Always Remember
...Shiawase to wa...
...(Kebahagiaan itu adalah)...
...Hoshi ga furu yoru to mabushii asa ga ni...
...(Bukanlah sebuah pengulangan malam yang bertabur bintang)...
...Kurikaesu youna mono janaku...
...(Atau pagi hari yang memesona)...
...Taisetsu na hito ni Furikakatta...
...(Tapi bisa payungi orang yang berharga)...
...Ame ni Kasa wo saseru koto da...
...(Saat hujan turun menerpa mereka)...
^^^Lirik lagu Back number: Mabataki^^^
...----------------...
Seorang pria memasang dasi kupu-kupu di kerah kameja, lalu memakai tuksedo abu-abu ke tubuhnya. Ia menatap bayang dirinya di cermin. Wajah tampan dengan garis rahang yang tegas, sepasang mata teduh yang berhias bulu mata lentik, alis rapi, hidung mancung dan bibir merah alami terlihat dalam pantulan cermin itu. Jelas, sangat tampan rupawan dan begitu memikat bagi siapapun yang melihatnya. Hampir mendekati kata sempurna untuk level ketampanan orang Jepang.
Pria itu menarik sudut bibirnya, menciptakan senyuman tipis. Dengan penampilannya yang begitu memesona, dia telah siap menghadiri acara pesta pernikahan.
Dia adalah Chiba Yamada. Seorang penyanyi papan atas di Jepang dan merupakan putra dari pemilik Yamada grup—salah satu perusahaan terbesar di Tokyo. Di usianya yang menginjak dua puluh delapan tahun, ia telah menelurkan tujuh album, empat di antaranya mendapat predikat sebagai album terlaris di pasaran. Single lagunya selalu menduduki top tangga lagu Oricon. Ia juga sempat merambah sebagai aktor pendukung dorama berjudul "Don't Forget" yang diadaptasi dari novel. Namun, di antara segudang popularitas yang diraihnya, ia menjadi salah satu penyanyi kontroversi.
Lima tahun lalu, ia menikahi seorang gadis untuk menutupi gosip miring yang mengatakan dirinya seorang gay. Sayangnya, pernikahan yang tak dilandasi cinta itu hanya bertahan selama tiga bulan. Malam ini, wanita yang pernah menjadi istrinya itu, akan menikah dengan pria yang pernah menjadi bodyguard mereka.
...----------------...
Sebuah gedung mewah dihias dengan sangat indah. Dekorasi yang bernuansa putih menampilkan kesan elegan hingga membuat para tamu berdecak kagum. Beberapa orang berlalu-lalang untuk mempersiapkan segalanya. Para wartawan tampak menunggu di tempat parkir hotel, mereka tak diizinkan masuk, karena acara itu memang diadakan secara privasi. Lagi pula, kehadiran awak media di sini hanya untuk meliput kehadiran Chiba Yamada. Benar saja, tepat saat artis itu datang, para wartawan langsung berbondong-bondong menyerbunya.
"Tolong menyingkir, aku sedang tidak ingin diwawancarai," pinta Chiba yang tak acuh sambil berlalu. Ia berjalan cepat memasuki ballroom gedung.
"Papa!" panggil seorang balita berusia tiga tahun. Ia berlari dan memeluk Chiba.
"Kau sudah di sini rupanya. Mana ayah dan ibumu?" tanya Chiba sambil menggendong balita itu.
Balita itu menoleh ke samping sambil menunjuk ke arah Ken dan Yuki yang tengah berbincang dengan Hibari dan Ayako. Sambil tetap menggendong si balita, Chiba melangkah mendekati kawan-kawan lamanya.
"Chiba-san, akhirnya kau datang," sapa Hibari menyambut kehadirannya.
Baru saja ingin berucap, tiba-tiba lampu di ballroom itu menggelap. Hanya ada beberapa lampu sorot yang menghantam pintu masuk. Diiringi alunan musik yang merdu, pintu masuk perlahan-lahan terbuka. Sepasang pengantin berjalan diiringi sambutan para tamu undangan. Pengantin pria yang berperawakan tinggi itu tampak gagah dengan balutan tuksedo hitam glamor, sementara pengantin wanita tampil anggun dengan gaun putih elegan.
Sepasang mata milik Chiba tak mengerjap melihat kedua mempelai itu memamerkan senyum bahagia. Ada sunggingan senyum tulus yang turut terukir di wajah tampannya seiring ingatannya mundur pada lima tahun yang lalu. Tepatnya, saat ia menyatakan perasaan pada perempuan yang tengah memakai gaun pengantin saat ini.
"Aku tidak bisa menyimpan perasaan ini terus-menerus di hati. Itu sangat, sangat, menyiksaku! Maka dari itu ... aku memintamu untuk menolak perasaanku. Agar aku tak berharap lagi. Agar aku yakin bahwa kau memang bukan untukku. Dan agar aku bisa membawa hatiku yang patah pergi meninggalkanmu," ucapnya setelah menyatakan perasaannya pada wanita yang masih menjadi istrinya kala itu.
"Tidak mungkin! Ini tidak mungkin!" ucap perempuan itu berkali-kali dengan suara yang nyaris tak terdengar, "kau pasti bercanda, 'kan? Mana mungkin seorang Yamada Chiba menyukai perempuan seperti diriku!"
