Bu Risma mengetuk pintu kamar mandi memanggil Bening, dan hal itu membuat Gilar dan Bening menjadi panik.
"Bening sayang kamu masih di dalam nak" bu Risma terkikik pelan
"aduh gimana kak" Bening bertanya kepada Gilar dengan posisi yang masih sama
"lo jawab aja biar nyokap gue cepet pergi"
saat Beninh ingin bangun Gilar melarangnya "tetep kaya gini Ning nanti kalo lo brisik mama curiga lagi"
"i i iya Bening masih di dalam tante, perut beninh mules"bening menjawab tanpa membuka pintu
"tante ambilkan obat ya sayang"
"e enggak perlu tan, ini udah mendingan kok. bentar lagi Bening keluar"
"tante tungguin di sini ya sayang" bu Risma masih saja mengerjai Bening dan Gilar
"tante k k kedapan aja dulu, ga enak kan kalo tamu2 tante nungguin"
"ya udah tante kedepan dulu ya sayang, kalo kamu butuh sesuatu bilang sama tante"
" iya tante, ya udah tante buruan kedepan"
tap tap tap tap suara langkah kaki bu Risma semakin menjauh. ketika Bening sibuk menjawab pertanyaan2 bu Risma, Gilar malah menikmati wajah Bening yang terlihat sangay lucu ketika dia panik.
"udah mandangin wajah gue??"
Gilat terperanjat kaget saat Bening tiba2 membuyarkan pandangannya.
"ya terserah lo, lo mau turun atau engga. lo pasti kesenengan kan bisa sedeket ini sama gue?"
Bening langsung turun dan meninggalkan Gilar di kamar mandi sendirian.
" ih nyebelin banget si, tadi kan dia yang ngelarang turun. eh sekarang malah bilang kalo gue kesenengan lagi" Bening berkomat kamit di sepanjang perjalanannya menuju ruang tamu.
tak lama setelah Bening sampai di tempat Reno dan Rendy, Gilar juga telah sampai di tempatnya untuk segera potong kue.
"Gilar ayo make a wish dulu abis itu potong kue" ucap Reina sambil menggandeng lengan Gilar
Gilar pun memoyong kue nya dan potonhan pertama untuk mama nya tersayang dan setelah itu potongan kedua di terima oleh Reina.
"Bening sayang sini nak" bu Risma memanggil Bening untuk mendekat.
"ini kue buat kamu sayang" bu Risma menyodorkan kue dari Gilar untuk Bening
"ga usah tante, ini kan kue dari kak Gilar khusus buat tante"
"iya ga papa sayang dan ini kue dari tante khusus buat kamu"
Karna bu Risma terus memaksa, akhirnya Bening menerimanya.
"makasih tante" Bening sebenarnya sungkan menerima kue itu karna Gilar sedari tadi menatapnya.
Bening kembali bersama dengan Reno dan Rendy.mereka bertiga asik mengobrol dan sesekali tertawa. sedangkan Gilar menemui tamu undangan dan Reina memperhatikan Reno yang sedari tadi bersama Bening.
*apa kamu bener2 udah lupain aku Reno, aku sayang sama kamu Reno*
"Reina kenapa lo melamun, apa ada sesuatu yang terjadi?" Gilar tiba mendekati Reina
Reina yang mengetahui Bening sedang melihat kearahnya tiba2 Reina pingsan.
"Reina kamu kenapa? bangun Rei.." Gilar menggendong Reina untuk di bawa ke sofa dan Bening menyusul dengan membawa segelas air putih.
Bening membantu Gilar untuk menyadarkan Reina dengan memercikkan air di wajah Reina
"Reina bangun... ini kenapa kak, kenapa Reina bisa pingsan? Reina harus di bawa ke rumah sakit" Gilar menuruti perkataan Bening namun saat Gilar akan mengangkat Reina tiba2 Reno datang.
"biar gue yang bawa Reina ke rumah Sakit Gil, lo masih banyak tamu lo ga mungkin ninggalin mereka kan"
"tapi bang.."
