"permisi tante, tante kok bisa2nya sakit si Reina khawatir loh"
"Reina..? kamu tau darimana kalo nyokap aku sakit?"
"aku tadi lihat kamu bareng sama Bening terus aku ikutin, aku kira kamu selingkuh dari aku Gil!"
"selingkuh, sama Bening si cewe aneh? itu ga mungkin terjadi Rei"
"kenapa ga mungkin ,nak Bening cantik, ramah baik pula. jadi apa nya yang tidak mungkin Sayang, mama sangat suka kali kamu sama Bening" bu Risma tiba2 menimpali ucapan Gilar tanpa menghiraukan status Reina.
"Mama, please hargai Reina, srkarang Renina pacar Gilar ma"
"maaf sayang, mama ga suka pura2 suka sama orang. mama bujan orang seperti Reina"
"apa maksud perkataan tante, aku ga pernah pura2 suka sama Gilar tan"
tiba2 Bening ikut berbicara di tengah tengah obrolan bu Risma dengan Reina. "emm tante aku mau pamit pulang ya, aku ga mau ganggu kalian. cepet sembuh ya tante" Bening memeluk bu Risma dengan lembut dan langsung pergi dengan kuri rodanya.
Bu irma terlihat tidak rela melihat kepergian Bening, karna benar saja bu Risma masih ingin bersama dengan Bening.
"Gilar,kamu harus anter Bening dong sayang.. tadi kan Bening naik mobil kamu, terus masa dia pulang ga kamu anter" bu risma menyuruh Gilar untuk mengantar Bening pulang.
"Tapi ma, mama gimana?"
"ga papa Gil kan ada aku yang jagain tante Risma" ucap Reina
"emm oke kalo gitu aku anatr Bening pulang dulu ya Rei, aku titip mama aku ya" Gilar menyusul Bening yang sudah memasuki lift
"Tunggu Ning, biar gue anter lo pulang"
" Ga usah kak gue bisa pulang sendiri kok, kak Gilar ga usah repot2 anter aku pulang." Bening berbicara tanpa melihat Gilar
"Gue yang bawa lo kesini jadi gue juga yang haris antar lo pulang, gue ga suka penolakan"
"Gue ga perduli kak Gilar suka atau engga, tapi gue ada keperluan jadi gue ga langsung pulang ke rumah jadu kak Gilar ga perlu buat nganterin aku balik"
"emang lo mau kemana?" Gilar mengernyitkan kedua alisnya
"mau ketemu Rendy sama Selly"
"dimana biar gue anter, jangan nolak!"
"kalo kak Gilar ga suka di paksa, kak Gilar juga ga berhak paksa gue"
dan saat mereka sedang berbicara tiba2 lif berhenti dan membuat Bening ketakutan
"kak ini kenapa kok berhenti?"
"gue ga tau Ning, coba lo hubungin seseorang buat bantu kita keluar Ning"
"bentar kak gue ambil hp dulu" saat Bening memeriksa tasnya dan segera mengotak atik ponselnya
"gue coba hubungin Rendy dulu kak."
Gilar terdiam sesaat saat memikirkan cara untuk menyelamatkan diri dari dalam lif.
" ga di angkat kak, terus kita gimana dong kak"
selama 15 menit mereka terkurung di dalam lif, namun bantuan belum juga datang. tiba2 Gilar memegangi dadanya yang terasa sesak.
"kak, kak Gilar kenapa? kakak sakit?"
"gue ga bisa nafas Ning dada gue sesek" Gilar semakin lemah dan Bening terpaksa turun dari kurai roda walaupin kakinya masih terasa sakit.
"kak Gilar duduk disini dulu, kak Gilar atur nafas oke . pelan2 tarik nafas terus buang nafas" Gilar menuruti instruksi dari Bening dan perlahan nafasnya mulai teratur .
"gue udah enakan Ning, makasih lo udah bantuin gue" Bening hanya tersenyum getir dengan menahan rasa sakit di kakinya yang hampir tidak bisa dia tahan. dan Gilar menyadari hal itu.
"Bening lo kenapa, lo pucat banget. kaki lo sakit ?"Gilar hendak berdiri namun Bening melarangnya.
"Ga papa kak, kaka duduk aja"
"Kenapa lo baik sama gue Ning, apa lo masih mengharapkan gue? kalo lo masih berharap gie suka sama lo, mending lo kubur keinginan lo karna gue ga mungkin suka sama lo Ning"
"apa gue emang masih suka sama kak Gilar?" Bening sibuk dengan fikirannya sendiri
"Tenang aja kak gue udah ga suka sama lo, dan gue ga akan ganggu hubungan lo sama Reina. dan masalah tante Risma nanti gue bantu kasih pengertian supaya tante Risma bisa nerima Reina" Bening memunggungi Gilar dan tidak ia sadari dia meneteskan airmata untuk Gilar.
