.
.
.
•••
"gila Cha,, dia ganteng banget, cool parah"
Takk
"hilangin deh sifat playgirl lo Zi" ucap Echa setelah menjitak kepala Zia.
"kan sayang Cha, cowok setampan dia kalau gak masuk kedalam list mantan gue" bela Zia terkekeh genit.
"btw gue gak pernah liat dia, Tan kamu tau dia?" tanya Keyra menoleh kearah Tania.
"namanya Ziel, dia ketua osis kita. Setau aku sih, dia orangnya memang gitu, penyendiri. Kerjaannya palingan cuma diruang osis, jadi jarang kelihat"
"kelas sebelas juga kek kita?"
"iya, Ziel osis angkatan sekarang"
"oohh"
"lucu banget namanya, Ziel, hihi, Ziel" ucap Zia cekikikan yang membuat mereka menatap heran kearah nya.
"kalau gila jangan disini Zi" ucap Echa menaikkan sudut bibir atasnya tanda geli melihat tingkah Zia.
"jangan semua cowok lo embat Zi" ucap Keyra meminum jus alpukat nya.
"jadi maksud nya dia bagian lo gitu?" Keyra langsung melotot kearah Echa yang menaikkan sebelah alisnya dengan senyum menggoda.
"bukan gitu juga" ucap Keyra mencebikkan bibirnya.
"kalau memang gitu juga gak papa kok, dia juga ganteng banget Key, gak kalah sama Axell. Gue ikhlas lo jadian sama dia, tapi kalo gak mau ya udah untuk gue" ucap Zia semangat melebarkan senyumnya.
"mulai lagi deh, jiwa-jiwa playgirl lo" sindir Echa yang membuat Zia cengengesan.
"gue baru inget!" ucap Key tiba-tiba
"apa?" tanya Zia, Echa dan Tania serentak.
"ciee, kepoo"
"seriusan Key, apaan? Lo jadian sama Axell tapi gak bilang-bilang?" tanya Echa asal.
"kemaren guru-guru kasih pengumuman apa?"
"gue pikir apaan" ucap Zia melengos.
"gue kan kemaren pulang cepet jadi gak tau, semalam juga lupa nanyain ke kalian"
"emang kemaren ada apa?" tanya Tania.
"jadi kemaren semua kelas free karena ada rapat untuk ulang tahun sekolah. Jadi hasil rapatnya itu.. apaan Cha? Gue lupa" tanya Zia menatap Echa.
"tsk, cowok aja isi pikiran lo" cebik Keyra yang di balas cengengesan oleh Zia.
"jadi anniversary sekolah ini kan semingguan lagi kur-leb. Jadi hasil rapat mereka, selama enam hari menjelang anniv bakal adain acara. Dua hari kita bakal adain lomba-lomba, kayak tujuh belas agustus-an gitu. Trus tiga hari kemudian kita adain lomba olahraga, kayak basket, futsal, taekwondo trus gak tau lagi gue. Nah, baru di hari ke enam, tepat hari anniversary sekolah kita di hari sabtu, bakal bikin acara penyambutan dari pemilik yayasan atas anniv sekolah kita. Itu kalo gak salah.." ucap Echa panjang lebar.
"ihh, asikk.. Pas tahun kemaren gak ada lomba-lomba kayak gitu, cuma lomba olahraga doang" sahut Tania.
"pendaftarannya udah di buka, masing-masing kelas wajib ikut"
"gue penasaran liat cogan pada olahraga" sahut Zia yang mendapat putaran bola mata malas dari Echa.
"yuk lah ke kelas" ajak Keyra setelah bel masuk berbunyi.
•••
"sok pahlawan!"
"betul"
"ngapain tuh cowok bantuin Can Ra nya gue?!"
"gak tau kita"
"gak tau apa kalau Can Ra itu cewek gue!"
"sejak kapan lo jadian sama Kekey?"
"cari muka banget tuh cowok kaku!"
"masa' sih?"
"kalo gak ngapain dia sok cool gitu, cih!"
"lo juga sok cool"
"gue emang cool!"
"didepan bebeb Key lo rada konyol"
"diem lo pada!"
"kalo kita diem lo orang gila dong?"
"iya! gara-gara Can Ra. Tanggung jawab tuh cewek!"
Crakk
"woahh, hampir mati gue"
Axell menendang kaleng soda yang ada di meja dengan gaya frustasi yang amat dramatis. Dan itu nyaris mengenai Glen yang sedang duduk di sandaran sofa dengan Aflan di bawahnya. Mereka sedang berada di rooftop gedung kelas sebelas dan tentu saja membolos pelajaran.