"percaya sama gue , gue bakal jagain cewe lo" Gilarpun menuruti perkataan Reno
Reno menggendong Reina untuk di bawa ke mobil
"Bening ikut.."
Rendy memegangi tangan Bening dan melarangnya untuk ikut.
"Disini aja Ning biar Bang Reno yang bawa Reina ke rumah sakit"
"tapi Ren..."
"Reina pasti baik2 aja di jagain bang Reno"Rendy mengusap pundak Bening dengan lembut
*sebenernya Bening itu pacar Rendy apa bang Reno?* Gilar sibuk dengan pertanyaan2 yang dia sendiri tidak tau jawabannya.
"ayo kita pulang Ren gue capek"
"ya udah kita pamit sama tante Risma dan Gilar dulu Ning" Bening mengangguki ucapan Rendy
mereka bedua menghampiri Gilar dan bu Risma
"permisi tante Gil aku sama Bening pamit pulang dulu ya tan Gil"
"kamu mau pulang sekarang sayang? padahal tante masih kangen lo sama kamu" bu Risma memegang tangan Bening
"iya tante, maaf ya Bening harus pulang sekarang badan Bening capek dan bunda juga di rumah sendiri tan" setelah memeluk bu Risma Bening dan Rendy menghampiri Gilar.
"gue sana Bening pamit ya Gil have fun ya.."
"tanks Ren, Ning"
*kenapa Bening tiba2 aneh, apa dia cemburu lihat bang Reno gendong Reina tadi? tapi pacarnya kan Rendy bukan bang Reno!*
#
di lain tempat Reno sedang mengemudikan mobilnya membawa Reina pergi ke rumah sakit, tetapi belum sampai di rumah sakit Reina sudah sadar.
"Reno..."
"kamu udah sadar Rei.." Reno menoleh ke arah suara yang memanggilnya.
"aku ga pingsan bee"
"maksud kamu?"
"iya aku ga suka di abaikan Ren"
"panggil aku Bang Reno kaya dulu Rei karna kita sekarang bukan siapa2 dan kamu sekarang pacar Gilar kan?!"
"tapi bee aku masih sayang sama kamu, perasaan aku ke kamu masih kaya dulu bahkan sekarang lebih besar bee"
"terus kamu anggap Gilar apa Rei? kamu ga bisa mainin perasaan Gilar kaya gini Rei"
"apa kamu udah ga punya perasaan sama aku bee?"
Reno terdiam sesaat ketika mendengar pertanyaan Reina.
"aku udah lupain kamu Rei mending kamu lupain aku sekarang dan terlebih kamu udah punya Gilar. Gilar itu baik, ga seharusnya kamu mainin dia!"
"apa semua ini karna Bening kamu giniin aku bee?"
Reno bingung dengan Reina , kenapa dia membawa Bening ke masalah mereka berdua yang jelas2 tidak ada hubungannya dengan pisahnya mereka.
"jangan bawa Bening ke masalah kita, Bening emang naksit Gilar tapi itu ga ada sangkut pautnya sama masalah kita Rei!"
"bahkan kamu bela dia di hadapan aku bee"
"berhenti panggil aku dengan sebutan itu Rei, dan jangan bawa2 Reina" Untuk menutupi perasaanya terhadap Reina, Reno membentak Reina dan langsung menambah kecepatan mobilnya. dan beberapa saat Reno telah sampai di rumah Reina dan menurunkan Reina.
Bahkan Reno tidak mengucapkan apa2 langsung pergi begitu saja.
Reina menangis karena bentakan Reno dan membuat wajah ayunya menjadi sembab.
Sedangkan Reno melajukan mobilnha dengan kecepatan tinggi. "maafin aku Rei udah bentak kamu, aku ga mau kamu sakitin Gilar gara2 aku"
#
Bening dan Rendy sampai di rumah Bening.
"tanks ya Ren udah anter gue pulang"
"iya Ning, ya udah gue cabut dulu ya Ning . bye"
Bening melambaikan tangannya hingga mobil Rendi keluar gerbang rumahnya.