"gue ga boleh lemah, gue harus lupain Gilar. "Bening menyemangati dirinya sendiri dan tiba2 kakinya terasa sangay sakit namun ia menyembunyikan dari Gilar.
'drrtttt drrtttt'
Bening menyadari ponselnya yang tiba2 berdering.
"halo Ren, Ren lo bisa ga bantuin gue?"
"......."
"gue kejebak di lif rumah sakit Ren, tolong bawa orang buat bukain lifnya ya Ren"
"......"
"engga kok Ren bukan gue yang sakit, yang sakit tante Risma nyokapnya kak Gavin."
"......"
"iya buruan Ren, nanti gue shareloc alamat rumah sakitnya Ren."
"Gimana Ning Rendy bisa bantu kita?" Bening mengangguki ucapan Gilar
"aduhhh kaki gue sakit banget tapi kok Rendy ga dateng2 si" Bening semakin pucat karna menahan rasa sakit
dan setelah berada 30 meniy di dalam lif akhirnya pintu terbuka dan saat pintu terbuka Bening sudah tidak bisa menahan berat tubuhnya dan dia langsung terjatuh.
"Bening lo kenapa?" Rendy datang di waktu yang tepat dan berhasil menangkap Bening yang sudah tidak sadarkan diri.
Gilar langsung berdiri dan melihat keadaan Bening yang sesang pingsan, Rendy langsung membawa Bening untuk di tangani oleh dokter.
Gilar dan Rendy menunggu diluar ruangan diaman Bening di periksa.
"apa yang terjadi sama kalian, kenapa Bening malah berdirk dan lo yang duduk di kuri roda?"
"tadi gue sesk nafas dan Bening bantuin gue supaya lebih rileks Ren, tapi gue ga tau kalo ternyata Bening merasa kesakitan dan akhirnya pingsan"
"Gimana si lo jadi cowo ga bisa di andelin, keputisan Bening buat lupain lo itu emang tepat" Rendy menyalahkan Gilar yang dia rasa tidak bisa menjaga Bening.
"elo kalo ngomong bisa di saring ga ha?" Gilar emoasi mendengar ucapan Rendy yang merendahkannya .
mereka sudah saling memegang baju satu sama lain, untuk saja dokter segwra keluar dari ruang periksa dan membuat mereka mengurungkan niatnya untu berantem.
"Gima dok dengan keadaan Bening?"Rendy langsung melepaskan baju Gilar.
"begini, sepertinya Saudari Bening menahan rasa sakit di kakinya. dan karna dia memaksakan untuk tetap berdiri, terkilirnya kaki saudari Bening semakin parah dan harus beristirahat beberapa minggu dan pasien harus tetap memakai alat bantu berjalan."
"tapi kaki Bening masih bisa sembuh kan dok?"
"tentu bisa asalkan saudari Bening tidak berlebihan dalam berktivitas"
"syukurlah, terimakasih dok" domter itu mengangguki ucapan Rendy dan langsung pergi. sedang Gilar hanya terdiam mendengar perbincangan Rendy debgan dokter.
mereka berdua masuk dan mendapati Bening yang sedang duduk di ranjangnya.
"Bening lo baik2 aja kan"
"baik2 gimana Ren gue ga boleh ngapa2in beberapa minggu, jadi gue belum bisa masuk kerja Ren"
"lo tenang aja Ning gue yang bakal ganti gaji lo karna lo tadi nolongin gue" tiba2 Gilar ikut berbicara
"Ga perlu gue yang akan ngasih gaji karna gue bossnya"
"Apaan si kalian berdua, gue ga butuh itu semua, karna setelah gue sembuh gue bakal balik kerja lagi. jadi kalian ga perlu kasih gue gabut"
"Tapi Ning"
"udah deh Ren lo kaya ga kenal sama gue, gue kan paling ga suka di kasihani orang. dan kenapa kakak masih disini? tante Risma sma Reina pasti nungguin kak Gilar. udah gih sana balik ke ruangat tante"
"Bening..." tiba2 bu Rism datang ke ruangan Bening dengan bantuan Perawat.
"Tante Risma kenapa kesini, tante kan masih sakit?!"
" tante ga ngerasa sakit kalo lihat calon mantu tante sayang"
"apa calon mantu?" Rendy Bening dan Gilar bersamaan membulatkan mata mereka."
" iya mama setujunya kalo kamu sama Bening Gilar"
.
.
.bersambung
.like,coment,vote and favorite
.maaf lama update nya ya para readers tersayang.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments