Malam berkabut Antonio mendekati kota yang di kelilingi benteng tinggi dan di jaga oleh banyak prajurit.
Antonio memilih untuk menyusup ke dalam kota Lopak saat malam karena dia berpikir itu akan lebih mudah dengan menyembunyikan diri di balik bayangan dan gelapnya malam.
Beberapa prajurit terlihat sedang berpatroli di atas benteng dan Antonio berpikir bagaimana cara agar bisa melewati semua penjagaan itu tanpa terdeteksi tapi itu tidaklah mudah bagi Antonio karena penyusupan seperti ini paling cocok untuk Assassin dan Antonio tidak punya keahlian bersembunyi yang baik tapi Antonio harus tetap berusaha sebaik mungkin melakukanya.
Antonio perlahan mendekat ke benteng mengusahakan dirinya tetap berada di bawah bayangan sampai akhirnya dia berhasil berada tepat di bawah dinding tinggi itu.
Beberapa prajurit di atas terlihat terus mengawasi wilayah sekitar dari atas benteng dengan penerangan obor sampai akhirnya terlihat ada sedikit celah dan Antonio langsung mengaktifkan jubah sihir dan terbang ke atas benteng mendarat di belakang prajurit yang berjalan di sana.
"Siapa di sana..?!?"
Seorang prajurit yang merasakan kehadiran Antonio langsung berbalik dan mengatakan itu membuat rekanya juga langsung terkejut dan ikut bersiaga, tapi ketika mereka berbalik mereka tidak melihat apapun.
"Apakah ada penyusup kenapa kamu bergerak tiba-tiba seperti itu.?"
"Entahlah tapi aku seperti merasakan kehadiran seseorang di belakang kita."
"Benarkah tapi tidak ada siapapun di belakang kita."
"Benar tapi mungkin saja aku yang salah."
"Sebaiknya kita lanjutkan patroli kita, ku harap dugaanmu itu benar-benar salah."
"Iya akan menjadi masalah bila ada assassin yang menyusup ke kota ini sebaiknya kita lebih waspada."
Prajurit di atas benteng terlihat kembali berjalan dan berpikir kalau perasaan mereka tadi salah.
Antonio masih bersembunyi di balik dinding menempelkan tubuhnya agar tidak terlihat dan berpikir untunglah yang tadi itu hampir saja.
Antonio terus bergerak perlahan dan mulai masuk ke daerah kota Lopak tapi dia tidak bisa pergi ke jalanan kota karena terlihat cukup banyak Prajurit dan Cleric kuil Sirak yang mengamankan wilayah kota jadi Antonio bergerak di atas bangunan-bangunan mengandalkan kemampuan terbang dari jubah sihir miliknya.
"Sekarang dari mana aku harus memulai rencanaku, akan sulit bagiku untuk mendapatkan cukup banyak orang yang bisa memimpin gerakan bawah tanah."
Antonio tidak punya banyak kenalan di kota Lopak dan dia hanya pernah sekali ke kota ini saat perjalanan menuju ibukota Hokram.
"Kupikir aku harus mulai dari tempatku menginap dulu, Tuan Sebastian pasti punya sedikit pengaruh dan kenalan dari orang-orang di kota ini."
Sebastian adalah pemilik penginapan yang membantu Antonio menyembunyikan Komandan Kramel dan Karisa agar dapat lolos dari buruan Pasukan Tandora.
Dengan sedikit usaha Antonio berhasil sampai ke penginapan mewah milik tuan Sebastian dan Antonio berhasil menyusup masuk melalui jendela.
"Aku harap mereka yang bekerja di penginapan ini tidak akan terkejut saat melihatku."
Antonio berjalan di lorong penginapan seperti seorang pencuri, dia mencari ruangan milik Tuan Sebastian tapi dia berpikir mungkin tuan Sebastian pasti masih tidur, meskipun ini sangat tidak sopan bertamu di waktu seperti ini.
Antonio terus berjalan di penginapan yang terasa sangat sepi itu dan Antonio berpikir pasti hampir tidak ada orang yang menyewa penginapan karena kondisi kota Looak yang dalam keadaan darurat perang.
Sebuah cahaya dari lentera yang di bawa seseorang terlihat di ujung lorong dan Antonio berusaha untuk tidak mengejutkanya tapi Antonio berpikir bagaimana caranya.
Antonio mendekati dengan tenang orang yang membawa lentera itu yang terlihat dari kejauhan itu seperti seorang pelayan karena terlihat dari pakaian maid yang di kenakanya.
"Eh.. siapa di sana..?"
