...Happy Reading...
•••
"Pa, Keyra mau pindah sekolah." ucap Key datar.
Mereka sedang berada di ruang keluarga, Keyra yang biasanya banyak omong itu beberapa hari ini terlihat dingin dan berbicara seadanya.
Faya dan Ardian saling menatap, mereka lumayan setuju dengan permintaan Key. Mereka hanya tak ingin Keyra terlalu berlarut dalam sedihnya, karena pasti di sekolahnya kini banyak menyimpan kenangan bersama Aska.
"Kalo Om-Tante setuju, ke SMA Axell aja Om, DEVANIC SENIOR HIGH SCHOOL. Axell bakal jagain Keyra, ya walaupun Axell baru pindah satu bulanan dari Jerman, tapi Axell udah hapal jalan disini, tenang aja, hehe." sahut Axell memberi saran untuk pindah ke sekolah milik Daddy nya.
"Papa setuju sayang. Tapi kalau kamu sekolah di DSHS memakan waktu satu jam untuk pergi sekolah, masalahnya beberapa bulan ini sepertinya kami akan sibuk, karena perusahaan cabang kita di Aussy mendapat tander besar." sahut papa menjelaskan.
"Bukannya mansion Om ada yang deket situ?" tanya Axell.
"Ada, tapi ada beberapa yang perlu di renovasi."
"Kalo gitu tinggal dimanshion Mom Rora aja tant." usul Axell dengan senyumnya, diam-diam melirik Keyra yang sejak tadi hanya menunduk.
"Yaudah kalo gitu, Keyra kamu tinggal di tempat Tante Rora aja dulu selama mansion kita yang dekat situ di renovasi sesuai selera kamu."
"Ya pah." Key yang sedari tadi tak terlalu mendengarkan, hanya menjawab dengan singkat, padat dan jelas di sertai dengan senyum manis yang sedikit dipaksakan.
Dia sebenarnya tidak rela meninggalkan manshion ini, karena kenangannya dengan Aska ada di setiap sudut manshion. Tapi dia juga harus bisa lanjutin hidupnya tanpa melupakan kenangannya akan Aska.
•••
Key mencoba berdamai dengan kenyataan yang ada. Dia akan melanjutkan hidupnya, memulai kisah baru, karena kisahnya dengan Aska sudah selesai.
Aska pasti akan bersedih kalau dia hanya meratapi tanda 'titik' terakhir dalam lebaran kisah mereka tanpa memulai lembaran baru. Karena itu dia akan memulai kisah baru dalam lembaran baru, melanjutkan kehidupannya yang sedikit terjeda.
Lusa Keyra sudah bisa sekolah, hari ini dia pindah ke mansion Tante Rora -sahabat dekat mamanya, dengan diantar oleh Axell.
Sebenarnya Keyra merasa risih karena kemana dia pergi selama 3 hari ini selalu Axell yang mengantar, Keyra hanya tidak ingin dekat dengan lelaki manapun saat ini.
Setelah berkendara sekitar 50 meter dari gerbang utama ke gerbang mansion, Key langsung terpesona dengan arsitektur yang modern sedikit clasik.
Ternyata mereka sudah tinggal di mansion, karena dua bulan lalu saat Keyra bermain ke tempat Tante Rora, mereka masih tinggal di kompleks perumahan elit karena sedikit merenovasi manshion ini.
Keyra mulai turun dari mobil dan masuk kedalam mansion saat para pelayan membukakan pintu.
"Assalamualaikum."
Mansion keluarga Devanic ini tak kalah besar dan mewah dari mansion utama keluarga Agava-keluarga Key.
Hanya jauh lebih luas tanah di mansion utama Agava, karena di belakang mansion itu adalah danau buatan yang luas milik keluarga Agava pribadi -tempat bermain Keyra dan Aska saat kecil. Dan juga jalan dari gerbang utama ke gerbang mansion yang sangat jauh, tak akan sanggup jika digunakan dengan berjalan kaki, dan juga jauh dari kebisingan kendaraan, siapapun tak boleh masuk tanpa izin, bahkan taksi pun hanya bisa mengantar sampai gerbang utama, itu peraturan keluarga Agava.
Kadang Keyra merasa kesal sendiri saat menggunakan taksi, harus menelpon supir dulu untuk menjeputnya di gerbang utama, karena tak memungkinkan untuk jalan kaki. Belum lagi pekarangan mansion yang dihias dengan adanya taman dan air mancur. Bisa dibilang bangunan mansion yang sangat luas dengan puluhan kamar itu hanya sebagian kecil dari luas tanah mereka yang sebenarnya.