Glen, cowok itu sedang bermain salon-salonan dengan Aflan. Dengan Glen yang masih sibuk manyisir-nyisir rambut hitam Aflan yang membentuk air mancur, di bibir cowok itu terdapat karet yang entah dari mana dapatnya. Sedangkan Aflan duduk santai memainkan ponsel menikmati perannya sebagai pengunjung di toko salon abal-abal itu. Serta Axell yang masih menggerutu tidak jelas, menyumpah serapahi si ketua osis yang menurutnya cari perhatian terhadap Keyra.
"siapa nama tuh ketos? Razia?" tanya Axell pada dua sahabatnya itu.
"Arziel"
"oh, gue pikir Razia, dia kan suka razia-raziaan"
"terserah lo lah"
"btw, lo ikut nanti gak?" tanya Aflan pada Axell yang duduk di sebarangnya di batasi meja.
"dapet berapa?"
"lumayan, sepuluh"
"ok"
Axell berjalan menuruni tangga rooftop meninggalkan Glen dan Aflan yang masih sibuk sendiri. Ditangannya terdapat terdapat sebuah paper bag berisi kotak ukuran sedang, untuk Can Ra-nya. Tangannya sibuk mengotak-atik handphone untuk menghubungi Keyra, berniat menyuruh Keyra keluar kelas dan menjemput paper bag itu.
Brukk
Tania mendongakkan kepalanya, melihat siapa siswa yang baru ditabraknya. Seketika Tania kembali menundukkan kepalanya gugup dan berusaha berdiri. Sedangkan Axell mengernyitkan alisnya heran melihat reaksi gadis itu. Apakah wajahnya semenakutkan itu, sampai-sampai tangan cewek itu menjadi gemetar.
"are you okay?"
"hah? i-iya"
Tania sudah berniat pergi, tapi Axell menghalangi jalannya yang membuat Tania terpaksa mendongak. Menatap Axell untuk pertama kalinya berhadapan secara langsung.
"kita sekelas kan?" tanya Axell dengan wajah datarnya.
"iya.." Tania menundukkan kepalanya, dia semakin gugup saja, telapak tangannya sekarang sedikit lembab.
"lo temennya Can Ra kan?" tanya Axell sekali lagi untuk memastikan.
"Ca-Can Ra?" Tania mengerutkan alisnya bingung, kembali mendongak melihat wajah tampan Axell yang berjarak dua meter didepannya.
"Ara-- Keyra!"
"oh, iya"
"gue nitip ini!" ujar Axell memberikan paper bag itu pada Tania, ingin cepat-cepat pergi dari sana.
"kenapa gak langsung kasih ke Keyra?" tanya Tania kembali menunduk, meremas ujung jilbabnya untuk menghilangkan rasa lembab di telapak tangannya.
"ambil"
Setelah paper bag itu berpindah tangan, Axell lalu kembali pergi menuju rooftop, meninggalkan Tania yang masih berdiri di tempatnya. Setelah menormalkan detak jantungnya, Tania mulai berjalan menuju kelasnya dengan nafas yang masih tak teratur.
"Axell nitip ini tadi" ujarnya pada Keyra.
"makasih Tan" bisik Keyra pada Tania yang duduk di seberang mejanya. Sedangkan Zia dan Echa sudah heboh melirik-lirik Keyra, penasaran isi kotak itu.
Setelah memastikan guru yang mengajar masih fokus menulis di papan tulis, Keyra mengeluarkan kotak warna hitam dengan pita silver itu dari paper bag. Setelah membuka tutup kotak, terdapat satu pack chocolate mahal dengan robekan buku matematika di atasnya, anti mainstream!
'ini janji gue bulan lalu, beliin lo enam pack chocolate --(sial4n.. habis uang gue, kalo enam bungkus mah santai, lah ini enam pack!)-- lima lagi gue kirim ke mansion. Gimana? Gue orangnya tepatin janji kan?'
"iya! janji yang udah kadaluarsa" gumam Keyra mengulum senyumnya seraya menggelengkan kepala, kenapa aksi protes cowok itu juga harus ditulis?
•••
.
.
.
.
...kalau suka ceritanya tolong kasih like and komen ya~...
...biar author semangat up nya~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nona Bucin 18294
semangat updatenya ya, isterinya Jungkook 🥰🤗🤗🤗💜💜💜💜💜💜
2021-07-25
1