"Assalamualaikum bun, Bening pulang"
saat itu bu lidya sedang menunggu kepulangan kedua anaknya di ruang keluarga.
"sayang mana abangmu kok ga pulang bareng kamu"
"itu ma bang Reno nganter temen Bening ke rumah sakit"
dan saat bu lidya ingin bertanya lagi tiba2 seseorang membuka pintu tanpa salam.
"Reno kamu pulang nak"
"iya bun, ya udah Reno le kamar dulu bun Reno capek" Reno melenggang pergi yanpa menghiraukan Bening
"ada apa sama abangmu kok pulang2 aneh "
"Bebing ga tau bun, Bening tanyain ke bang Reno ya bun"
"ga usah sayang kamu istirahat aja besok kamu kan harus kuliah pagi"
"ya udah Bening ke kamar dulu ya bun" Bening mencium ibundanya lalu pergi ke kamarnya.
Pagi itu Reno hanya diam dan tidak mengatakan apa2 tentang kejadian semalam dan langsung mengantar Bening ke kampus.
"bang, Bening bisa kok berangkat sendiri. Bening kan ada motor"
"ga papa dek biar abang anter" akhirnya bening menuruti kata2 Reno dan beberapa menit mereka smapai dan seperti biasa Reno mebukakan pintu dan mencium puncuk kepala Bening.
"hati2 ya dek"
"iya bang.. Bening udah dewasa bang. abang jangan perlakuin Bening kaya abg dong"
"iya abang cuma ga mau kamu kenapa2 dek"
"iya2 bang Reno sayang. bye" Bening melihat mobil Reno yang semakin menjauh.
"Bening ...." saat Bening baru saja melangkahkan kaki tiba2 dia mendengar suara Selly yang cempreng
"ada apa si Sell triak2 gue ga budeg tau"
"mending lo ikut gue sekarng,buru!" Selly menarik Bening dengan nafas terengah engah seperti habis lomba lari 100 meter
"emang ada apa si Sell" Being semakin penasaran melihat sikap Selly yang terlihat terburu2
"mending lo lihat sekarang abis itu jelasin sama gue okey"
mereka pun sampai di mading, dan Bening terperanjat kaget dengan apa yang dia lihat. dan disitu sudah ada Gilar yang terlihat sangat marah.
"Bening" suara Gilar menggelegar dengan tatapan mengintimidasi Bening.
"ssss siapa yang lakuin ini?" Bening bertanya kepada Selly
"itu yang mau gue tanyain ke lo Bening" Selly menatap bingung
dan tiba2 Gilar menarik tangan Bening dengan kasar
"jawa pertanyaan gue, ini semua pasti perbuayan lo kan. lo udah rencanain ini supaya bikin hubungan gue sama Reina hancur!"
"gue ga tau apa2 soal ini kak"
"bilang aja lo masih suka kan sama gue, dan lo ga rela Reina bahagia sama gue dan lo rencanain hal semalam dan nyuruh orang buat fotoin kita kan."
"gue bilang gue ga tau apa2 kak. dan gue berusaha ga suka sama kak Gilar ngerti!"
"lo mau ngelak sekeras apa gue ga percaya, ini semua pasti rencana lo. cara lo ini murahan tau Ning, MURAHAN" Gilar menekankan suaranya dan membuat Bening sangat terluka
"tutup mulut lo Gil"tiba2 Rendy datang dan terlihat sangat murka
"kalo lo ga suka sama Bening jangan hina dia dengan kata2 kotor lo, ngerti!"
"mending lo lihat mading sebelum belain cewe aneh ini"
Rendy menuruti perkataan Gilar dan melihat mading .
"siapa yang berani2nya nyebarin foto kalian, dan kenapa kalian berdua ada di kamar mandi berdua" Rendy bertanya kepada Bening dengan penuh selidik.
.
.
.bersambung
terus bantu like dan vote ya teman2 tambahkan juga sebagai favorit kalian😉
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments