Mendengar ucapan ketus yang keluar dari mulut pria itu, membuat mata Mayu membulat. "Apa katamu? Aku menghalangi jalanmu? Apa kau tidak sadar, aku terjatuh karena ditabrak mobilmu!" geramnya dengan nada suara meledak-ledak.
Tak peduli, pria itu justru berbalik dan hendak masuk kembali ke mobilnya. Siapa sangka, Mayu malah memeluk betis pria itu agar tak bisa ke mana-mana.
"Hei, apa yang kau lakukan?" tanya pria itu yang terkejut dengan tingkah Mayu.
"Tolong! Pak polisi, orang ini menabrakku dan ingin melarikan diri!" teriak Mayu penuh semangat sambil terus menahan lelaki bertubuh jangkung itu.
Mata pria itu terbelalak mendengar teriakan Mayu. Apalagi, saat ia berbalik ke belakang, memang ada polisi patroli yang sedang berjaga di perempatan jalan. Ini gawat, ia juga baru menyadari ada tanda larangan parkir di kawasan itu. Tanpa berpikir panjang, ia pun langsung menggendong Mayu yang masih terus berteriak, lalu membawanya masuk ke mobil.
Begitu masuk, pria itu bergegas menjalankan mobilnya. Mayu yang pertama kali naik mobil mewah, tak bisa menyembunyikan ekspresi girangnya.
"Hei, Perempuan! Kau sengaja menabrakkan diri agar bisa minta kerugian padaku, 'kan?" tuduh pria itu sambil menyetir.
"Tentu saja tidak! Aku—" Ucapan Mayu terhenti saat ia memperhatikan wajah pria itu secara saksama.
Astaga ... apakah aku sedang bermimpi? Dia benar-benar tampan seperti pangeran.
Mayu tertegun menatap sosok tampan itu dari dekat. Kulit putih terawat, hidung tinggi dan lancip, serta bentuk rahang yang tegas. Membuat mata wanita itu tak berkedip sedikit pun, seakan terhipnotis dengan pesona pria yang baru saja menabraknya itu. Tiba-tiba ia berkhayal tengah berdansa dengan pria itu.
Pria itu merasa heran dengan ekspresi wajah Mayu saat ini. Bagaimana tidak, wanita itu terus menatapnya sambil tersenyum dengan kepala berayun-ayun.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?"
Mayu tersadar dari lamunannya. Imajinasinya yang sedang berada di lantai dansa langsung buyar seketika.
"Kau ... kau ... mengingatkan aku pada pacarku. Tidak, maksudku mantan pacarku," jawabnya mencari alasan, "Dia sudah menipuku. Gara-gara dia aku jadi kehilangan pekerjaan dan seluruh uang tabunganku. Bukan hanya itu saja, aku terusir dari rumah kontrakan karena dia membawa lari uang yang seharusnya kupakai untuk bayar sewa rumah," tutur Mayu sambil menunjukkan raut sedih. Ia bahkan menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil terisak.
Bukannya merasa iba, pria itu malah tersenyum masam.
"Sudah, sudah! Jangan menipuku! Modus penipuan yang meminta belas kasih itu sudah terlalu sering digunakan."
Mayu menoleh kembali ke arah pria itu. "Aku tidak berbohong. Kalau kau tak percaya, bawa aku ke kantor polisi sekarang! Aku akan membuat laporan untuk mantan kekasihku!" pintanya sambil memegang lengan pria itu.
Mendengar Mayu menyebut kantor polisi, tentu saja membuat pria itu terdiam. Pasalnya, orang seperti dirinya sangat anti dengan kepolisian.
"Ayo, bawa aku ke kantor polisi!" pintanya kembali sambil memelas.
Pria itu menghentikan mobilnya secara tiba-tiba hingga membuat Mayu terkejut.
"Turun!"
Mayu lantas menoleh ke jendela kaca samping. "Apakah kita telah di depan kantor polisi?"
"Kubilang turun!"
"Hah? Kau mau menurunkan aku di sini?"
"Iya. Lagi pula kau tidak cedera apa pun," tegas pria itu sambil meliriknya dari atas ke bawah.
Mayu menatapnya dengan kesal sambil mengerutkan bibir. Sementara pria itu mengangkat kedua alisnya seraya mengarahkan matanya ke pintu mobil, mengisyaratkan agar wanita itu segera keluar dari mobilnya. Saat ia hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba pria itu kembali menahannya.
"Chotto matte!"
Mayu terdiam sejenak. Ia menahan napasnya seraya bertanya dalam hati. Kenapa dia tiba-tiba menahanku? Apa mungkin dia berubah pikiran? Atau dia ingin memberikan kartu namanya padaku.
Sambil tersenyum, Mayu berbalik ke arah pria itu. Namun, matanya mendelik tatkala pria itu malah menyodorkan sapu tangan padanya.
"Hapus air matamu sebelum kau keluar dari mobil ini. Kalau kau keluar seperti itu, orang-orang akan menganggap aku baru saja mencampakkanmu," ujar pria itu.
Mayu menggerenyotkan bibir seraya merampas sapu tangan itu. Ia mengelap seluruh wajahnya lalu mengeluarkan cairan di hidungnya dengan sapu tangan itu. Lantas, tingkahnya membuat pria itu tercengang sekaligus jijik.