Belum lagi mansion Agava yang di daerah ini dan daerah Jakarta barat yang ditempati oleh kakek neneknya untuk masa tua. Jika kalian tau itu hanya sebagian kecil kekayaan keluarga Agava, karena mall-mall yang tersebar di Indonesia sebagian besar adalah milik keluarga Agava. Dan sebagian rumah sakit di Indonesia juga merupakan milik Keluarga Agava dan juga bersaing dengan rumah sakit keluarga Devanic.
Belum lagi cabang-cabang perusahaan yang berdomisili di berbagai negara. Dan satu lagi, perusahaan besar milik kakek dan neneknya di Jerman -yang merupakan orang paling kaya ke dua di Jerman- akan di wariskan kepada Key seluruhnya.
Walaupun jika di bandingkan sedikit lebih besar mansion keluarga Devanic yang di Jerman dari pada mansion Agava, karena perusahaan pusat keluarga Devanic berada di Jerman, dan mereka memilih pindah kewarganegaraan Jerman mengikuti suami Tante Rora --yang blasteran indo-Jerman-- yang berkewarganegaraan Jerman.
Karena itu Keluarga Keyra menjadi orang berpengaruh no.1 di Indonesia, kalau saja keluarga Devanic memilih negara Indonesia sebagai perusahaan pusat, keluarga Keyra akan menjadi no.2.
Keyra yang juga blasteran Indo-Jerman, karena kakeknya yang asli orang Jerman dan merupakan orang berpengaruh no.2 di Jerman, juga tahu berapa banyak kekayaan keluarga Devanic yang merupakan orang berpengaruh no.1 se-Jerman tersebut. Dan keluarga Devanic baru saja pindah ke Indonesia 3 bulan terakhir, walaupun masih sering bolak-balik Indo-Jerman.
Terluhat seirang wanita anggun yang berjalan ditangga, "Walaikumsalam, akhirnya kalian sampe." jawabnya langsung memeluk Keyra, Axell yang merasa di abaikan memilih mengangkat koper dan memberikannya kepada pelayan.
"Iya Tante, Keyra kangen banget sama Tante Aurora, hehe!" seru Key dalam pelukan Rora, dia tidak bisa bersikap dingin dengan orang terdekatnya.
"Yaudah, kalian masuk kekamar masing-masing sekarang, pasti capekkan perjalanan satu jam kesini." ucap Rora berlebihan.
"Loh, jadi dia itu... anak Tante yang cowok?" tanya Key sedikit ragu.
Tante Rora hanya bisa menahan tawanya kala melihat Axell yang menganga. Baru kali ini anaknya itu di abaikan oleh seorang wanita.
"Ya elah, berarti dari kemaren lo gak tau." ucap Axell sedikit kesal.
"Kenalin gue AXELLINO FRADELO DEVANIC, baru pindah satu bulan sih ke Indo karena gue milih selesaiin semester 1 gue dulu di Jerman, baru deh nyusul Mommy Daddy kesini." ujar Axell dengan senyuman mautnya, berniat tebar pesona.
'oh iya, marga dia kan Devanic, padahalkan dia juga udah bilang kalo gue bakal sekolah di 'Devanic' Senior High School milik 'daddy'nya, dah jelas banget kalo dia anaknya om Ellard Devanic dan tante Aurora Devanic, bodoh banget sih lo Key.' batin Key berdebat.
"Oww." jawabnya mengangguk-anggukkan kepala dengan wajah tanpa ekspresi.
Rora hanya menahan tawa, melihat ekspresi shock anaknya. Axell yang sudah bicara panjang lebar membuang wajah dingin yang biasa dia tampilkan diganti senyuman maut, hanya di jawab dengan satu kata tak berfaedah!
"Kamu ke kamar gih, dilantai 2 sebelahan sama kamar X."
"Iya tante Rora sayang, Key ke atas dulu." ujar Key memeluk Rora sekali lagi dengan senyum manisnya, mengabaikan Axell, lalu diantar pelayan ke dalam kamar.
'Wah wah, Ara-Ara.. baru kali ini gue dicuekin, menarik sih, tapi gue gak bakal mainin lo kok karna lo beda. Cewek diluar sana masih banyak buat gue sakitin kecuali lo, karna gue udah janji sama bang Aska.' ucapnya tersenyum aneh.
•••
"Assalamualakum, UH KAKAKKU SAYANG." teriak seorang cewek dengan suara cempreng nyelonong masuk kedalam kamar Keyra, yang membuat acara maskerannya terganggu. Langsung saja cewek itu naik keatas kasur memeluk Keyra dengan erat.