"Memangnya kenapa kalau aku jatuh cinta padamu? Perasaan ini bukan baru saja terjadi. Ini sudah sangat lama." Ia menarik napasnya, lalu berkata lagi, "Mirisnya, cintaku bersemi saat kau telah jatuh cinta padanya."
Perempuan bernama lengkap Hana Shimizu itu kembali tersentak. Tapi, tak dapat berkata-kata lagi, seolah lidahnya menjadi kelu untuk bersuara.
"Untuk itu, aku datang ke sini untuk mendengar langsung penolakan cintaku," lanjut pria itu.
"Gomen (maaf), aku ... tak bisa. Aku hanya bisa menganggapmu sebagai sahabat."
"Haaahhh!" Chiba mendesiskan napas lega. "Akhirnya aku lega setelah mengatakan perasaanku dan mendengar penolakanmu," ucapnya sambil membuat satu tepukan di tangannya. Segurat senyum paksa kembali tercipta di bibirnya.
"Gomen ...." Perempuan itu tertunduk lagi dengan perasaan bersalah.
"Ini bukan salahmu. Momen ini membuatku sadar, jatuh cinta itu sangat menyebalkan. Kita harus siap mendengar hal-hal yang sebenarnya tak siap untuk kita dengarkan," ucapnya.
"Itu karena kau jatuh cinta pada orang yang tidak tepat. Kau seharusnya memberikan cintamu pada orang yang juga memiliki cinta untukmu seorang," ucap perempuan itu kembali.
Kepingan memori yang kembali berkumpul di otaknya, hanyalah sebuah masa lalu. Kini, ia telah merelakan perempuan itu dan melepaskan segala perasaannya.
"Hana, ketahuilah! Senyum ini masih sama seperti dulu, tapi aku melakukannya bukan terpaksa, melainkan benar-benar tulus dari hatiku. Dari lubuk hatiku, aku mendoakan kebahagiaanmu," gumam Chiba sambil menepuk tangan saat melihat sepasang pengantin itu berdansa di hadapannya.
Sejak pernikahan palsunya terendus publik dan berakhir dengan perceraian, Chiba Yamada seolah menutup diri dari wanita manapun. Selama lima tahun terakhir, ia selalu menampik kabar yang mengaitkan dirinya dengan beberapa rekan artis. Sepertinya, hingga kini belum ada wanita yang mampu mengetuk pintu hatinya.
Namun, entah kenapa malam ini hatinya seakan diterpa nestapa. Melihat mantan istri dan sahabat lamanya berbahagia di hari pernikahan, saudara kembarnya berfoto bersama anak dan istri, dan ayah kandungnya yang turut hadir bersama kekasih baru. Hal itu membuat ia menyadari hidupnya sangat kesepian. Tiba-tiba, hatinya menuntut untuk dicarikan sang penjaga.
...----------------...
Waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam. Acara sudah berakhir, semua tamu telah pulang. Seorang wanita muda berpakaian karyawan tengah mengecek setiap ruangan yang masih terbuka. Dia memang ditugaskan untuk mengunci ruangan-ruangan yang ada di gedung itu setelah selesai disewa.
Wanita muda itu tampak mematahkan lehernya ke kiri dan kanan guna merilekskan ototnya yang kaku. Raut lelah tergambar jelas di wajahnya yang manis.
"Huft! Padahal ini hari terakhir aku bekerja di sini. Kenapa rasanya lelah begini, ya?" gumam wanita berambut panjang itu sembari memutar pergelangan tangan kirinya.
Saat melewati sebuah ruang tempat upacara pemberkatan pernikahan, Ia tertegun melihat seorang pria berdiri di depan altar. Ia pun masuk menghampiri pria itu.
"Summimasen (permisi), saya akan segera mengunci ruangan ini," ucapnya sopan di belakang pria itu. Tak direspon, wanita itu mengulangnya kembali. "Summimasen—"
"Bisakah kau menjadi mempelai pengantinku malam ini?" Pria itu tiba-tiba membuka suara tanpa menoleh ke belakang.
"Eh?" Mata wanita itu melebar disertai mulut yang ternganga mendengar pria asing di hadapannya tiba-tiba memintanya menjadi mempelai wanita.
.
.
.
urutan visual:
Chiba Yamada
Mayu Ichihara
Rai Matsui
Ken Ryuu
Manajer Thao
Rinko Sekai
Rio Matsui
Arata Ryuu
.
.
Catatan penulis ✍️✍️
Mina san, arigatou gozaimasu sudah menyempatkan membaca karya keempatku di app ini. oh, iya, ini visualnya aktor/aktris jepang yang mewakili imajinasi saya. tapi, kalian bebas berimajinasi. FYI, level kecantikan dan ketampanan tiap negara itu berbeda. Visual di atas udah mewakili standar cakep+cantik versinya orang Jepang. Tapi, kalo kalian yg kurang suka wajah Asia, silakan mainkan imajinasi masing-masing.
Semoga menyukai karya keempatku, dan saya butuh respon kalian ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Asri
dulu pertama baca langsung penasaran sama lagu"nya smp akhirnya suka sama backnumber 😂
sekarang baca kedua kali udah bisa sambil nyanyi kalau pas ada lagunya 😄
2024-06-03
3
Haidar Nurfadhillah
suka novelnya..... ceritanya GK basi n pasaran ../Drool//Drool//Drool//Drool/
2024-05-24
0
Rahimab Ima
mampir
2024-05-19
0