"assalamualaikum,Bun Bening pulang.."
"walaikumsalam sayang, sini duduk sama bunda.. "
"ada apa bun Bening mau bersih-bersih ni, apa bunda sakit lagi?" Bening sangat menyayangi ibunya, karna itulah dia sangat takut jika ibunya jatuh sakit.
"engga sayang bunda baik-baik aja, bunda cuman pengen tanya sama kamu. apa bener kata Reno kalau kamu sedang suka dengan laki-laki di kampus kamu?"
"ih kak reno nyebelin deh pakek bilang-bilang kebunda lagi"
"jadi bener kata abang kamu"
"hemmm iya bun" Bening tersenyum dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"terus gimana sama laki-laki itu, apa dia juga suka sama kamu sayang?"
"oh ya jelas belum dong bun tapi masih Otw" Bening tersenyum semanis mungkin
"hah Otw?"
"iya bun, maksud Bening masih dalam perjalanan menuju suka ke Bening" lagi-lagi Bening meringis
"Tapi sayang apa kamu gak capek menyukai orang yang belum sama sekali menyukai kamu?"
"iya kadang si sempet pengen nyerah, tapi itu Bening jadiin motifasi biar lebih semangat ngejar cintanya kak Gilar sekaligus semangat kuliah bun"
"Tapi sayang bunda gak mau lo kalau kamu sampai terluka dengan perasaan kamu"
"bunda tenang aja itu gak akan terjadi bun" Bening memeluk dan mencium ibunya dengan manja
"ya udah ya bun Bening bersih-bersih dulu soalnya badan Bening udah lengket ni bun"
" iya sana gih kamu mandi sayang"
Bening masuk ke kamarnya dan langsung memasukkan tubuhnya ke dalam bathup untuk berendam.
#
Pagi itu seperti biasa Bening berangkat ke kampus dengan naik motor bebeknya yang menjadi kesayangannya.
saat Bening berjalan menuju kantin kampus dia berpapasan dengan Reina yang sedang bersama Gilar.
"hai kak Gilar.. hai Reina" Bening menyapa mereka berdua namun hanya Reina yang meresponnya.
"hai ning, lo mau ke kantin?"
"iya ni, kak Gilar aku bawain kakak makanan ni"
Gilar hanya sedikit melirik ke arah kotak yang di pegang Bening. Reina yang melihat Gilar tidak menanggapi dia segera menerima kotak makanan itu.
"sini Ning biar gue yang bawain buat Gilar, nanti pasti Gilar makan"
"emm iya deh Rei, ya udah gue ke kantin dulu ya. oh iya jangan lupa di makan ya kak Gilar" Bening berjalan mundur ke arah kantin karna ingin tetap melihat pujaan hatinya itu.
"lo kenapa si Gil gak terima makanan dari Bening, yang gue lihat sepertinya dia naksir sama lo"
"gue males sama cewe kaya gitu, udah kuliah masih aja kaya anak SMA yang ngejar-ngejar kakak kelasnya."
"tapi seenggaknya lo kan bisa hargain pemberiannya Gil"
"gue gak mau bahas ini Rei, harusnya lo tau kenapa gue kaya gini" Gilar menekan nada suaranya kepada Reina
"jadi lo belum move on dari gue Gil?
gue kan udah bilang Gil, kita ga bisa pacaran."
"iya tapi apa alasannya, lo gak pernah mau bilang apa alasannya ke gue?"
"oke gue bakal cerita sama lo sekarang karna menurut gue ini waktu yang tepat"
"gue gak bisa terima lo karna gue suka sama cowok lain Gil"
"jadi sejak dulu lo suka sama cowok lain? terus kenapa lo gak bilang ke gue sejak dulu Rei?"
"karna dulu temen gue cuma lo dan gue gak mau lo jauhin gue setelah gue bilang alasannya ke elo Gil, maaf"
"dan apa cowok itu juga suka sama lo?"
Reina mengangguki pertanyaan Gilar dan membuat Gilar terdiam.
"tapi dia ninggalin gue Gil, dia ngilang gitu aja. dia dulu kakak kelas kita waktu SMA Gil"
"kakak kelas kita, siapa?"
"dia...."
"eh kalian berdua kemana aja kaya perangko aja bareng terus, orang gue cariin juga gak taunya malah di sini" tiba-tiba Ricko datang di tengah-tengah obrolan Gilar dan Reina
"iya gue habis dari kantin" Gilar menjawab sambil merebut kotak makanan yang ada di tangan Reina dan di berikan ke Ricko
"ini buat gue Gil?"
