GA : Glory Of The Kindom
Kota Bolvak sebuah kota paling selatan di dataran Tandora, meskipun wilayah Bolvak cukup dekat dengan wilayah gurun Arka tapi berkat adanya perbukitan di selatan kota itu mencegah pasir yang terbawa angin tidak mencapai wilayah Bolvak dan membuat tempat itu menjadi satu-satunya tempat pertanian di bagian selatan kerajaan Tandora.
Komandan Kramel berdiri di atas benteng kota kelahiranya itu menatap jauh padang rumput hijau dengan perasaan kawatir.
Sebagai prajurit Komandan Kramel biasa maju jauh ke medan perang tapi sekarang perang itu akan berada tepat di halaman rumahnya mengancam semua orang yang dia cintai.
Pasukan besar Lopak dari wilayah tetangga bersama kuil kegelapan Sirak berada tepat di depan mata dan mereka bersiap untuk menyerang merenggut kedamaian kota Bolvak.
Nasib penduduk kota Bolvak akan di pertaruhkan dalam perang ini.
"Komandan Kramel..?"
Seorang yang datang mengalihkan perhatian Komandan Kramel, itu adalah suara komandan Karisa yang datang bersama para petinggi Prajurit yang akan membantu dalam mempertahankan kota Bolvak.
"Komandan Karisa, Komandan Fenia, Komandan Diego lihatlah pasukan musuh sudah mulai bergerak."
"Jumlah mereka, sepertinya Lord Lopak benar-benar sangat menginginkan kota ini."
Komandan Karisa menanggapi Komandan Kramel yang kemudian berbicara.
"60.000 Pasukan Lopak kemungkinan mereka menggunakan strategi sayap yang terbagi menjadi tiga unit."
Komandan Kramel cukup tahu mengenai formasi perang dan kemudian Komandan Diego berbicara.
"Ini akan menjadi hari yang panjang tidak hanya jumlah Prajurit mereka yang lebih besar tapi juga dukungan sihir dari para Paladin kuil Sirak, kita benar-benar tidak beruntung."
Komandan Diego dari wilayah Silmarin mengatakan itu dan kemudian Komandan Fenia memberanikan diri untuk berbicara karena melihat wajah-wajah pesimis dari para komandan lain di sana.
"Kurasa kita masih punya kesempatan untuk menang karena jumlah pasukan kita juga besar."
"Komandan Fenia aku adalah mantan komandan dari pasukan yang akan menyerang kita dan aku sangat tahu seberapa kuat Pasukan Lopak, bila di bandingkan Pasukan di benteng ini.."
Komandan Karisa mengatakan itu setelah melihat dan membandingkan Pasukan Bolvak yang berada di benteng dengan pasukan Lopak yang pernah dia latih dulu, Pasukan Lopak adalah pasukan terlatih sedangkan Pasukan Bolvak adalah pasukan milisi yang di ambil dari penduduk kota kemampuan bertempur mereka sangatlah jauh.
"Komandan Karisa tapi kita masih punya 20.000 Pasukan Silmarin yang membantu kita serta 10.000 Pasukan Red Vivern yang akan aku dan komandan Ramdira Ramez pimpin Yang mulia Pangeran Antonio juga pasti sudah memikirkan sesuatu jadi kita pasti bisa menghadapi mereka."
Mereka memang tahu Pangeran Antonio memang sangat hebat dalam strategi perang tapi ini tetap terlalu sulit kalau menghadapi pasukan besar Lopak yang di dukung Pasukan Paladin kuil Sirak.
"Oh ya Komandan Fenia di mana yang mulia Pangeran Antonio aku belum melihatnya sejak tadi malam.?"
"Huh yang mulia Pangeran aku tidak begitu tahu tapi semalam nona Crismelda memintanya datang ke kamarnya di penginapan dan Antonio belum keluar dari sana."
"Yang mulia, ya benar lagi pula Pangeran Antonio juga adalah laki-laki jadi aku pikir itu cukup wajar bila yang mulia melakukan itu dengan orang yang di cintainya sebelum pergi ke medan perang."
Komandan Kramel mengatakan itu karena tidak tahu bagaimana hubungan antara nona Crismelda dan Pangeran Antonio dan Komandan Fenia sebenarnya juga belum tahu tentang rahasia besar antara mereka.
"Komandan Kramel anda tidak tahu bagaimana yang mulia Pangeran Antonio terhadap perempuan, padahal Antonio sudah bertunangan dengan nona Marta dan juga memiliki banyak kekasih lain tapi dia masih saja bermain dengan nona Crismelda."
"Hm.. jadi ternyata rumor mengenai yang mulia Pangeran Antonio yang suka mengumpulkan wanita ternyata itu benar."
"Huh nona Crismelda memang sangatlah cantik tidak heran bila yang mulia Pangeran Antonio tertarik padanya tapi entah kenapa nona Marta terlihat tidak terlalu memperdulikan hal itu lagi belakangan ini."
Komandan Kramel dan Komandan Fenia malah membicarakan tentang hal pribadi Antonio, sehingga Komandan Karisa dan Komandan Diego berbicara.
"Tunggu sebentar bukankah kita akan segera berperang kenapa kita malah membahas hal itu seharusnya kita memikirkan strategi untuk menahan serangan pasukan musuh."
"Benar sebaiknya kita segera menyiapkan pasukan kita masing-masing."
"Maafkan aku, aku juga harus segera bergabung dengan pasukan Red Vivern, komandan Ramdira pasti sudah menungguku."
"Tunggu Komandan Fenia, Komandan Diego..?"
Komandan Kramel langsung memanggil dua komandan itu yang berbalik dan akan pergi menuju Pasukan mereka masingmasing.
"Ada apa Komandan Kramel.?"
"Tidak aku hanya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya karena telah berada di sini dan membantu kami."
Komandan Kramel menundukan kepala dan berterimakasih kepada kedua Komandan asing itu.
"Komandan Kramel anda tidak perlu sampai seperti itu lagi pula aku hanya mendampingi yang mulia Pangeran Antonio di sini."
"Benar aku Diego dan Pasukan Silmarin juga berada di sini berkat yang mulia Pangeran Antonio jadi jangan berterima kasih padaku."
"Tapi tetap saja kalian juga akan ikut berjuang mempertahankan kota Bolvak jadi aku juga harus berterima pada kalian juga."
Komandan Kramel masih tetap berterima kasih pada Komandan Fenia serta Komandan Diego sebelum kedua Komandan itu berjalan pergi dari atas benteng dan mereka berpikir Kramel memang komandan yang baik.
>>>>>
"......"
Antonio baru keluar dari tempat nona Crismelda menginap dan berpikir nona Crismelda benar-benar sudah gila di saat seperti ini bisa-bisanya masih sempat memaksaku menemaninya bermain.
"Huh.. aku benar-benar tidak tahan lagi kenapa aku harus terjebak dalam skema yang telah aku buat sendiri."
Antonio sedikit menyesal saat dia memutuskan untuk berpura-pura menjadi orang yang memiliki kesukaan aneh seperti nona Crismelda, padahal semua itu hanya akting agar wanita jahat itu terjebak.
Wanita gila itu huh.. kenapa dia jadi begitu berhasrat dan tergila-gila padaku padahal aku hanya beberapa hari saja pergi.
"Huh.. padahal perang akan terjadi dan aku bahkan belum sempat tidur aku juga tidak begitu yakin apakah strategi sederhana yang aku susun akan berhasil dalam perang nanti, aku benar-benar sudah kehabisan waktu."
Dalam perjalanan menuju benteng timur kota Bolvak, Antonio melihat Marta yang terlihat sedang membantu penduduk yang sedang pergi menjauh dari wilayah kota di dekat benteng timur jadi Antonio segera menyapanya.
"Marta bagaimana keadaan mereka."
"Oh Antonio mereka terlihat kawatir jadi aku membantu wanita dan Anak-anak untuk mengungsi ke dalam kastil kota, Lord Bolvak juga sudah mengijinkanya."
Antonio dapat mengerti penduduk yang di dekat benteng bisa tidak sengaja terkena serangan dalam perang yang akan segera terjadi, jadi keputusan mengungsikan penduduk di sini memang sangatlah tepat.
"Itu bagus sekali dengan begini kita bisa sedikit mengantisipasi korban dari penduduk kota."
"Benar tapi dari mana saja kamu semua orang mencarimu kemana-mana.?"
Marta dan Lord Bolvak memang tidak tahu saat nona Crismelda mengundang Antonio ke kamar penginapanya.
"Ah aku baru saja menemui nona Crismelda."
"Hehh...?"
Marta terlihat menatap Antonio dengan pandangan penuh curiga.
"Kenapa..?"
"Antonio kamu tidak benar-benar tergoda olehnya bukan.?"
"Marta kamu sudah aku beritahu mengenai kesukaan wanita gila itu bukan jadi mana mungkin aku akan tertarik padanya."
"Ya tapi kemungkinan kamu akan terpikat olehnya masih ada bukan dan lagi pula apakah kamu benar-benar harus melakukan semua itu."
Marta masih sedikit mempertanyakan tentang rencana Antonio terhadap nona Crismelda.
"Marta semua ini sangat penting, selain sebagai anggota Circle Crow Crismelda juga adalah bangsawan dan punya pengaruh yang cukup besar di dalam kerajaan Remaria bila di biarkan dia bisa sangat berbahaya di masa depan."
Entah berapa orang yang sudah di jebak oleh Nona Crismelda, semua pesaing politiknya pasti juga telah di hancurkan oleh wanita gila itu dengan dukungan Circle Crow, aku tidak mungkin membiarkan hal itu terus berlanjut.
"Huh meskipun aku tidak menyukai caramu ini tapi sudahlah yang penting aku sudah tahu kalau kamu benar-benar tidak tertarik padanya."
"Hahaha meskipun beberapa kali aku hampir tergoda oleh nona Crismelda tapi untunglah aku masih bisa menahan diri."
"Hm...!?"
Marta kembali menatap Antonio dengan senyum mengerikan setelah Antonio mengatakan itu.
"Marta sudah kubilang kamu jangan kawatir, semua yang aku lakukan itu hanyalah akting saja kamu benar-benar paham bukan.?"
"Yah hanya akting jadi jangan sampai terbawa oleh aktingmu itu..?"
"Marta..?"
"Yaya sudahlah lagi pula kita masih punya banyak pekerjaan di sini."
Marta akhirnya membiarkan hal itu untuk saat ini meskipun dia masih merasa kalau Antonio memanfaatkan situasi itu untuk bersenang-senang dengan nona Crismelda.
Antonio akhirnya naik ke atas benteng selatan dan melihat komandan Kramel dan Komandan Karisa di sana.
"Komandan Kramel komandan Karisa bagaimana situasinya.?"
"Yang mulia Pangeran Antonio anda bisa melihatnya sendiri mereka sudah mulai menyiapkan formasi mereka di depan."
"Begitu jadi semua ini akan segera di mulai."
Komandan Kramel dan Komandan Karisa melihat Antonio yang mengatakan itu dengan tenang dan berpikir perang akan segera di mulai dan jelas terlihat keunggulan pihak musuh tapi kenapa yang mulia Pangeran Antonio masih bisa setenang ini.
"Yang mulia Pangeran Antonio sepertinya anda tidak begitu kawatir apakah anda yakin kita bisa menghadapi mereka."
Komandan Karisa bertanya dengan penasaran dan Antonio kemudian berbicara.
"Tidak kalian salah sebenarnya aku sangatlah kawatir karena kita tidak mungkin bisa untuk dapat menahan semua pasukan itu dengan benteng kecil ini."
"Apa lalu bagaimana kita bisa menyelamatkan kota Bolvak bila bahkan anda sampai mengatakan itu dan bagaimana anda masih bisa setenang ini.?"
Komandan Kramel terlihat tidak bisa menahan emosinya dan langsung mengatakanya.
"Lalu aku harus bagaimana, aku di anggap oleh semua orang dan Prajurit di kota ini sebagai penentu kemenangan kita jadi apakah aku harus panik, di saat seperti ini kita harus tenang dan mencari solusi terbaik."
Mereka semua memang berharap lebih dari yang mulia Pangeran Antonio dan memang bila Pangeran Antonio menunjukan sikap sebaliknya maka itu juga akan mempengaruhi semua prajurit yang berjuang di tempat ini.
"Lalu apa yang akan anda lakukan sekarang yang mulia Pangeran Antonio.?"
Antonio terlihat sedang mempertimbangkan sesuatu dan melihat jauh ke arah formasi Pasukan Bolvak yang akan menyerang sambil berpikir 'benteng ini tidak akan bisa bertahan dan musuh akan segera menyerbu wilayah kota' dan kemudian Antonio menatap wilayah kota Bolvak dan membayangkan Pasukan musuh yang menerobos masuk peperangan di dalam kota akan terjadi, pasukan milisi milik Komandan Kramel yang bertahan di atas benteng ini akan terkepung dari belakang.
"Oh tentu saja kita idak mungkin menang di benteng ini jadi..?"
Antonio mengatakan itu dan Komandan Kramel bertambah kawatir saat mendengar hal itu.
"Yang mulia..?
"Komandan Kramel kita tidak akan mempertahankan benteng ini, karena itu hal yang percuma."
"Yang mulia Pangeran Antonio bagaimana anda bisa mengatakan itu benteng ini adalah harapan terakhir kita untuk menahan Pasukan musuh.?"
"Tidak-tidak Komandan Kramel kita masih punya kesempatan memang tapi tidak di sini melainkan di sana."
"Apa..?"
Antonio menunjuk ke arah kota Bolvak di belakang benteng dan kedua Komandan itu cukup terkejut karena bila melakukan peperangan di dalam kota maka kemungkinan korban dari penduduk sipil akan berjatuhan.
"Yang mulia apakah anda bermaksud mengorbankan kota ini, bagaimana mungkin kami akan menerimanya."
"Komandan Kramel sudah aku bilang percuma mempertahankan benteng ini jadi lebih baik menggunakan benteng ini sebagai pengalih perhatian dan kita akan memperangkap Pasukan musuh dengan memanfaatkan bagian timur kota Bolvak, kita akan membuat garis Formasi bertahanan di antara bangunan-bangunan kota jadi bawa semua pasukanmu ke sana, Marta sudah mengungsikan semua penduduk di tempat itu."
"Ini.."
"Komandan Kramel apa yang di katakan yang mulia Pangeran Antonio sangatlah benar, percuma saja benteng ini tidak akan dapat menahan Pasukan Bolvak untuk menyerbu wilayah kota jadi kita harus mencegah Pasukan itu menyerbu lebih dari dalam karena bila mereka berhasil mencapai kastil kota semua akan berakhir."
"Tapi semua bangunan kota itu."
Komandan Kramel tahu kalau kerugianya memang akan cukup besar, semua bangunan kota adalah aset berharga dan bila semua itu di jarah serta di hancurkan maka.
"Komandan Kramel tidak ada perang tanpa pengorbanan, Lebih baik kita mengorbankan sedikit dari pada kehilangan semuanya, lagi pula aku ragu apakah Pasukan musuh akan bisa menghancurkan semua bangunan itu dengan mudah meskipun Pasukan kita menggunakanya untuk mendukung formasi penyergapan."
Komandan Kramel memang sedikit sulit menerima hal itu tapi apa yang di katakan Pangeran Antonio sangatlah masuk akal bangunan kota tidak akan mudah di hancurkan dan formasi musuh tidak akan berguna di dalam kota di tambah bila kastil kota benar-benar di ambil alih percuma saja Pasukan miliknya tetap berada di benteng ini.
"Yang mulia Pangeran Antonio hamba sudah mengerti jadi apa yang harus kami lakukan untuk melakukan peperangan di dalam kota."
"Baguslah kalau begitu dengarkan rencanaku baik-baik."
Tinggal menunggu waktu sampai Pasukan Lopak dan Paladin kuil Sirak melakukan serangan dan Pasukan Bolvak terlihat segera bergegas membuat formasi penyergapan di dalam wilayah kota.
Memang ada banyak pertanyaan dari para prajurit yang bertahan mengenai mengapa mereka membangun formasi bertahan begitu jauh di dalam kota dan meninggalkan benteng tanpa penjagaan, tapi semua prajurit tetap menjalankan perintah itu setelah mengetahui kalau itu adalah bagian strategi yang di susun oleh Pangeran Antonio pahlawan yang menjadi harapan terakhir mereka.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Kang_Wah_Yoe
👍👍👍
2022-03-08
0
Ndra Scr
min tolong donk di bikin audio juga seperti sebelum nya
2022-03-06
0
John Singgih
strategi pangeran Antonio yang sulit dipahami oleh anak buahnya
2022-02-28
0