Pelayan itu menyadari Antonio yang mendekat karena langkah kaki Antonio terdengar cukup jelas di lorong yang begitu lengang itu, tapi pelayan itu terlihat tidak panik setelah melihat sosok pria yang mendekat dari ujung lorong dengan tenang, mungkin itu karena Antonio terlihat sama sekali tidak menunjukan sikap permusuhan dan malah membiarkan pelayan itu melihat sosoknya lebih jelas.
"Siapa anda, anda bukan pengunjung penginapan ini bukan."
Pelayan itu bertanya sambil mengarahkan lenteranya ke depan agar dapat melihat sosok pria misterius di depanya dan Antonio kemudian menjawabnya dengan tenang.
"Maaf karena aku berkunjung di waktu seperti ini, aku adalah pangeran Antonio yang pernah menginap di sini sebelumnya."
"Pangeran Antonio benarkah anda pahlawan benua barat dari kerajaan Remaria tapi bagaimana anda bisa berada di tempat ini.?"
Pelayan itu masih tampak kurang yakin karena hampir tidak mungkin seorang pangeran bisa tiba-tiba muncul di penginapan tempat dia bekerja, apalagi seluruh kota Lopak sudah di kuasai oleh kuil Sirak yang sangat membenci pangeran Antonio.
"Itu sulit untuk di jelaskan tapi aku punya sedikit urusan dengan Tuan Sebastian aku membutuhkan bantuanya untuk dapat membebaskan kota ini dari kuil Sirak jadi aku datang kemari."
Pelayan itu mendengarkan penjelasan pangeran Antonio dan mulai berpikir mungkin dia benar-benar pangeran dari Remaria karena memang pelayan itu sempat melihat pangeran Antonio yang pernah singgah di penginapan ini, tapi tadi dia hanya sedikit ragu dan ingin memastikanya terlebih dahulu.
"Yang mulia maafkan hamba karena tidak memberikan hormat sebelumnya kalau begitu apakah hamba harus memanggilkan Tuan Sebastian sekarang."
Pelayan itu menundukan kepala dan menanyakan hal itu tapi Antonio berpikir ini sudah terlalu larut, tuan Sebastian pasti masih ingin beristirahat saat ini, apalagi akan sulit merundingkan sesuatu yang sangat penting dalam situasi seperti ini.
"Tidak perlu aku bisa menunggu tuan Sebastian sampai besok pagi biarkan dia beristirahat terlebih dahulu, aku juga harus beristirahat untuk malam ini jadi apakah kamu bisa menunjukan satu kamar kosong untuku."
Pelayan itu menunduk dan berbicara meskipun pangeran Antonio menginap secara tidak resmi tapi seorang pangeran harus selalu di layani dengan sebaik mungkin.
"Baik yang mulia hamba mengerti, ada banyak kamar kosong di penginapan ini jadi silahkan ikuti hamba akan hamba siapkan kamar terbaik untuk yang mulia Pangeran Antonio."
Pelayan itu kemudian membawa pangeran Antonio ke kamar yang kosong dan Antonio langsung berbaring untuk beristirahat di sana.
"Yang mulia bila anda membutuhkan sesuatu silahkan panggil hamba."
"Terimakasih saat ini aku tidak butuh apapun jadi kamu bisa beristirahat."
Pelayan itu menundukan kepala sebelum pergi meninggalkan kamar itu dan setelah menutup pintu dia menghela napas.
"Huh.. kenapa bisa ada tamu super penting di saat seperti ini dan aku sama sekali tidak mengerti, tapi sepertinya ada hal yang sangat penting hingga pangeran Antonio harus membahayakan dirinya dengan menyusup ke kota ini, aku harus memberitahu yang lain agar menyiapkan segalanya besok."
Pelayan itu berpikir ini mungkin karena banyaknya Pasukan musuh yang menguasai kota ini hingga pangeran harus menyusup ke dalam penginapan saat malam.
______________________________________
Pagi Hari Tuan Sebastian terbangun dan menyuci wajahnya yang tampak begitu lesu karena dia berpikir entah sampai kapan dirinya bisa mempertahankan bisnisnya di kota Lopak.
Selama beberapa tahun terakhir banyak hal yang terjadi hingga bisnisnya akan segera hancur, tidak ada pengunjung di penginapanya karena keadaan perang dan tuan Sebastian masih bertahan selama ini karena dia yakin keadaan akan segera kembali seperti semula tapi sampai sekarang hal itu belum terjadi.
Tuan Sebastian adalah orang yang cukup baik dirinya tetap tidak menutup penginapanya dan membiarkan pegawainya yang sebagian adalah ras Beastmen tetap tinggal karena bila tuan Sebastian mengusir mereka, kemungkinan pegawainya hanya akan mendapatkan penderitaan serta ancaman dari kuil Sirak yang sangat membenci ras Beastmen.
