"Calon mantu?"
"iya mama setujunya kamu sama Bening Gilar"
"Tapi mama kan tau Gilar udah punya Reina, dan yang lebih penting Gilar ga suka sama sekali denga Bening ma"
"Tante, tante jangan giniin Reina dong. Reina tulus sama Gilar tan"
"iya ma, mama ni apa2an si Gilar udah punya Reina . dan Gilar kan ga suka sma sekali sama Bening ma"
"ya udah terserah kamu, kalo gitu mama mau angkat Bening jadi anak perempuan mama" Bu risma menjawab ketus perkataan Gilar
"Tante.. aku emang dulu suka sama kak Gilar, tapi sekarang aku masih usahain buat move on dari kak Gilar kok tante"
"kalo kamu masih usahain lupain Gilar , itu berarti kamu masih ada rasa suka sama Gilar kan Bening sayang. jadi tante masih ada harapan sayang"
"oke aku ralat ya tante aku sekarang udah ga suka sama kak Gilar tan" Bening membohongi bu Risma walaupun memang benar apa yang bu risma katakan bahwa ia masih suka dengan Gilar
"iya tante Bening memang udah move on dari Gilar, karna sekarang Bening pacar aku tan" Rendy tiba2 mengatakan hal yang benar2 membuat Bening dan bu Risma terkejut.
"apa tapi sejak kapan kamu jadi pacar nak Bening? dan apa ini benar sayang" bu risma menanyakan hal itu kepada Bening
"i i iya tante Risma sekarang aku sama Rendy emang udah pacaran tan" Bening menjawab dengan gugup
"sejak kapan kalian berdua pacaran?" Gilar mengernyitkan alisnya seakan tidak mempercayai perkataan Bening dan Rendy
"sejak gue mutusin buat lupain kak Gilar" Bening menjawab dengan dingin
"tante, sekarang tante tau kan kalau Bening ga mungkin bisa sama Gilar. dan tante harus terima kalo Gilar lebih memilih aku bukannya Bening tan" Reina meyakinkan bu Risma dengan percaya diri
"sus antarkan saya ke ruangan, tiba2 saya merasak mengantuk" Bu Risma pergi dengan rasa kekecewaan karna Bening yang ia harapkan sebagai menantunya kini memilih laki2 lain selain Gilar.
"maafin aku tante, aku emang suka sama kak Gilar tapi kak Gilar ga bisa bales perasaan aku tante. " Bening berbicara dalam hati
"sejak kapan lo bisa lupain gue Bening"Gilar tiba2 mendekat ke arah Bening
"gue ga perlu jawab pertanyaan kak Gilar"
"biar gue yang kasih tau Ning, Bening udah lupain lo sejak dia tau kalo lo ga layak Bening perjuangin sampe2 harus kerja di beberapa tempat demi beli kado buat lo. Bening udah sadar kalo dia layak di hargai sama laki2 yang akan hidup sama dia selamnya"
"apa maksud lo Ren, lo pikir gue minta di kasih hadiah sama cewe2 aneh termasuk Bening ha?"
" Stop Ren jangan cerita apa yang ga perlu di ceritain Ren, ayok kita pulang gue ga perlu di rawat"
"oke ning kalo gitu biar gue hubungin bang Reno biar dia ga khawatir karna lo pulang malem"
"Bang Reno? maksud lo Reno siapa?" tiba2 Gilar merasa penasaran apa hubungan Bening dengan Reno
"yang jelas dia orang yang selalu jagain Bening selain gue" jawab ketus Rendy
"jangan2 Rendy itu pura2 pacaran sama Bening dan pacar Bening yang sesungguhnya itu Reno? dan apa Reno itu Bang Reno sahabat gue? ah bodo amat bukan urusan gue" begitu banyak pertanyaan di benak Gilar dan tanpa sadar Gilar pergi begitu saja tanpa menghiraukan Reina yanh masih di sebelahnya.
"awas lo Ning gue bakal rebut Reno buat kembali ke gue dan lo ga bakal bisa dapetin Reno ataupun Gilar" ucap Reina dalam hati. Reinapun pergi begitu saja
#
Di tengah perjalanan Rendy membuka obrolan di sela2 dia mengemudi
"Maafin gue ya Ning gue udah ngaku2 jadi pacar lo"
"iya ga papa Ren, malah gue yang makasih sama lo karna lo udah nyelamatin harga diri gue di depan kak Gilar" Bening tersenyum kepada Rendy
"tapi kita tetep harus terusin sandiwara ini beberapa hari supaya Gilar percaya Ning, apa lo keberatan?"
" gue ga keberatan kok Ren yang ada gue malah ngerepotin lo terus"
"santai aja Ning kita kan udah sahabatn lama jadi lo ga perlu ngerasa ngerepotin gue" setelah beberapa menit mereka sampai di rumah Bening
"makasih ya Ren lo udah anter gue balik" Rendy mengangguki ucapan Bening dan langsung pergi
Ketika Bening ingin membuka pintu tiba2 sudah ada yang lebih dulu membukakan pintu untuknya
"sayang kamu baru pulang, kaki kamu kenapa sayang tadi waktu berangkat sepertinya udah agak membaik tapi lenapa sekarang terlihat lebih patah sayang"
"nanti Bening ceritain ya bun tapi Bening masuk dulu ya di luar dingin bun"
"iya sayang ayo masuk biar bunda bantu"
"iya makasih bun, maafin Bening udah repotin bunda"
" kamu ngomong apa si sayang, bunda ga ngerasa di repotin kok sayang. oiya coba kamu ceritain apa yang terjadi"
"gini bun, tadi itu Bening abis nengokin tante Risma Bening mau langsung pulang eh malah kejebak di lif bareng kak Gilar"
"Gilar yang tadi jemput kamu?"
"iya bun, dan kak gilar itu di dalamlifsesek nafas terus Beninh suruh duduk di kursi roda dan Bening yang berdiri eh tau2 kaki Bening tambah bengkak"
" sayang... laon kali kamu harus lebih hati2 ya , bunda tau niat kami baik tapi bunda ga mau kamu kenapa2 sayang"
" Bening ga papa kok bund.."
"Ga papa apanya kamu ga boleh jalan tanpa kursi roda beberapa minggu kan dek?!" Reno tiba2 masuk dan memotong pembicaran antara Bening dan bu lidya
"ih bang Reno ngagetin tau, kalo masuk itu harus salam dulu"
" iya assalamualaikum, tadi itu Rendy udah bilang semuanya ke abang Bening semua ini gegara Gilar kan"
"apaan si bang Bening kaya gini emang udah takdir bang"
"abang tau kamu lakuin ini karna kamu masih cinta sama Gilarkan dek" Reno berbicara dalam hati
"ya udah bang Bening ke kamar mau tidur besok ada kelas pagi" Bening mencium bunda dan abangnya lalu pergi ke kamar tamu.
Selama Bening belum sembuh Bening memilih tidur di kamar tamu karna terletak di lantai bawah supaya Bening bisa dengan mudah beraktivitas tanpa merepotkan orang lain.
Pagi hari Reno bersiap mengantarkan Bening ke kampus namun saat dia keluar bersama Bening sudah ada Rendy di depan dan mengajak Bening untuk berangkat bersama.
"Rendy, lo kok udah disini?" Bening bingung karna tidak ada kabar dari Rendy yang memberitahu Rendy akan menjemputnya
"iya gue sengaja jemput lo biar bang Reno langsung bisa berangkat kerja ning"
"bang biar Bening betangkat sama gue ya"
"oke gue percaya sama lo, jadi gie izinin Beninh berangkay sama lo"
"lo ga perlu lakuin ini Rendy"
"ga papa dek abang percaya sama Rendy, dia pasti bisa jagain kamu"
"ya udah bang Bening berangkat ya assalamualaikum"
"waalaikumsallam, hati2 bawa adek gue Ren"
Rendy melaju dengan kecepatan sedang dan beberapa menit mereka smapai di halaman kampus.
Rendy turun dari mobil dan langsung membukakan pintu untuk Bening. selain itu Rendy juga membantu Bening untuk duduk di kursi roda
"eh Ren lo kenapa si turunin gue, malu tau di lihatin anak2" Rendy tiba2 mengangkat tubuh Bening dan memindahkan ke krsi roda yang ada di samping mobil Rendy
"Pasangan baru turun aja di gendong apalagi kalo udah lama" tiba2 Reina mengangetkan Bening dan Rendy. Reina datang dari belakang dengan menggandeng lengan Gilar.
"kalo udah lama pasti gue nikahin Rei ga cuma gue gendong"
"Rendy..." Bening melotot ke arah Rendy yang tiba2 bersikap seperti benar2 menjadi seoarang kekasih.
"tu kan Gil lo harus percaya mereka itu beneran pacaran" Reina meyakinkan Gilar yang bersikap dingin
"gue ga percaya lo bisa lupain gue secepet ini, gue bakal buktiin itu" Gilar berbicara dalam hati
"apa kalian pacaran tanpa sepengetahuan gue?" tiba2 selly datang dan membuay kehebohan dengan suaranya yang cempreng
"kalian berdua harus jelasin ini ke gue, kenapa kalian ga bilang2 ke gue kalo kalian pacaran, kalian lupain gue?" selly terus merengek meminta penjelasan
"Gimana mereka mau kasih tau lo kalo mereka cuma pura2 pacaran" Gilar ikut bicara di tengah suara cempreng Selly
"apa maksud lo Gil, lo ga nyesel cewe yang dulu cinta mati sama lo dan tiba2 dia move on dari lo?"
"apa yang perlu gue sesali dari cewe aneh ini, body biasa aja otak ga cerdas2 amat wajah juga pas2an apa yamg bisa bikin gue nyesel" Gilar menarik salah satu ujung bibirnya
"kalo lo ga suka lo ga berhak hina Bening kaya gini ngerti!" Rendy mulai emosi dengan kata2 Gilar
"iya apaan si kak Gilar, kaka ga berhak hina2 Bening mending kaka urusin aja Reina pengkhianat itu"
"Rendy Selly kalian ini kenapa si, gue ga papa kok di hina sama mantan idola gue. ga ada pengaruhnya buat gue. mending kita ke kelas"
"Bening kamu jangan marah sama aku ya, bukan aku yang rebut Gilar dari kamu, Gilar emang udah suka sama aku dari dulu. jadi mau aku bantuin kamu buay deket sama Gilar, Gilar tetep ga mau sama kamu. maafin aku ya Ning"
Entah apa yang membuat Reina menjadi orang yang menyebalkan seperti ini. karna alasannya itu tidak berdasar karna belum tentu apa yamg di pikirkan tentang Bening dan Reno itu benar.
"Tenang aja Rei gue ga bakal marah sama lo, lo emang lebih segalanya dari gue. jadi wajar kalo kak Gilar tergila-gila sama lo"
Gilar teekejuy dengan jawaban Bening yang iya kira akan marah namun sebaliknya.
Dan saat Gilar hendak berjalan tiba2 ada sebuah motor yang masuk dari gerbang dengan kencang hampir menabrak Gilar, namun Bening yang melihat itu dia tidak perduli dengan kakinya yang sakit dan menuelamatkan Gilar dari motor itu.
"aw...."Gilar terjatuh di atas Bening karna di tarik oleh Bening supaya tidak tertabrak
"Bening..." Rendy dan Selly berteriak bersamaan melihat bening terjatuh
"Gilar lo ga papa kan ada yang sakit ga?" Reina langsung menarik Gilar yang berada di atas Bening.
Bukannya menjawab pertanyaan Reina,Gilar langsung melihat Bening yang sedang kesakitan karna kakinya yang sakit di paksa untuk berlari menyelamatkanya.
"Bening lo kenapa lakuin ini, kakj lo bisa tambah parah ngerti!" Gilar memeriksa kaki Bening yang terlihat bengkak
"kaka ga papa kan, ada yang luka?"
"gue baik2 aja Ning sekatang lo hatus di obatin" Gilar menggendong Bening untuk di bawa ke rumah sakit
"lepasin Bening , biar gue yang bawa Bening ke rumah sakit" Rendy meminta Gilar untuk melepaskan Bening
"minggir" Gilar langsung memasukkan Bening ke mobilnya dan di bawa ke rumah sakiy terdekat
di tengah perjalanan mereka terjebak macet dan Bening semakin pucat
"Bening lo pucet banget, lo keringat dinging Ning. lo tahan ya gue bakal bawa lo secepetnya ke rumah sakit"
Katna macet yang semakin menyita waktu Gilar akhirnya menggendong Bening untuk ke rumah sakit yang masih 1 km lagi sampai .
"lo tahan ya Ning sebentar lagi sampe"
"kak lo turunin gue, lo pasti capek" Bening menahan rasa sakitnya
"lo lebih pentinh dari pada rasa capek gue Ning"
"kak berhenti sebentar ada yang perlu gue ambil dari tas"Bening mengambil sapu tangan dari tasnya dan mengelap keringat Gilar dan tiba2 Gilar memperhatikan wajah cantik Bening yang terlihat pucat sedang mengelap keringatnya dengan lembut.
.
.
.bersambung
. terus baca karya2 ku ya readers tersayang .
semoga kalian suka dengan ceritanya .
dan jangan lupa vote like coment karya aku ya dan tambahin ke favorite kalian okey😉
kamsahamnida cingu... saranghae
aduh tiba2 jiwa kpopers ku keluar😅
maafkan typo yang bertebaran ya guys
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Pipit Sopiah
bening bening masih saja bantuin dan nolongin katanya move on 🙄🤦♀️
2022-09-25
1