•••
Bisik-bisikkan mulai terdengar saat mereka baru saja memasuki parkiran sekolah. Bagaimana tidak, sang Most Wanted Boy sekolah, anak pemilik sekolah, anak dari seorang Ellard Devanic, dan playboy sekolah dateng dengan seorang siswi yang baru pertama kali mereka lihat.
Ke playboy an Axell tak usah ditanya lagi, walau baru satu bulan pindah sekolah, para siswa sudah tau seberapa playboy nya seorang Axell.
Key turun dari mobil sport Axell, mengedarkan pandangan pada sekolah barunya. Axell langsung saja menarik tangannya berjalan di koridor sekolah.
"uhuy ada bidadari"
"anak baru yah?"
"ish, cantik banget, bikin iri"
"masih cantikan gue kali"
"cewek mau jadi pacar gue gak?"
"paling ngincer hartanya Axell"
"kulitnya bening banget"
"barang-barangnya branded loh"
"alah paling barang imitasi"
"calon korban ke-playboy-an nya Axell tuh"
"pasti cuma pelarian Axell setelah putus dari gue"
"tuh cewek pasti oplas"
"kayaknya dia bukan cewek sembarangan deh"
"wajahnya kayak kenal"
Begitulah bisikan para netizen sekolah terhadap Key, yang membuat beberapa dari mereka bingung adalah wajah Key yang seperti familiar.
Mereka tidak tau bahwa Key anak dari Ardian Agava, orang terkaya dan berpengaruh no.1 se Indonesia. Key tidak menuliskan marga keluarganya di seragam sekolah.
Dan Key juga tidak pernah di perkenalkan ataupun di sembunyikan dari publik. Jadi hanya orang-orang terdekat dan tertentu saja yang tahu siapa dirinya, seperti kolega bisnis yang memang penting saja yang tau, itupun mereka tidak berani menyebarkan karena takut di putus kontrak oleh Agava Company, walaupun Ardian tidak pernah melarang.
Axell membawa Key kekantin, ke meja khusus dirinya dan temannya di Jerman yang juga ikut pindah ke Indonesia, mereka memang asli orang Indonesia tapi sekolah di Jerman, yang satu mengikuti kakaknya dan yang satu lagi entah apa alasannya.
"tumben lo cepet dateng?" tanya Aflan heran.
"siapa nih, mangsa lo lagi?" tanya Glen dengan mulut yang penuh dengan siomay.
"bukan, duduk!" jawab Axell dingin, lalu menyuruh Key duduk disampingnya.
Key menganga, baru kali ini dia melihat wajah dingin Axell. Auranya sangat berbeda seratus delapan puluh derajat.
Ternyata memang benar kata Zeline kalau Axell sudah bersikap dingin auranya terasa mencekam.
Axell menyuruh Key lagi duduk disampingnya dengan lirikan mata. Kedua teman Axell hanya memperhatikan interaksi Axell dan Keyra.
Key duduk disisi lain meja, dia tidak ingin duduk disamping Axell, sejak masuk tadi tatapan sinis selalu mengarah padanya.
Sedangkan kedua teman Axell menahan tawanya, baru kali ini ada wanita yang tak berniat dekat dengan Axell.
"ck, lo kenapa tadi tercengang gitu?" tanya Axell datar setelah berdecak kesal karena di tertawakan.
"gak, lo beda, gak kek kemaren" jawab Key tak kalah datar.
"sama-sama es taunya" komentar Aflan dan Glen bersamaan.
"ah, sorry Can Ra, gue gak maksud gitu ke lo" ucap Axell tanpa wajah dingin.
Aflan dan Glen tercengang. Baru kali ini mereka melihat Axell tak bersikap dingin kepada perempuan.
"gue gak peduli" bales Key datar tanpa ekspresi tanpa menatap Axell.
"pftt" Aflan dan Glen menahan tawanya.
"hah,, terserah lo deh Can Ra" ucap Axell pasrah.
"Can Ra?" tanya Aflan menaikkan sebelah alisnya.
"Can Ara" jawab Axell singkat, Key hanya memberikan tatapan tajam nya kepada Axell.
"ohh,, namanya Ara,, kenalin gue Glen" ucap Glen.
"hai Ara, gue Aflan" ucap Aflan juga memperkenalkan diri kepada Key.
Key yang ingin membantah bahwa namanya bukan Ara langsung dipotong oleh Axell bahkan sebelum berbicara.
"ck! Jangan panggil dia Ara!" ucap Axell berdecak kesal.
"tapi lo bilang Ara" Aflan menatap Axell bingung.
"Namanya bukan Ara!"
"trus lo sendiri kenapa manggil dia Ara kalo namanya bukan Ara?" ucap Glen dengan ekspresi yang dibuat sefrustasi mungkin, dasar Glen.