"Aku tidak tahu lagi persediaan makanan hampir habis dan sebagian besar hartaku telah di rampas oleh pasukan yang menyerang serta menguasai kota ini, pegawaiku entah bagaimana aku bisa menghidupi mereka."
Tuan Sebastian sedikit mengeluh meratapi nasibnya tapi dia harus tetap terlihat tegar dan yakin di depan para pegawainya, Sebastian pria yang sudah cukup berumur dengan kumis hitam itu membuka pintu untuk keluar dari kamar.
"Tuan Sebastian selamat pagi."
Tuan Sebastian membuka pintu kamarnya tapi dia cukup heran dengan banyaknya pegawainya yang menyambutnya di depan pintu kamar, jadi tuan Sebastian berbicara pada mereka.
"Ada apa ini kenapa kalian berkumpul di depan ruanganku.?"
Tuan Sebastian bertanya dan seorang pegawainya kemudian berbicara.
"Tuan Sebastian semalam ada tamu penting yang datang untuk menemui anda, sekarang beliau sudah menunggu di ruang makan."
Sebastian berpikir tamu istimewa tapi itu sangat tidak mungkin ada orang penting yang akan datang dan menginap di sini karena seluruh kota Lopak sudah di tutup untuk semua pengunjung, jadi Tuan Sebastian bertanya.
"Tamu istimewa apakah itu salah satu bangsawan kota ini, atau orang-orang brengsek dari kuil Sirak, apakah kalian semua sudah menyembunyikan rekan kalian dari ras Beastmen."
Tuan Sebastian mengatakan itu karena hanya itu kemungkinan tamu penting yang akan menemuinya di saat ini.
"Tuan Sebastian bukan seorang bangsawan kota Lopak atau orang dari pasukan kuil Sirak yang datang tapi yang mulia Pangeran Antonio dari kerajaan Remaria yang datang ingin melakukan perundingan dengan anda."
Tuan Sebastian tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya bagaimana bisa seorang pangeran yang sangat di benci kuil Sirak bisa berada di kota yang sudah di kuasai dan menjadi markas kuil Sirak.
"Pangeran Antonio datang apakah kalian semua tidak salah, bagaimana beliau bisa sampai di tempat ini."
"Tuan Sebastian tapi kami sudah memastikanya beliau adalah orang yang sama dengan pangeran Antonio yang pernah datang sebelumnya."
"Benarkah tapi bagaimana mungkin."
"Benar Tuan Sebastian sepertinya semalam yang mulia Pangeran Antonio menyelinap sendirian ke kota ini khusus untuk menemui anda."
Sebastian sangat Antusias dan berpikir kenapa seorang pangeran yang cerdas seperti itu sampai melakukanya bahkan tanpa pengawalan sama sekali karena itu adalah tindakan yang sangat beresiko.
Tuan Sebastian tidak mau menunda lagi dia langsung merapikan pakaianya dan bergegas untuk menemui pangeran Antonio yang rela menerjang bahaya hanya untuk menemuinya.
Tuan Sebastian langsung membuka pintu ruang makan dan di sana terlihat seorang pria yang tidak lain adalah pangeran Antonio sendiri yang sudah menunggunya dengan banyak hidangan yang sudah tersaji di atas meja.
"Tuan Sebastian anda sudah bangun, maaf karena aku datang mendadak ke tempatmu."
Tuan Sebastian berpikir ini memang sangat mendadak dan sangat mengejutkan, seorang pangeran datang menemui seorang yang rendahan seperti dirinya.
Tuan Sebastian segera melangkah mendekat dan menundukan kepala untuk menyambut tamunya, dan pangeran Antonio dengan tenang berbicara.
"Tuan Sebastian duduklah aku ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting denganmu."
Tuan Sebastian kemudian duduk berhadapan dengan pangeran Antonio yang sudah mempersilahkanya dan beliau mulai bertanya.
"Yang mulia Pangeran Antonio hamba berterima kasih dan merasa sangat terhormat yang mulia secara pribadi sampai datang mengunjungi hamba."
"Tuan Sebastian anda tidak perlu sungkan karena sebenarnya aku datang karena ingin meminta bantuan padamu."
"Yang mulia membutuhkan bantuan hamba, hamba akan merasa lebih terhormat lagi bisa berjuang untuk yang mulia tapi bantuan seperti apa yang dapat di lakukan orang rendahan seperti hamba."
Antonio tersenyum dengan kerendahan hati Tuan Sebastian dan mulai berbicara.