"Uhh, kangen, baru pulang yah?" ucap Keyra manja pada cewek tadi.
"Hu'um baru pulang, ciee kangen, padahalkan baru dua hari gak ketemu." balas cewek tadi, "Kalo kangen ini sebagai salam pertemuan." sambungnya lagi lalu menarik kain masker yang tertempel di wajah Keyra, membuat Keyra mencebikkan bibir.
"Gak ada kerjaan amat." balas Keyra membenarkan posisi masker di wajahnya yang sedikit bergeser dengan mempoutkan bibir.
"Hah! Kak,capek banget tau gak, trus tadi ada cowok gila lagi yang maksa pulang bareng pake sogokan kerupuk." rengeknya yang membuat Keyra teryawa karena kalimat terakhir.
"Ciee, jangan judes-judes sama calon pacar!" ledek Keyra.
"Ish kak, apaan sih." balasnya malu-malu.
"Cowok yang sering lo ceritain itu kan?"
"Iyaa."
"Mm, kok panggilnya 'cowok gila' sih? Gak panggil bebeb gitu, ayang beb, atau apa gitu." goda Keyra yang membuat wajah Zeline bersemu merah.
"Ih, gak kak! emang dia aneh gitu kok, bujuk cewek tuh pake chocolate kek, kok ini pakai kerupuk." gerutu Zeline.
"Ciee,, dianya udah gak dingin lagi yah? Bentar lagi jadian dong." goda Key pada Zeline yang sudah dianggap seperti adiknya.
"Ishh, apaan sih, oh iya, kak Key pindah yah, padahalkan aku masuk ke Geolard Senior High School biar satu sekolah sama kak Key, taunya kak Key pindah ke sekolah punya Daddy." ucap Zel dengan nada sendu, berniat mengalihkan pembicaraan malah jadi sedih.
"Kalau mau pindah ya tinggal pindah lah, orang sekolahnya milik daddy lo dek, ribet amat." balas Key santai.
"Gak ah, dah nyaman sekolah disitu, gak kalah bagus juga kok sama sekolah milik Daddy. Dan oh ya kak, tau gak cowok yang aku bilang maksa nganter pulang itu, dia anaknya pemilik sekolah loh." cerita Zeline.
"Hah? Maxime?" tanya Key terkejut.
"Wah, kak Key kenal? Aku baru inget kalo dia senior kelas sebelas."
"Iya, dia teman yang baik." jawab Key dengan senyum yang sendu, namun Zel pura-pura tak menyadarinya.
"Oh iya masih ada masker gak Kak, Zel juga mau dong." tanya cewek itu yang usianya setahun lebih muda dari Key dengan wajah sok imut, eh tapi memang imut sih.
" Ambil aja di meja, itu pun tante Rora yang kasih, hehe." balas Keyra dengan kekehannya.
"Wah, kak Keyra gak modal, taunya dari Mommy." ledeknya tapi tetap membuka bungkus masker tersebut.
"Udah solat belum dek, solat dulu sana." perintahnya tanpa berhenti memakan chocolate yang entah sudah berapa bungkus.
"Nanti lah kak, udah kebuka ini, masih jam 16.20 kok." ucapnya dengan wajah memelas setelah itu kembali lanjut dengan kegiatannya.
"Terserahlah, kamu yang dosa dek."
"Yee, kek kakak gak pernah tinggal solat aja!"
"Hehe, Kamu memang yang paling tau kakak dek."
Sedangkan di depan pintu kamar yang tidak tertutup sempurna, Axell tersenyum melihat keakraban dua wanita itu. Mereka tanpa ada jarak, entah kenapa dia ingin berada di posisi adiknya, membuat Key tertawa seperti tadi.
Keyra dan Zeline memang sangat akrab, mereka sering bertemu sekali beberapa bulan dan saling komunikasi, karena Zeline sering mengikuti mommy dan daddynya ke indonesia saat urusan bisnis, berbeda dengan Axell yang baru bertemu kali ini setelah Axell pindah ke Jerman 12 tahun lalu.
•••
...kalau suka ceritanya tolong kasih like and komen ya~...
...biar author semangat up nya~...
...Gajelas banget ini partㅜㅜ...
✔️Revisi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Thenten
gue move on dari cowok yg masih idup aja susah ini hrus move on karena kematian ya ampunnnn 😭 seru thorrr lanjut lanjut
2021-08-08
2
Nona Bucin 18294
semangat updatenya ya kak, jaga selalu kesehatan 🤗🥰😊💜😊
2021-07-21
1
ARSY ALFAZZA
mantap 👍🏻
2021-07-11
3