"gue bilang jangan panggil Ara, Namanya Keyra, panggil Key, dan cuma gue yang boleh panggil dia Ara" terang Axell tak suka, hanya dia seorang yang boleh memanggil Key dengan sebutan 'Ara'.
"ouwh,, panggilan sayang toh" Aflan dan Glen mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.
"ck! Jangan panggil gue Ara, nama gue bukan Ara!" sahut Key tak terima, di namanya tak ada kata Ara.
"terserah gue dong Can Ra, mulut-mulut gue kan" balas Axell.
"tapi yang lo panggil nama gue" balas Key dengan nada dingin.
"tapi lo bilang nama lo bukan Ara, ngapain sewot?" ucap Axell meladeni Key.
Kedua sahabatnya hanya tercengang, itu beneran Axell kah? Kemana perginya sifat dingin dan cuek Axell?
"ya tapi gak usah pake kata macan juga kali!" balas Key tak terima, sontak saja Glen dan Aflan terkejut.
"kan kemaren lo emang kek macan, hmrr" balas Axell menirukan ekspresi imut Key yang seperti mengaum.
"up to you," jawab Key singkat. Dia sungguh malu jika diingatkan lagi dengan tingkahnya kemaren.
"yes, up to me" jawab Axell santai tanpa dosa.
Key hanya melirik sinis, melempar tatapan permusuhan.
"jadi.. 'Can' itu bukan 'Cantik'? Tapi 'maCan'?" tanya Glen yang sejak tadi hanya diam.
"ya kali, dia gak ada cantik-cantik nya kok" balas Axell kelewat santai, Key sontak membulatkan matanya. Axell ada dendamkah dengan Keyra?
"wah,, cewek cantik blasteran kek Ara lo bilang gak cantik?" balas Aflan yang langsung mendapatkan tatapan sinis dari Axell. Aflan langsung saja menunjukkan cengingirannya karena menyebut kata Ara.
"untuk gue aja kalo gitu, ya kan bebeb Key" balas Glen menaik-turunkan alisnya.
"apaan, untuk gue aja, kan gue duluan yang bela Kekey dari Axell, bilang kalo Kekey cantik, jadi ya untuk gue dong!" balas Aflan ngawur.
Key sedikit terhibur dengan tinggkah laku mereka, mereka sedikit lucu, pikirnya.
"apaan, gak ada! dah jelas-jelas Can Ra punya gue!" bantah Axell tak terima yang membuat Key membolakan matanya, apa-apaan Axell.
"cewek lo udah banyak Xell" sahut Aflan.
"nah tuh, bebeb Key untuk gue" kata Glen menyahuti.
"Kekey untuk gue lah!" balas Aflan menantang Glen.
"gak, Can Ra punya gue" bantah Axell nyolot, tak terima.
Key menggelengkan kepalanya miris. Perdebatan mereka bertiga terhenti karena suara bell masuk berbunyi.
"inget, Can Ra punya gue, dia itu beda dari yang lain" peringat Axell yang membuat Aflan dan Glen menaikkan alisnya.
Ingin bertanya maksud dari kalimat Axell, tapi Axell sudah pergi duluan dengan menarik tangan Key menuju kelasnya.
"ehh,, gue mau ke ruang kepsek dulu" ucap Key ingin berbalik namun tangannya di tahan oleh Axell.
"gak usah, bokap gue udah bikin kita sekelas" balas Axell datar.
Sedangkan Aflan dan Glen yang mengikuti mereka dari belakang hanya saling menatap. Siapa sebenarnya Keyra, sampai-sampai bokap Axell yang mengurus kepindahan cewek itu.
•••
"Kekey, ntar kalo lo kesusahan ngerjain tugas minta tunjuk ke gue aja yah"
"bebeb Key kalo ada masalah tanya ke gue aja, jangan ke si Aflan"
"jangan mau Can Ra, gue yang paling pinter disini, jangan dengerin tuh curut berdua"
"oh ya Kekey, marga keluarga lo apa?"
"iya kenapa pake di singkat sih beb"
"ntar lo semua kaget kalo tau siapa Can Ra"
"emang bebeb Key siapa sih? gue kayak gak asing"
"iya Kekey, barang lo branded semua"
"ya jelaslah barang Can Ra semuanya bermerek"
"lo ngapain nyahutin ucapan gue sih, kan gue nanya sama bebeb Key"
"lo juga nyambung-nyambung pembicaraan gue sama Kekey"
"gue cuma jawab pertanyaan kalian dari pada kalian di kacangin sama Can Ra"
Telinga Key rasanya memanas mendengar ocehan mereka bertiga. Belum lagi dengan gunjingan-gunjingan yang didapatnya sejak masuk kelas, apa lagi duduk sebangku dengan Axell. Guru yang hanya ditunggu oleh Key pun tidak datang-datang.
"oh ya Can Ra, kita jadi beli chocolate kesukaan lo kan"
"gue ikut dong beb"
"iya, ntar gue juga bakal beliin lo Kekey"
"gak bakalan sanggup kalian, chocolate kesukaan Can Ra itu mahal"
"gue juga bisa beliin bebeb Key chocolate"
"gue bakal beliin Kekey dua"
"gue beliin Can Ra tiga pack chocolate"
"gue beliin lo empat beb"
"Kekey gue beliin lima"
"gue beliin Can Ra enam chocolate"
"beb, gue tujuh deh"
"Kekey, gue delapan deh"
"Can Ra, gue--"
"STOPP!!!"
Teriak Keyra memotong ucapan Axell, semua orang dalam kelas pun menoleh kearah Key. Guru yang baru saja tiba pun terkejut dengan teriakan nyaring Keyra. Sedangkan Keyra hanya tersenyum kikuk, ini semua karena ulah tiga cowok itu.
"ahh,, maaf bu,," ucap Key tersenyum canggung kepada guru tersebut. Lalu melemparkan tatapan tajam kepada tiga orang penyebab masalah itu.
"baiklah, kamu murid baru yang dipindahkan oleh ayah Axell kan? silahkan perkenalkan diri" ucap guru muda yang mengajar matematika itu.
Semua murid di kelas itu terdiam, bukan hanya karena Key yang akan memperkenalkan diri, tapi apa hubungan Key dengan sang pemilik yayasan yang merupakan pengusaha terkenal asal Jerman itu.
"perkenalkan nama saya Alkayra Raquella, bisa dipanggil Keyra, pindahan dari Geolard Senior High School"
"tinggal dimana Keyra?"
"marganya kenapa disingkat?"
"pake skin care apa sih?"
"udah punya pacar belum?"
"no WA nya berapa Keyra?"
"sudah-sudah, karena saya datangnya terlambat, proses berkenalannya dilanjutkan nanti ya, Keyra kamu boleh kembali duduk" ucap miss Rery.
Key kembali duduk di samping Axell, semua pergerakannya dari depan kelas sampai di meja tak luput dari perhatian para penghuni kelas. Mereka sungguh penasaran dengan sosok Keyra.
Pembelajaraan dimulai dengan tenang oleh para murid, maklum lokal mereka adalah lokal unggul, jadi mereka harus bisa menyesuaikan situasi.
Hanya seorang siswa yang sibuk dengan dunianya sendiri, mengagumi sesosok wanita cantik yang duduk di sebelahnya.
•••
"Can Ra, lo mau makan apa? Biar gue pesenin" ucap Axell yang membuat Aflan dan Glen tercengang untuk kesekian kalinya. Namun itu hanya sementara, pikir mereka mungkin karena Axell disuruh menjaga Key oleh mommy nya.
Axell sudah menceritakan sebagian kenapa Key dekat dengannya, itu karena orang tua mereka yang bersahabat baik.
Tapi mereka tetap saja masih bingung, kenapa Key tinggal dirumah Axell, kenapa Key pindah sekolah, dan masih banyak pertanyaan dalam benak mereka tentang jati diri Key sebenarnya.
"eh beb lo mau ketoprak tiga rasa gak? gue sebagai utusan kantin nya mbak Ayu bakal mesenin" ucap Glen menawarkan kepada Keyra.
"eh Kekey, jangan mau, berat, biar dilan aja" ucap Aflan tak nyambung.
Takk
"lo ngapain bawa-bawa dilan, gak jaman" ucap Glen setelah menjitak kepala Aflan.
"aw, kan lo duluan yang bawa-bawa ketoprak tiga rasa" balas Aflan ngegas memelototkan matanya dramatis.
"tangan gue kosong Lan, gue gak bawa ketoprak" balas Glen polos menunjukkan telapak tangannya yang kosong.
Sedangkan Keyra yang awalnya sedikit tercengang dengan jawaban Glen, akhirnya tertawa kecil melihat wajah cengo Aflan.
"argh, nyokap lo ngidam apasih pas hamil?" greget Aflan pada sahabat bodohnya.
Entah memang g0blok beneran atau bohongan, Glen hanya mengindikkan bahu menampilkan watadosnya seakan tidak bersalah sama sekali!
"ya tanya dong sama my nyokap"
Axell yang baru saja tiba dari memesan makanan, langsung saja menarik tangan Key. Dari pada mendengarkan b4cotan mereka mending berduaan kan dengan Can Ra-nya.
•••
...kalau suka ceritanya tolong kasih like and komen ya~...
...biar author semangat up nya~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Naoki Miki
Nyicil dulu ya kak smpai disini, nanti lnjutt🤗👋
2021-07-12
3
ARSY ALFAZZA
jejak 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2021-07-11
3
🎤ImaEdg🎧
Kaka Axel aku mau dong donatnya
2021-07-03
2