"Tuan Sebastian aku sedang membuat rencana agar kota Lopak dapat terbebas dari kuil Sirak dan hanya kamu seorang yang dapat aku andalkan, ya aku akan sedikit merepotkan anda lagi padahal dulu aku pernah berjanji akan membantu anda."
Sebastian memang pernah bekerja sama dengan pangeran Antonio karena tuan Sebastian memiliki kesukaan terhadap ras Beastmen yang sama dengan Pangeran Antonio.
"Tentu itu tidak masalah yang mulia lagi pula saat anda dulu menyuruh hamba untuk membocorkan informasi tentang anda yang membantu membebaskan Komandan Kramel dan Komandan Karisa kepada Lord Lopak dan Kuil Sirak, membuat Kuil Sirak tidak terlalu mengganggu hamba dan membiarkan pekerja Beastmen yang hamba miliki."
Memang benar Tuan Sebastian pernah berjasa untuk kuil Sirak yang menyerahkan informasi tentang pangeran Antonio pada kuil Sirak membuat Tuan Sebastian memiliki sedikit kebebasan saat ini di kota Lopak.
"Begitukah kurasa itu bagus dan tugasmu sekarang akan sedikit lebih sulit."
Tuan Sebastian masih memperhatikan dan Antonio berdiri dan menuju jendela menatap kota Lopak di luar penginapan itu sambil melanjutkan bicaranya.
"Tuan Sebastian kamu harus pergi menemui beberapa bangsawan yang cukup di bisa di percaya di kota ini dan mengumpulkan kekuatan dari penduduk serta Pasukan Lopak yang sebelumnya menyerah pada kuil Sirak untuk membentuk kekuakan baru menyerang kuil Sirak dari balik benteng dan mengamankan seluruh penduduk kota Lopak dari penyanderaan."
Tuan Sebastian sangat ragu kalau dirinya dapat melakukan hal besar seperti itu, memang Tuan Sebastian memiliki banyak koneksi bangsawan yang dapat di percaya dan mereka dapat mengumpulkan kekuatan seperti itu.
"Yang mulia Pangeran Antonio apakah hamba mampu melakukan tugas sebesar itu hamba hanyalah orang kecil pemilik dari sebuah penginapan bukan politisi yang dapat meyakinkan para bangsawan di kota ini."
"Tuan Sebastian tidak peduli siapapun dan darimanapun semua orang akan dapat melakukan hal besar bila memiliki keyakinan yang kuat dan anda tuan Sebastian anda memiliki keyakinan dan kemampuan untuk melakukan semua itu jadi yakinlah."
Tuan Sebastian terlihat memikirkanya dan mulai berbicara.
"Tapi yang mulia meskipun kita berhasil mengumpulkan semua kekuatan itu kita masih tidak mungkin akan dapat mengalahkan kuil Sirak dan Pasukan yang di pimpin oleh Jendral Cristian yang sudah menguasai kota ini."
Antonio tersenyum dan berbicara.
"Tuan Sebastian tugas Pasukan yang kita bentuk hanyalah melindungi penduduk kota Lopak yang di sandera oleh kuil Sirak, untuk mengalahkan pasukan Paladin Pasukanku yang akan melakukanya mereka semua sudah bersiap di kota Silmarin."
Tuan Sebastian memikirkan hal itu, memang itu mungkin bisa di lakukan bila kuil Sirak bertempur dengan Pasukan Remaria yang datang menyerbu, Pasukan kota Lopak yang di bentuk oleh pangeran Antonio di dalam kota akan berjuang melindungi para penduduk sambil menyerang pasukan Paladin dari belakang benteng, itu mungkin akan berhasil atau mungkin itu adalah rencana paling sempurna dalam kondisi seperti ini, kuil Sirak tidak bisa bertahan dari pengepungan dan serangan dari belakang punggung mereka.
Tuan Sebastian terlihat tersenyum dia memang sangat membenci kuil Sirak yang sudah banyak menganiaya ras Beastmen di kota Lopak, jadi Tuan Sebastian tidak perlu memikirkanya lagi dia langsung setuju dengan rencana hebat yang di susun pangeran Antonio.
"Yang mulia Pangeran Antonio hamba akan mengerahkan semua yang hamba miliki untuk melakukan tugas itu."
Antonio tersenyum karena sekarang tinggal mempersiapkan pasukan di dalam kota Lopak dan menunggu waktu yang paling tepat untuk mengerahkanya.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Ary Dunyanto
lanjutken..
2021-09-10
0
Kus Diyono
111
2021-05-23
0
Mochi🙂
Rabu 12 Mei 2021
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Maaf hari ini aku tidak bisa update sedang masa berkabung.
terimakasih atas pengertianya.
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh.
2021-05-12
1