"Arigatou gozaimasu." Mayu melempar sapu tangan berwarna biru tersebut ke wajah pria itu. Ia pun keluar dari mobil itu, lalu membanting pintunya dengan kasar.
Mayu berjalan cepat sambil menggerutu. Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti saat ia baru menyadari sesuatu.
"Koperku!" Mayu berbalik dan berlari berusaha mengejar mobil tersebut. Dia lupa meninggalkan kopernya begitu saja di jalanan. Masalahnya, dompet dan ponselnya ada di dalam koper.
"Hei, berhenti!" teriaknya sekuat tenaga.
Percuma! Mobil itu makin menjauh. Mayu mengatur napasnya yang tersengal-sengal. Tidak ada pilihan, ia harus berjalan kaki untuk kembali ke tempat di mana kopernya tertinggal.
Tiga puluh menit berlalu, dan Mayu masih berjalan sambil terus menggerutu. Ia baru menyadari kalau pria itu membawanya cukup jauh, sehingga memerlukan sejam lebih ke tempat sebelumnya untuk mengambil kopernya. Wanita itu mengembuskan napas kasar berkali-kali, merasa dirinya seperti seorang gelandangan yang tidak memiliki apa pun. Padahal, baru sebulan yang lalu dia menikmati hidup dengan baik dan mendapatkan pekerjaan yang terbilang bagus. Namun, semuanya seakan pupus tak tersisa ketika ia mengikuti kencan buta dan berkenalan dengan pria yang bernama Nonji, yang akhirnya menjadi kekasihnya lalu menipunya habis-habisan.
Saat hampir di batas asa, tiba-tiba matanya memandang kejauhan sebuah mobil mewah yang baru saja dinaikinya. Ya, mobil itu terparkir di depan restoran sushi yang terkenal. Sontak, sunggingan senyum lebar refleks terurai di bibirnya. Ia bergegas menuju ke restoran tersebut.
Benar saja, dari luar restoran, Mayu dapat melihat pria itu duduk sendiri sambil menyantap hidangan menu. Ia pun masuk ke restoran itu dan menghampiri si pemilik mobil sport mewah berwarna kuning.
"Hei, apa kau tak mendengar tadi aku berteriak memanggilmu?" tanya Mayu yang langsung memosisikan duduk di depan pria itu.
"Kenapa kau masih mengikuti aku?" ketus pria itu sembari memasukkan sushi ke dalam mulutnya.
"Koperku tertinggal di jalanan."
"Terus, apa hubungannya denganku?"
"Tentu saja ini salahmu! Kalau bukan karena kau menabrakku, lalu tiba-tiba menggendong dan membawaku masuk ke mobilmu, mana mungkin aku lupa mengangkat koperku sendiri."
"Salahmu sendiri, kenapa tidak bilang kalau kopernya juga perlu diangkat," balas pria itu santai.
"Sudahlah tidak ada gunanya berdebat! Sekarang, antar aku ke tempat tadi untuk mengambil kembali koperku. Di sana, ada ponsel dan dompetku. Kedua barang itu merupakan benda berharga yang kumiliki saat ini," ujar Mayu sembari menunduk.
"Itu bukan urusanku. Masalahmu, bukan masalahku." Pria itu meletakkan sumpitnya, kemudian mengelap mulutnya. Ia berdiri, lalu beranjak pergi dari meja makan.
Mayu yang masih duduk, merasa kesal dengan jawaban tak acuh dari pria itu. Ia menggertakkan gigi sambil mengepalkan kedua tangannya. Kemudian berdiri dan memutar badannya dengan cepat.
"Chotto matte! (Tunggu sebentar)"
Pria itu menghela napas ringan, seraya berbalik kembali. Mayu berjalan pelan menghampirinya.
"Apa kau mau lepas tanggung jawab begitu saja setelah aku mengandung anakmu?" teriak Mayu sambil memegang perutnya.
Seketika, mata pria itu terbelalak. Beberapa orang yang makan di tempat itu langsung menoleh ke arahnya.
Tak berhenti sampai situ, Mayu kembali berkata, "Bahkan kau menyarankan agar aku menggugurkan kandungan ini! Tega sekali kau!" Mayu memasang mimik sedih tak berdaya.
Mulut pria itu terbuka secara refleks. Tentu saja ia terkejut dengan pernyataan mengada-ada yang dilontarkan wanita itu. Ia mengedarkan pandangan ke segala arah dan melihat orang-orang tampak melempar tatapan tajam padanya. Beberapa orang bahkan mengggeleng-gelengkan kepala atas respon dari ucapan Mayu.
Saat Mayu hendak kembali bersuara, ia bergegas menghampirinya dan langsung menutup mulutnya.
"Oke ... oke ... aku akan bertanggung jawab. Ayo pergi mencari gaun pengantin kita sekarang!" ujar pria itu sambil menyeret Mayu keluar dari restoran.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Anonymous
mayu...wkwkwkwk...tindakanmu kau diluar nurul/Facepalm/
2024-08-31
0
⸙ᵍᵏ͢⍣Mode siderッ❥⃝❁Kᵝ⃟ᴸ
astaga si Mayu pinter bngt aktingnya 🤣 bengek Wee bab ini GK berhenti ketawa
2023-09-16
1
Indhut Jhoenk
walau udah baca berulang tetap ngakak dgn tingkahnya Mayu...🤣🤣🤣
2023-05-21
1