"iya lo makan aja kalo ga mau lo bisa buang ke tempat sampah, gue mau cabut dulu" Gilar pergi begitu saja
Dan dari kejauhan ternyata sejak tadi Bening melihat dan mendengarkan apa yang Gilar dengan Reina katakan.
" Jadi kak Gilar bener-bener cinta mati sama Reina " dan Bening kecewa karna makanan yang iya buatkan untuk Gilar di berikan kepada Ricko
"seenggaknya kak Gilar gak buang makanan dari gue"
#
Bening yang berada di depan ruangan tiba-tiba di panggil oleh seorang gadis, siapa lagi kalau bukan Selly shabatnya.
"Bening sini, lo ngapain kaya patung pancoran aja berdiri di situ"
Rendy melihat Bening yang sedang berdiri di depan dan melihat kalau Bening seperti sedang memikirkan sesuatu
"eh Bening, ayok masuk bentar lagi kelas mau mulai lo" Reina menggandeng Bening dan mengajaknya duduk bersama
" gue mau nyerah "
Rendy, Selly, dan Reina sontak kaget mendengar ucapan Bening dan melirik satu sama lain.
" maksud lo apa Ning" Tanya Selly
" iya gue mau berhenti ngejar kak Gilar, karna sekarang gue tau dia itu cinta banget sama lo Rei"
" lo ngomong apa si Ning, gue ga ada apa-apa sama Gilar "
" iya tapi kak Gilar cinta sama lo Rei "
" gue yang bakal bantuin lo supaya lo bisa deket sama Gilar, gimana?!"
"tapi..."
"iya gue setuju sama Reina, mending kita coba aja dulu Ning siapa tau kak Gilar bisa suka sama lo"
" emm oke, makasih ya Rei, Sell"
"iya Ning sama-sama, gue baru kali ini lihat cewe yang bener-bener tulus sama Gilar makanya gue mau bantuin lo walaupun kita baru saling kenal."
Rendy yang sedari tadi memperhatikan mereka bertiga hanya diam dan ekspresinya tetap dingin.
"Gimana dengan janji gue ke bang Reno, sedangkan gue ga tega lihat lo sedih Ning" Rendy berbicara dalam hati.
kelaspun berakhir, Bening langsung menuju restauran milik keluarga Rendy
seperti biasa Jam-jam seperti ini memang restauran sedang ramai pengunjung.
dan saat itu Bening melihat Sosok yang di kenal yaitu Gilar yang sedang bersama Ricko.
Bening menghampiri Gilar dengan note catatan menu yang mau di pesan oleh pengunjung.
"eh elo bukannya fansnya Gilar?"
"eh iya kak, kaka masih inget?"
"iyalah gue inget, emang siapa yang ga inget sama fans bar bar kaya lo"
"ga pa-pa bar bar yang penting bisa deket sama kak Gilar"
"gue males disini ayok kita cari restauran lain aja Rick"
"eits jangan dong kak, oke-oke kali ini gue bakal profesional kerja dan gak ganggu kak Gilar" Bening menahan Gilar agar tidak pergi, dan akhirnya Gilar kembali duduk di kursinya.
"jadi lo kerja sambil kuliah, eee siapa nama lo?" Ricko bertanya kepada Bening
"iya kak gue kerja sambil kuliah, dan nama gue Bening."
"Ouh hebat juga lo bisa kerja sambil kuliah"
"iya gue gak mau ngerepotin kaka gue terus karna jadi tulang punggung keluarga gue kak, eh kok malah curhat si. mau pesen apa kak"
Gilar diam-diam memperhatikan ucapan Bening walaupun sambil memainkan ponselnya.
"emm spageti aja 2 sama minumnya jus jeruk Ning" lagi-lagi hanya Ricko yang menanggapi Bening
"oke di tunggu ya kak"
setelah beberapa menit Bening datang dengan membawa pesanan Ricko dan Gilar.
"silahkan kak, oh iya ini buat kak Gilar. kak Gilar pasti suka" Bening memberikan kue kacang kepada Gilar
"elo mau bikin gue sakit, elo kalo ga tau apa yang gue suka mending lo ga usah sok-sok ngasih makanan ke gue."
"gue cabut sekarang Rick, selera makan gue udah ilang" Gilar pergi begitu saja
"sorry ya Ning, sebenernya dia ga maksud kok buat bentak lo. dia kaya gitu karna dia alergi sama kacang, jadi dia benci banget sama kacang"Ricko pergi dan meninggalkan beberapa lembar uang di meja
Bening merasa bersalah dengan Gilar dan membuatnya terdiam sendiri.
" kenapa mereka pergi Ning?"
"Ini semua salah gue Ren"
"maksud lo apa ning?"
.
.
.bersambung
.vote, coment, like, and favorite
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments