kasih like and komen ya~...
...biar author semangat up nya~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments