Episode 19_Kegilaan Axell

•••

.

.

.

Cuaca malam yang dingin seakan tak mempan bagi mereka yang sedang berkumpul di jalanan sudut kota. Bunyi tawa menggelegar di mana-mana, motor-motor sport berjejer rapi di tepi jalan, perbedaan gender seakan tak berpengaruh bagi mereka.

Sampai akhirnya, orang yang sejak tadi mereka tunggu sampai dengan menggunakan motor sport serta pakaian serba hitam. Mereka bertiga turun dari motor hitam gelap mereka masing-masing, dan langsung di sambut oleh seorang pria bertopi hitam.

"langsung mulai aja, lawan lo sekarang anak geng. Dari seminggu lalu ngebet banget pengen tanding sama lo" ucap laki-laki bertopi itu yang bernama Winco, pada mereka bertiga, dan tentu saja itu adalah Axell, Glen dan Aflan.

"hati-hati weii, ciri-ciri itu" ucap Glen yang mendapat tendangan ringan di bagian kaki dari Aflan.

"oke bang" balas Axell tanpa menghiraukan Glen.

"semangat Xell" ucap mereka.

Axell sebenarnya tak terlalu berminat mengikuti pertandingan seperti ini. Lagi pula dia baru mengikutinya tiga kali sekitar sebulan lalu, dan itu pun gara-gara Glen dan Aflan yang memaksa. Mereka tau tempat ini karena pas awal pindah ke Indonesia dari Jerman, mereka tersesat ke daerah ini karena Glen yang sungguh sok tau daerah ini saat itu.

Suara sorakkan terdengar riuh saat kedua peserta sudah siap di garis start, suara wanita terdengar tak kalah keras. Terlihat lawan Axell menatapnya tajam dan sinis, tapi sama sekali tak dihiraukan Axell yang berwajah super datar.

"gue Higo" ucapnya memperkenalkan diri dengan senyum miring.

"Axell" balas Axell datar.

Aba-aba dari wanita di tengah-tengah mereka membuat ke duanya kembali fokus ke jalan. Hingga bendera di tangan wanita itu lepas, serentak mereka langsung tancap gas.

Axell memimpin pertandingan dengan lincah, membuat lawannya menggeram marah dan menambah laju kecepatannya. Kendaraan mereka terus melaju kencang dengan Higo yang terus berusaha menyalip Axell. Sampai akhirnya Axell lah yang sampai lebih dulu dari pada Higo.

"woo.." teriak Glen menghampiri Axell dengan Aflan di sampingnya.

"gak di ragukan" ucap Winco menghampiri mereka bertiga dengan amplop ditangannya.

"thanks bang" ucap Glen saat menerima amplop itu.

Bugh

"anj1ng!" umpat Aflan saat seseorang menendang punggungnya dari belakang, dia sampai kehilangan keseimbangan dan nyaris nyusruk ketanah, mau tarok dimana mukanya di depan para cewek-cewek disini kalau itu beneran terjadi?

"eh eh, ngapain nih?" tanya Glen pada orang yang menendang Aflan, terlihat dari jaketnya yang sama seperti Higo, sepertinya dia merupakan teman se gengnya.

"alah, gak usah banyak b4cot, lo--"

"lo kali yang ngeb4cot" potong Aflan memutar matanya malas. Ini nih, ciri-ciri orang yang gak terima kekalahan, udah lagi bukan dia yang kalah tapi dia yang gak terima.

"kita gak ter--"

"i don't care" potong Glen yang membuat mereka menggeram marah dan langsung nyerang tanpa aba-aba. Yang benar saja, mereka bertiga melawan geng yang jumlahnya hampir tigapuluh orang.

•••

"aa.. aa udah-udah.."

"belum Zi"

"aa.. cukup, gak mau oii"

"belum Jia.."

"haha"

"ih, jan ketawa Tan"

"aa.. Echa udah, Keyra sama Tania gak sebanyak lo"

"belum Jia ku sayang"

"ih, rambut gue ntar kena"

Keyra dan Tania sudah tertawa geli melihat Zia sekarang, bayangkan saja, kulit putih nan lembut Zia kini menjadi hitam dan kasar.

"aa.. gimana kondisi muka gue? Pasti gak cantik lagi.." sedih Zia.

"gak papa Zi, kopi itu bagus untuk kesehatan kulit" ucap Keyra menahan tawa.

"Zia kayak orang kecemplung got, haha" ucap Tania yang membuat mereka meledakkan tawanya. Sungguh, keadaan Zia sekarang memang seperti orang yang nyebur ke dalam got, nyaris seluruh wajahnya kini super hitam, hanya mata dan bibir saja yang masih terlihat bersih.

"gak gue anggap sahabat ya lo Tan" ucap Zia mengancam.

"kan ada Key dan Echa" ucap Tania tersenyum mengejek.

"lama-lama lo nyebelin juga ya?"

"hehe"

"yaudahlah lanjut.." ajak Keyra menatap permainan ludo di atas meja kamarnya itu.

Tring

Bunyi alarm didekat meja nakas mengalihkan perhatian mereka berempat. Keyra berjalan ke arah tempat tidurnya dan menekan sebuah tombol di dinding dekat meja nakas tersebut.

"ya bi?"

"maaf non, ada den Axell di bawah" balas pelayan rumahnya. Keyra mengernyit, menatap jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul setengah dua, mau apa tuh cowok tengah malam kesini.

"nanti Key ke bawah bi, bibi tidur lagi aja, udah terlalu malam" balas Keyra lalu mematikan alat komunikasi itu. Alat itu di gunakan saat kamarnya dalam mode kedap suara, dan mode itu akan nonaktif secara otomatis saat pagi hari, waktu makan siang, dan waktu makan malam.

"ngapain dia?" tanya Echa.

"tau tuh" ucap Keyra berjalan kearah ruang ganti untuk memakai sweater karena cuacanya kini memang dingin.

"gue kebawah ya, kalian kalau ngantuk tidur duluan aja" ucap Keyra setelah memakai sweaternya.

Keyra menuruni tangga satu persatu dari kamarnya di lantai dua. Hingga di pertengahan tangga matanya melotot melihat Axell yang terbaring di ruang tamu dengan berbagai luka yang di alami nya.

"astagfirullah, kenapa bisa gini hei?" tanya Keyra cemas memenggeser kepala Axell yang sedikit miring guna melihat seluruh wajahnya.

"rshh" ringisan kecil keluar dari mulut Axell saat Keyra menyentuh wajahnya, matanya masih terpejam seperti menahan sakit.

"ke kamar tamu aja yah?" tanya Keyra yang di balas anggukan kepala oleh Axell yang masih terpejam itu. Keyra memperhatikan sekelilingnya, tak ada siapa pun, ingin membangunkan pelayan tapi juga tak enak.

"huft, ringanin badan lo ya" ucap Keyra di balas senyum tipis oleh Axell. Ragu-ragu Keyra meraih lengan Axell, dan membopong tubuh tinggi Axell yang membuatnya sedikit kewalahan. Saat sampai di kamar tamu, Keyra membaringkan Axell hati-hati di sofa.

"gue ambil p3k dulu ya" ucap Keyra cemas lalu keluar kamar.

Axell membuka sebelah matanya dengan senyum tertahan. Jadi teringat dengan kelakuannya tadi bersama Glen dan Aflan. Bahkan Axell tertawa kecil atas kegilaan yang di buatnya sebelum kesini.

"huh, untung kita gak ketangkap polisi" ucap Glen bernafas lega, mereka kini sedang ada di cafe Nolanlen, lebih tepatnya di ruangan pribadi pemilik cafe Nolanlen. Cafe milik mereka yang baru opening sebulan lalu dan akan kembali membuka cabang. Dan tentu saja nama 'Nolanlen' itu adalah nama buatan Glen, gabungan nama Axellino Aflan Glen. Padahalkan bisa 'Axaflen' atau 'Axgleaf' yang lebih keren, tapi.. ya begitulah.

"untung ada polisi, kalau enggak dah bonyok kita" ucap Aflan menyentuh sudut bibirnya yang terluka. Ya, untung saja perkelahian di tempat balap tadi bisa dihindari karena adanya polisi, sehingga mereka hanya sedikit mendapat luka. Sedangkan Axell hanya diam menyesap americano.

"pukulin gue yuk" ajak Axell yang membuat mereka mengernyit.

"apaan dah?!"

"bikin gue bonyok"

Aflan dan Glen salung pandang. "otak lo geser?"

"ck! Gue mau bikin Can Ra simpati. Lo gak mau hajar gue?" tanya Axell.

"mau lah" ucap Aflan spontan.

"kapan lagi lo kasih penawaran semenarik ini" ucap Glen bangkit dari duduknya, begitupun Axell dan Aflan.

Bugh

Bugh

"ah nyet, satu-satu, jan keroyokan nj1r" ringis Axell saat mendapat tinjuan dan tendangan dari mereka, mereka tak bisa di remehkan kemampuannya, tak kalah hebat dari Axell. Tapi kali ini mereka sengaja tak terlalu kuat, kan kasian.

"gue dulu ya" ucap Glen mengambil ancang-ancang meninju.

Bugh bugh

"rshh"

"giliran gue" Aflan mendorong Glen menjauh.

Bugh bugh bugh

"rrhh, gimana udah lebam belom?" tanya Axell menyentuh bagian wajahnya.

"lumayan" balas mereka ikut meringis.

"lagi lah"

Bugh bugh

"arhh"

"rahang gue nih, bikin bibir gue robek" pinta Axell.

"cinta mengalahkan rasa sakit" ucap Glen miris.

Bugh bugh bugh

"udah cukup?" tanya Axell mengacak rambut supaya penampilannya lebih sempurna.

Bugh

"arghh, sakit sat" pekik Axell saat Glen menendang kakinya yang membuatnya terduduk tak elite karena tak seimbang.

"pftt, supaya lebih full rasa sakitnya" bela Glen.

"udah belum nih?" tanya Axell meraba-raba wajahnya.

"tangan lo perlu di patahin?" tanya Aflan menaikkan sebelah alisnya.

"gak perlu, ntar gue akting aja nyet"

.

.

.

•••

...kalau suka ceritanya tolong kasih like and komen ya~...

...biar author semangat up nya~...

Terpopuler

Comments

Muhammad Alwi

Muhammad Alwi

ya Allah segitu cianta ma can ra❤️❤️❤️❤️❤️❤️

2022-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1_Aku Mencintai Mu
2 Eps 2_Kehilangan
3 Eps 3_Memulai Kisah Baru
4 Eps 4_Debat
5 Eps 5_Dekat
6 Episode 6_Hari Pertama Sekolah
7 Eps 7_Salah Siomay
8 Eps 8_Makam
9 Episode 9_Pasar Malam
10 Episode 10_Lagi Lagi Mantan
11 Episode 11_Pindah
12 Episode 12_Kesiangan
13 Episode 13_Murid Baru Lagi
14 Episode 14_TOD
15 Episode 15_Kejam
16 Episode 16_Siapa?
17 Episode 17_Tepatin Janji
18 Episode 18_Mansion
19 Episode 19_Kegilaan Axell
20 Episode 20_Acell
21 Epispde 21_Ekskul Dance
22 Episode 22_Kesal
23 Episode 23_Hari Si4l(?)
24 Episode 24_School Anniversary
25 Episode 25_School Anniversary 2
26 Episode 26_Pacaran? Ogah!
27 Episode 27_27 Januari?
28 Episode 28_Ucapan Menyakitkan
29 Episode 29_Kecelakaan
30 Episode 30_Tante Faya Lagi
31 VISUAL
32 Episode 31_Arziel Tau!
33 Episode 32_Test!
34 Episode 33_Suka Axell?
35 Episode 34_Mau Gue Cium?
36 Episode 35_Saling Salah Paham
37 Episode 36_Club
38 Episode 37_Sahabat Lain
39 Episode 38_Terasa Jauh
40 Episode 39_Niat Untuk Memulai
41 Episode 40_Keyra Hilang
42 Episode 41_I'm Here
43 Episode 42_Emosi
44 Episode 43_Cobaan Baru
45 Episode 44_Mama
46 Episode 45_Ganjaran
47 Episode 46_Seseorang
48 Episode 47_Kekesalan Axell
49 Episode 48_Sendiri
50 Episode 49_Keyjutan
51 Episode 50_Saling Menggoda
52 Episode 51_Big Baby
53 Episode 52_Dia Datang!
54 Episode 53_Lorashi
55 Episode 54_Bodoh
56 Episode 55_Cemburu
57 Episode 56_Tentang Lorashi
58 Episode 57_Dia Lebih Penting
59 Episode 58_Jauh
60 Episode 59_Pergi Dengan Rasa Sakit
61 Episode 60_Rasa Sesak
62 Episode 61_Kedatangan
63 Episode 62_Suara Itu
64 Episode 63_Alasan
65 Episode 64_Lorashi II
66 Episode 65_I Love You Too
67 Episode 66_Kosong
68 Episode 67_Axellino
69 Episode 68_Ending
70 Extra Part
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Eps 1_Aku Mencintai Mu
2
Eps 2_Kehilangan
3
Eps 3_Memulai Kisah Baru
4
Eps 4_Debat
5
Eps 5_Dekat
6
Episode 6_Hari Pertama Sekolah
7
Eps 7_Salah Siomay
8
Eps 8_Makam
9
Episode 9_Pasar Malam
10
Episode 10_Lagi Lagi Mantan
11
Episode 11_Pindah
12
Episode 12_Kesiangan
13
Episode 13_Murid Baru Lagi
14
Episode 14_TOD
15
Episode 15_Kejam
16
Episode 16_Siapa?
17
Episode 17_Tepatin Janji
18
Episode 18_Mansion
19
Episode 19_Kegilaan Axell
20
Episode 20_Acell
21
Epispde 21_Ekskul Dance
22
Episode 22_Kesal
23
Episode 23_Hari Si4l(?)
24
Episode 24_School Anniversary
25
Episode 25_School Anniversary 2
26
Episode 26_Pacaran? Ogah!
27
Episode 27_27 Januari?
28
Episode 28_Ucapan Menyakitkan
29
Episode 29_Kecelakaan
30
Episode 30_Tante Faya Lagi
31
VISUAL
32
Episode 31_Arziel Tau!
33
Episode 32_Test!
34
Episode 33_Suka Axell?
35
Episode 34_Mau Gue Cium?
36
Episode 35_Saling Salah Paham
37
Episode 36_Club
38
Episode 37_Sahabat Lain
39
Episode 38_Terasa Jauh
40
Episode 39_Niat Untuk Memulai
41
Episode 40_Keyra Hilang
42
Episode 41_I'm Here
43
Episode 42_Emosi
44
Episode 43_Cobaan Baru
45
Episode 44_Mama
46
Episode 45_Ganjaran
47
Episode 46_Seseorang
48
Episode 47_Kekesalan Axell
49
Episode 48_Sendiri
50
Episode 49_Keyjutan
51
Episode 50_Saling Menggoda
52
Episode 51_Big Baby
53
Episode 52_Dia Datang!
54
Episode 53_Lorashi
55
Episode 54_Bodoh
56
Episode 55_Cemburu
57
Episode 56_Tentang Lorashi
58
Episode 57_Dia Lebih Penting
59
Episode 58_Jauh
60
Episode 59_Pergi Dengan Rasa Sakit
61
Episode 60_Rasa Sesak
62
Episode 61_Kedatangan
63
Episode 62_Suara Itu
64
Episode 63_Alasan
65
Episode 64_Lorashi II
66
Episode 65_I Love You Too
67
Episode 66_Kosong
68
Episode 67_Axellino
69
Episode 68_Ending
70
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!